bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Teknologi reverse osmosis ( RO) banyak dimanfaatkan manusia
untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah untuk teknologi pengolahan air minum. Salah satu ciri utama reverse
osmosis system ( RO) adalah dengan adanya membran ( semipermeable membrane).
Membran semipermeabel ini harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut.
Proses reverse osmosis menggunakan tekanan tinggi agar air bisa melewati membran, di mana kerapatan membran
reverse osmosis ini adalah 0, 0001 mikron ( satu helai rambut dibagi 500.000 bagian).
Jika air mampu melewati membran reverse osmosis, maka air inilah yang akan kita pakai, tapi jika air tidak bisa
melewati membran semipermeable maka akan terbuang pada saluran khusus.
Sebelum melewati membran, proses kerja sistem reverse osmosis melalui beberapa tahap penyaringan antara lain
cartridge ( sediment) , karbon blok, karbon granular. Perbedaan yang paling jelas sistem reverse osmosis dengan
pengolahan air yang lain adalah sistem reverse osmosis ada 2 hasil karena air yang memiliki kepekatan di atas 15 ppm
akan terbuang menjadi limbah, sedangkan pengolahan air yang lain hanya satu hasil.
Dibandingkan dengan sistem pengolahan air minum seperti sistem ultra violet, perebusan, sedimentasi, ozonisasi dan
pengolahan air minum lainnya, teknologi pengolahan air sistem reverse osmosis ( RO) adalah sistem pengolahan air
minum terbaik untuk menghasilkan air minum bersih, steril, sehat. Kelebihan air hasil dari sistem reverse osmosis
adalah bebas dari semua bahan pencemar air seperti virus, bakteri, bahan kimia dan logam berat. Dengan kualitas air
yang baik maka sistem reverse osmosis memberikan jawaban atas tingginya pencemaran air sekarang ini, sekaligus
mampu memenuhi kebutuhan akan air bersih dan sehat.
Di Indonesia, sistem reverse osmosis ( RO) sudah ada sekitar akhir tahun 80-an, tapi baru populer atau terkenal 5
tahun sekarang ini. Ketika awal datang ke Indonesia, harga satu unit produk reverse osmosis untuk rumah tangga lebih
mahal daripada satu unit kendaraan roda dua. Sistem reverse osmosis Indonesia kebanyakan mengadopsi sistem
reverse osmosis dari berbagai negara seperi Amerika Serikat ( USA) , Taiwan, Jepang dan Korea.
Sistem reverse osmosis Indonesia sudah cukup marak dipakai di beberapa kota di Indonesia terutama kota besar
seperti Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Kalimantan, Makassar dan beberapa kota lainnya. Dengan
makin maraknya sistem reverse osmosis Indonesia, tentu akan membantu masyarakat meningkatkan kesehatannya.
DARAH SEHAT = pH 7, 35 - 7, 4
Sel darah kita akan saling berenang dan berpencar, racun mudah terpisah dari sel darah, dan dibuang melalui saluran
yang ada
DARAH ASAM = pH < 6, 5
Sel darah akan saling bergerombol dan menggumpal, darah sangat kental sehingga jantung akan sangat berat
memompa racun yang menempel pada sel darah, sulit untuk dilepas dan selalu mengendap di dalam tubuh
SARAN KAMI : pH air minum dalam Toleransi 6, 5 - 8, 5 diikuti dengan TDS Air Minum yang rendah dan Rasa Air
Minum yang amat SEGAR serta TIDAK PAHIT akan menghasilkan Tubuh yang Sehat.
Jutaan yang beralih menuju Terapi Oksigen Alternatif untuk pencegahan dan kesehatan
Produk kami larut oksigen ke dalam air minum Anda. Oksigen kini tidak lagi gas, tetapi menjadi properti dari air itu
sendiri. Sifat kimia air, tentu saja, adalah H2O, tetapi kandungan oksigen adalah properti fisik air, seperti pH, suhu dan
kemurnian berada.
Air Minum TRI MUKTI menyegarkan Anda untuk rasa. Kaya oksigen air diserap langsung oleh jaringan lunak di mulut
dan kerongkongan. Ekstra oksigen membantu menjaga sel darah merah sehat Oksigen kaya air mencuci setiap sel
dengan penyembuhan, membersihkan oksigen oksigen ekstra membantu sel menghasilkan lebih banyak energy.
Keseimbangan oksigen sehat menjamin respon sistem imun cepat. Keseimbangan oksigen sehat menjaga pH tubuh
pada tingkat yang sehat dari sekitar 7, 4, karena energi sel sedang diciptakan dalam suatu lingkungan aerobic.
Selain itu, sebagai gelembung halus naik ke permukaan, mereka mendorong gas seperti klorin dari air. Proses ini
dikenal sebagai " Sparging udara "
Dan akhirnya, lingkungan, aerobik, atau menghambat oksigen dan menetralkan pertumbuhan patogen dalam air, yang
umumnya anaerobik.
Bakteri, virus dan organisme patogen lain tidak akan berkembang dalam lingkungan beroksigen
Membran RO atau biasa disebut Membran Reverse Osmosis adalah membran yang terbuat
dari selaput semipermeable yang dapat diisi ulang yang berfungsi untuk menyaring atau
memfilter air dari kandungan logam, virus atau bakteri sehingga menghasilkan air murni
bebas dari pencemaran. Membran ini dapat menurunkan tds (total dissolved solids) karena
mempunyai ukuran pemfilteran yang sangat halus yaitu mencapai 1/10.000 mikron atau
setara dengan sehelai rambut di bagi satu juta.
Dengan ukuran sekecil ini maka virus, bakteri dan kandungan logam akan tersaring dimana
ukuran membran ro jauh lebih kecil dari ukuran virus, bakteri dan kandungan
logam.Membran RO ini harus dimasukkan kedalam housing RO sesuai ukuranya masing-
masing. Biasanya setelah pemakaian 1 tahun membran RO ini harus diganti atau bisa lebih
lama/cepat tergantung tingkat pemakaian dan kondisi air baku yang akan disaring.
Pengertian Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut dari larutan yang memiliki
konsentrasi rendah atau pelarut murni melalui membran semipermeabel
menuju larutan yang memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai
kesetimbangan laju pelarut. Pada proses osmosis, molekul-molekul pelarut
bermigrasi dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat hingga dicapai
keadaan kesetimbangan laju perpindahan pelarut di antara kedua
medium itu. Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel
selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih
pekat. Osmosismerupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat
secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih
encer.
Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosisdari larutan
encer atau pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan
tekanan osmotik larutan, dilambangkan dengan .
Contoh-contoh Osmosis
Beberapa proses osmosis yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari:
2. Penggunaan cairan infus yang harus isotonik dengan sel darah dalam
tubuh, agar tidak terjadi krenasi maupun plasmolisis. Ini juga cmerupakan
contoh Osmosis.
Reverse Osmosis merupakan kebalikan dari Osmosis, dimana osmosis adalah proses alami ketika dua cairan dengan
konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh sebuah membran semipermiabel, maka cairan memiliki kecenderungan
untuk bergerak dari konsetrasi rendah ke zat terlarut dengan konsentrasi tinggi untuk keseimbangan potensial kimia.
Sedangkan "Reverse Osmosis adalah proses memaksa pelarut dari daerah konsentrasi zat terlarut tinggi melaui
membrane semipermiabel ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah dengan menerapkan tekanan melebihi tekanan
osmotik."
Jadi "pengolahan air dengan ReverseOsmosis (RO) atau Osmosis Terbalik adalah suatu sistem pengolahan air
dari air yang mempunyai konsentrasi tinggi melalui membran semipermiabel menjadi air yang mempunyai
konsentrasi rendah (encer) dikarenakan adanya tekanan osmosis". Reverse Osmosis ini merupakan metode
penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi
tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut
menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan
berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau
bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion.
Proses Osmosis melalui membran semipermiabel pertama kali diamati pada tahun 1748 oleh seorang ilmuwan
Perancis bernama Jean Antoine Nollet. Namun osmosis hanya sebuah fenomena yang diamati di laboratorium selama
200 tahun berikutnya. Hingga pada akhir tahun 1940-an, para peneliti mulai memeriksa cara-cara pengolahan air murni
dari air asin (desalinasi), dimana pada tahun 1949, University of California at Los Angeles (UCLA) pertama menyelidiki
desalinasi air laut dengan menggunakan membran semipermiabel. Para peniliti dari UCLA dan University of Florida
berhasil memproduksi air tawar dari air laut pada pertengan tahun 1950-an, tetapi fluks terlalu rendah untuk komersial.
Hingga ditemukannya teknik untuk membuat membran asimetris membraneditandai dengan kulit lapisan tipis efektif
di atas wilayah substrat sangat berpori dan lebih tebal dari membrane, oleh Sidney Loeb di UCLA dan Srinivasa
Sourirajan di National Research Council of Canada, Ottawa. Pada akhir tahun 2001, sekitar 15.200 instalasi desalinasi
yang beroperasi atau dalam tahap perencanaan di seluruh dunia.
Hingga kini pengolahan air dengan mengunakan teknologi membran Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik ini
telah banyak digunakan / diaplikasikan, diantaranya adalah:
- Pengolahan air asin (air payau) atau air laut menjadi air tawar yang dinamakan desalinasi, yang dapat menghasilkan
air bersih bahkan air minum, dimana air bebas dari bakteri.
- Pemurnian Air Minum: Reverse Osmosis (RO) sudah banyak digunakan di seluruh dunia untuk pemurnian (filter) air
kotor menjadi air bersih (air minum) untuk keperluan sehari-hari (rumah tangga).
- Pemurnian Air dan Air Limbah: Di Los Angeles dan kota-kota lain di negara maju juga digunakan teknologi Reverse
Osmosis (RO) dalam pemurnian air hujan yang dikumpulkan dari badai yang mengalir untuk irigasi lanskap dan
industri pendingin sebagai solusi untuk masalah kekurangan air.
- Industri Makanan: Reverse Osmosis (RO) juga telah digunakan pada industri makanan seperti penelitian pada
konsentrasi jus jeruk dan jus tomat, serta dalam industri susu untuk produksi protein whey bubuk dan untuk konsentrasi
susu. Dengan menggunakan RO ternyata dapat member keuntungan dalam hal biaya operasi yang rendah.
- Cuci Mobil: Reverse Osmosis (RO) air telah sering digunakan juga dalam mencuci mobil pada bilasan akhir untuk
mencegah bercak air pada kendaraan, karena dengan pengolahan air menggunakan teknologi RO ini dapat
menghasilkan air murni yang kandungannya mineral rendah.
- Industri Syrup: Di Canada, America Utara Reverse Osmosis (RO) juga digunakan dalam Industri Maple Syrup, yaitu
dalam pengolahan nira menjadi syrup (gula cair), dimana nira dipisahkan dari air murninya. Dan hasil dari proses RO
inipun adalah produk yang bermutu tinggi.
Dan masih banyak lagi penggunaan teknologi Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik ini yang telah di
aplikasikan di seluruh dunia.
Reverse Osmosis System, telah dikenal secara luas sebagai teknik untuk memurnikan air dengan cara
melewatkan air tersebut pada suatu membrane berkerapatan tinggi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan
air dengan konsentrasi mineral yang sangat rendah.
Nah kali ini kita akan share bersama tentang jenis-jenis membrane RO. Jenis-jenis membrane RO dibagi
melalui beberapa kategori, Mau Taukan Apa saja jenis-jenis membrane RO? Mari kita bahas bersama :)
1. Jenis Membrane Berdasarkan TDS Input
Berdasarkan TDS Air yang masuk, membrane RO dikenal kedalam tiga jenis, antara lain :
Jenis membrane yang satu ini, banyak digunakan oleh Perusahaan Pembuat RO untuk instalasi water
treatment pada dunia Industri. Hal ini dikarenakan range kekuatan pemisahan membrane ini memiliki
tingkat yang cukup tinggi. Range Dari Brackish Water Membrane adalah diangka TDS Max. 5000 mg/L.
Sehingga banyak orang yang menyebut membrane ini sebagai membrane RO untuk air payau.
Dalam aplikasinya membrane jenis ini banyak digunakan untuk SW RO yang biasa diinstal oleh
perusahaan Pembuat RO di kapal-kapal laut, maupun di pengeboran lepas pantai. Intinya ditempat dimana
kadar garamnya tinggi lebih tepat jika menggunakan membrane jenis SW ini.
a. Membrane CA
Membrane Jenis CA atau Cellulose Based membrane, merupakan membrane RO yang pertama kali
digunakan. Membrane jenis ini dibuat dengan mereaksikan antara Cellulosa dengan Acetic Anhidrat.
Sehingga menghasilkan Acetylated Cellulose. Membrane jenis ini memiliki beberapa kelebihan jika kita
bandingkan dengan Membrane RO dari PA (Polyamide). Yakni membrane jenis ini memiliki permukaan
separasi yang lebih luas, dan juga lebih kuat terhadap serangan Chlorine.
Kelemahan dari membrane CA ini adalah suhu pemisahan maksimum adalah 35 oC, serta harus dijaga
pada rentang pH 4-6. Selain itu membrane jenis ini juga dapat dengan mudah mengalami hidrolisis.
b. Membrane PA
Polyamide Membrane atau Membrane PA. Adalah membrane RO yang paling banyak digunakan secara
luas. Membrane jenis ini biasa disebut juga sebagai Membrane TFC (Thin Film Composite) Membrane,
yang berarti membrane dengan lapisan film yang tipis.
Kelebihan dari Membrane jenis ini adalah mampu memberikan salt rejection yang lebih tinggi dari jenis CA,
yakni 99,5%. Membrane jenis ini juga memiliki rentang pH pemisahan yang cukup lebar, yakni 2-12.
Untuk lebih jelasnya tentang perbandingan antara kedua membrane ini dapat dilihat pada tabel dibawah :
Efek dari penggunaan High Pressure membrane adalah konsumsi energi yang cukup tinggi.
Dengan mengetahui jenis dan ukuran partikel yang terdapat dalam cairan,
maka diameter partikel membran dapat dipilih, apakah digunakan jenis membran
microfiltrasi, ultrafiltrasi, nanofiltrasi atau RO. Semakin kecil pori membran
semakin tinggi tekanan yang diperlukan sehingga energi yang diperlukan juga
semakin besar. Sebagai gambaran untuk membran micro dan ultra cukup
diperlukan tekanan 1 sampai 2 bar, untuk nano tekanan pompa yang diperlukan
5 sampai 10 bar, sedangkan untuk membran RO tekanan bisa 10 sampai 80 bar.
Perbedaan cara kerja membran filtrasi dengan filtrasi konvensional adalah
sebagai berikut (lihat gambar 4). Aliran dilewatkan pada filter, kemudian partikel
tertahan oleh filter bahkan partikel masuk kedalamnya, semakin lama partikel
semakin menumpuk dan akhirnya buntu dan tidak dapat digunakan lagi atau
dibersihkan.
Partikel tertahan
Gambar.3. Gambar Ilustrasi filtrasi konvensional
Arah aliran
Supaya partikel tidak mudah menempel pada dinding membran maka kecepatan aliran diperbesar dengan tekanan rendah. Hal
ini tidak harus aliran inputan besar tetapi cukup pada proses aliran filtrasi yang merupakan aliran putaran.
Gambar. 6. Diagram aliran putar