Anda di halaman 1dari 13

Tonisitas

Kelompok 6
1. Andes
2. Seli Guntari
3. Tika Novia
Tonisitas adalah perbandingan tekanan
osmosis antara dua cairan yang dipisahkan
oleh membrane semipermiable. Tonisitas
berhubungan dengan sediaan steril. dalam hal
ini dikenal istilah Difusi, Osmosis, isotonis,
isoosmosis, hipertonis, hipotonis,
hiperosmosis dan hipoosmosis.
Difusi
perpindahan suatu zat dalam pelarut dari konsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah
Osmosis
perpindahan molekul-molekul pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih
pekat melalui membrane semipermiable.
Isotonis
suatu keadaan keseimbangan konsentrasi zat terlarut didalam dan siluar sel
Hipertonis
suatu keadaan dimana konsentrasi zat terlarut diluar sel lebih besar daripada
didalam sel
Hipotonis
suatu keadaan dimana konsentrasi zat terlarut diluar sel lebih rendah dari pada
didalam sel
Isoosmosis
suatu keadaan keseimbangan tekanan osmotic didalam dan diluar sel
Hiperosmosis
suatu keadaan dimana tekanan osmotic didalam sel lebih tinggi daripada diluar sel
Hipoosmosis
suatu keadaan dimana tekanan osmotic didalam sel lebih rendah daripada diluar sel
Larutan Isotonis
⮚ Larutan isotonis adalah larutan yang memiliki
konsentrasi garam dan tekanan ostomic yang
sama dengan sel darah merah.
⮚ Larutan isotonis tidak menyebabkan jaringan
membengkak atau berkontraksi bila terjadi
kontak
⮚ Tidak menyebabkan rasa tidak enak bila
diteteskan ke mata,saluran hidung,darah atau
jaringan lainnya.
⮚ Contoh larutan NaCl 0,9 %
Mengapa larutan harus isotonis ?
⚫ Larutan hipertonis ,dapat menyebabkan air
yang ada didalam sel keluar melalui membran
sel dan mengencerkan larutan garam yang ada
di sekeliling sel sampai konsentrasi garam di
dua sisi membran eritrosit sama. Keluarnya air
dari dalam sel menyebabkan sel mengerut dan
mengecil (crenated). contohnya larutan NaCl
2%.
⚫ Larutan hipotonis,akan menyebabkan
terjadinya hemolisis karena larutan memasuki
sel darah. Akibatnya sel akan membengkak dan
pecah serta membebaskan hemoglobinnya
.contohnya larutan NaCl 0,2%.
Larutan injeksi harus dibuat isotonis terutama pada
penyuntikan :
1. Subkutan : jika tidak isotonis dapat
menimbulkan rasa sakit, sel-sel sekitar
penyuntikan dapat rusak, penyerapan bahan obat
tidak dapat lancar.
2. Intralumbal , jika terjadi perubahan tekanan
osmotis pada cairan lumbal, dapat menimbulkan
perangsangan pada selaput otak.
3. Intravenus, terutama pada Infus intravena,
dapat menimbulkan haemolisa.
Pengukuran isotonis
1. Dapat ditentukan dengan melihat pengaruh
larutan jika disuspensikan dengan darah
(metode hemolisis).
2. Metode untuk menentukan sifat koligatif
larutan,berdasarkan kenaikan temperatur
dari tekanan uap sampel kelembaban tetap.
Perhitungan Tonisitas
1. Metode Krioskopik
2. Metode Ekuivalen NaCl
3. Metode White Vincent
1. Metode Krioskopik
Penurunan titik beku sejumlah larutan obat
ditentukan dengan eksperimen atau perhitungan
teoritis jika diketahui BM dan L.iso tipe ion nya.

keterangan :
B = Jumlah zat NaCl yang harus ditambahkan
agar isotonis
Ptb1, Ptb2 … = Penurunan titik beku zat berkhasiat
seperti didalam resep
Ptb = Penurunan titik beku zat pengisotonis
(NaCl)
C1, C2 .. = Konsentrasi zat berkhasiat didalam resep
dg satuan (b/v) % , titik titik dalam rumus
maksutnya apabila ada 4 zat berkhasit, rumusnya
sama (C1xPtb1+C2...+C3...+C4xPtb4), begitu pula
❑ Contoh Soal
Berapa banyak NaCl yang diperlukan agar 100 ml
larutan apomorfin HCl1% isotonis dengan serum
darah? Diketahui PTB apomorfin 0,08° PTB1% NaCl
0,58°
Jawab:
B = 0,52 – (1 x 0,08 )
0,58
= 0,758
2. Metode ekuivalen NaCl
Cara ini dengan mengkonversi nilai zat ke NaCl,
harga ekuivalennya ditunjukkan nilai E (Nilai E bisa
dilihat di farmakope : Daftar Tonisitas NaCl). Jadi
RUMUS nilai ekuivalensi terhadap NaCl = W x E, dimana
W dalam satuan gram

❑ Contoh soal
Suatu larutan mengandung 1,0gram efedrin sulfat
dalam 100ml. Berapa banyak NaCl yang ditambahkan
agar larutan isotonis? Jika diketahui E efedrin sulfat
0,23.
Jawab: Kesetaraan efedrin sulfat dengan
NaCl= 1,0 g x 0,23 = 0,23 gram Untuk memperoleh
larutan isotonis diperlukan 0,9 gram NaCl, jadi masih
diperlukan tambahan NaCl sebanyak 0,9-0,23 =
3. Metode White Vincent
Perhitungan tonisistas ini melibatkan penambahan
air dalam larutan obat agar diperoleh larutan
isotonis dan kemudian dilakukan penambahan
larutan pengencer isotonis sampai volume yang
dikehendaki
Digunakanrumus:
V = w x E x 111,1
❑ Contoh Soal
Akan dibuat larutan kokain HCl 1% sebanyak 30 ml
yang isotonis dengan cairan tubuh. Berapa pelarut
yang ditambahkan jika diketahui E kokain HCl 0,16.
Jawab : W = 0,3 x 0,16 x 111,11
= 5,33
Daftar Pustaka
⚫ https://www.academia.edu/29604259/TO
NISITAS
⚫ https://ilmu-
kefarmasian.blogspot.com/2013/02/perhit
ungan-tonisitas-lengkap.html
⚫https://prezi.com/qqmhekkxkimu/tonisitas/

Anda mungkin juga menyukai