Anda di halaman 1dari 20

Pengertian Termodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika
energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat
dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.

Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika
klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung).
Karena alasan ini, penggunaan istilah “ termodinamika “ biasanya merujuk pada termodinamika
setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik,
yang diidealkan, proses “super pelan”. Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam
termodinamika  tak-setimbang.

Karena termodinamika  tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa
termodinamika  setimbang seharusnya dinamakan termostatik.

Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan  hukum-hukum ini tidak bergantung
kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke
sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di
antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan
dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.

Konsep Dasar dalam  Termodinamika

Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh
kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan
sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau
membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan
keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.

Sistem Termodinamika

Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang
nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi,
kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:

sistem terisolasi:

 sistem terisolasi adalah tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkunganwadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
 sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu
sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai
sifat pembatasnya:

~ pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.

~ pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

 sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel.
Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti
ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari
sistem.

Keadaan Termodinamika

Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam
keadaan pasti (atau keadaan sistem).

Untuk keadaan termodinamika  tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang
tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi
keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti,
yang merupakan fungsi keadaan.

Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem
tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti
sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.

Proses Termodinamika

Kalor (Q) merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat adanya
perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kalor
merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari
lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu
lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu
lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju
sistem.

Jika Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu, maka Kerja

berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara-cara mekanis (mekanis tuh
berkaitan dengan gerak)… Misalnya jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, maka
energi dengan sendirinya akan berpindah dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya jika
lingkungan melakukan kerja terhadap sistem, maka energi akan berpindah dari lingkungan
menuju sistem.

Salah satu contoh sederhana berkaitan dengan perpindahan energi antara sistem dan lingkungan
yang melibatkan Kalor dan Kerja adalah proses pembuatan popcorn. Dirimu ngerti popcorn tidak
? biji jagung yang ada bunganya, garis besarnya seperti ini… Biasanya popcorn dimasukkan ke
dalam wadah tertutup (panci atau alat masak lainnya). Selanjutnya, wadah tertutup tersebut
dipanasi dengan nyala api kompor. Adanya tambahan kalor dari nyala api membuat biji popcorn
dalam panci kepanasan dan meletup. Ketika meletup, biasanya biji popcorn berjingkrak-jingkrak
dalam panci dan mendorong penutup panci. Gaya dorong biji popcorn cukup besar sehingga
kadang tutup panci bisa berguling ria… Untuk kasus ini, kita bisa menganggap popcorn sebagai
sistem, panci sebagai pembatas dan udara luar, nyala api dkk sebagai lingkungan. Karena
terdapat perbedaan suhu, maka kalor mengalir dari lingkungan (nyala api) menuju sistem (biji
popcorn).

Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem (biji popcorn) memuai dan meletup sehingga
mendorong penutup panci (si biji popcorn tadi melakukan kerja terhadap lingkungan). Dalam
proses ini, keadaan popcorn berubah. Keadaan popcorn berubah karena suhu, tekanan dan
volume popcorn berubah saat memuai dan meletup… meletupnya popcorn hanya merupakan
salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan. Masih sangat banyak contoh lain, sebagiannya sudah gurumuda ulas pada bagian
pengantar… Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan yang melibatkan Kalor dan Kerja, disebut sebagai proses termodinamika.

Energi dalam dan Hukum Pertama Termodinamika

Energi dalam sistem merupakan jumlah seluruh energi kinetik molekul sistem, ditambah jumlah
seluruh energi potensial yang timbul akibat adanya interaksi antara molekul sistem. Kita
berharap bahwa jika kalor mengalir dari lingkungan menuju sistem (sistem menerima energi),
energi dalam sistem akan bertambah.

Sebaliknya, jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan (sistem melepaskan energi), energi
dalam sistem akan berkurang…

Dengan demikian, dari kekekalan energi, kita bisa menyimpulkan bahwa perubahan energi
dalam sistem = Kalor yang ditambahkan pada sistem (sistem menerima energi) – Kerja yang
dilakukan oleh sistem (sistem melepaskan energi). Secara matematis, bisa ditulis seperti ini :
Keterangan :

 delta U = Perubahan energi dalam


 Q = Kalor
 W = Kerja

Persamaan ini berlaku untuk sistem tertutup (Sistem tertutup merupakan sistem yang hanya
memungkinkan pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan). Untuk sistem tertutup yang
terisolasi, tidak ada energi yang masuk atau keluar dari sistem, karenanya, perubahan energi
dalam = 0. Persamaan ini juga berlaku untuk sistem terbuka jika kita memperhitungkan
perubahan energi dalam sistem akibat adanya penambahan dan pengurangan jumlah zat (Sistem
terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara
sistem tersebut dengan lingkungan).

