Anda di halaman 1dari 13

Zat Tambahan Pengisotonis

Dosen Pengampu : Senny Listy Kartika Falestin., M. Farm

Disusun Oleh :
Mega Listyawati 332198420098
Nia Apriyanti Enang 332198420080
Nuralfianti 332198420067
Evi Fitriani 332198420042
Siti Nur Bahriyah 332198420167

Program Studi D3 Farmasi

Stikes IKIFA
Kelompok 6
DF 20-2A
Pendahuluan

Zat tambahan pengisotonis adalah bahan yang digunakan untuk membuat larutan mempunyai sifat
osmostis yang sama dengan cairan fisiologis. Contoh : dekstrosa, natrium klorida.

Isotonis adalah larutan parenteral yang mempunyai tekanan osmosa sama dengan plasma darah. Bila
larutan parenteral mempunyai tekanan osmosa lebih rendah dari plasma darah disebut hipotonis
sedangkan bila tekanan osmosanya lebih tinggi disebut hipertonis. Untuk mendapatkan larutan yang
isotonis. Larutan obat suntik dikatakan isotonis jika:
1. Mempunyai tekanan osmotis sama dengan tekanan osmotis cairan tubuh (darah, cairan lumbal, air
mata) yang nilainya sama dengan tekanan osmotis larutan NaCl 0,9 % b/v.

2. Mempunyai titik beku sama dengan titik beku cairan tubuh, yaitu - 0,520 oC.
Mengapa sediaan parenteral harus
isotonis?
Apabila larutan injeksi yang hipertonis disuntikkan, air dalam sel akan ditarik
keluar dari sel, sehingga sel akan mengkerut, tetapi keadaan ini bersifat sementara
dan tidak akan menyebabkan rusaknya sel tersebut.
Jika larutan injeksi yang hipotonis disuntikkan, air dari larutan injeksi akan diserap
dan masuk ke dalam sel, akibatnya dia akan mengembang dan menyebabkan
pecahnya sel itu dan keadaan ini bersifat tetap. Jika yang pecah itu sel darah merah,
disebut " Haemolisa ". Pecahnya sel ini akan dibawa aliran darah dan dapat
menyumbat pembuluh darah yang kecil.
Perhitungan
Isotonis
Perhitungan Isotonis
Metode Ekuivallensi Metode Penurunan Titik
01 NaCl
Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke
02 Beku
NaCl, harga ekuivalennya ditunjukkan nilai Sediaan dikatakan isotonis apabila mengalami
E (Nilai E bisa dilihat di farmakope : Daftar
penurunan titik beku 0,52oC
Tonisitas NaCl).

Metode Penentuan Volume Isotonis berdasarkan


03 ekuivalensi
Volume isotonis (V.Isot.) adalah volume akhir larutan agar larutan tersebut
menjadi larutan yang isotonis. 
Metode Ekuivalensi  

NaCl Contoh perhitungan Tonisitas :


R/ Ampisilin Na
Isoniazid
0,1 (E= 0,16)
0,05 (E= 0,25)
m.f.Inject. Isot. 5 mL
Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl, harga
Jawab :
ekuivalennya ditunjukkan nilai E (Nilai E bisa dilihat di Jumlah NaCl agar isotonis = x 5 ml = 0,045 gr
Jumlah Ampisilin Na = 0,1 gr x 0,16 = 0,016 gr
farmakope : Daftar Tonisitas NaCl). Misalkan penisilin E =
Jumlah Isoniazid = 0,05 gr x 0,25 = 0,0125 gr
0,18 artinya 1 gram Penisilin setara/senilai 0,18 gram NaCl. Sehingga agar isotonis = 0,045 gr – (0,016 gr + 0,0125 gr) =
0,0165 gr, maka 0,0165 gr NaCl harus ditambahkan agar
Agar isotonis, tonisitas sediaan harus = tonisitas tubuh yaitu
sediaan menjadi isotonis.
 0,9% (b/v) NaCl 0,9% artinya 0,9 gram NaCl yang terlarut Tapi apabila ingin mengganti zat tambahan pengisotonis NaCl
menjadi dekstrosa maka perhitungannya
dalam volume total 100 mL. Jadi RUMUS nilai ekuivalensi
1 gr dekstrosa ~ 0,18 gr NaCl
terhadap NaCl = W x E, dimana W dalam satuan gram. Maka : x 1 gr = 0,1965 gr dekstora yang harus ditambahkan
untuk menggantikan NaCl
Metode Penurunan Titik
Beku
Cairan tubuh yang setara 0,9% NaCl mengalami penurunan titik beku sebesar 0,52 Celcius, oleh karena itu sediaan dikatakan
isotonis apabila mengalami penurunan titik beku 0,52 C.
Untuk memperoleh larutan isotonis maka NaCl yang ditambah sesuai RUMUS :

