Anda di halaman 1dari 8

Modul Kimia Kelas XII KD 3.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
TEKANAN OSMOTIK

A. Tujuan Pembelajaran
Materi pada Kegiatan Pembelajaran 4 ini merupakan materi prasyarat untuk
Kegiatan Pembelajaran berikutnya (KD 3.2 dan 4.2). Jadi setelah membaca dan
mengikuti langkah-langkah atau arahan pada modul ini diharapkan Ananda dapat :
1. Menganalisa fenomena sifat koligatif tekanan osmotik larutan
2. Menganalisa perhitungan yang berlaku dalam fenomena sifat koligatif tekanan
osmotik larutan

B. Uraian Materi
Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 6. Ikan Air Laut (Sumber : https://bebaspedia.com/)

Hal apa yang pertama kali terpikirkan oleh kalian? Apa yang akan terjadi jika ikan
tersebut dimasukan ke dalam air tawar? Apakah ikan tersebut masih akan tetap
hidup?

Pertanyaan tersebut akan berkaitan dengan fenomena sifat koligatif tekanan osmotik
larutan. Pada pelajaran biologi dijelaskan jika dalam tubuh ikan terjadi peristiwa
osmosis agar dapat bertahan hidup. Peristiwa ini akan sangat mempengaruhi proses
sirkulasi air dalam tubuh ikan. Perbedaan konsentrasi kadar garam pada air laut dan
air tawar akan menyebabkan suatu dampak tertentu pada tubuh ikan. Nah,
bagaimana penjelasannya ilmiahnya dalam ilmu kimia? Mari kita bahas materi
berikut ini!

1. Tekanan Osmotik
Jika dua jenis larutan yang konsentrasinya berbeda dimasukkan ke dalam wadah
kemudian kedua larutan itu dipisahkan dengan selaput semipermeabel, apakah
yang akan terjadi? Perhatikan ilustrasi berikut!

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 28


Modul Kimia Kelas XII KD 3.1

Gambar 7. Peristiwa Osmosis (Sumber : https://www.pakarkimia.com/)

Gambar di atas menampilkan dua larutan yang memiliki konsentrasi berbeda


dengan dibatasi oleh selaput semipemebel. Larutan di kiri merupakan larutan
encar yang memilki tekanan osmotik rendah (hipotonik), sedangkan larutan di
kanan merupakan larutan pekat yang umumnya memilki tekanan osmotik yang
pekat (hipertonik). Selaput semipermeabel pada gambar hanya dapat dilalui oleh
molekul pelarut tetapi tidak dapat dilalui oleh molekul zat terlarut. Molekul-
molekul pelarut akan merembes dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat.
Proses perpindahan molekul pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat
atau dari pelarut murni ke suatu larutan melalui selaput semipermeabel disebut
peristiwa osmosis. Peristiwa osmosis akan berlangsung hingga dicapai suatu
kesetimbangan atau hingga kedua larutan isotonis. Hal ini ditandai dengan
berhentinya perubahan volume larutan. Perbedaan volume dua larutan pada
kesetimbangan menghasilkan suatu tekanan yang disebut tekanan osmosis.
Tekanan osmosis dapat juga diartikan sebagai tekanan yang diberikan untuk
mencegah terjadinya peristiwa osmosis.

Menurut Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat dihitung dengan
rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu:

PV = nRT atau πV = nRT


dengan mol/Volume menyatakan kemolaran larutan (M) maka persamaan di atas
dapat ditulis
𝑛
π= RT
𝑉
π= MRT

Keterangan :
π = Tekanan osmosis (atm)
M = Molaritas (mol/L)
R = Tetapan gas (0,082 atm L/mol K)
T = Suhu (K)
n = Mol terlarut (mol)
V = Volume larutan (L atau mL)

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 29


Modul Kimia Kelas XII KD 3.1

Contoh Soal
1. Berapa tekanan osmosis larutan urea yang dibuat dengan melarutkan 6 gram urea
(Mr = 60) dalam 1000 mL air pada suhu 27 oC?
Penyelesaian :
Urea --- gr = 6 gr
Mr = 60 gr/mol
V larutan = 1000 ml
R = 0,082 L . atm/mol.K
T = 27 oC = 27 + 273 K = 300 K