Aturan tanda untuk Kalor (Q) dan Kerja

Aturan tanda untuk Kalor dan Kerja disesuaikan dengan persamaan Hukum Pertama
Termodinamika.

Kalor (Q) dalam persamaan di atas merupakan kalor yang ditambahkan pada sistem (Q positif),

sedangkan Kerja pada persamaan di atas merupakan kerja yang dilakukan oleh sistem (W
positif). Karenanya, jika kalor meninggalkan sistem, maka Q bernilai negatif. Sebaliknya, jika
kerja dilakukan pada sistem, maka W bernilai negatif.

———————————————————

Sumber :

 Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
 Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
 Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga
 J.F. Gabriel, Fisika Kedokteran Jakarta : Penerbit EGC
 John R. Cameron , Fisika tubuh Manusia Jakarta : Penerbit EGC
 Fisika Science untuk Keperawatan, Jakarta : Penebit EGC
 Fisika Kesehatan,  Penerbit UNS
 Biomekanika

Pengertian Termodinamika
Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika
energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat
dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.

Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika
klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung).
Karena alasan ini, penggunaan istilah “ termodinamika “ biasanya merujuk pada termodinamika
setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik,
yang diidealkan, proses “super pelan”. Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam
termodinamika  tak-setimbang.

Karena termodinamika  tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa
termodinamika  setimbang seharusnya dinamakan termostatik.

Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan  hukum-hukum ini tidak bergantung
kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke
sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di
antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan
dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.

Konsep Dasar dalam  Termodinamika

Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh
kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan
sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau
membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan
keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.

Sistem Termodinamika

Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang
nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi,
kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:

sistem terisolasi:

 sistem terisolasi adalah tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkunganwadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
 sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu
sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai
sifat pembatasnya:
~ pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.

~ pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

 sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel.
Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti
ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari
sistem.

Keadaan Termodinamika

Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam
keadaan pasti (atau keadaan sistem).

Untuk keadaan termodinamika  tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang
tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi
keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti,
yang merupakan fungsi keadaan.

Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem
tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti
sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.

Proses Termodinamika

Kalor (Q) merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat adanya
perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kalor
merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari
lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu
lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu
lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju
sistem.

Jika Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu, maka Kerja

berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara-cara mekanis (mekanis tuh
berkaitan dengan gerak)… Misalnya jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, maka
energi dengan sendirinya akan berpindah dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya jika
lingkungan melakukan kerja terhadap sistem, maka energi akan berpindah dari lingkungan
menuju sistem.
Salah satu contoh sederhana berkaitan dengan perpindahan energi antara sistem dan lingkungan
yang melibatkan Kalor dan Kerja adalah proses pembuatan popcorn. Dirimu ngerti popcorn tidak
? biji jagung yang ada bunganya, garis besarnya seperti ini… Biasanya popcorn dimasukkan ke
dalam wadah tertutup (panci atau alat masak lainnya). Selanjutnya, wadah tertutup tersebut
dipanasi dengan nyala api kompor. Adanya tambahan kalor dari nyala api membuat biji popcorn
dalam panci kepanasan dan meletup. Ketika meletup, biasanya biji popcorn berjingkrak-jingkrak
dalam panci dan mendorong penutup panci. Gaya dorong biji popcorn cukup besar sehingga
kadang tutup panci bisa berguling ria… Untuk kasus ini, kita bisa menganggap popcorn sebagai
sistem, panci sebagai pembatas dan udara luar, nyala api dkk sebagai lingkungan. Karena
terdapat perbedaan suhu, maka kalor mengalir dari lingkungan (nyala api) menuju sistem (biji
popcorn).

Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem (biji popcorn) memuai dan meletup sehingga
mendorong penutup panci (si biji popcorn tadi melakukan kerja terhadap lingkungan). Dalam
proses ini, keadaan popcorn berubah. Keadaan popcorn berubah karena suhu, tekanan dan
volume popcorn berubah saat memuai dan meletup… meletupnya popcorn hanya merupakan
salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan. Masih sangat banyak contoh lain, sebagiannya sudah gurumuda ulas pada bagian
pengantar… Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan yang melibatkan Kalor dan Kerja, disebut sebagai proses termodinamika.

Energi dalam dan Hukum Pertama Termodinamika

Energi dalam sistem merupakan jumlah seluruh energi kinetik molekul sistem, ditambah jumlah
seluruh energi potensial yang timbul akibat adanya interaksi antara molekul sistem. Kita
berharap bahwa jika kalor mengalir dari lingkungan menuju sistem (sistem menerima energi),
energi dalam sistem akan bertambah.

Sebaliknya, jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan (sistem melepaskan energi), energi
dalam sistem akan berkurang…

Dengan demikian, dari kekekalan energi, kita bisa menyimpulkan bahwa perubahan energi
dalam sistem = Kalor yang ditambahkan pada sistem (sistem menerima energi) – Kerja yang
dilakukan oleh sistem (sistem melepaskan energi). Secara matematis, bisa ditulis seperti ini :

Keterangan :

 delta U = Perubahan energi dalam


 Q = Kalor
 W = Kerja

Persamaan ini berlaku untuk sistem tertutup (Sistem tertutup merupakan sistem yang hanya
memungkinkan pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan). Untuk sistem tertutup yang
terisolasi, tidak ada energi yang masuk atau keluar dari sistem, karenanya, perubahan energi
dalam = 0. Persamaan ini juga berlaku untuk sistem terbuka jika kita memperhitungkan
perubahan energi dalam sistem akibat adanya penambahan dan pengurangan jumlah zat (Sistem
terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara
sistem tersebut dengan lingkungan).

Aturan tanda untuk Kalor (Q) dan Kerja

Aturan tanda untuk Kalor dan Kerja disesuaikan dengan persamaan Hukum Pertama
Termodinamika.

Kalor (Q) dalam persamaan di atas merupakan kalor yang ditambahkan pada sistem (Q positif),

sedangkan Kerja pada persamaan di atas merupakan kerja yang dilakukan oleh sistem (W
positif). Karenanya, jika kalor meninggalkan sistem, maka Q bernilai negatif. Sebaliknya, jika
kerja dilakukan pada sistem, maka W bernilai negatif.

———————————————————

Sumber :

 Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
 Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
 Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga
 J.F. Gabriel, Fisika Kedokteran Jakarta : Penerbit EGC
 John R. Cameron , Fisika tubuh Manusia Jakarta : Penerbit EGC
 Fisika Science untuk Keperawatan, Jakarta : Penebit EGC
 Fisika Kesehatan,  Penerbit UNS
 Biomekanika

Pengertian Termodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika
energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat
dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika
klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung).
Karena alasan ini, penggunaan istilah “ termodinamika “ biasanya merujuk pada termodinamika
setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik,
yang diidealkan, proses “super pelan”. Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam
termodinamika  tak-setimbang.

Karena termodinamika  tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa
termodinamika  setimbang seharusnya dinamakan termostatik.

Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan  hukum-hukum ini tidak bergantung
kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke
sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di
antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan
dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.

Konsep Dasar dalam  Termodinamika

Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh
kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan
sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau
membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan
keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.

Sistem Termodinamika

Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang
nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi,
kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:

sistem terisolasi:

 sistem terisolasi adalah tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkunganwadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
 sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu
sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai
sifat pembatasnya:

~ pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.

~ pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.


 sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel.
Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti
ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari
sistem.

Keadaan Termodinamika

Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam
keadaan pasti (atau keadaan sistem).

Untuk keadaan termodinamika  tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang
tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi
keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti,
yang merupakan fungsi keadaan.

Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem
tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti
sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.

Proses Termodinamika

Kalor (Q) merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat adanya
perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kalor
merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari
lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu
lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu
lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju
sistem.

