Anda di halaman 1dari 24

TEKANAN OSMOSIS

KELOMPOK 3
1. RATNA JUMIRA
2. FIRDA SAFITRI. AR
3. DIAN LISRAWATI
4. HABIL HAMID
5. LA ODE DONI PRATAMA
Contoh lainnya sebagai berikut.

1. Pembuatan teh celup

Saat kita memasukkan tek celup ke air panas, air akan masuk melalui
membran sachet teh. Lalu akan terpentuk larutan pekat teh. Larutan ini
memiliki konsentrasi teh terlarut yang tinggi. Sementara air di luar
sachet teh memiliki konsentrasi teh rendah. Perlahan larutan teh akan
berpindah dari dalam sachet ke seluruh cangkir atau teko tempat air
dan membentuh larutan teh dengan konsentrasi yang merata melalui
osmosis.
2. Cuci darah (dialisis)

Cuci darah adalah terapi yang harus dilakukan penderita gagal ginjal. Akibat rusajnya ginjal,
darah tidak bisa dibersihkan dari kotoran dan dapat menyebabkan kerusakan organ hingga
kematian. Karena itu darah hatus dicuci menggunakan mesin dialisis. Pada proses ini darah
akan dialirkan ke saluran mesin melalui membran semi permeabel. Lewat membran ini,
kotoran di darah yang berkonsentrasi tinggi akan berpindah lewat membran dialisis keluar dari
darah, sehingga darah bisa menjadi bersih.

3. Penyerapan air oleh akar tumbuhan

Konsentrasi air di tanah lebih tinggi dari di dalam akar tunbuhan. Akibatnya akan timbul
tekanan osmotik dan air akan masuk terserap ileh akan. Di dalam akar, air dan zat terlarut di
dalamnya akan dibawa naik melalui pembuluh kayu (xylem), sehingga sampai ke daun. Di
daun air dan zat hara ini digunakan untuk fotosintesi yang menghasilkan makanan bagi
tanaman.
4. Pengusir siput, cacing dan lintah

