Anda di halaman 1dari 5

TEKANAN OSMOTIK

BY : RADITYA FIRJATULLAH RIYADI / 22

Pernahkah kalian memperhatikan saat Ibu atau Ayah sedang membuat minuman teh? Ketika
teh celup dimasukan ke dalam air panas, maka air tersebut akan membentuk larutan yang pekat.
Larutan ini memiliki konsentrasi teh terlarut yang tinggi sedangkan air di luar sachet teh memiliki
konsentrasi teh rendah, sehingga perlahan larutan ini akan berpindah dari dalam sachet ke seluruh
cangkir atau teko dan membentuk larutan teh dengan konsentrasi yang merata melalui osmosis.

Osmotik adalah berpindahnya partikel pelarut dari larutan encer ke dalam larutan yang lebih
pekat melalui selaput semipermiabel. Selaput semipermeabel hanya dapat dilalui oleh partikel
pelarut dan tidak dapat dilalui oleh partikel terlarut.

Tekanan osmotik adalah tekanan hidrostatik yang terbentuk pada larutan akibat proses
osmotik pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel. Selain itu, tekanan osmotik juga
dapat didefinisikan sebagai tekanan luar yang diberikan pada larutan untuk menghentikan proses
osmotik pelarut ke dalam larutan melalui membran semipermeabel. Jadi tekanan osmotik suatu
larutan dapat berupa tekanan hidrostatis yang terbentuk di dalam larutan itu sendiri atau tekanan
luar yang diberikan pada larutan tersebut untuk menghentikan proses osmotik.

Ada 3 jenis istilah jika kita bandingkan tekanan osmotik suatu larutan dengan larutan
lainnya, yaitu :

 Isotonik, larutan yng mempunyai tekanan osmotic sama dengan tekanan osmotik
lainnya.
 Hipertonik, larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih besar dari tekanan
osmotik larutan lainnya.
 Hipotonik, larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih kecil dari tekanan
osmotik larutan lainnya.
 Rumus dari tekanan osmotik adalah :

π = M. R. T (non elektrolit)

π = M. R. T.i (elektrolit)

Di mana :

M = Molaritas Larutan

R = Tetapan Gas ( 0,082 L atm/mol.K )

T = Suhu ( Kelvin=K )

i = faktor Van’t Hoff = 1 + α(n-1)

- Larutan elektrolit kuat α=1


- Larutan elektrolit lemah 0<α<1
- Larutan non elektrolit α=0

Faktor yang mempengaruhi osmosis :

 Ukuran molekul yang meresap: Molekul yang lebih kecil daripada garis pusat lubang
membran akan meresap dengan lebih mudah.

 Keterlarutan lipid: Molekul yang mempunyai keterlarutan yang tinggi meresap lebih cepat
daripada molekul yang kelarutan yang rendah seperti lipid.

  Luas permukaan membran: Kadar resapan menjadi lebih cepat jika luas permukaan
membran yang disediakan untuk resapan adalah lebih besar.

 Ketebalan membran: Kadar resapan sesuatu molekul berkadar songsang dengan jarak yang
harus dilaluinya. Berbanding dengan satu membran yang tebal, kadar resapan melalui satu
membran yang tipis adalah lebih cepat.

 Suhu: Pergerakan molekul dipengaruhi oleh suhu. Kadar resapan akan menjadi lebih cepat
pada suhu yang tinggi dibandingkan dengan suhu yang rendah.
PENERAPAN KONSEP TEKANAN OSMOTIK
DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

1. Pembuatan the celup

Saat kita memasukkan teh celup ke air panas, air akan masuk melalui membran sachet teh.
Lalu akan terbentuk larutan pekat teh. Larutan ini memiliki konsentrasi teh terlarut yang tinggi.
Sementara air di luar sachet teh memiliki konsentrasi teh rendah. Perlahan larutan teh akan
berpindah dari dalam sachet ke seluruh cangkir atau teko tempat air dan membentuh larutan teh
dengan konsentrasi yang merata melalui osmotik.

Karena adanya perbedaan konsentrasi air dan teh dimana konsentrasi teh tinggi sedangkan
air konsentrasinya rendah, maka akan menunjukkan proses osmotik yaitu dimana air berpindah
melalui membrane semi permiabel (kantong sachet teh) dari daerah potensial rendah ke daerah
potensial tinggi. Dalam proses osmotik, pelarut yang berperan dimana terjadi perpindahan molekul
dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi.

2. Cuci darah (dialisis)

Cuci darah adalah terapi yang harus dilakukan penderita gagal ginjal. Akibat rusaknya ginjal,
darah tidak bisa dibersihkan dari kotoran dan dapat menyebabkan kerusakan organ hingga
kematian. Karena itu darah hatus dicuci menggunakan mesin dialisis. Pada proses ini darah akan
dialirkan ke saluran mesin melalui membran semipermiabel. Lewat membran ini, kotoran di darah
yang berkonsentrasi tinggi akan berpindah lewat membran dialisis keluar dari darah, sehingga darah
bisa menjadi bersih.

Pada dasarnya, darah sengaja dipompa keluar tubuh dan dialirkan ke dalam tabung pencuci
darah. Tabung tersebut memiliki fungsi ginjal buatan sehinggadarah yang masuk ke dalam mesin
tersebut disaring dari zat racun. Sehingga menghasilkan darah yang bersih dan siap dikirimkan
kembali ke dalam tubuh.

3. Penyerapan air oleh akar tumbuhan

Konsentrasi air di tanah lebih tinggi dari konsentrasi air di dalam akar tunbuhan. Akibatnya
akan timbul tekanan osmotik dan air akan masuk terserap oleh akar. Di dalam akar, air dan zat
terlarut di dalamnya akan dibawa naik melalui pembuluh kayu (xylem) yang berfungsi sebagai
membran, sehingga sampai ke daun. Di daun air dan zat hara ini digunakan untuk fotosintesi yang
menghasilkan makanan bagi tanaman.

Tanpa osmosis, tanaman tidak akan mampu menyerap air dari tanah. Karena lebih banyak
air diserap, sel itu sendiri menjadi kaku karena tekanan, ini sangat berguna karena tanaman tidak
memiliki kerangka. Jika sel tumbuhan kehilangan terlalu banyak air karena osmosis, mereka menjadi
kurang kaku, dan akhirnya membran sel menyusut dari dinding sel.

4. Pengusir siput, cacing, dan lintah

Hewan seperti siput, cacing dan lintah memiliki kulit yang dapat dilalui dengan mudah oleh
air. Akibatnya, ketika kulit berada dalam kondisi kadar air rendah, misalnya saat terkena garam, air
dari dalam sel-sel tubuh akan keluar melalui osmotik. Ini dapat membunuh siput, cacing dan lintah
ini. Fenomena ini dimanfaatkan untuk mengusir dan menghalau siput, cacing dan lintah dengan
menggunakan garam dapur.

Nah, lintah punya banyak sekali air di dalam tubuhnya, serta tubuhnya ditutupi kulit yang
merupakan membran berpori. Jadi ketika Anda menabur garam di tubuh lintah, garam tersebut akan
larut di lendir yang digunakan lintah untuk berjalan. Akhirnya jadilah sebuah larutan garam, yang
mana konsentrasi larutan garam di luar tubuh lintah lebih tinggi ketimbang di dalam tubuh lintah.
Terjadilah osmosis yang membuat lintah kehilangan banyak air, dehidrasi, dan mati dalam keadaan
kering.

Anda mungkin juga menyukai