Diketahui:
- 500 mL larutan Etilmorfin klorida 2%
- E Etilmorfin klorida = 0,15 (FI IV, hlm. 1243)
Berapa NaCl yang harus ditambahkan agar larutan isotonis?
Tonisitas sediaan = m x E
= 2% x 0,15
= 0,3%
NaCl yang harus ditambahkan agar larutan isotonis
= 0,9% - 0,3%
= 0,6%
Contoh soal 2
Maka kesetaraan NaCl (E) untuk masing-masing zat (dalam 100 ml sediaan):
Suatu sediaan dikatakan isotonis jika mengakibatkan penurunan titik beku (ΔTf)
sebanyak 0,520 dari titik beku pelarut murni yang digunakan.
ΔTf 0,520 ini adalah penurunan titik beku yang diakibatkan oleh 0,9%
NaCl atau 5,5% Dekstrosa dalam air
Ada 2 cara dalam menghitung tonisitas dengan metode ini yaitu:
Cara 1
Dengan menggunakan persamaan :
Isotonis → ΔTf = 0,52 maka kekurangan ΔTf agar isotonis = 0,52 – (0,279+0,0264+0,0375) =
0,1771
ΔTf sebesar 0,52 sebanding dengan 0,9% NaCl maka ΔTf 0,1771 sebanding dengan NaCl sebesar:
0,1771 ×0,9%= 0,306%
0,52
maka jumlah NaCl yang perlu ditambahkan ke dalam sediaan agar isotonis adalah sebesar 0,306
gram/100 mL sediaan atau 3,06 mg/mL sediaan.
Metode Liso
Keterangan:
ΔTf = Penurunan titik beku
Liso = Nilai tetapan Liso zat (lihat tabel)
m = Bobot zat terlarut (gram)
M = Massa molekul zat
V = Volume larutan (mL)
Contoh soal
soal
Suatu larutan mengandung 1,0 gram efedrin sulfat dalam 100ml. Berapa
banyak NaCl yang ditambahkan agar larutan isotonis? Jika diketahui E
efedrin sulfat 0,23.
R/ Ampisilin Na 0,1 (E=0,16)
Isoniazid 0,05 (E=0,25)
m.f.Inject. Isot. 5 mL
Perhitungan Tonisitas Lain
1. Metode Disosiasi
2. Metode White-Vincent
3. Metode Sprowls
Metode Disosiasi
Ma, Mb = Berat molekul zat-zat terlarut (obat)
Mh = Berat molekul zat pembantu (misalnya NaCl,
glukosa, dekstrosa)
Xa, Xb = Kadar zat-zat dalam gram setiap liter
fa, fb, fh = faktor disosiasi senyawa obat (a dan b) dan
senyawa pembantu yang mempunyai harga berikut :
Zat yang tidak terdisosiasi (glukosa, gliserin) 1
Basa dan asam lemah dengan 1 derajat disosiasi 1,5
Basa dan asam kuat, garam-garam uni-uni valen 1,8
Contoh soal