Jika Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu, maka Kerja

berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara-cara mekanis (mekanis tuh
berkaitan dengan gerak)… Misalnya jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, maka
energi dengan sendirinya akan berpindah dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya jika
lingkungan melakukan kerja terhadap sistem, maka energi akan berpindah dari lingkungan
menuju sistem.

Salah satu contoh sederhana berkaitan dengan perpindahan energi antara sistem dan lingkungan
yang melibatkan Kalor dan Kerja adalah proses pembuatan popcorn. Dirimu ngerti popcorn tidak
? biji jagung yang ada bunganya, garis besarnya seperti ini… Biasanya popcorn dimasukkan ke
dalam wadah tertutup (panci atau alat masak lainnya). Selanjutnya, wadah tertutup tersebut
dipanasi dengan nyala api kompor. Adanya tambahan kalor dari nyala api membuat biji popcorn
dalam panci kepanasan dan meletup. Ketika meletup, biasanya biji popcorn berjingkrak-jingkrak
dalam panci dan mendorong penutup panci. Gaya dorong biji popcorn cukup besar sehingga
kadang tutup panci bisa berguling ria… Untuk kasus ini, kita bisa menganggap popcorn sebagai
sistem, panci sebagai pembatas dan udara luar, nyala api dkk sebagai lingkungan. Karena
terdapat perbedaan suhu, maka kalor mengalir dari lingkungan (nyala api) menuju sistem (biji
popcorn).

Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem (biji popcorn) memuai dan meletup sehingga
mendorong penutup panci (si biji popcorn tadi melakukan kerja terhadap lingkungan). Dalam
proses ini, keadaan popcorn berubah. Keadaan popcorn berubah karena suhu, tekanan dan
volume popcorn berubah saat memuai dan meletup… meletupnya popcorn hanya merupakan
salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan. Masih sangat banyak contoh lain, sebagiannya sudah gurumuda ulas pada bagian
pengantar… Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan yang melibatkan Kalor dan Kerja, disebut sebagai proses termodinamika.

Energi dalam dan Hukum Pertama Termodinamika

Energi dalam sistem merupakan jumlah seluruh energi kinetik molekul sistem, ditambah jumlah
seluruh energi potensial yang timbul akibat adanya interaksi antara molekul sistem. Kita
berharap bahwa jika kalor mengalir dari lingkungan menuju sistem (sistem menerima energi),
energi dalam sistem akan bertambah.

Sebaliknya, jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan (sistem melepaskan energi), energi
dalam sistem akan berkurang…

Dengan demikian, dari kekekalan energi, kita bisa menyimpulkan bahwa perubahan energi
dalam sistem = Kalor yang ditambahkan pada sistem (sistem menerima energi) – Kerja yang
dilakukan oleh sistem (sistem melepaskan energi). Secara matematis, bisa ditulis seperti ini :

Keterangan :

 delta U = Perubahan energi dalam


 Q = Kalor
 W = Kerja

Persamaan ini berlaku untuk sistem tertutup (Sistem tertutup merupakan sistem yang hanya
memungkinkan pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan). Untuk sistem tertutup yang
terisolasi, tidak ada energi yang masuk atau keluar dari sistem, karenanya, perubahan energi
dalam = 0. Persamaan ini juga berlaku untuk sistem terbuka jika kita memperhitungkan
perubahan energi dalam sistem akibat adanya penambahan dan pengurangan jumlah zat (Sistem
terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara
sistem tersebut dengan lingkungan).

Aturan tanda untuk Kalor (Q) dan Kerja

Aturan tanda untuk Kalor dan Kerja disesuaikan dengan persamaan Hukum Pertama
Termodinamika.

Kalor (Q) dalam persamaan di atas merupakan kalor yang ditambahkan pada sistem (Q positif),

sedangkan Kerja pada persamaan di atas merupakan kerja yang dilakukan oleh sistem (W
positif). Karenanya, jika kalor meninggalkan sistem, maka Q bernilai negatif. Sebaliknya, jika
kerja dilakukan pada sistem, maka W bernilai negatif.

———————————————————

Sumber :

 Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
 Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
 Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga
 J.F. Gabriel, Fisika Kedokteran Jakarta : Penerbit EGC
 John R. Cameron , Fisika tubuh Manusia Jakarta : Penerbit EGC
 Fisika Science untuk Keperawatan, Jakarta : Penebit EGC
 Fisika Kesehatan,  Penerbit UNS
 Biomekanika

Pengertian Termodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika
energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat
dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.

Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika
klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung).
Karena alasan ini, penggunaan istilah “ termodinamika “ biasanya merujuk pada termodinamika
setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik,
yang diidealkan, proses “super pelan”. Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam
termodinamika  tak-setimbang.
Karena termodinamika  tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa
termodinamika  setimbang seharusnya dinamakan termostatik.

Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan  hukum-hukum ini tidak bergantung
kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke
sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di
antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan
dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.

Konsep Dasar dalam  Termodinamika

Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh
kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan
sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau
membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan
keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.

Sistem Termodinamika

Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang
nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi,
kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:

sistem terisolasi:

 sistem terisolasi adalah tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkunganwadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
 sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu
sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai
sifat pembatasnya:

~ pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.

~ pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

 sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel.
Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti
ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari
sistem.

Keadaan Termodinamika

Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam
keadaan pasti (atau keadaan sistem).

Untuk keadaan termodinamika  tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang
tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi
keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti,
yang merupakan fungsi keadaan.

Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem
tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti
sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.

Proses Termodinamika

Kalor (Q) merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat adanya
perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kalor
merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari
lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu
lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu
lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju
sistem.

Jika Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu, maka Kerja

berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara-cara mekanis (mekanis tuh
berkaitan dengan gerak)… Misalnya jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, maka
energi dengan sendirinya akan berpindah dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya jika
lingkungan melakukan kerja terhadap sistem, maka energi akan berpindah dari lingkungan
menuju sistem.

Salah satu contoh sederhana berkaitan dengan perpindahan energi antara sistem dan lingkungan
yang melibatkan Kalor dan Kerja adalah proses pembuatan popcorn. Dirimu ngerti popcorn tidak
? biji jagung yang ada bunganya, garis besarnya seperti ini… Biasanya popcorn dimasukkan ke
dalam wadah tertutup (panci atau alat masak lainnya). Selanjutnya, wadah tertutup tersebut
dipanasi dengan nyala api kompor. Adanya tambahan kalor dari nyala api membuat biji popcorn
dalam panci kepanasan dan meletup. Ketika meletup, biasanya biji popcorn berjingkrak-jingkrak
dalam panci dan mendorong penutup panci. Gaya dorong biji popcorn cukup besar sehingga
kadang tutup panci bisa berguling ria… Untuk kasus ini, kita bisa menganggap popcorn sebagai
sistem, panci sebagai pembatas dan udara luar, nyala api dkk sebagai lingkungan. Karena
terdapat perbedaan suhu, maka kalor mengalir dari lingkungan (nyala api) menuju sistem (biji
popcorn).
Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem (biji popcorn) memuai dan meletup sehingga
mendorong penutup panci (si biji popcorn tadi melakukan kerja terhadap lingkungan). Dalam
proses ini, keadaan popcorn berubah. Keadaan popcorn berubah karena suhu, tekanan dan
volume popcorn berubah saat memuai dan meletup… meletupnya popcorn hanya merupakan
salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan. Masih sangat banyak contoh lain, sebagiannya sudah gurumuda ulas pada bagian
pengantar… Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan yang melibatkan Kalor dan Kerja, disebut sebagai proses termodinamika.

Energi dalam dan Hukum Pertama Termodinamika

Energi dalam sistem merupakan jumlah seluruh energi kinetik molekul sistem, ditambah jumlah
seluruh energi potensial yang timbul akibat adanya interaksi antara molekul sistem. Kita
berharap bahwa jika kalor mengalir dari lingkungan menuju sistem (sistem menerima energi),
energi dalam sistem akan bertambah.

Sebaliknya, jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan (sistem melepaskan energi), energi
dalam sistem akan berkurang…

Dengan demikian, dari kekekalan energi, kita bisa menyimpulkan bahwa perubahan energi
dalam sistem = Kalor yang ditambahkan pada sistem (sistem menerima energi) – Kerja yang
dilakukan oleh sistem (sistem melepaskan energi). Secara matematis, bisa ditulis seperti ini :

Keterangan :

 delta U = Perubahan energi dalam


 Q = Kalor
 W = Kerja

Persamaan ini berlaku untuk sistem tertutup (Sistem tertutup merupakan sistem yang hanya
memungkinkan pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan). Untuk sistem tertutup yang
terisolasi, tidak ada energi yang masuk atau keluar dari sistem, karenanya, perubahan energi
dalam = 0. Persamaan ini juga berlaku untuk sistem terbuka jika kita memperhitungkan
perubahan energi dalam sistem akibat adanya penambahan dan pengurangan jumlah zat (Sistem
terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara
sistem tersebut dengan lingkungan).
Aturan tanda untuk Kalor (Q) dan Kerja

Aturan tanda untuk Kalor dan Kerja disesuaikan dengan persamaan Hukum Pertama
Termodinamika.

Kalor (Q) dalam persamaan di atas merupakan kalor yang ditambahkan pada sistem (Q positif),

sedangkan Kerja pada persamaan di atas merupakan kerja yang dilakukan oleh sistem (W
positif). Karenanya, jika kalor meninggalkan sistem, maka Q bernilai negatif. Sebaliknya, jika
kerja dilakukan pada sistem, maka W bernilai negatif.

———————————————————

Sumber :

 Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
 Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
 Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga
 J.F. Gabriel, Fisika Kedokteran Jakarta : Penerbit EGC
 John R. Cameron , Fisika tubuh Manusia Jakarta : Penerbit EGC
 Fisika Science untuk Keperawatan, Jakarta : Penebit EGC
 Fisika Kesehatan,  Penerbit UNS
 Biomekanika

Pengertian Termodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = ‘panas’ and dynamic = ‘perubahan’) adalah fisika
energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika berhubungan dekat
dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika berasal.

Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi, termodinamika
klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi berlangsung).
Karena alasan ini, penggunaan istilah “ termodinamika “ biasanya merujuk pada termodinamika
setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah proses kuasistatik,
yang diidealkan, proses “super pelan”. Proses termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam
termodinamika  tak-setimbang.

Karena termodinamika  tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa
termodinamika  setimbang seharusnya dinamakan termostatik.

Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan  hukum-hukum ini tidak bergantung
kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke
sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecual perimbangan transfer energi dan wujud di
antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi spontan
dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.

Konsep Dasar dalam  Termodinamika

Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh
kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan
sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau
membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat diberikan
keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa parameter.

Sistem Termodinamika

Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan. Sebuah batasan yang
nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya, yang disebut lingkungan. Klasifikasi
sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas sistem-lingkungan dan perpindahan materi,
kalor dan entropi antara sistem dan lingkungan.

Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan lingkungan:

sistem terisolasi:

 sistem terisolasi adalah tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkunganwadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
 sistem tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup di mana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu
sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai
sifat pembatasnya:

~ pembatas adiabatik: tidak memperbolehkan pertukaran panas.

~ pembatas rigid: tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

 sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan
lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut permeabel.
Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.

Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti
ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan gravitasi. Dalam
analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama dengan energi yang keluar dari
sistem.

Keadaan Termodinamika
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam
keadaan pasti (atau keadaan sistem).

Untuk keadaan termodinamika  tertentu, banyak sifat dari sistem dispesifikasikan. Properti yang
tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi
keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti,
yang merupakan fungsi keadaan.

Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari sistem
tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan properti
sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut.

Proses Termodinamika

Kalor (Q) merupakan energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat adanya
perbedaan suhu. Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kalor
merupakan energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari
lingkungan ke sistem akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu
lingkungan, maka kalor akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu
lingkungan lebih tinggi dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju
sistem.

Jika Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu, maka Kerja

berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara-cara mekanis (mekanis tuh
berkaitan dengan gerak)… Misalnya jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan, maka
energi dengan sendirinya akan berpindah dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya jika
lingkungan melakukan kerja terhadap sistem, maka energi akan berpindah dari lingkungan
menuju sistem.

Salah satu contoh sederhana berkaitan dengan perpindahan energi antara sistem dan lingkungan
yang melibatkan Kalor dan Kerja adalah proses pembuatan popcorn. Dirimu ngerti popcorn tidak
? biji jagung yang ada bunganya, garis besarnya seperti ini… Biasanya popcorn dimasukkan ke
dalam wadah tertutup (panci atau alat masak lainnya). Selanjutnya, wadah tertutup tersebut
dipanasi dengan nyala api kompor. Adanya tambahan kalor dari nyala api membuat biji popcorn
dalam panci kepanasan dan meletup. Ketika meletup, biasanya biji popcorn berjingkrak-jingkrak
dalam panci dan mendorong penutup panci. Gaya dorong biji popcorn cukup besar sehingga
kadang tutup panci bisa berguling ria… Untuk kasus ini, kita bisa menganggap popcorn sebagai
sistem, panci sebagai pembatas dan udara luar, nyala api dkk sebagai lingkungan. Karena
terdapat perbedaan suhu, maka kalor mengalir dari lingkungan (nyala api) menuju sistem (biji
popcorn).

Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem (biji popcorn) memuai dan meletup sehingga
mendorong penutup panci (si biji popcorn tadi melakukan kerja terhadap lingkungan). Dalam
proses ini, keadaan popcorn berubah. Keadaan popcorn berubah karena suhu, tekanan dan
volume popcorn berubah saat memuai dan meletup… meletupnya popcorn hanya merupakan
salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan. Masih sangat banyak contoh lain, sebagiannya sudah gurumuda ulas pada bagian
pengantar… Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi antara sistem dan
lingkungan yang melibatkan Kalor dan Kerja, disebut sebagai proses termodinamika.

Energi dalam dan Hukum Pertama Termodinamika

Energi dalam sistem merupakan jumlah seluruh energi kinetik molekul sistem, ditambah jumlah
seluruh energi potensial yang timbul akibat adanya interaksi antara molekul sistem. Kita
berharap bahwa jika kalor mengalir dari lingkungan menuju sistem (sistem menerima energi),
energi dalam sistem akan bertambah.

Sebaliknya, jika sistem melakukan kerja terhadap lingkungan (sistem melepaskan energi), energi
dalam sistem akan berkurang…

Dengan demikian, dari kekekalan energi, kita bisa menyimpulkan bahwa perubahan energi
dalam sistem = Kalor yang ditambahkan pada sistem (sistem menerima energi) – Kerja yang
dilakukan oleh sistem (sistem melepaskan energi). Secara matematis, bisa ditulis seperti ini :

Keterangan :

 delta U = Perubahan energi dalam


 Q = Kalor
 W = Kerja

Persamaan ini berlaku untuk sistem tertutup (Sistem tertutup merupakan sistem yang hanya
memungkinkan pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan). Untuk sistem tertutup yang
terisolasi, tidak ada energi yang masuk atau keluar dari sistem, karenanya, perubahan energi
dalam = 0. Persamaan ini juga berlaku untuk sistem terbuka jika kita memperhitungkan
perubahan energi dalam sistem akibat adanya penambahan dan pengurangan jumlah zat (Sistem
terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya pertukaran materi dan energi antara
sistem tersebut dengan lingkungan).

Aturan tanda untuk Kalor (Q) dan Kerja

Aturan tanda untuk Kalor dan Kerja disesuaikan dengan persamaan Hukum Pertama
Termodinamika.
Kalor (Q) dalam persamaan di atas merupakan kalor yang ditambahkan pada sistem (Q positif),

sedangkan Kerja pada persamaan di atas merupakan kerja yang dilakukan oleh sistem (W
positif). Karenanya, jika kalor meninggalkan sistem, maka Q bernilai negatif. Sebaliknya, jika
kerja dilakukan pada sistem, maka W bernilai negatif.

———————————————————

Sumber :

 Giancoli, Douglas C., 2001, Fisika Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penerbit Erlangga
 Halliday dan Resnick, 1991, Fisika Jilid I, Terjemahan, Jakarta : Penerbit Erlangga
 Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit
Erlangga
 J.F. Gabriel, Fisika Kedokteran Jakarta : Penerbit EGC
 John R. Cameron , Fisika tubuh Manusia Jakarta : Penerbit EGC
 Fisika Science untuk Keperawatan, Jakarta : Penebit EGC
 Fisika Kesehatan,  Penerbit UNS
 Biomekanika

Anda mungkin juga menyukai