Hewan seperti siput, cacing dan lintah memiliki kulit yang dapat
dilalui dengan mudah oleh air. Akibatnya, ketika kulit berada dalam
kondisi kondisi kadar air rendah, misalnya saat terkena garam, air
dari dalam sel-sel tubuh akan keluar melalui osmosis. Ini dapat
membunuh siput, cacing dan lintah ini. Fenomena ini dimanfaatkan
untuk mengusir dan menghalau siput, cacing dan lintah dengan
menggunakan garam dapur.
01
RATIONAL
NUMBERS
You can enter a subtitle here
if you need it
Manfaat Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik memiliki manfaat yang beragam, diantaranya yaitu:
1.Tekanan osmotik secara fisiologis
Tekanan osmotik berperan penting bagi proses fisiologis pada manusia,
diantaraya yaitu:
2.Penyerapan dari saluran pencernaan, juga pertukaran cairan di berbagai
kompartemen tubuh mengikuti prinsip osmosis.
3.Tekanan osmotik protein plasma mengatur air mengalir dari cairan usus
bebas protein ke dalam pembuluh darah.
4.Sel darah merah yang hidup, jika tersuspensi dalam larutan NaCl 0,92%,
tidak mendapat atau kehilangan air. Secara singkat, cairan intraseluler sel
darah merah adalah isotonik dengan membran sel darah merah dalam larutan
NaCl 0,92%.
2.Penentuan berat molekul 
Karena semua sifat koligatif larutan tergantung pada konsentrasi pelarut,
pengukurannya dapat berfungsi sebagai alat eksperimental yang mudah untuk
menentukan konsentrasi, dan dengan demikian berat molekul zat terlarut.
Tekanan osmotik sangat berguna dalam hal ini, karena sejumlah kecil zat
terlarut akan menghasilkan perubahan yang jauh lebih besar dalam jumlah ini
daripada pada titik didih, titik beku, atau tekanan uap. bahkan larutan 10-6
molar akan memiliki tekanan osmotik yang dapat diukur.
Penentuan berat molekul sangat sering dilakukan pada protein atau polimer
dengan berat molekul tinggi lainnya. Zat-zat ini, karena ukuran molekulnya
yang besar, cenderung hanya sedikit larut dalam sebagian besar pelarut,
sehingga pengukuran tekanan osmotik seringkali merupakan satu-satunya cara
praktis untuk menentukan bobot molekulnya.
3.Osmosis air laut dapat menghasilkan tenaga listrik 
Prinsip kerja tekanan osmosis ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan
tenaga energi listrik yang bersumber dari air laut.  Proses ini diawali dengan 
mengumpankan  air  tawar  dan  air  laut  ke pembangkit. Air laut dan air tawar akan
disaring terlebih dahulu untuk menghilangkan pengotor.   
Selanjutnya,  air  tawar  dan air  laut  mengalami  perbedaan  perlakuan, air tawar akan
langsung dimasukkan pada modul membran, sedangkan  air  laut  akan  diberikan 
tekanan  tambahan  sebelum masuk modul membran. Di  dalam  modul  membran  akan 
terjadi  peristiwa osmosis  yang  menyebabkan  80-90%  air  tawar  akan berpindah 
melalui  membran  ke  air  laut  bertekanan.  
Setelah keluar dari modul membran laju alir volumetric air bertekanan tinggi akan
meningkat akan mengalir menuju turbin. Tetapi  aliran air  laut ini tidak semuanya
menuju turbin melainkan sekitar 2/3 bagian akan diumpankan ke penukar tekanan untuk
memberikan tekanan ke umpan air laut yang baru. Sisa air yang tidak diumpankan ke
penukar tekanan akan mengalir melewati turbin dan menggerakkan turbin  sehingga 
menghasilkan  listrik.
4.Transportasi air pada tanaman 
Aliran osmotik memainkan peran penting dalam pengangkutan air dari sumbernya di
tanah ke pelepasannya oleh transpirasi dari daun, dibantu oleh kekuatan ikatan hidrogen
antara molekul air.
Air masuk ke akar melalui osmosis, didorong oleh konsentrasi air yang rendah di dalam
akar yang dikelola oleh transportasi aktif [non-osmotik] nutrisi ionik dari tanah dan oleh
pasokan gula yang difotosintesis dalam daun.  
Ini menghasilkan sejumlah tekanan akar tertentu yang mengirimkan molekul air dalam
perjalanan mereka melalui saluran pembuluh darah batang atau batang. Tetapi tekanan
akar maksimum yang telah diukur dapat mendorong air hanya sekitar 20 meter,
sedangkan pohon-pohon tertinggi melebihi 100 meter.
Tekanan akar dapat menjadi satu-satunya penggerak transportasi air pada tanaman
pendek, atau bahkan pada tanaman tinggi seperti pohon yang tidak ada daunnya. Tetapi
ketika tanaman yang lebih tinggi secara aktif melakukan transpirasi (kehilangan air ke
atmosfer), osmosis mendapat dorongan dari apa yang disebut oleh fisiologis tumbuhan
sebagai ketegangan kohesi atau tarikan transpirasional.  
Karena setiap molekul H2O muncul dari lubang di daun, ia menarik sepanjang rantai
molekul di bawahnya. Jadi ikatan hidrogen tidak kalah pentingnya dengan osmosis
dalam keseluruhan proses transportasi air.
6.Untuk pengawetan makanan 
Prinsip kerja tekanan osmotik dapat digunakan dalam industri makanan yaitu untuk
