Anda di halaman 1dari 3

Tonisitas

adalah kemampuan suatu larutan dalam memvariasikan ukuran dan bentuk sel dengan
mengubah jumlah air dalam sel tersebut. Lerutan NaCl 0,9% (b/v) dan glukosa 0,5% (b/v)
adalah isotonik dengan cairan plasma, oleh sebab itu sering digunakan sebagai infus
intravena, walaupun kedua laruta tersebut bukan plasma tapi konsentrasi kedua partikel
larutan tersebut identik sama.
Air laut cendrung hipertonis karna memiliki konsentrasi NaCl 1 mol/L, sehingga bila
diminum, air dalam sel tubuh akan berpindah ke lambung dimana terdapat air laut, sehingga
tubuh mengalami dehidrasi. Adapun larutan teh, jus cenderung lebih hipotonik dibandingkan
cairan tubuh.

Dalam sistem Osmosis dikenal 3 tipe larutan:


Larutan isotonis
ialah larutan dimana kedua sisi yang dipisahkan membran sel memiliki konsentrasi
yang sama, tidak terjadi migrasi air ke satu arah, kemungkinan terjadi pertukaran air saja,
jumlah air dikedua larutan tetap, bentuk sel tidak terjadi perubahan, misalkan konsentrasi
larutan diluar sel dan di dalam sel sama.

Larutan Hipertonik
ialah konsentrasi larutan diluar sel (larutan yang satu) lebih tinggi dibanding didalam
sel (larutan lainnya), sehingga air berpindah dari dalam sel keluar sel secara osmosis,
sehingga terjadi penciutan sel (krenasi).

Larutan Hipotonik
ialah konsentrasi larutan diluar sel (larutan yang satu) lebih rendah dibanding didalam
sel (larutan lainnya), sehingga air berpindah dari luar sel kedalam sel secara osmosis,
sehingga terjadi pembengkakan sel bahkan bisa terjadi lisis/pecah (hemolisis).

Difusi Osmotik terjadi bila konsentrasi antara 2 larutan yang terpisah dengan membran tidak
sama maka molekul air akan berdifusi melewati membran dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi sampai kedua konsentrasi larutan seimbang.
Metoda Menghitung Tonisitas yaitu:
Metode PenurunanTitik (Liso )
Metode Ekivalensi NaCl

METODE PENURUNAN TITIK (Liso )


Tf = Liso x C Liso = Tf / C (dalam M)
Contoh : Suatu obat baru memiliki berat molekul 300. Obat tersebut memberi penurunan titik
beku sebesar 0,52 C dalam larutan 0,145 M. Berapakah nilai Liso Obat tersebut!
Dik: Tf : 0,52
C : 0,145 M
Jawab: Liso = : Tf = 0,52 = 3,586
C 0,145

X = Tf
0,9 0,52
Dimana X adalah banyaknya garam NaCl yg dibutuhkan agar larutan isotonis
Tf = 0,52 - Tf larutan obat

METODE EKUIVALENSI NaCl


Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl, harga ekuivalennya ditunjukkan nilai
E (Nilai E bisa dilihat di farmakope : Daftar Tonisitas NaCl).
Misalkan penisilin E = 0,18 artinya 1 gram Penisilin setara/senilai 0,18 gram NaCl. Agar
isotonis, tonisitas sediaan harus = tonisitas tubuh yaitu 0,9% (b/v). NaCl 0,9% artinya 0,9
gram NaCl yang terlarut dalam volume total 100 mL.
jadi RUMUS nilai ekuivalensi terhadap NaCl = W x E, dimana W dalam satuan
gram
Contoh perhitungan Tonisitas :
R/ Ampisilin Na 0,1 (E=0,16)
Isoniazid 0,05 (E=0,25)
m.f.Inject. Isot. 5 mL
jawab :
NaCl 0,9% = 0,9/100
jumlah nilai NaCl agar isotonis pada sediaan 5 mL = (0,9/100) x 5 mL = 0,045 gram

Sedangkan jumlah nilai NaCl dalam sediaan (berdasarkan resep) yaitu


Rumus E x W
Ampisilin Na = 0,1 gr x 0,16 = 0,016
Isoniazid = 0,05 gr x 0,25 = 0,0125
jadi total nilai kesetaraan NaCL dalam sediaan = 0,016 + 0,0125 = 0,0285 gram

Sehingga agar Isotonis :


0,045 gr - 0,0285 = 0,0165 gram NaCl yang harus ditambahkan agar sediaan menjadi
isotonis.
Tapi apabila ingin mengganti zat pengisotonis NaCl 0,0165 menjadi glukosa (dekstrosa)
maka perhitungannya :
1 gr dekstrosa setara dengan 0,18 gr NaCl, maka 0,0165 gr NaCl setara dengan =
(0,0165/0,18) x 1 = 0,1965 gram dekstrosa yang harus ditambahkan untuk menggantikan
NaCl 0,0165 gr

http://ilmu-kefarmasian.blogspot.co.id/2013/02/tonisitas.html

Anda mungkin juga menyukai