Anda di halaman 1dari 9

Tekanan osmosis

1. Pengertian osmosis
Adalah suatu proses spontan dimana pelarut dari suatu larutan (bisa
juga di sebut pelarut murni) mengalir melalui membrane semipermiabel ke
larutan lain yang lebih pekat sampai ke dua larutan tadi sama
konsentrasinya. Membrane semipermiabel adalah suatu membrane yang
dapat dilalui molekul-molekul pelarut tetapi tidak dapat dilalui molekulmolekul zat pelarut.
2. Tekanan osmosis
Adalah tekan luar yang harus dikenakan pada larutan utuk mencegah
mengalirnya molekul-molekul pelarut murni apabila laruan dan pelarut
dipisahkan oleh membrane semi permiabel. Tekanan osmosis adalah salah
satu sifat koligatif larutan, karena nilai tekanan osmosisi hanya bergantung
pada jumlah partikel zat terlarut per satuan volume larutan. Dengan kata
lain, nilainnya tidak bergantung pada jenis zat terlarut. Larutan-larutan
isotonic adalah larutan-larutan yang mempunnyai tekanan osmosis yang
sama.
Osmosis merupakan proses yang berjalan lambat, biasannya
membutuhkan waktu beberapa jam samapi beberapa hari. Air (sebagai
pelarut murni) di tempatkan pada sisi kiri wadah dan di pisahkan dari larutan
yang di tempatkan di sebelah kanan wadah dengan menggunakan membrane
semipermeabel. Tekanan osmosis sering kali sangat tinggi, sehingga
membrane semipermiable yang di gunakan harus cukup kuat agar dapat
menahan tekanan yang tinggi tadi.
a.) Tekanan Osmosis dan Tekanan Uap
Mula-mula bejana divakumkan agar pada kesetimbangan hanya
terdapat pelarut dan uapnya. Pada kesetimbangan ini,

dengan

= kerapatan larutan. Untuk larutan encer,


1

dengan kerapatan pelarut. Jadi


=h

Jika po adalah tekanan uap pelarut murni, p adalah tekanan uap larutan di atas pipa
dan d adalah kerapatan rata-rata uap, maka
po p = h d
po p =

d
o

M r po
RT

d=

dengan Mr adalah massa molekul relatif pelarut,


po p =

M r po
RT

po p
po

Oleh karena itu, tekanan osmosis berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap
relatif.

b.) Hukum Tekanan Osmosis


1. Pengaruh Konsentrasi

Untuk larutan encer zat terlarut tertentu tekanan osmosis, berbanding lurus dengan
konsentrasi C
C (T tetap)
=k C

=k (T tetap)
C

Oleh karena konsentrasi berbanding terbalik dengan volume maka,


x V =k (T tetap)

2. Pengaruh Suhu
Dari tabel 2.4 dapat disimpulkan
Tekanan osmotik suatu larutan berbanding lurus dengan suhu absolut.
T

Tekanan osmotik
Jika dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh suatu
membran (selaput) semi permiabel molekul pelarut mengalir melalui membran
dari larutan yang lebih encer kelarutan yang lebih pekat.
Peristiwa ini disebut osmosis. Sebenarnya molekul pelarut mengalir melalui
membran dalam dua arah tetapi laju mengalir molekul pelarut dari larutan encer
lebih cepat dibandngkan dengan lartan yang lebih pekat. Membran semipermiabel
adalah membran yang dapat dilalui oleh molekul pelarut tetapi tidak dilalui oleh
partikel zat terlarut.

Salah satu membran semi permiabel yang cukup baik adalah tembaga (II)
heksasianoferat(II)

Tekanan osmotik suatu larutan adalah tekanan yang mencegah terjadiya


osmosis. Jika osmosis berhenti, aliran molekul pelarut tetap berlangsung, tetapi
laju mengalir molekul pelarut dari kedua arah adalah sama. Permukaan larutan
dalam pipa naik sehingga tekanan hidrostatik = tekanan osmotik yaitu = h x
dengan adalah kerapatan larutan.
Dengan 1 = kerapatan larutan untuk larutan encer, 1 =
dengan kerapatan pelarut. Jadi : =h
jika po adalah tekanan uap pelarut murni , p adalah tekanan uap larutan diatas pipa
dan d adalah kerapatan rata-rata uap, maka :
po p = h d
po p =

d
po

d=

Mr p o
RT

Dengan Mr adalah masa molekul relatif pelarut

po p =

Mr p o
RT
po p
po

oleh karena itu, tekanan smotik berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap
relatif.
Hukum tekanan Osmotik
1. Pengaruh konsentrasi

Tabel 2.3
Tekanan osmotik larutan sukrosa
C (mol/L)
O,098
0,192
0,282
0,370

Tekanan osmotik (atm)


2,59
5,06
7,61
10,14

/C
26,4
26,4
27,0
27,4

0,685
0,852

15,39
26,64

28,9
28,9

Dari tabel 2.3 dapat disimpulkan


Untuk larutan encer zat terlarut tekanan osmotik, berbanding lurus dengan luas
konsentrasi C
~ C (T tetap)
= kC

= k (T tetap)

Oleh karena konsentrasi berbanding terbalik dengan volume maka,


x V = k (t tetap)
Pada tahun 1885 vant hoff menyimpulkan bahwa ada hubungan antara sifat
larutan dan sifat gas. Seperti pada hukum gas PV = nRT maka dapat digunakan
V = n2RT
adalah tekanan osmotik pada suhu T dari suatu larutan yang mengandung n2 mol
zat terlarut dalam B liter larutan.
Pengaruh suhu
Tekanan osmotik suatu larutan berbanding lurus dengan suhu absolut
~ T (konsentrasi tetap)

= K (konsentrasi tetap)

Pengaruh molekular
Larutan-larutan encer darizat terlarut yang berbeda dengan konsentrasi yang sama
pada temperatur yang sama memiliki konsentrasi yang sama.

Penerapan Tekanan Osmosis dalam Kehidupan Sehari-hari


Mengontrol Bentuk Sel

Jika dua buah larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel


memiliki tekanan osmotik sama, kedua larutan tersebut isotonik satu dengan yang
lainnya. Jika salah satu larutan memiliki tekanan osmotik lebih besar dari larutan
yang lain, larutan tersebut dinamakan hipertonik. Jika larutan memiliki tekanan
osmotik lebih kecil daripada larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan
hipotonik. Tekanan osmosik memainkan peranan penting dalam sistem hidup.
Misalnya, dinding sel darah merah berfungsi sebagai membran semipermeabel
terhadap pelarut sel darah merah. Penempatan sel darah merah dalam larutan yang
hipertonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkan cairan sel keluar
sehingga mengakibatkan sel mengerut.
Proses pengerutan sel seperti ini disebut krenasi. Penempatan sel darah
dalam larutan yang hipotonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkan cairan
masuk ke dalam sel sehingga sel darah merah akan pecah. Proses ini
dinamakan hemolisis. Seseorang yang membutuhkan pengganti cairan tubuh, baik
melalui infus maupun meminum cairan pengganti ion tubuh harus memperhatikan
konsentrasi cairan infus atau minuman. Konsentrasi cairan infus atau minuman
harus isotonik dengan cairan dalam tubuh untuk mencegah terjadi krenasi atau
hemolisis.

Mesin Cuci Darah


Pasien penderita gagal ginjal harus menjalani terapi cuci darah. Terapi
menggunakan metode dialisis, yaitu proses perpindahan molekul kecil-kecil seperti
urea melalui membran semipermeabel dan masuk ke cairan lain, kemudian
dibuang. Membran tak dapat ditembus oleh molekul besar seperti protein sehingga
akan tetap berada di dalam darah.

Pengawetan Makanan

Sebelum teknik pendinginan untuk mengawetkan makanan ditemukan,


garam dapur digunakan untuk mengawetkan makanan. Garam dapat membunuh
mikroba penyebab makanan busuk yang berada di permukaan makanan.

Membasmi Lintah
Garam dapur dapat membasmi hewan lunak, seperti lintah. Hal ini karena
garam yang ditaburkan pada permukaan tubuh lintah mampu menyerap air yang
ada dalam tubuh sehingga lintah akan kekurangan air dalam tubuhnya.

Penyerapan Air oleh Akar Tanaman


Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh
tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga
konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman sehingga air dalam
tanah dapat diserap oleh tanaman.

Desalinasi Air Laut Melalui Osmosis Balik


Osmosis balik adalah perembesan pelarut dari larutan ke pelarut, atau dari
larutan yang lebih pekat ke larutan yang lebih encer. Osmosis balik terjadi jika
kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya.
Osmosis balik digunakan untuk membuat air murni dari air laut. Dengan
memberi tekanan pada permukaan air laut yang lebih besar daripada tekanan
osmotiknya, air dipaksa untuk merembes dari air asin ke dalam air murni melalui
selaput yang permeabel untuk air tetapi tidak untuk ion-ion dalam air laut. Tanpa
tekanan yang cukup besar, air secara spontan akan merembes dari air murni ke
dalam air asin.

Daftar pustaka

Dogra,s.k, 1990, plysical chemistry throuh problem,universitas indonesia (ui


press), jakarta
Tony bird,1987, kimia fisika untuk universitas, erlangga, jakarta
Silberberg, marten, 1996, chemistry, mosby-year book, inc., St. Louis, missouri

Anda mungkin juga menyukai