proses pengawetan makanan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memanfaatkan
terjadinya krenasi pada sel dimana untuk mengawetkan makanan, industri makanan
biasanya menggunakan gula dengan jumlah banyak untuk menghasilkan larutan
konsentrasi tinggi.
Dengan larutan yang berkonsentrasi tinggi atau hipertonik, maka saat ada bakteri yang
datang tidak bisa bertahan hidup lama sebab air dalam sel bakteri akan mengalami
osmosis keluar dinding sel menuju larutan gula dengan konsentrasi tinggi.
Akibatnya adalah sel pada bakteri mengalami peristiwa krenasi yang mengakibatkan sel
mengerut sehingga kehilangan fungsinya dan membuat bakteri tersebut mati. Dua zat
yang paling umum digunakan untuk menciptakan lingkungan hipertonik bagi
mikroorganisme dan mencegahnya tumbuh adalah garam dan gula.
1.Garam untuk pengawetan daging
Garam meja (natrium klorida) adalah bahan utama yang digunakan dalam pengasapan
daging. Penghapusan air dan penambahan garam ke daging menciptakan lingkungan
yang kaya zat terlarut di mana tekanan osmotik menarik air dari mikroorganisme,
sehingga memperlambat pertumbuhannya. Melakukan ini memerlukan konsentrasi
garam hampir 20%.
2.Gula untuk pengawetan buah-buahan 
Gula digunakan untuk mengawetkan buah-buahan, baik dalam sirup dengan buah-
buahan seperti apel, pir, persik, aprikot, prem atau dalam bentuk kristal di mana bahan
yang diawetkan dimasak dalam gula sampai titik kristalisasi dan produk yang dihasilkan
kemudian disimpan kering.
Tujuan dari gula adalah untuk menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat dengan
kehidupan mikroba dan mencegah pembusukan makanan. Dari waktu ke waktu, gula
juga telah digunakan untuk pengawetan non-makanan.
Misalnya, madu digunakan sebagai bagian dari proses mumifikasi di beberapa ritus
Mesir kuno. Namun, pertumbuhan jamur dan jamur tidak ditekan seefisien pertumbuhan
bakteri.
7.Pemurnian atau Desalinasi Air Laut
Agar air laut bisa digunakan dan dikonsumsi, maka perlu adanya pemurnian
air dari zat terlarut yang ada pada air laut. Hal ini bisa dilakukan dengan
menerapkan prinsip kerja tekanan osmotik, yaitu dengan memberikan tekanan
yang lebih besar dari tekanan osmotik air laut tersebut sehingga air sebagai
pelarut akan melalui membran semipermeabel, meninggalkan zat terlarut pada
 air laut yang tidak dapat melalui membran.
Proses tersebut disebut sebagai osmosis balik dimana pelarut dalam kondisi
konsentrasi tinggi akan melalui membran semipermeabel menuju konsentrasi
rendah. Tapi apabila proses ini dilakukan tanpa menggunakan tekanan yang
besar maka yang akan terjadi sebaliknya, yaitu air murni justru akan masuk ke
dalam air laut.
8.Pemurnian air limbah 
Bukan hanya untuk memurnikan air laut, prinsip kerja tekanan osmotik juga bisa
digunakan sebagai pemurnian air limbah cair untuk menghilangkan zat zat berbahaya
sebelum dibuang ke lingkungan, yaitu melalui pengaplikasian reverse osmosis (RO) atau
osmosis balik. Sama halnya ketika akan memurnikan air laut.
Reverse Osmosis menerapkan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotik (antara 2-
10 Mpa) ke dalam  larutan konsentrat, sehingga mengakibatkan larutan mengalir dari sisi
konsentrat membran semipermeabel ke dilute side.
RO mempunyai kemampuan menyingkirkan total dissolved inorganic solid 95-99,5%
dan dissolved organic solid 95-97%. Teknologi tersebut sudah digunakan untuk
menyingkirkan radionuklida dari limbah cair level rendah seperti limbah uap dari
pembangkit tenaga nuklir.
9.Prinsip kerja infus 
Prinsip kerja infus pada dasarnya menerapkan tekanan osmotik. Prinsip
tekanan osmotik dalam penggunaan infus adalah contoh penerapan sifat
larutan koligatif di bidang kesehatan. Penemu prinsip tekanan osmotik sebagai
salah satu sifat koligatif larutan adalah Jacobus Henricus van’t Hoff.
Ia adalah pemenang nobel kimia tahun 1901 atas penelitiannya pada kimia
kinetik tentang makna kesetimbangan kimia, tekanan osmotik, dan
kristalografi. Penelitiannya yang berkaiatan dengan tekanan osmotik
menunjukkan bahwa tekanan osmotik suatu larutan sebanding dengan
konsentrasi dan suhu larutan tersebut.
10.Prinsip kerja minuman pengganti ion tubuh 
Prinsip tekanan osmotik bukan hanya digunakan pada cairan infus, tapi
minuman-minuman pengganti ion tubuh yang kini marak di kalangan
masyarakat juga menggunakan prinsip ini sebagai dasar pembuatannya.
Terima kasih

Sekian presentasi dari kami Jika ada


pertanyaan akan kami sediakan
jawaban bukan harapan, karena
kami disini presentasi bukan mengisi
hati yang sunyi:/
Contoh soal :

Tentukan tekanan osmotik larutan glukosa 0,03 M pada suhu 29°C!


Jawaban:
π=MxRxT
= 0,03M x 0,082 Latm mol/K x (29+273) K
= 0,74 atm
Jadi, tekanan osmotik larutan glukosa tersebut yaitu 0,74 atm.

Anda mungkin juga menyukai