Anda di halaman 1dari 30

TONISITAS

RAHMI ANNISA

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2018
Tonisitas?

a measure of the osmotic pressure of


two solutions separated by a
semipermeable membrane
Hukum fisika yang berkaitan dengan
tonisitas adalah, jika dua larutan
ditempatkan pada setiap sisi membrane
semipermeabel, pelarut akan mampu
melewati membrane dari larutan yang lebih
encer menuju larutan yang lebih pekat untuk
menyeimbangkan konsentrasi.
Proses ini dikenal sebagai osmosis, dan
tekanan yang bertanggung jawab untuk
gerakan pelarut itu disebut tekanan osmosis
ISTILAH
 Isotonis
 Isoosmotik

 Hipotonis

 Hipertonis
ISOTONIS

Jika suatu larutan konsentrasinya sama besar


dengan konsentrasi dalam sel darah merah,
sehingga tidak terjadi pertukaran cairan di antara
keduanya, maka larutan dikatakan isotonis
(ekuivalen dengan larutan 0,9% NaCl ).
ISOOSMOTIK

Jika suatu larutan memiliki tekanan osmose


sama dengan tekanan osmose serum darah, maka
larutan dikatakan isoosmotik
HIPOTONIS
Turunnya titik beku kecil, yaitu tekanan
osmosenya lebih rendah dari serum darah,
sehingga menyebabkan air akan melintasi
membrane sel darah merah yang semipermeabel
memperbesar volume sel darah merah dan
menyebabkan peningkatan tekanan dalam sel.
Tekanan yang lebih besar menyebabkan
pecahnya sel – sel darah merah.
Peristiwa demikian disebut hemolisa.
HIPERTONIS

Turunnya titik beku besar, yaitu tekanan osmosenya


lebih tinggi dari serum darah, sehingga menyebabkan
air keluar dari sel darah merah melintasi membran
semipermeabel dan mengakibatkan terjadinya penciutan
sel – sel darah merah.

Peristiwa demikian disebut Plasmolisa


SEDIAAN YANG MENSYARATKAN ISOTONIS

 Infus
 Injeksi (larutan)

 Tetes mata
Bahan pembantu mengatur tonisitas adalah :
1. NaCl

2. Glukosa

3. Sukrosa

4. KNO3

5. NaNO3
pH dan Osmolalitas Injeksi
Isohidris yaitu pH larutan sama dengan pH darah.

Kalau bisa pH sama dengan pH darah, tapi tidak


selalu, tergantung pada stabilitas obat.
Cara Perhitungan Isotonis

1. Ekivalensi NaCl
2. Konsentrasi molekul
3. Penurunan Titik Beku
4. Grafik tekanan uap & penurunan titik beku
1. Metode ekuivalensi NaCl

Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl, harga


ekuivalennya ditunjukkan nilai E
(Nilai E bisa dilihat di farmakope : Daftar Tonisitas NaCl). 
Misalkan penisilin E = 0,18 artinya 1 gram Penisilin setara/senilai
0,18 gram NaCl.
Agar isotonis, tonisitas sediaan harus = tonisitas tubuh yaitu
 0,9% (b/v)
NaCl 0,9% artinya 0,9 gram NaCl yang terlarut dalam volume
total 100 mL.

jadi RUMUS nilai ekuivalensi terhadap NaCl = W x E, dimana W


dalam satuan gram
Contoh perhitungan Tonisitas :

R/ Ampisilin Na  0,1       (E=0,16)


    Isoniazid        0,05     (E=0,25)
    m.f.Inject. Isot. 5 mL

Berapa jumlah NaCl yang ditambahkan agar


larutan isotonis ?
NaCl 0,9% = 0,9/100 ml
jumlah nilai NaCl agar isotonis pada sediaan 5 mL
= (0,9/100) x 5 mL = 0,045 gram

