TERMODINAMIKA
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses
reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya
merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam
termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses
termodinamika bergantung-waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang.Karena
termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa
termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik.
Sistem Termodinamika
Dalam termodinamika dikenal istilah sistem dan lingkungan. Sistem adalah benda
atau sekumpulan apa saja yang akan diteliti atau diamati dan menjadi pusat perhatian.
Sedangkan lingkungan adalah benda-benda yang berada diluar dari sistem tersebut. Sistem
bersama dengan lingkungannya disebut dengan semesta atau universal. Batas adalah
perantara dari sistem dan lingkungan. Contohnya adalah pada saat mengamati sebuah
bejana yang berisi gas, yang dimaksud dengan sistem dari peninjauan itu adalah gas
tersebut sedangkan lingkungannya adalah bejana itu sendiri.
Jenis-jenis sistem :
Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan sifat dari batasan dan arus benda, energi
dan materi yang melaluinya. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang
terjadi antara sistem dan lingkungannya, yaitu :
1) Sistem Terbuka
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) dan
benda (materi) dengan lingkungannya. Sistem terbuka ini meliputi peralatan yang
melibatkan adanya aliran massa kedalam atau keluar sistem seperti pada kompresor,
turbin, nozel dan motor bakar. Sistem mesin motor bakar adalah ruang didalam silinder
mesin, dimana campuran bahan bahan bakar dan udara masuk kedalam silinder, dan gas
buang keluar sistem. Pada sistem terbuka ini, baik massa maupun energi dapat melintasi
batas sistem yang bersifat permeabel. Dengan demikian, pada sistem ini volume dari
sistem tidak berubah sehingga disebut juga dengan control volume. Perjanjian yang kita
gunakan untuk menganalisis sistem adalah
§ Untuk panas (Q) bernilai positif bila diberikan kepada sistem dan bernilai negatif bila
keluar dari sistem
§ Untuk usaha (W) bernilai positif apabila keluar dari sistem dan bernilai negatif bila
diberikan (masuk) kedalam sistem.
2) Sistem Tertutup
Sistem yang mengakibatkan terjadinya pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi
tidak terjadi pertukaran zat dengan lingkungan. Sistem tertutup terdiri atas suatu jumlah
massa yang tertentu dimana massa ini tidak dapat melintasi lapis batas sistem. Tetapi,
energi baik dalam bentuk panas (heat) maupun usaha (work) dapat melintasi lapis batas
sistem tersebut. Dalam sistem tertutup, meskipun massa tidak dapat berubah selama proses
berlangsung, namun volume dapat saja berubah disebabkan adanya lapis batas yang dapat
bergerak (moving boundary) pada salah satu bagian dari lapis batas sistem tersebut. Contoh
sistem tertutup adalah suatu balon udara yang dipanaskan, dimana massa udara didalam
balon tetap, tetapi volumenya berubah dan energi panas masuk kedalam masa udara
didalam balon.
Sebagaimana gambar sistem tertutup dibawah ini, apabila panas diberikan kepada
sistem (Qin), maka akan terjadi pengembangan pada zat yang berada didalam sistem.
Pengembangan ini akan menyebabkan piston akan terdorong ke atas (terjadi W out).
Karena sistem ini tidak mengizinkan adanya keluar masuk massa kedalam sistem (massa
selalu konstan) maka sistem ini disebut control mass.Suatu sistem dapat mengalami
pertukaran panas atau kerja atau keduanya, biasanya dipertimbangkan sebagai sifat
pembatasnya:
Dikenal juga istilah dinding, ada dua jenis dinding yaitu dinding adiabatik dan
dinding diatermik. Dinding adiabatik adalah dinding yang mengakibatkan kedua zat
mencapai suhu yang sama dalam waktu yang lama (lambat). Untuk dinding adiabatik
sempurna tidak memungkinkan terjadinya pertukaran kalor antara dua zat. Sedangkan
dinding diatermik adalah dinding yang memungkinkan kedua zat mencapai suhu yang
sama dalam waktu yang singkat (cepat).
3) Sistem Terisolasi
Sistem yang mengakibatkan tidak terjadinya pertukaran panas, zat atau kerja dengan
lingkungannya. Contohnya : air yang disimpan dalam termos dan tabung gas yang
terisolasi. Dalam kenyataan, sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari
lingkungan, karena pasti ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan
sedikit penarikan gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem
sama dengan energi yang keluar dari sistem.
Keadaan termodinamika
Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut
dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem).
Ilmu Zat :
a) Gas :
- Sifat gas dan Hukum-Hukum Gas Ideal
- Teori kinetika gas
- Tetapan gas :
R dalam satuan Cal/K/mol
J/K/mol
L atm/K/mol
b) Cairan :
- Sifat-sifat umum cairan
- Antarmuka cairan
- Viskositas cairan
c) Padatan :
- Sifat-sifat umum padatan
- Kristal
Dalam termodinamika : panas atau kalor merupakan salah satu bentuk energi dari 7
parameter energi termodinamika.