keterangan :
B = Jumlah zat NaCl yang harus ditambahkan agar isotonis
Ptb1, Ptb2 = Penurunan titik beku zat berkhasiat seperti didalam resep
Ptb = Penurunan titik beku zat pengisotonis (NaCl)
C1, C2 = Konsentrasi zat berkhasiat didalam resep dg satuan (b/v) % , titik titik dalam rumus maksudnya apabila ada 4 zat
berkhasit, rumusnya sama (C1xPtb1+C2...+C3...+C4xPtb4), begitu pula jika terdapat 5 atau seterusnya.
Contoh Soal...
 Jawab :
R/ Ranitidine HCl 27,9 mg
B =
Na2HPO4 Anhidrat 0,98 mg
=
KH2PO4 1,5 mg
= 0,307 %
Aqua p.i add 1 mL maka jumlah NaCl yang perlu ditambahkan ke
Berapa NaCl yang perlu ditambahkan agar isotonis? dalam sediaan agar isotonis adalah sebesar 0,307
Data nilai PTB1% (Penurunan titik beku yang diakibatkan oleh 1% gram/100 mL sediaan atau 3,07 mg/mL sediaan.
zat)

Ptb Zat Dalam


Konsentrasi
Zat Ptb1%
Sediaan /
zat (%) / C
Ptb1,2…
Ranitidin HCl 0,1 2,79 0,279
Na2HPO4 dihidrat 0,24 0,11 0,0264
KH2PO4 0,25 0,15 0,0375
Metode Penentuan Volume  
Isotonis berdasarkan
Contoh perhitungan Tonisitas :
ekuivalensi R/ Ampisilin Na  0,1 (E=0,16)
Volume isotonis (V.Isot.) adalah volume akhir larutan agar     Isoniazid        0,05 (E=0,25)
larutan tersebut menjadi larutan yang isotonis. Volume
    m.f.Inject. Isot. 5 mL
Isotonis dihitung dengan rumus :
V = (W x E) 111,1 mL Jawab
Keterangan :
5ml = ((0,1 gr x 0,16) + (0,05 gr x 0,25) + (W x 1)) 111,1
V = volume larutan yang akan dibuat
W = bobot zat berkhasiat dalam satuan gram 5ml = 1,7776gr + 1,3887gr + 111,1ml x W
E = harga equivalen NaCl zat
5ml = 3,1663gr + 111,1ml x W
111,1 = volume utk melarutkan 1 g NaCl agar
isotonis W= = 0,0165gr
Jadi diperlukan penambahan 0,0165gr NaCl yang harus
ditambahkan dalam 5ml sediaan agar sediaan menjadi isotonis
Kesimpulan
Untuk pembuatan sediaan parenteral harus isotonis, isohidri, steril dan bebas pirogen.
Karena bila tidak isotonis misal injeksi yang hipotonis disuntikkan, air dari larutan
injeksi akan diserap dan masuk ke dalam sel, akibatnya dia akan mengembang dan
menyebabkan pecahnya sel itu dan keadaan ini bersifat tetap. Jika yang pecah itu sel
darah merah, disebut " Haemolisa ". Pecahnya sel ini akan dibawa aliran darah dan
dapat menyumbat pembuluh darah yang kecil.
Jadi sebaiknya larutan injeksi harus isotonis, kalau terpaksa dapat sedikit hipertonis,
tetapi jangan sampai hipotonis.
Hal ini dikarenakan, pemberiaan sediaan ini langsung diinjeksikan melalui pembuluh
darah.
• PENUNTUN PRAKTIKUM Compounding &
Dispensing FRS 401 Universitas Esa Unggul

• Anonim.1975. Farmakope Indonesia Edisi III .


DEPKES:RI
• Anonim.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV .
DEPKES:RI
• https://ilmu-kefarmasian.blogspot.com/2013/02/per
hitungan-tonisitas-lengkap.html
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai