Anda di halaman 1dari 56

MIKROMERITIKA

Agus Siswanto, MSi, Apt


Pokok bahasan
Ukuran partikel
Metode penentuan ukuran partikel
Bentuk partikel & luas permukaan
Metode penentuan luas permukaan
Sifat sifat turunan serbuk
PENDAHULUAN
Mikromeritika
Ilmu & teknologi tentang partikel kecil

Ukuran partikel (m) No ayakan Contoh

0,5 10 - Suspensi, emulsi halus

10 50 - Emulsi kasar, susp


terflokulasi
50 100 325 140 Serbuk halus

150 1000 100 18 Serbuk kasar

1000 3360 18 6 Granul


Arti penting pengendalian partikel
dlm sediaan farmasi
Ukuran partikel
Sifat fisika, kimia, farmakologi
Luas permukaan partikel obat

Scr klinik, uk partikel obat dpt mempengaruhi


pelepasan dr bentuk sediaan
Stabilitas fisik & respon farmakologi suspensi &
tablet tgt ukuran partikel
Fluiditas & homogenitas pencampuran granul &
serbuk ditentukan oleh pengendalian ukuran
partikel
UKURAN PARTIKEL
Partikel bulat ~ garis tengah / diameter
Partikel asimetris ~ garis tengah ekivalen
(equivalent spherical diameter)
Menghubungkan ukuran partikel & garis
tengah bulatan yg mempunyai luas
permukaan, volume, dan garis tengah yg
sama
Garis tengah ekivalen
(equivalent spherical diameter)
ds (garis tengah permukaan)
Garis tengah partikel yg mpy luas permukaan yg
sama spt partikel yg diperiksa

4A
ds

dv (garis tengah volume)
Garis tengah partikel yg mpy volume yg sama spt
yg diperiksa

6V
dv 3

Garis tengah ekivalen
(equivalent spherical diameter)
dp (garis tengah terproyeksi)
Garis tengah partikel yg mpy luas pengamatan yg
sama spt partikel bila dipandang lurus ke bidangnya
yg paling stabil
dst (garis tengah Stokes)
Garis tengah partikel yg mengalami sedimentasi pd
laju yg sama

18 o h
dst
s o g.t
Ukuran partikel rata rata
nd
1/ p
p f

d rata 2
nd f

n= jml partikel
d= garis tengah equivalent
p: panjang=1, luas=2, volume=3
f= frekuensi; jml total=0, panjang=1,
luas=2, volume=3
Diameter statistik???
nd nd
1/ p 1/1
p f
1 0

d rata 2 d ln
nd f nd 0

dln
Parameter ukuran panjang = 1

nd
Frekuensi = 0

d ln
n

dsn, dvn, dsl, dvs, dwm ???


dsn, dvn, dsl, dvs, dwm ???
nd 2
nd 3 nd
3

d sn d vn 3 d vs
nd 2
n n

nd 2
nd 4
d sl d wm
nd nd 3

Contoh soal
Interval Ukuran Jml (n) nd nd2 nd3 nd4
ukuran(m) rata2(m)
0,50-1,00 0,75 2 1,50 1,13 0,85 0,64

1,00-1,50 1,25 10 12,50 15,63 19,54 24,43

1,50-2,00 1,75 22 38,50 67,38 117,92 206,36

2,00-2,50 2,25 54 121,50 273,38 615,11 1384,00

2,50-3,00 2,75 17 46,75 128,56 353,54 972,24

3,00-3,50 3,25 8 26,00 84,50 274,63 892,55

3,50-4,00 3,75 5 18,75 70,31 263,66 988,73

118 265,50 640,89 1645,25 4468,95


Jawab
dln= 2,25
dsn = 2,33
dvn = 2,41
dsl = 2,41
dvs = 2,57
dwm = 2,72
Metode penentuan ukuran partikel
Metode mikroskopi
Metode pengayakan
Metode sedimentasi
Metode Mikroskopi
0,2 100 m
Cara analisis: misal partikel
emulsi/suspensi
Cairan ditempatkan pd slide
Mikroskop dilengkapi dg mikrometer yg telah
dikalibrasi
Diameter partikel diukur sepanjang garis tetap
yg dipilih sebarang (garis horizontal yg lewat
pusat partikel)
Contoh
Interval ukuran(m) Ukuran rata2(m) Jml (n)
4 7,9 6 5
8 11,9 10 15
12 15,9 14 46
16 19,9 18 68
20 23,9 22 58
24 27,9 26 32
28 31,9 30 22
32 35,9 34 10
36 39,9 38 2
40 43,9 42 2
44 47,9 46 0
48 51,9 50 1

dln, dsn, dvn, dsl, dvs, dwm ???