1. Kalor yang dilepaskan atau diserap (Q)
2. Kerja pada sistem atau oleh sistem (W)
3. Energi dalam (E atau U)
4. Enthalpi (H)
5. Entropi (S)
6. Energi bebas Gibbs (G)
7. Energi bebas Helmholtz (A atau F)
Panas/Kalor : Energi yang dipindahkan dari sistem ke lingkungan atau dari lingkungan ke
sistem akibata adanya perbedaan suhu diantara keduanya.
Secara matematis ditulis
dQ = C . Dt ........ integralkan ..... Q = C . ΔT Dimana : Q = kalor yang dilepaskan/ diserap
sistem : C = kapasitas panas; ΔT = perbedaan suhu antara sistem dan lingkungan
kalor kalor
lingkungan
lingkungan
kalor
kalor
a) Endoterm
b) Eksoterm
Bila V2 > V1 ,
V1 V2 : Ekspansi
V2 V1 : Kompresi
W = F x a (**)
W = P(ext) . A (h2-h1)
W = P x (V2 - V1) = P ΔV
W = -P ΔV (Persamaan W tekanan-volume)
Penguapan 18 air pada temperatur 1000C dan tekanan 1 atm dalam sistem kerja tekanan-
volume
H2O (cair, 250C) H2O (uap, 1000C)
Berapa nilai W yang akan dihasilkan oleh proses pada sistem tersebut? Bila diketahui nilai
R= 8,314 J/K/mol; R= 1.987 Cal/K/mol; R= 0,082 L atm/K/mol
W = - P ΔV = - 30,6 L atm
W = - P (V2 - V1)
V1 = Vol H2O ( Cair, 250C) = 18 ml atau 0,018 L
Nilai W untuk proses perubahan ( Zat cair vatau Zat padat) uap.
Maka : W = - P Vuap
Pesamaan alternatif W = - nRt
Karena (dari contoh diatas) : V suatu cairan < < Vuapnya
Maka Vol cairan tersebut dapat diabaikan terhadap volume uapnya,
Maka hanya vol V2 (volume uap) saja yang diperhitungkan.
E : fs. Keadaan
dE : bersifat eksak
2
∫ 𝑑𝐸 = 𝐸2 − 𝐸1 = 𝛥𝐸
1
∮ 𝑑𝐸 = 0
dE = dQ + dW
ΔE = Q + W
H = E + PV ( entalpi )
H : fs. Keadaan
Hasil integral dari dH = dE + PdV
ΔH = ΔE + P ΔV ....... (**)
(*) dan (**)
Qp = ΔH
V tetap :
𝑑𝐸 𝜕𝐸
= ( ) = 𝐶𝑣
𝑑𝑇 𝜕𝑇
dE = Cv. dT → ΔE = Cv ΔT
Pada V tetap :
𝜕𝐻 𝜕𝐻
H = fs (P,T) → 𝑑𝐻 = ( 𝜕𝑇 ) 𝑑𝑇 + ( 𝜕𝑃 ) 𝑑𝑃
P tetap :
𝜕𝐸 𝑑𝐻 𝜕𝐻
𝑑𝐻 = ( ) 𝑑𝑇 → = ( ) = 𝐶𝑝
𝜕𝑇 𝑑𝑇 𝜕𝑇
dH = Cp. dT → ΔH = Cp ΔT
Hubungan Cp dan Cv :
dH = dE + PdV semua dibagi dengan dT
𝑑𝐻 𝑑𝐸 𝑃𝑑𝑉
= +
𝑑𝑇 𝑑𝑇 𝑑𝑇
Cp = Cv + R
Reversibel dan adiabatik hingga tekanan gas turun menjadi 1 atm. Diketahui R = 0,082 L
atm K-1 mol-1 atau = 8,314 K-1 mol-1
𝑇1
20 L He pada temperatur 298K dan tekanan 10 atm. ...... 𝑛 = 𝑇2 = 8,18 mol
Hukum ke 2 termodinamika
𝟐
Rumus : ∫𝟏 𝒅𝑺 = 𝑺𝟐 − 𝑺𝟏 = ∆S
Sistem terisolasi yang berlangsung secara spontan, mengalami peningkatan entropi.
Proses spontan: setiap proses yang berlangsung tanpa bantuan energy.
Entropi S :tingkat ketidak teraturan
S: fs keadaan
Untuk suatu system yang mengalami peningkatan entropi, maka
s2>s1 →∆s>0
Sebaliknya jika entropi mengalami penurunan entropi maka
s2<s1→∆s<0
Untuk system terisilasi, apakah prosesnya berlangsung spontan atau tidak spontan,dapat
dilihat langsung dari nilai ∆ssist, yaitu bila ∆ssist>0:proses spontan dan bila ∆ssist<0:proses
tidak spontan