Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN KOROSI

PROTEKSI KATODIK
SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Tanggal Praktikum : 21 April 2021


Tanggal Penyerahan : 24 April 2021

Pembimbing : Ir. Nurcahyo M.T


Disusun Oleh : Udyani Lokahita (191424030)

D4 – TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BANDUNG
2021
I. Tujuan Praktikum
• Mahasiswa mengetahui proses pengendalian korosi pada pipa menggunakan metode
proteksi katodik
• Mahasiswa mengetahui pengaruh insulation joint pada metode proteksi katodik
simulator perpipaan.
• Mahasiswa mengetahui sistem proteksi katodik simulator perpipaan dan jembatan.
II. Data Pengamatan
a) Sacrificial Anode
KODE Proteksi Anoda Pipa
SA1 1030 1200 630
SA2 930 1050 610
SA3 850 930 600
SA4 630 430 430

SACRIFICIAL ANODE
1200
1000
POTENSIAL

800
600 Series1
400 Series2
200 Series3
0
SA1
SA2
SA3
SA4

b) Impressed Current
KODE Potensial
Text Box 1 630
Text Box 2 650
Text Box 3 1130
Text Box 4 1030
IMPRESSED CURRENT

1200

1000

800

600

400

200

0
IC-1 IC-2 IC-3 IC-4

c) Insulation Joint
KODE -1 -2
IJ_A 1060 1059
IJ_B 1050 610
IJ_C 600 600

INSULATING POINT
1200
1000
800
600
400
200
0
IJ_A
IJ_B
IJ_C

Series1 Series2

d) Jembatan Perpipaan
KODE -P1 -C1 -P2 -C2
B 1050 610 1040 609
B2 1050 1040 1040 1030
BRIDGE

1200

1000

800

600

400

200

0
P1 C1 P2 C2

B B2

1400
1200
1000
800
600
400
200
0

SA-Anoda SA-Pipa SA-Proteksi IC


IJ-Pipa1 IJ-Pipa2 Jembatan-Pipa Jembatan-Konstr
Drainpoint STANDAR Potensial Proteksi

1400
1200
1000
800
600
400
200
0

SA-Anoda SA-Pipa SA-Proteksi IC


IJ-Pipa1 IJ-Pipa2 Jembatan-Pipa Jembatan-Konstr
Drainpoint STANDAR
III. Pembahasan
Praktikum proteksi katodik ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami cara melakukan proteksi katodik terhadap sistem perpipaan, dapat melindungi
sistem perpipaan didalam tanah dengan cara proteksi katodik, dapat mengetahui jenis –
jenis anoda serta dapat mengetahui perbedaan antara sistem perpipaan yang alami dengan
sistem perpipaan yang terlindungi proteksi katodik.
Proteksi Katodik ( Cathodic Protection) adalah teknik yang digunakan untuk
mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam
tersebut sebagai katode dari sel elektrokimia. Proteksi katodik ini merupakan metode yang
umum digunakan untuk melindungi struktur logam dari korosi. Sistem proteksi katodik ini
biasanya digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki, tiang
pancang, kapal, anjungan lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat. Efek
samping dari penggunaan yang tidak tepat adalah timbulnya molekul hidrogen yang dapat
terserap ke dalam logam sehingga menyebabkan hydrogen embrittlement (kegetasan
hidrogen). Proteksi katodik adalah cara yang efektif dalam mencegah stress corrosion
cracking (retak karena korosi).
Pada praktikum kali ini, kami melakukan empat macam proteksi katodik, yaitu
Sacrificial Anode atau biasa disebut sebagai anoda korban, Impressed Current, Insulation
Joint dan Jembatan perpipaan.
➢ Anoda Korban (Sacrificial Anode)
Untuk memproteksi besi dalam tanah dilakukan metoda sacrificial anode (anoda
korban). Terdapat beberapa jenis anoda korban berdasarkan tempat penyimpanan besi,
diantaranya dengan magnesium murni untuk besi yang disimpan di tanah biasa, aluminium
untuk besi yang disimpan di bawah laut, dan seng untuk besi yang disimpan dalam tanah
dengan resistivitas rendah/pH ekstrem.
Sistem proteksi katodik yang sudah berjalan adalah ketika nilai pipa terproteksi lebih
kecil dari nilai potensial logam itu sendiri. Dari hasil percobaan, pipayang disambungkan
dengan Mg dan Mg dengan elektrolit telah terproteksi sementara pada pipa yang
disambungkan dengan Zn yang salah pemasangan, proses proteksi tidak berjalan karena
nilai potensial pipa terproteksi lebih besar dari nilai potensial logam itu sendiri, hal ini
mengindikasikan kesalahan pemasangan pada sambungan kabel.
Berdasarkan percobaan, potensial pipa/besi disetiap testbox hampir mengalami
kenaikan setelah diproteksi dengan anoda korban. Pada saat percobaan kita menggunakan
baja sebagai pipa yang memiliki potensial pipa -600 mV/CSE. Pada SA1 dan SA2 pipa
memiliki potensial korosi yang lebih besar dari 600 yang atinya masih terlindungi dari
korosi. Hal ini disebabkan oleh masih banyak elektron yang melindugi namun tidak
menutup secara keseluruhan. Pada saat pengukuran potensial pipa, jumper dicopot
sehingga nilai potensial pipa di bawah proteksi batas karena sumber listrik terputus. Pada
SA3 nilai potensial pipa 600 yang artinya pipa masih terlindungi dan tidak terkorosi.
Namun, SA4 pipa mengalami korosi karena nilainya dibawah standar potensial pipa yaitu
430 (-mV/CSE) dimana potensial pipa sudah tidak ada elektron yang melindungi. Hal ini,
disebabkan kesalahan memililih anoda.
Anoda juga mengambil peran penting dalam proteksi katodik dimana pada
percobaan ini Anoda yang digunkanan adalah anoda Mg yang memiliki potensial 1239 (-
mV/CSE) dan batas amannya 1100. Pada SA1, SA2, SA3, dan SA4 potensial anoda
mengalami penurunan karena anoda mengalirkan elektron untuk melindungi katoda. Pada
SA1 anoda bernilai 1200 yang artinya anoda masih terlindungi atau hanya sedikit
kehilangan elektron. Pada SA2 anoda sudah rawan untuk terkorosi, namun masih aman
untuk digunakan. Pada SA3 dan SA4 anoda sudah mengalami kehilangan elektron,
sehingga perlu diganti untuk tetap melindungi pipa.
➢ Impressed Current
Proteksi dapat dilakukan dengan impressed current (arus paksa), yaitu mengaliri arus
melalui tanah dengan elektroda yaitu besi. Penggunaan elektroda besi dilakukan karena
tanah yang dialiri arus adalah tanah biasa.Apabila tanah yang bersifat korosif maka
elektroda yang digunakan adalah elektroda platinum (Pt). Penggunaan metode ini dapat
dilakukan untuk mengaliri arus dengan jarak yang jauh (puluhan kilometer).
Jika pada proteksi katodik anoda korban, elektron berasal dari proses oksidasi logam
yang menjadi anoda, pada proteksi katodik impressed current, elektron berasal dari arus
negatif searah yang berasal dari sumber listrik. Sumber listrik yang merupakan sumber
listrik bolak-balik (AC) diubah oleh adapter/rectifier menjadi arus searah (DC), arus
negatif searah akan dialirkan pada pipa menggunakan kawat/kabel sehingga elektron yang
dihasilkan akan membanjiri pipa. Pipa yang terbanjiri elektron akan menjadi lebih katodik
dan elektron-elektron tersebut akan menahan pipa untuk melakukan reaksi reduksi
sehingga laju korosi dapat diperlambat.
Dari diagram dapat diamati impressed Current yang memenuhi syarat, jika diatas
proteksi batas -850 mV/CSE dan tidak lebih dari 1200 (-mV)/ CSE, karena tidak diketahui
coating jenis apa yang digunakan. Maka menggunakan literature umum. Sehingga, kondisi
terbaik pada trial ke-3. Kondisi ke 3 merupakan kondisi tertinggi dan di bawah 1200 (-
mV)/ CSE. Untuk kondisi 1 dan 2 diatas -850 mV/CSE namun bukan yang tertinggi dan
terlindungi. Untuk kondisi ke 4 sudah tidak terlindungi karena diatas batas. Selanjutnya
untuk percobaan Impressed Current dilakukan pengamatan potensial proteksi di text box.
Hasil diagram impressed current ( Text box). Pada percobaan ini, IC yang tidak terkorosi
adalah IC 3 dan 4 karena berada diatas proteksi pembatas, sedangkan untuk IC 1 dan IC
mengalami drop atau dibawah proteksi pembatas. Hal ini belum diketahui alasannya karena
kita harus melakukan percobaan di insulting joint. Namun kemungkinan besar sudah tidak
arus.
➢ Insulation Joint
Pada insulating join, potensial pada bagian bawah selalu lebih besar daripada potensial
pada bagian atas. Hal itu karena arus mengalir melalui bawah.Sedangkan pada insulating
join yang menggunakan sekat karet, potensial bawah dan atas tidak memiliki perbedaan
yang signifikan. Hal itu terjadi karena hambatannya pun kecil. Dan pada sekat aklirik,
potensial atas lebih besar dari bawah karena adanya akumulasi tegangan akibat perubahan
sekat, yaitu dari karet ke akrilik.
Hasil percobaan menunjukkan kinerja insulation ini belum cukup baik, pada insulation
pertama dan ketiga, potensial telah disisihkan lumayan besar sehingga potensial diatas
insulation joint lebih kecil dibanding dibawahnya walaupun pada insulation pertama
perbedaannya hanya sedikit. Pada insulation kedua seharusnya bagian bawah insulation
joint memiliki nilai potensial yang lebih besar, dibandingkan bagian atasnya karena bagian
atas insulation joint seharusnya sudah terputus dengan arus dari proteksi katodik, dan pipa
kontak langsung dengan udara. Tetapi dari hasil praktikum yang didapatkan adalah
sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi kemungkinan karena pipa dibagian bawah insulation
joint telah mengalami proses korosi sehingga meningkatkan nilai potensialnya.

➢ Jembatan Pipa
Dari hasil yang didapatkan, penempelan pipa dengani-beammenyebabkan potensial
pipa meningkat. Meskipun pada pipa dibagian kanan mengalami penurunan, namun
sebagian besar nilai potensialnya meningkat. Peningkatan potensial ini harusdiwaspadai
karena akan menyebabkan pipa mudah mengalami reaksi reduksi sehingga menyebabkan
terjadinya korosi. Kebocoran arus/elektron ini dapat ditanggulangi dengan penambahan
isolator antara pipa dengan i-beam.
IV. Kesimpulan
➢ Prinsip Proteksi Katodik (Cathodic Protection) teknik yang digunakan untuk
mengendalikan korosi pada permukaan logam dengan menjadikan permukaan logam
tersebut sebagai katode dari sel elektrokimia.
➢ Proteksi katodik ini merupakan metode yang umum digunakan untuk melindungi struktur
logam dari korosi.
➢ Sistem proteksi katodik ini biasanya digunakan untuk melindungi baja, jalur pipa, tangki,
tiang pancang, kapal, anjungan lepas pantai dan casing (selubung) sumur minyak di darat.

Anda mungkin juga menyukai