Sedangkan jumlah nilai NaCl Sehingga agar Isotonis :


dalam sediaan (berdasarkan 0,045 gr - 0,0285 = 0,0165
resep) yaitu :
gram NaCl yang harus
Rumus E x W ditambahkan agar sediaan
Ampisilin Na menjadi isotonis.
= 0,1 gr x 0,16 = 0,016
Isoniazid      
= 0,05 gr x 0,25 = 0,0125
jadi total nilai kesetaraan
NaCL dalam sediaan = 0,016
+ 0,0125 = 0,0285 gram
SOAL
R/ Procaine HCl 0,3 g E prokain HCl = 0,24
E Clorbutanol =
Chlorbutanol 0,3 g
0,18
NaCl qs ad isotonis
Aquadest ad 100 ml

NaCl yang diperlukan untuk resep diatas adalah …


SOAL
R/ Procaine HCl 0,7 g E prokain HCl = 0,24
E Clorbutanol =
Chlorbutanol 2 %
0,18
NaCl qs ad isotonis
Aquadest ad 100 ml

NaCl yang diperlukan untuk resep diatas adalah …


R/ Physostigmin salisilat 2 % (E = 0,16)
m.f.Inject. Isot. 5 mL

NaCl yang diperlukan untuk resep diatas adalah …


2. Penurunan Titik Beku

 Pada larutan encer penurunan titik beku dan kenaikan


tekanan osmosis berbanding langsung dengan jumlah
partikel dalam larutan
 Titik beku darah adalah : - 0,52⁰C
 Jadi zat terlarut / larutan yang membeku pada
– 0,52 ⁰C mempunyai tekanan osmotik = darah
PERHITUNGAN
:

Keterangan :
B = bobot zat tambahan ( NaCl) dalam satuan gram untuk tiap
100 ml larutan
0,52 = titik beku cairan tubuh (-0,52°C)
b1 = PTB zat berkhasiat
C = konsentrasi dalam satuan % b/v zat khasiat
b2 = PTB zat tambahan (NaCl)
Tiga jenis keadaan tekanan osmotis larutan obat :
1. Keadaan Isotonis    apabila  nilai B  = 0 ; maka 
b1 C = 0,52
2. Keadaan hipotonis  apabila  nilai B positip ; maka  b1
C < 0,52
3. Keadaan hipertonis apabila  nilai B negatip ; maka   b1
C > 0,52
Contoh perhitungan Tonisitas

R/ Methadon HCl 5 mg/ml


m.f . isot. c. NaCl ad. 100 ml

Diketahui
a= 0,101 (PTB metadon HCl)
b= 0,576 (PTB NaCl)
Berapa NaCl yang diperlukan supaya larutan isotonis ?

Methadon HCl = 5 mg/ml = 500 mg/100 ml


= 0,5 gram/100 ml
Penyelesaian
agar isotonis, maka
 

B = 0,8151
Jadi, Kadar NaCl yang masih diperlukan adalah 0,8151 % b/v ;
0,8151 % b/v = 0,8151 gram/100 ml
Alat Ukur Tonisitas
 Osmometer
sederhana, handal, dan mudah digunakan

Kadar osmolar ideal dapat ditentukan dengan ;


Kadar osmolar (m osmolar/liter) = m OsM
Bobot zat (g/liter)
x jumlah spesies x 1000
Bobot molekul (g)
Alat untuk mengetahui nilai tonisitas
 Osmometer
Formulasi
 Terdiri dari zat aktif dan bahan pembantu (pendapar,
pengisotonis, pengawet, peningkat viskositas, anti
oksidan, pensuspensi)

 Pendapar : asam fosfat dan sitrat


 Pengawet : benzalkonium klorida,klorbutanol dll
 Peningkat viskositas : HPMC, polivinil alkohol, dekstran dll
 Antioksidan : Na metabisulfit, Na sulfit dll
 Surfaktan ; digunakan yg non ionik (yang paling tidak toksik)
misal Tween 80
 Bisa juga ditambahkan EDTA sebagai pengkelat
logam untuk mencegah degradai oksidatif yang
disebabkan oleh logam.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai