Anda di halaman 1dari 6

BAB VII

Prinsip Larutan Isotonik Dan Pengaturan Tonisitas Larutan

Tonisitas: membandingkan tekanan osmosis antara dua cairan yang di pisahkan oleh
membran semi permeabel.

Tonisitas sangat penting dalam farmasi, mulai dari cara perhitungan tonisitas, sampai pada
peranan dan fungsi dari larutan isotonis yang masuk ke dalam tubuh manusia.

Dalam sistem osmosis, di kenal 3 tipe larutan :

 Larutan isotonik
Dua larutan yang mempunyai konsentrasi solute sama
Dalam sistem fluida biologis, konsentrasi solute di luar cell=di dalam cel.

 Larutn hipotonik
Larutan dengan konsentrasi solute(yang diintroduksi)lebih rendah
Didalam sistem fluida biologis, konsentrasi solute di luar sel < didalam cell.

 Larutan hipertonik
Larutan dengan konsentrasi solute(yang diintroduksi) lebih tinggi
Dalam sistem fluida biologis, konsentrasi solite di luar cell>didalam cell.

Difusi osmotik terjadi bila konsentrasi antara 2 larutan yang terpisah dengan membran
tidak sama maka molekul air akan berdifusi nelewati membran dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi sampai kedua konsentrasi larutan seimbang.

Koefisien osmotik: faktor van't hoff pada larutan elektrolit

Persamaan tekanan osmosis untuk:

Larutan non-elektrolit: 𝜋 =RTM

larutan elektrolit :𝜋=Irtm


Metode NaCl equivalent(mellen and seltzer, 1936)

Berdasarkan nilai kesetaraan natrium klorida : E

E : banyaknya kandungan NaCl (dalam larutan)yang penurunan titik bekunya sama besarnya
dengan penurunan titik beku 1gram obat yang terkandung dalam larutan tersebut.

1.Isotonis

Jika suatu larutan konsentrasinya sama besar dengan konsentrasi dalam sel darah merah,
sehingga tidak terjadi pertukaran cairan di antara keduanya, maka larutan dikatakan isotonis
(ekuivalen dengan larutan 0,9% NaCl ).

2.Isoosmotik

Jika suatu larutan memiliki tekanan osmose sama dengan tekanan osmose serum darah, maka
larutan dikatakan isoosmotik ( 0,9% NaCl, 154 mmol Na+ dan 154 mmol Cl- per liter = 308
mmol per liter, tekanan osmose 6,86 ). Pengukuran menggunakan alat osmometer dengan
kadar mol zat per liter larutan.

3.Hipotonis

Turunnya titik beku kecil, yaitu tekanan osmosenya lebih rendah dari serum darah, sehingga
menyebabkna air akan melintasi membrane sel darah merah yang semipermeabel
memperbesar volume sel darah merah dan menyebabkan peningkatan tekanan dalam sel.
Tekanan yang lebih besar menyebabkan pecahnya sel – sel darah merah. Peristiwa demikian
disebut hemolisa.

4.Hipertonis

Turunnya titik beku besar, yaitu tekanan osmosenya lebih tinggi dari serum darah, sehingga
menyebabkan air keluar dari sel darah merah melintasi membran semipermeabel dan
mengakibatkan terjadinya penciutan sel – sel darah merah. Peristiwa demikian disebut
Plasmolisa.

Bahan pembantu mengatur tonisitas adalah : NaCl, Glukosa, Sukrosa, KNO3 dan NaNO3
Prinsip Larutan Isotonik Dan pengaturan Tonisitas Larutan

1. Uraikan secara jelas dan ringkas sistem larutan isotonik dan jelaskan cara pengaturan
tonisitas larutan isotonik.

Koefisien osmotik: faktor vant’t Hoff pada larutan elektrolit


Persamaan tekanan osmosis untuk :
- Larutan non-elektrolit : 𝜋 = 𝑅𝑇𝑀
Laruran elektrolit : 𝜋 = 𝑖𝑅𝑇𝑀
- Berapa tekanan osmosis larutan NaCI 0,9% pada suhu 25°C
Diketahui bobot molekul NaCl = 58,5 g mol-1
Faktor van’t Hoff (“i”) larutan NaCl = 1,9 dan R = 0.082 L atm K-1 mol-1
Konsentrasi molar NaCl 0.9% = 0,9 g NaCl/100 mL (= 9,0 g NaCl/L) ... = 0,1538 M
𝜋 = 𝑖𝑅𝑇𝑀
𝜋 = (1,9)(0,082 L atm K-1 mol-1)(298 K)(0,1538 mol L-1) = 7,14 atm

Perhitungan tonisitas larutan dengan menggunakan nilai Liso


Larutan isotonik terhadap fluida tubuh (darah): larutan yang mempunyai titik
Beku = -0,52°C ..... ∆Tr nya = 0,52
Larutan NaCl 0,9% ..... memiliki∆Tr = 0,52

Liso larutan NaCl 0,9% :


Untuk larutan non-ideal ..... ∆Tr = KfM
..... larutan elektrolit : ..... ∆Tr = iKfM
..... iKf = Liso ..... ∆Tr = LisoM
Berapa nilai Liso larutan NaCl 0,9% ..... (0,1538 M)
∆Tr
Liso= 𝑚
0,52
Liso= 0,1538 = 3,4
Perhitungan pengaturan tonisitas larutan :

1. Metode penuruana titik :


∆𝑇𝑓
1a) ∆𝑇𝑓 =LISO.M ……. M=LISO

Dimana

M-=konsentrasi molar NaCL yang diperlukan untuk mencapai nilai ∆𝑇𝑓 = 0,52 ∆𝑇𝑓 =
0,52 − ∆𝑇flarutan obat dan Liso =Liso NaCL LISO=3,4
𝑋 ∆𝑇𝑓
1b) 0,9=0,52

Dimana

X=banyaknya gram NaCL yang dibutuhkan agar larutan isotonis

∆𝑇𝑓= 0,52-∆𝑇𝑓larutan obat

II) Metode-metode ekuivalensi Nacl :


𝐿𝑖𝑠𝑎
E = 17,2 𝐵𝑀

Dimana

E =nilai ekuivalensi (kesetaraan) NaCL


0,52
LISA = …….. M:konsentrasi molar (isotonis) obat
𝑀

Banyaknya NaCL yang di perlukan = (0,9 –E)

Contoh :

1*). Berapa banyaknya NaCL diperlukan dalam penyiapan 100 mL larutan pilokarpin
hidroklorida 1% agar larutan isotonic terhadap fluida tubuh
Diketahui ∆𝑇𝑓 larutan filokarpin hidroklorida 1%= 0,13 k, dan ∆𝑇𝑓larutan NaCL
0,9%=0,52 dan bobot molekul NaCL =58,6 G MOL-1

Dan juga diketahu konsentrasi Liso larutan pilokarpin hidroklorida = 4,08% dan bobot
molekul pilokarpin diketahui = 244,72 g mol-1
Penyelesaian :

Cara 1.a) :
∆𝑇𝑓 0,39
M=𝐿𝑖𝑠𝑜 = 3,4 =0,1147 …… jadi konsentrasi NaCL=0,1147 MOL-1

Banyaknya larutan isotonis hidroklorida 1% yang disiapkan =100 ml ..

Jadi nacl yang diperlukan =0,01147 molx 58,5 g mol;1 = 0,71

Jadi dalam pfrepasi 100 ml pilokarpin hidroklorida 1%

Dilarutkan 1 g pilokarpin hidroklorida dan 0,671 g nacal dengan air ad 100 ml

Cara 1.b)
𝑥 0,39
= =0,1147 …… jadi konsentrasi nacl dengan air .. ad 100 ml
0,9 3,4

Jadi nacl yang diperlukan =0,01147 mol =0,1147 mol x 58,5 g mol;1 =0,675 g

Jadi dalam preparasi 100 ml pilokarpin hidroklorida dan 0,675 g nacl dengan air .. ad
100 ml

Cara II : cara ini diperlukan data konsentrasi Liso larutan pilokarpin hidroklorida yang
diketahui = 4,08 % dan bobot molekul pilokarpin hidroklorida (diketahui = 244,72 g mol-
1
)

𝐿𝐼𝑆𝑂
E = 17,2
𝑀

0,52
Dimana Liso =
𝑚

Konsentrasi Liso larutan pilokarpin hidroklorida = 4,08 %

4,08 𝑔 40,8 0,1667


Yakni = = = =0,16667 M
100 𝑚𝑙 𝐿 𝐿

0,52
LISO= =3,12
0,1667

𝐿𝐼𝑆𝑂
E =17,2 =17,2
𝐵𝑀

NACL diperlukan = (0,9=E = (0,9-0,22)g = 0,68 g


Jadi dalam preparasi 100 ml pilokarpin hidroklorida 1% dilarutkan 1 g hidroklorida dan
0,68 g nacl dengan air .. ad 100 ml

2*). Berapa gram banyaknya nacl ditambahkan kedalam 100 ml larutan atropine sulfat 1%
agar larutan isotonic terhadap fluida tubuh

Atf larutan atropine sulfat 1% adalh 0,065 k dan at larutan nacl 0,9 % = 0,52 k dan bobot
molekul nacl = 58,5 g mol-1

Diketahui bm atropine sulfat =694,82 g mol;1 dan l iso atropine sulfat diketahui = 4,44

Selesaikan dengan menggunakan persamaan 1 (1a dan 1b) dan persamaan II

3*) Kelanjutan soal no 2 ) nerapa gram banyaknya dextrose ditambahkan ke dalam 100 ml
larutan atropine sulfat 1% untuk menggantikan fungsi nacl pada soal nomor 2 tersebut
bila diketahui nilai kesetaraan nacl (E) dextrose = 0,6

Dalam hal ini dapat digunakn persamaan sederhana seperti berikut :

1 𝑔 𝑑𝑒𝑥𝑟𝑜𝑠𝑎 𝑋 𝑔 𝑑𝑒𝑥𝑟𝑜𝑠𝑎
= … … … … 𝑋 = 4,94 𝑔 𝑑𝑒𝑥𝑟𝑜𝑠𝑒
0,6 𝑔 𝑁𝑎𝐶𝑙 0,79 𝑔 𝑁𝑎𝐶𝑙

Jadi banyaknya dextrose yang diperlukan untuk menggantikan fungsi 0,79 g nacl = 4,94g

Angka 0,79 g untuk nacl diperoleh dari penyelesaian soal nomor 2

Jadi dalam preparasi 100 ml atropine sulfat 1%

Dilarutkan 1 g pilokarpin atropine sulfat dan 4,9 g dextore dengan arir .. ad 100 ml

Anda mungkin juga menyukai