Dit: π ?
Jawab:
π = MRT

𝑔𝑟 1000
π = 𝑥 xRxT
𝑀𝑟 𝑉(𝑚𝑙)
6 𝑔𝑟 1000
π = 𝑥 x 0,082 L . atm/mol.K x 300 K
60 𝑔𝑟/𝑚𝑜𝑙 1000
π = 0,1 M x 0,082 L . atm/mol.K x 300 K
π = 0,1 x 24,6 atm
π = 2,46 atm

Aplikasi Tekanan Osmotik Dalam Kehidupan


a. Mengontrol Bentuk Sel
Pernahkah kamu melihat pasien yang dipasangi infus di rumah sakit. Cairan infus
yang dimasukan ke dalam tubuh pasien melalui pembuluh darah dengan selang
khusus harus memiliki tekanan osmosis yang sama dengan cairan sel-sel darah. Jika
larutan pada cairan infus memiliki tekanan yang lebih tinggi (hipertonik) atau lebih
rendah (hipotonik) maka sel-sel darah akan mengalami kerusakan sehingga sangat
membahaykan pasien. Jadi contoh penerapan tekanan osmosis adalah untuk
mengotrol bentul sel agar tidak pecah atau mengalami kerusakan.

b. Mesin Cuci Darah


Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah (hemodialisis)
dengan menggunakan mesin dialisis. Mesin mesin dialisis ini menggunakan prinsip
tekanan osmosis larutan. Terapi pada hemodialisis menggunakan metode dialisis,
yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti urea dari dalam sel darah
melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian dibuang.
Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga akan
tetap berada di dalam darah.

c. Pengawetan Selai
Industri makanan ringan sering memanfaatkan konsep tekanan osmosis pada
pengawetan selai. Gula dalam jumlah yang banyak ternyata penting dalam proses
pengawetan karena gula membantu membunuh bakteri yang bisa mengakibatkan
botulisme. Botulisme merupakan kondisi keracunan serius yang disebabkan oleh
racun yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum. Bila sel bakteri berada dalam
larutan gula hipertonik (konsentrasi tinggi), air intrasel cenderung untuk bergerak
keluar dari sel bakteri ke larutan yang lebih pekat. Proses ini yang disebut krenasi
(crenation), menyebabkan sel bakteri tersebut mengerut dan akhirnya tidak
berfungsi lagi.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 30


Modul Kimia Kelas XII KD 3.1

d. Membasmi Lintah
Cara paling ampuh untuk membasmi lintah atau pacet adalah dengan menaburkan
sejumlah garam dapur (NaCl) ke permukaan tubuh lintah atau pacet. Pembasmian
lintah dengan garam dapur merupakan penerapan dari tekanan osmosis. Garam
dapur mampu menyerap air yang ada di dalam tubuh lintah, sehingga lintah akan
kekudarangan air dan pada akhirnya akan mati.

e. Penyerapan Air oleh Akar Tanaman


Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Bagaimana caranya agar air bisa
sampai ke seluruh bagian tanaman? Air yang ada di dalam tanah akan diserap oleh
akar. Bagaimana bisa? Dalam tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga
konsentrasinya lebih tinggi daripada air yang ada di dalam tanah. Karena tanaman
hipertonik maka air dalam tanah dapat diserap oleh tanaman dan diedarkan ke
seluruh bagian tanaman.

f. Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik


Seiring perkembangan masusia yang pesat, sulit untuk akan mencari sumber air
bersih secara alami. Apalagi era sekarang, beberapa negara dibelahan dunia sulit
mendapatkan air bersih. Untuk itu manusia mencoba memanfaatkan laut sebagai
sumber air bersih dengan metode osmosis balik. Osmosis balik adalah perembesan
pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari larutan yang lebih pekat ke larutan yang
lebih encer. Osmosis balik terjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih
besar dari tekanan osmotiknya. Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni
dari air laut. Dengan memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar
daripada tekanan osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam
air murni melalui selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam
air laut.

C. Rangkuman
1. Osmosis adalah proses perpindahan molekul pelarut dari larutan encer ke
larutan yang lebih pekat atau dari pelarut murni ke suatu larutan melalui selaput
semipermeable
2. Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan untuk mencegah terjadinya
peristiwa osmosis.
3. Larutan hipotonik adalah larutan dengan tekanan osmotik rendah
4. Larutan hipertonik adalah larutan dengan tekanan osmotik tinggi
5. Larutan isotonik adalah larutan dengan tekanan osmotik sama
6. Menurut Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan dapat dihitung dengan rumus :

π= MRT

7. Ketika terjadi perbedaan tekanan osmotik maka larutan akan melakukan


peristiwa osmosis hingga keduanya memiliki tekanan osmotik yang sama.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 31


Modul Kimia Kelas XII KD 3.1

D. Penugasan Mandiri

Dalam tubuh makhluk hidup juga dapat ditemui proses osmosis. Salah satunya yang
terjadi pada sel darah merah. Dinding sel darah merah mempunyai ketebalan sekitar
10 nm dan pori dengan diameter 0,8 nm. Molekul air berukuran kurang dari setengah
diameter tersebut sehingga dapat melewatinya dengan mudah. Cairan dalam sel
darah merah mempunyai tekanan osmosis yang sama dengan larutan NaCl 0,9 %
yakni 7,46 atm.
a. Apa yang akan terjadi pada sel darah merah jika kedalamnya dimasukkan
larutan infus yang hipotonik? Berikan alasanmu!
b. Apa yang akan terjadi pada sel darah merah jika kedalamnya dimasukkan
larutan infus yang hipertonik? Berikan alasanmu!
c. Bagaimana seharusnya kondisi larutan infus agar dapat dipergunakan pada
kasus di atas?

E. Latihan Soal
Kerjakan soal di bawah ini dengan benar dan jujur!
1. Berikut ini beberapa penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari:
(1) penyerapan air oleh akar tanaman;
(2) penambahan garam dalam proses pembuatan es putar;
(3) penambahan garam untuk mencairkan salju;
(4) penggunaan garam untuk membunuh lintah; dan
(5) menambah etilen glikol pada radiator mobil.
Penerapan tekanan osmotik terdapat pada peristiwa nomor….
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (5)
E. (4) dan (5)

2. Tekanan osmotik larutan glukosa 0,01 M pada suhu 27 oC dimana R = 0,082 adalah
....
A. 0,022 atm D. 0,738 atm
B. 0,066 atm E. 1,246 atm
C. 0,246 atm

3. Larutan yang isotonis dengan larutan glukosa 0,3 M adalah ....


A. Alkohol 0,1 M
B. Gliserol 0,2 M
C. Urea 0,3 M
D. Sukrosa 0,4 M
E. Glukosa 0,5 M

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 32


Modul Kimia Kelas XII KD 3.1

4. Diagram berikut ini adalah corong listel dengan dinding semipermeabel yang
memisahkan dua larutan kanji yang berbeda konsentrasinya. Sebelum mencapai
keseimbangan, aliran molekul-molekul melalui dinding semipermeabel adalah ....

A. Molekul air bergerak dari larutan X ke larutan Y


B. Molekul air bergerak dari larutan Y ke larutan X
C. Molekul kanji bergerak dari larutan X ke larutan Y
D. Molekul kanji bergerak dari larutan Y ke larutan X
E. Tidak terjadi perpindahan molekul

5. Tekanan osmosis larutan yang dibuat dengan melarutkan 6 gram zat X (Mr = 60)
dalam 500 mL air pada suhu 27 oC adalah ….
A. 2,46 atm D. 24,6 atm
B. 4,92 atm E. 49,2 atm
C. 7,38 atm

