Anda di halaman 1dari 27

NAMA : RINOVA DEVINDA

NIM : 202151083
PRODI : FARMASI

MATA KULIAH : TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL


DOSEN PENGAMPU : YULIS ADRIANA, S.Si., M.Farm
2

Konsep Osmolaritas dan


Perhitungan
Pertemuan 6
Satuan dalam sediaan steril

% w/v
Bobot/volum
Mmol/volum
mEq/volum

3
Tonicity and Osmolarity

Tekanan osmotik adalah tekanan larutan terhadap


membran semipermeabel untuk mencegah air
mengalir ke dalam melintasi membran. Tonisitas
adalah ukuran tekanan ini. Osmolaritas adalah
ukuran konsentrasi zat terlarut, yang didefinisikan
sebagai jumlah osmol (Osm) zat terlarut per liter
(L) larutan (osmol/L atau Osm/L).

4
Perbedaannya?
?
Tonisitas berkaitan dengan
konsentrasi solut yang dapat
berpenetrasi melalui membran.
Sedangkan
Osmolaritas menggambarkan
konsetrasi solut yang mampu dan
tidak mampu melalui membran.
5
Osmolarity

Ketika pelarut melewati membran semipermeabel dari


larutan encer ke yang lebih pekat, konsentrasi menjadi
sama dan fenomena ini dikenal sebagai osmosis.
Osmolaritas akan berpengaruh pada sel darah merah
pasien karena hukum osmosis. Osmolaritas darah
normal adalah 280-315 mOsm/L
.

6
Pengertian
• Bila dua larutan memiliki tekanan osmose yang
sama maka kedua larutan tersebut di katakan
isotonis.
• Larutan obat suntik dikatakan isotonis :
 Mempunyai tekanan osmotis sama dengan tekanan
osmotis cairan tubuh ( darah, cairan lumbal, air
mata ) yang nilainya sama dengan tekanan osmotis
larutan NaCl 0,9 % b/v.
 Mempunyai titik beku sama dengan titik beku
cairan tubuh, yaitu - 0,520C.
Tonisitas
 Injeksi terutama :
 Subkutan : jika tidak isotonis dapat menimbulkan rasa
sakit, sel-sel sekitar penyuntikan dapat rusak, penyerapan
bahan obat tidak dapat lancar.
 Intralumbal , jika terjadi perubahan tekanan osmotis pada
cairan lumbal, dapat menimbulkan perangsangan pada
selaput otak.
 Intravenus, terutama pada Infus intravena, dapat
menimbulkan haemolisa.
• Cairan tubuh kita masih dapat menahan tekanan osmotis
larutan injeksi yang sama nilainya dengan larutan NaCl 0,6
- 2,0 % b/v.
• Larutan isotonis tidak akan menyebabkan
jaringan membengkak atau berkontraksi bila
terjadi kontak
• tidak menyebabkan rasa tidak enak bila
diteteskan ke mata, saluran hidung, darah atau
jaringan lainnya
• Contohnya larutan NaCl 0,9%
• Larutan hipertonis, dapat menyebabkan air yang ada didalam
sel keluar melalui membran sel dan mengencerkan larutan
garam yang ada di sekeliling sel sampai konsentrasi garam di
dua sisi membran eritrosit sama.
• Keluarnya air dari dalam sel menyebabkan sel mengerut dan
mengecil (crenated)
• Contohnya Larutan NaCl 2%, Dekstrosa 40%
• Larutan hipotonis, akan menyebabkan terjadinya hemolisis karena
larutan memasuki sel darah, akibatnya sel akan membengkak dan
pecah serta membebaskan hemoglobinnya.
• Contoh: larutan NaCl 0,2%
11
Larutan isotonis
• Larutan isotonis adalah larutan yang memiliki tonisitas yang sama
dengan tubuh. Pada larutan isotonis tidak mengalami perubahan
pada sel (cairan sitoplasma seimbang dengan kondisi lingkungan-
nya. Kondisi ini merupakan kondisi yang paling ideal
• Larutan yang isotonis tidak akan menyebabkan suatu jaringan
membengkak atau berkontraksi serta tidak menyebabkan rasa
tidak enak bila terjadi kontak.
• Larutan dapat dikatakan isotonis dengan sel darah jika larutan
mempunyai konsentrasi garam dan tekanan osmotik yang sama
sel darah merah.
• Prinsip
perpindahan cairan
adalah karena
• Osmosis adalah
adanya perbedaan
perpindahan
konsentrasi larutan
molekul pelarut
melewati membran
berpori dari
larutan encer ke
larutan dengan
konsentrasi lebih
tinggi
INS Standard