Metode Mikroskopi
Keterbatasan metode
Garis tengah hanya terukur 2 dimensi
Diperlukan min 300 500 partikel

Keunggulan
Bisamendeteksi adanya gumpalan dan
partikel partikel lebih dari satu komponen
Metode Pengayakan
Menggunakan suatu seri ayakan standar yg telah
dikalibrasi Biro Standar Nasional
Cara analisis
Ayakan disusun berturut turut, yg kasar diatas
sampai dg yg terhalus dibawah
Sampel /serbuk yg telah ditimbang ditempatkan pd
ayakan paling atas
Ayakan digoyang secara mekanik pada periode
tertentu
Serbuk yg tertinggal diatas tiap ayakan ditimbang
Dimensi ayakan menurut Standar Amerika
No ayakan(Mesh) Diameter (m) No ayakan(Mesh) Diameter (m)
10 2000 70 210
12 1680 80 177
14 1410 100 149
16 1190 120 125
18 1000 140 105
20 840 170 88
25 710 200 74
30 590 230 62
35 500 270 53
40 420 325 44
45 350 400 37
50 297
60 250
Contoh
No ayakan Rata2 Berat yg tertinggal pd %yg tertinggal pd Ukuran berat
(lewat/tinggal) ukuran ayakan yg lebih kecil ayakan yg lebih kecil

1 2 3 4 (2x4)
30/45 470 57,3 g 13,0 6100

45/60 300 181,0 g 41,2 12380

60/80 213 110,0 g 25,0 5320

80/100 163 49,7 g 11,3 1840

100/140 127 20,0 g 4,5 572

140/200 90 22,0 g 5,0 450

440,0 g 100,0 26662


Perhitungan
Rata2 ukuran (30/45)
590 350 940
470m
2 2
%yg tertinggal pd ayakan yg lebih kecil

57,3
x100% 13,0%
440
Ukuran
berat

Rata 2Ukuran(2) x %YgTertingg alPdAyakanLbhKecil (4)


Diameter 6100
470 x13,0rata rata

26662
d rata 2 267 m
100
Perhatikan
Beban ayakan
Lama & intensitas penggoyangan

Terjadinya penjebolan oleh bahan bahan


farmasetis karn pengayakan
Metode Sedimentasi
1 200 m
Berdasarkan pd laju sedimentasi partikel pd
ukuran sesuai persamaan Stokes
h dst s 0 g
2
V
t 18 0

18 0 h
dst
s 0 g.t
Metode Sedimentasi
Syarat
Konsentrasi suspensoid 2%
Tdk ada interaksi bermakna antar partikel
Aliran laminar/streamline (Re<0,2)

v.d . 0 Re . d s 0 g
2
Re V
d 0 18

18 Re . 2
d
3

s 0 0 g
Metode Sedimentasi
Metode pipet

Suspensi 1 2 % partikel (dlm medium dg


zat pendeflokulasi yg sesuai) dimasukkan
dlm bejana silinder hingga 550 ml
Pd interval wkt tertentu sampel diambil 10
ml dari kedalaman tertentu (tanpa
mengganggu suspensi)
Sampel dikeringkan & residu ditimbang
Contoh
Waktu Tinggi Berat residu % suspensi dst (m)
(detik) (cm) (g) awal
120 20,0 0,0912 92,4 44,5
240 19,6 0,0591 59,9 30,5
360 19,2 0,0321 32,9 25,5
420 18,8 0,0134 13,9 22,9
480 18,4 0,0107 10,9 20,7
600 18,0 0,0089 9,0 18,5
720 17,2 0,0069 7,0 16,8