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 33


Modul Kimia Kelas XII KD 3.1

EVALUASI

Silahkan kerjakan soal berikut ini dengan jujur dan bertanggung jawab!
1. Semua sifat berikut tergolong sifat koligatif larutan, kecuali ....
A. Penurunan Tekanan Uap D. Tekanan Osmosis
B. Kenaikan Titik Didih E. Kepekatan Larutan
C. Penurunan Titik Beku

2. Jika tekanan uap pelarut murni adalah P°, tekanan uap larutan adalah P, penurunan
tekanan uap larutan ΔP, dan fraksi mol pelarut Xp , serta fraksi mol terlarut Xt , maka
hubungan yang benar adalah ....
A. P = Xp . P° D. ΔP = Xt . P
B. P = Xt . P° E. ΔP = (Xp – Xt )P°
C. ΔP = Xp . P°

3. Fraksi mol urea dalam air adalah 0,2. Tekanan uap jenuh air murni pada suhu 20 oC
sebesar 17,5 mmHg. Maka tekanan uap jenuh larutan pada suhu itu adalah ... mmHg.
A. 3,5 D. 17,7
B. 14 E. 21
C. 17,5

4. Sebanyak 4 gram zat nonelektrolit dilarutkan dalam 100 gram air ternyata mendidih
pada suhu 100,347 °C, maka massa molar zat tersebut adalah ....
A. 30 D. 120
B. 60 E. 180
C. 90

5. Data percobaan penurunan titik beku:


Konsentrasi
Larutan Titik beku ( )
(molal)
Urea 0,10 -0,1860
0,01 -0,0186
Gula 0,10 -0,1860
0,01 -0,0186
Berdasarkan data percobaan di atas, maka besarnya penurunan titik beku larutan
ditentukan oleh ….
A. Jenis zat terlarut
B. Jumlah partikel zat terlarut
C. Jenis larutan
D. Jenis pelarut
E. Perbedaan titik beku pelarut

6. Sebanyak 20 gram senyawa berikut dalam 100 gram air yang mempunyai titik beku
tertinggi adalah ....
A. Metanol (Mr = 32) D. Glukosa (Mr = 180)
B. Etanol (Mr = 46) E. Sukrosa (Mr = 342)
C. Urea (Mr = 60)

7. Berikut ini peristiwa kimia dalam kehidupan sehari-hari :


1. Etilen glikol dapat ditambahkan ke dalam radiator mobil
2. Desalinasi air laut.

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 36


Modul Kimia Kelas XII KD 3.1

Kedua contoh di atas berhubungan dengan sifat koligatif larutan secara berturut-
turut....
A. Penurunan titik beku dan osmosis balik
B. Penurunan tekanan uap dan tekanan osmosis
C. Tekanan osmosis dan kenaikan titik didih
D. Kenaikan titik didih dan penurunan titik beku
E. Penurunan titik beku dan kenaikan titik didih

8. Sebanyak 82 gram suatu zat nonelektrolit dilarutkan dalam air hingga volume 1 liter
dan mempunyai tekanan osmosis sebesar 9,84 atm pada suhu 27oC. Jika tetapan gas R
= 0,082 L atm / mol K, maka Mr zat tersebut adalah ....
A. 180
B. 205
C. 208
D. 214
E. 342

9. Tekanan osmotik suatu larutan yang terdiri atas 7,2 g glukosa (C6H12O6) dalam 250 mL
larutan pada suhu 27 °C adalah .... (Ar C = 12 g/mol, Ar O = 16 g/mol, Ar H = 1 g/mol)
A. 59,1 atm D. 3,94 atm
B. 39,4 atm E. 1,97 atm
C. 19,7 atm

10. Pernyataan yang benar tentang sifat koligatif larutan adalah ....
A. Titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarutnya
B. Titik beku larutan lebih tinggi dari titik beku pelarutnya
C. Tekanan uap larutan lebih tinggi dari tekanan uap pelarutnya
D. Tekanan osmotik larutan encer sama dengan tekanan osmotik larutan pekat
E. Titik beku larutan pekat lebih tinggi dari titik beku larutan encer

@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN 37

Anda mungkin juga menyukai