Untuk mencegah atau


mengurangi komplikasi
vaskular, standar INS
merekomendasikan bahwa:
Infus dengan pH di luar kisaran
5 hingga 9 dan/atau
osmolaritas lebih besar dari
500 Diberikan melalui
perangkat akses yang
memberikan infus ke dalam
pembuluh darah dengan laju
aliran darah yang tinggi.
15
Alat ukur tonisitas

Instrumen yg biasa dan luas digunakan adl osmometer


dg alasan sederhana, handal dan mudah digunakan.
Kadar osmolar ( m osmolar/liter) = m OsM
= bobot zat ( g/liter) X jumlah spesies X 1000
Bobot molekul (g)
Ex. Osmolaritas ideal injeksi natrium khlorida 0,9 % =
9/58,4 X 2 X 1000 = 308 miliosmol per liter
osmolaritas
▶ OSMOLARITAS
Etiket pada larutan diberikan secara intravena
yang
melengkapi cairan, makanan untuk
bergizi, atau elektrolit dan injeksi
manitol sebagai diuretika osmotik disyaratkan untuk
mencantumkan kadar osmolarnya.
Keterangan kadar osmolar pada etiket suatu larutan parenteral
membantu untuk memberikan informasi pada dokter apakah
larutan tersebut hipo-osmotik, iso-osmotik, atau hiper-osmotik.
Satuan kadar osmolar = miliosmol (disingkat mOsm) = zat terlarut
per liter larutan.
Kadar osmolar ideal dapat ditentukan dengan rumus :
X n
Calculating Isotonicity

19
1. Penurunan Titik Beku (ptb)
• Jumlah zat pembuat isotonis yang dibutuhkan dapat
dihitung dengan rumus :
0,52 − 𝑎
𝑤=
𝑏

Keterangan :
w = berat zat pengisotonis (gram) yang ditambahkan ke dalam 100 mL larutan
untuk medapatkan larutan yang isotonis
a = konsentrasi komponen zat (%) x ΔTf 1%
b = ΔTf 1% zat pengisotonis
ΔTf 1% = penurunan titik beku zat konsentrasi 1 %
2. Metode Liso
• Metode ini dipakai jika data E dan ΔTf tidak diketahui.
Dengan menggunakan Liso dapat dicari harga E atau ΔTf zat

• Liso adalah penurunan titik beku per molar. Harga Liso 0,9%
(0,154 M) larutan NaCl yang memiliki penurunan titik lebur
0,52 dan isotonis dengan cairan tubuh yaitu sebesar :
 Tb
Liso = = 0,52/0,154 = 3,4 o/M
C

Liso NaCl 0,9 % yang isotonis dengan cairan tubuh adalah 3,4 o/M
Hubungan Liso dengan ENaCl

𝐿𝑖𝑠𝑜
E = 17
𝑀

Keterangan:
• E = Ekivalensi NaCl
• Liso = Nilai tetapan Liso zat (lihat
tabel)
• M= Massa molekul zat
3. Hubungan Liso dengan ΔTf
Nilai Tetapan Liso
3. Metode Ekuivalen Natrium Klorida
(ENaCl)
• Ekuivalen natrium klorida (E) adalah banyaknya natrium
klorida yang ekuivalen dengan 1 gram obat

• Tonisitas total sediaan


= (m1 . E1) + (m2 . E2) + (mn . En)
Keterangan:
m : Massa bahan obat (g atau %) dalam larutan yang dibuat E :
Ekivalensi natrium klorida
Metode Ekivalensi NaCl.

• Yang dimaksud dengan ekivalen dari NaCl ( E


)
osmose
adalah sekian
yang gram
sama NaCl
denganyang
grammemberikan
dari suatu efek
1 terlarut tertentu. zat
• Jika E Efedrin HCl = 0,28 ;artinya
tiap 1 gram Efedrin HCl 0,28 gram NaCl.
4. Metode White-Vincent
• Menentukan banyaknya sejumlah air atau pelarut pengencer
isotonis yang harus ditambahkan ke larutan obat sampai
volume yang dikehendaki
• Rumus :
V = w x E x 111,1

Anda mungkin juga menyukai