18. .x
d st
s 0 .g.t
BENTUK PARTIKEL
Perbandingan luas permukaan per satuan
volume (s/v)
s = faktor luas permukaan
ds = garis tengah
v = faktor volume ekivalen permukaan
Partikel simetris (bola) dv = garis tengah
ekivelen volume
Luas permukaan =ds2 = s dp2
dp = garis tengah
Volume = (dv3)/6 = v dp3 terproyeksi
s/v adalah
ds 2 dv 3 s 3,142
s 3,142 v 0,542 6,0
dp 2
6dp 3
v 0,542
Luas permukaan spesifik
Luas permukaan partikel per satuan volume (Sv)
atau per satuan berat (Sw)
LuasPermukaanPartikel n s d 2 s
1.S v
VolumePart ikel n v d 3
vd
Sv s
2.Sw
v d vs
6
PartikelBola : Sw
d vs
Contoh soal
Berapakah luas permukaan spesifik, Sw
dan Sv, dari partikel yg dianggap bulat,
dimana =3,0 g/cm3, dan dvs=2,57m?
Jawab

6 6
Sw 7,78 x10 cm / g
3 2

d vs 3,0 x 2,57 x10 4

6 6
Sv 4
2,33x10 cm / cm
4 2 3

d vs 2,57 x10
Soal 2
Berapakah total luas permukaan (Sw
dalam cm2) dari 4 g serbuk anastetik
dimana dvs 2x10-4 cm dan kerapatan
sebenarnya 2,0 g/cm3?
Soal 3
Misal dengan suatu alat mikroskop optik
didapatkan data sebagai berikut:
Diameter (m) 10 20 30
Jml partikel (n) 30 20 10

Hitunglah Sw (cm2/g), jika diketahui kerapatan


sebenarnya=1,5 g/cm3!
Soal 4
Berapakah luas permukaan spesifik (Sw)
serbuk sulfatiazol yg mempunyai
kerapatan partikel =1,5 g/cm3, dan
dvs=2m?
Metode penentuan luas permukaan
METODE ADSORPSI
METODE PERMEABILITAS UDARA
Metode adsorpsi
Sejumlah zat terlarut gas atau cairan
diadsorpsikan diatas sampel serbuk shg
membentuk suatu lapisan tunggal (monolayer).
Lapisan monolayer partikel merupakan fungsi
dari luas permukaan sampel serbuk
Alat: Quantasorb
Cara analisis: volume nitrogen yg diadsorpsi oleh
serbuk yg diisikan dlm bola gelas kosong
Quantasorb ditentukan pada berbagai tekanan
dan hasilnya diplot pd kurva
Metode Adsorpsi
Partikel dg luas permukaan spesifik besar
adsorben yg baik
Penentuan permukaan adsorben
Vgas yg teradsorpsi (cm3)/ g adsorben diplot
thd tekanan gas pd suhu konstan
Lapisan teradsorpsi adlh monolayer pd
tekanan rendah & multilayer pd tekanan
tinggi
PersamaanBET :
P

1

b 1 P
V ( P0 P ) Vmb VmbP0

DgPlot :
P P
VS ....maka A
1
,B
b 1
V ( P0 P ) P0 Vmb Vmb
V VolGasTera dsorpsi / GramSerbukPdTekananP (cm ) 3

P Tekanan
P0 TekananUapJenuhN2
b Kons tan ta ( perbedaanPanasAdsorpsi & panasPencairan)
Vm VolumeN 2 ygDiadsorpsi _ 1gSerbuk(monolayer)
LuasPermukaanSpesifik :

Sw
Am N
xVm S w

16,2 x1016

6,02 x10 23
xV
M 22,414
m



S w 4,35 xVm (cm / g )
3

S w LuasPermukaanSpesifik
M
VolumeMola rGas(22,414cm / mol ) pdSTP
3

N bilanganAvogadro 6,02 x10 molekul / mol


23

Am LuasPermukaanNitrogenMonolayer 16,2 x10 16 cm 2


Vm VolumeGasN 2 ygDiadsorpsi _ 1gSerbuk
Contoh soal

Serbuk antibiotik diuji dg alat Quantasorb


didapatkan data sbb:
p/V(p0-p) 0,05 0,150 0,20
p/p0 0,07 0,220 0,290

Hitunglah luas permukaan spesifik antibiotik


tersebut (Sw)!
Jawab
Berdasarkan regresi liniear
persamaan BET maka diperoleh:
Intersep (A)=0,00198
Slope (B)=0,67942

