Anda di halaman 1dari 7

A.

Pengertian
Contact Stabilization merupakan salah satu modifikasi dari proses activated
sludge. Influen dari air limbah dilakukan pencampuran dengan stabilized sludge,
kemudian hasil pencampuran ini diaerasi dalam tanki intial contact dengan waktu
detensi selama 20-40 menit. Selama dalam tanki initial contact, fraksi dari BOD
suspensi dan terlarut dihilangkan oleh biosorption setelah kontak dengan activated
sludge yang telah teraerasi. Campuran efluen dari tanki intial contact selanjutnya
mengalir menuju clarifier. Efluen terklarifikasi dihilangkan dan aliran pada bagian
bawah dari clarifier akan menuju tanki stabilization, dimana akan diaerasi selama 1,5
5 jam.
Selama periode stabilisasi, bahan organik biosorbed dihilangkan dengan cara
degradasi aerobik. Stabilized sludge meninggalkan tanki stabilization dalam kondisi
lapar dan siap untuk mengadsobsi limbah organik lainnya. Sistem ini menghasilkan
sedikit lumpur.
B. Proses Kerja

Gambar 1. Diagram alir dari sistem contact stabilization


Sumber: Eddy & Metcalf (1991)
Q = QF + QR x QF (1+r)
QF = Debit air limbah (ft3/hr)
QR = Debit stabilized sludge (ft3/hr)
Xv,a = fraksi BOD dari aliran tanki stabilization (mg/liter)
Xv,u = fraksi BOD dari aliran clarifier (mg/liter)
t = waktu detensi (menit)

r= Xv,a/ Xv,u = 0,5


1. Dilakukan pencampuran antara air limbah dan lumpur aktif.
2. Setelah limbah dan lumpur bercampur, kemudian diaerasi dalam bak aerasi atau
tanki initial contact selama 20-40 menit. Proses contact stabilization dapat pula
menyisihkan BOD tersuspensi dan terlarut melalui proses absorbsi di dalam tangki
kontak sehingga tidak diperlukan penyisihan BOD tersuspensi dengan pengolahan
pendahuluan.
3. Campuran efluen dari tanki intial contact selanjutnya mengalir menuju clarifier.
Efluen terklarifikasi dihilangkan dan aliran pada bagian bawah dari clarifier akan
menuju tanki stabilization, dimana akan diaerasi selama 1,5 5 jam.
4. Proses dalam tanki stabilization dimaksudkan untuk mengkondisikan
mikroorganisme di dalam lumpur aktif kekurangan makanan sehingga dapat
mendegradasi air limbah secara optimal.
C. Prinsip dan Konsep Proses
Prinsip kerja stabilisasi/solidifikasi adalah pengubahan watak fisik dan
kimiawi bahan berbahaya (limbah B-3) dengan cara penambahan senyawa pengikat
sehingga pergerakan senyawa-senyawa B-3 dapat dihambat atau terbatasi dan
membentuk ikatan massa monolit dengan struktur yang kekar (massive). Proses
stabilisasi/solidifikasi berdasarkan mekanismenya dapat dibagi menjadi 6 golongan,
yaitu:
1. Macroencapsulation, yaitu proses dimana bahan berbahaya dalam limbah
dibungkus dalam matriks struktur yang besar;
2. Microencapsulation, yaitu proses yang mirip macroencapsulation tetapi
bahan pencemar terbungkus secara fisik dalam struktur kristal pada tingkat
mikroskopik;
3. Precipitation;
4. Adsorpsi, yaitu proses dimana bahan pencemar diikat secara elektrokimia
pada bahan pemadat melalui mekanisme adsorpsi;
5. Absorbsi, yaitu proses solidifikasi bahan

pencemar

dengan

menyerapkannya ke bahan pemadat;


6. Detoxification, yaitu proses mengubah suatu senyawa beracun menjadi
senyawa lain yang tingkat toksisitasnya lebih rendah atau bahkan hilang
sama sekali.
Menurut Roger Spence and Caijun Shi (2006), tata cara kerja stabilisasi/
solidifikasi:

1. Limbah

B-3

sebelum

distabilisasi/solidifikasi

harus

dianalisis

karakteristik-nya guna menentukan jenis stabillisasi/solidifikasi yang


diperlukan terhadap limbah B-3 tersebut;
2. Setelah dilakukan stabilisasi/solidifikasi, terhadap hasil olahan tersebut
selanjutnya dilakukan uji kuat tekan (Compressive Strenghth) dengan Soil
Penetrometer Test. Hasil uji tekan harus mempunyai nilai tekanan
minimum sebesar 10 ton/m.
3. Kemudian dilakukan uji TCLP untuk mengukur kadar/konsentrasi
parameter dalam lindi. Hasil uji TCLP sebagaimana dimaksud, kadarnya
tidak boleh melewati nilai ambang batas sebagaimana ditetapkan.
4. Hasil olahan yang telah memenuhi persyaratan kadar TCLP dan nilai uji
kuat tekan, disamping bisa dibuang ke landfill juga dimanfaatkan sebagai
bahan konstruksi. Produk solidifikasi biasanya berupa blok monolitik,
material berbasis lempung, granular, dan bentuk fisik lain yang berupa
padatan.
5. Mekanisme degradasi yang terjad i pada reaktor kontak stabilisasi adalah
sorpsi materi koloid dan tersuspensi yang biodegradable oleh lumpur
aktif. Proses kontak stabilisasi berlangsung pada dua reaktor, reaktor yang
pertama berfungsi untuk sorpsi materi-materi organik dan reaktor kedua
adalah untuk biooksidasi dari materi-materi yang tersorpsi
Pada tangki kontak, dimana waktu kontak adalah 20-60 menit, lumpur aktif
/active biological solids akan menyerap materi organik tersuspensi dan kemudian
lumpur aktif ini akan dipisah dari air limbah pada clarifier. Rasio resirkulasi adalah
25-75% dari jumlah air limbah yang masuk ke dalam reaktor. Kemudian lumpur aktif
akan diaerasi pada tangki stabilisasi dalam jangka waktu 3-6 jam, dan di reaktor ini
materi organik yang tersorpsi akan mengalami biooksidasi menghasilkan produk akhir
dan sel mikroba baru. Kapasitas tangki kontak pada umunya 30-35% dari kapasitas
volume total tangki yang dibutuhkan untuk proses kontak dan stabilisasi. Saat di
tangki stabilisasi, mikroorganisme tidak menerima suplai makanan sehingga selama
masa stabilisasi mikroorganisme akan me ngalami kekurangan makanan. Akibatnya,
lumpur aktif yang sudah distabilisasi akan memiliki kapasitas yang besar untuk
memakan substrat (storage products) pada tangki kontak dan dapat menguraikan
senyawa organik dengan cepat dalam bentuk partikulat, koloid dan terlarut
(Reynolds,1982)

Secara keseluruhan, volume reaktor kontak stabilisasi lebih kecil daripada


kapasitas tangki yang dibutuhkan proses CMAS, karena waktu detensi pada tangki
kontak sangat pendek dan tangki stabilisasi hanya mengolah lumpur yang
terkonsentrasi karena telah dilakukan separasi pada clarifier (Winkler, 1981).
Pada umumnya, reaktor kontak stabilisasi tidak membutuhkan primary sedimentation.
Rasio F/M berada dalam range 0,2-0,6 lb BOD5/lb MLSS hari. Rezim aliran pada
pada tangki kontak diatur sehingga menciptakan kondisi yang competely mixed,
sedangkan untuk tangki stabilisasi rezim aliran bersifat plug flow. Pada proses kontak
stabilisasi, umur lumpur diatur antara 4-18 hari, konsentrasi MLSS pada tangki
kontak bervariasi antara 2000-4000 mg/l dan di tangki stabilisasi konsentrasinya yaitu
6000-10000 mg/l. Proses kontak stabilisasi dapat menyisihkan BOD5 dan suspended
solidss sebesar 85-95% (Reynolds, 1982).
D. Kelebihan dan Keurangan
1. Kelebihan proses kontak stabilisasi
a. Keseluruhan volume tangki yang dibutuhkan pada proses kontak stabilisasi
lebih kecil daripada proses lumpur aktif konvensional dan CMAS (5060%
dari volume proses lumpur aktif konvensional) (Reynolds,1982).
b. Proses kontak stabilisasi tidak terlalu sensitif terhadap penambahan debit
pengolahan secara tiba-tiba dan kehadiran zat toksik dalam air limbah.
c. Pada jenis limbah dan debit pengo lahan yang sama, beban organik yang dapat
diterima proses ini lebih besar daripada yang diterima pada proses lumpur
aktif konvensional dimana efisiensinya lebih tinggi.
d. Masalah bulking sludge pada lumpur tidak ditmui di proses kontak stabilisasi
cocok digunakan apabila instalasi akan mengalami pengembangan (Metcalf &
Eddy, 2004).
e. Pada umumnya kriteria rancangan yang dapat diterima untuk sistem stabilisasi
kontak menunjukkan bahwa selama rata-rata padatan BOD5 harian yang
diterapkan tidal melebihi 50lb/100 lb, campuran padatan tersuspensi cairan
dalam sistem, maka dapat diharapkan reduksi kira-kira 90 persen atau lebih.
Waktu retensi padatan dari sistem akan sebdanidng dengan sistem lumpur aktif
di dasar.
2. Kelemahan proses kontak stabilisasi
a. Diperlukan studi pilot scale untuk mengetahui kelayakan aplikasi proses ini
untuk air limbah yang akan diolah, sebab pada beberapa jenis limbah, waktu
sorpsi yang disebutkan di atas (20-60 menit) tidak cukup untuk proses sorpsi.

b. Proses kurang peka terhadap muatan yang berfluktuasi atau bermuatan toksik
karena mempunyai konsentrasi padatan mikroba yang tinggi akan kontak
dengan limbah segar.
c. Kerugian besar dari proses ini adalah limbah terlarut dapat kurang menerima
penanganan karena waktu detensi yang singkat dari limbah dan padatan
mikroba dalam tangki kontak.
E. Rumus Perhitungan

Gambar 2. Kriteria perencanaan pengolahan air limbah dengan sistem contact stabilization.
Sumber: Japan Sewage Work Association

Beba
n
BOD

F/M
rasio

HRT

Umur
Lumpur

SVI

Gambar 3. Persamaan yang digunakan dalam sistem pengolahan dengan contact stabilization
Sumber: Eddy & Metcalf (1991)
Persaamaan:
1. Beban BOD

Q = Debit influen limbah (m3/hari)


S0 = Konsentrasi BOD dari influen limbah (kg/m3)
V = Volume reactor (m3)
2. F/M Rasio

Q = Debit influen limbah yang masuk ke bak aerasi atau reactor (m3/hari)
S0 = Konsentrasi BOD dari influen limbah yang masuk ke bak aerasi atau reactor
(kg/m3)
S = Konsentrasi BOD dalam efluen (kg/m3)
MLSS = Mixed liquor suspended solid (kg/m3)
V = Volume bak aerasi atau reactor (m3)

3. Hidraulic Retention Time (HRT)

V = Volume bak aerasi atau reactor (m3)


Q = Debit influen limbah yang masuk ke bak aerasi atau reactor (m3/jam)
D = Laju pengenceran (/jam)
4. Umur Lumpur

MLSS = Mixed liquor suspended solid (mg/l)


V = Volume bak aerasi atau reactor (liter)
SSe = Padatan tersuspensi dalam efluen (mg/l)
SSw = Padatan tersuspensi dalam lumpur limbah (mg/l)
Qe = Laju efluen limbah (m3/hari)
Qw = Laju efluen lumpur (m3/hari)
5. Sludge Volume Index (SVI)

SV = Volume endapan lumpur dalam silinder kerucut setelah 30 menit pengendapan


(ml)
MLSS = Mixed liquor suspended solid (mg/l)
F. Perhitungan Desain
G. Referensi
www.kelair.bppt.go.id/Publikasi/.../BAB4PROSES.pdf (diakses tanggal 24
April 2015 Pukul 13.00)
water.lecture.ub.ac.id/files/2012/03/Limbah-modul_3.pdf (diakses tanggal 24
April 2015 Pukul 13.48)
http://www.scribd.com/doc/40794157/pengolahan-biologi-limbah#scribd
(diakses tanggal 24 April 2015 Pukul 14.00)
http://jsal.ub.ac.id/index.php/jsal/article/view/132 (diakses tanggal 24 April
2015 Pukul 14.13)
Eddy & Metcalf (1991) Wastewater Engineering: Treatment and Reuse. Third
Ed. Mc Graw Hill Inc. New York.

Anda mungkin juga menyukai