P

1

b 1 P
V ( P0 P) Vmb VmbP0

DgPlot :
P P
VS ....maka A
1
,B
b 1
V ( P0 P ) P0 Vmb Vm b
1 1
Vm 1,46757 cm3 / g......Maka :
A B 0,00198 0,67942

S w 4,35m 2 / cm3 x Vm cm3 / g 4,35 x1,46757 6,38m 2 / g
Metode permeabilitas udara
Tahanan thd aliran suatu cairan melalui
sumbat serbuk kompak adalah luas
permukaan serbuk tersebut
Alat: Fisher subsieve sizer
Metode permeabilitas udara

Luas permukaan
PersamaanPoiseuille :
tahanan d 4 Pt
V
Sumbat serbuk 128l
Seri kapiler dg diameter yg
berhubungan dg ukuran
V volumeUdara
partikel rata2 d diameterKapiler
Permukaan kapiler sebelah
dalam fungsi luas
l panjangKap iler
permukaan partikel t waktu
P perbedaanTekanan
viskositasUdara
Persamaan Kozeny-Carman
A Pt 3
V x x
S w
2
Kl 1 2

V volumeUdaraYgMengalirPdKapiler
A LuasPenampangMel int angSumbat
K kons tan ta (5,0 0,5)
porositas
l panjangKap iler
t waktuTempu hUdaraPdKa piler
P perbedaanTekanan
Viskositas Udara
Faktor laju alir sumbat serbuk
Derajat kompresi
Kompak partikel porositas
Ketidakteraturan kapiler
Jikapartikel tidak teratur maka kapiler lebih
panjang daripada sumbat
Sifat turunan serbuk
Kerapatan partikel
Porositas
Susunan pengepakan
Sifat aliran
Pengompakan
Kerapatan jenis
Kerapatan= berat / volume
Tiga jenis kerapatan:
Kerapatan sebenarnya ()
Kerapatan granul (g)
Kerapatan bulk (b)
Kerapatan sebenarnya ()
Berat
Kerapa tan Sebenarnya
VolumeSpes ifikSebenarnya
Volume spesifik sebenarnya tidak
termasuk rongga dan pori internal partikel
Penentuan
Padatan tdk berpori piknometer
pemindahan padatan oleh cairan dmn
padatan tsb tdk terlarut
Padatan berpori densitometer He
Kerapatan granul (g)
Berat
Kerapa tan Granul
VolumeGran ulSpesifik

Volume granul spesifik = volume zat padat


& semua volume pori dalam partikel
Metode pemindahan cairan yg tidak
masuk dalam pori partikel (air raksa)
Kerapatan bulk (b)

Berat
Kerapa tan Bulk
VolumeBulk Spesifik

Volume bulk spesifik = volume zat padat,


pori dalam partikel dan celah antar
partikel
Porositas
Perbandingan volume rongga terhadap volume
bulk
Vb V p
x100%
Vb
Vg V p Vb Vg
dalamPartikel x100% ruangAntara
V x100%
V
g b
porositas
Vb volumeBulk
V p volumeSebenarnya
Vg volumeGranul
Contoh
Sebuah sampel serbuk kalsium oksida dg
kerapatan sebenarnya 3,203 dan berat
131,3 g ternyata mpy volume bulk 82,0
cm3 jika ditempatkan dalam gelas ukur
100 ml.
Hitung porositasnya!
Jawab
Vb V p
x100%
Vb
131,3g
VolumePart ikel 3
41,0cm 3

3,203g / cm
82 41
x100% 50%
82
Susunan pengepakan

Rhombohedral (paling dekat) =26%


Most open, loosest (paling longgar) =48%
Faktanya besarnya porositas?
< 26%
Partikel berukuran tidak sama
Partikel kecil tersaring diantara partikel
besar
> 48%
Serbuk mgd flokulat
Terbentuk jembatan & lekuk dalam
pengepakan
Pengompakan
luas permukaan spesifik bahan kristal
utama pecah
luas permukaan spesifik cold bonding
antara unit partikel
Kompresi kekerasan & tahanan keregasan

Anda mungkin juga menyukai