Diajukan oleh
Rafi Theda Prabawa 121150069
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Kimia
ii
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan dan mengajukan
proposal kegiatan kerja praktik di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia
Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) Cepu, Jawa Tengah. Proposal kegiatan
kerja praktik ini disusun untuk memenuhi persyaratan pengajuan kegiatan kerja
praktik agar saya dapat melaksanakan kegiatan kerja praktik pada salah satu Unit
plant PPSDM MIGAS Cepu, Jawa Tengah.
Dengan diterimanya proposal pengajuan kegiatan kerja praktik ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Pimpinan perusahaan dan segenap karyawan Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) Cepu,
Jawa Tengah atas perhatian dan kesediannya menerima kami untuk
melaksanakan kerja praktik.
2. Dr. Y. Deddy Hermawan, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia
UPN “Veteran” Yogyakarta.
3. Dra. Sri Wahyu Murni, M.T., selaku dosen pembimbing Kerja Praktik
atas saran dan bimbingannya.
4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Penulis berharap agar proposal ini dapat menjadi salah satu pertimbangan
bagi pihak Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi
(PPSDM MIGAS) Cepu, Jawa Tengah dalam menerima kami mahasiswa
Program Studi Teknik Kimia S1, Jurusan Tekik Kimia, Fakultas Teknik Industri,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta yang akan
melaksanakan kerja praktik.
Penulis
iii
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR TABEL vii
BAB I. PENDAHULUAN 1
I.1. Latar Belakang 1
I.2. Tujuan Kerja Praktik 2
I.3. Manfaat Kerja Praktik 2
I.3.1. Bagi Mahasiswa 2
I.3.2. Bagi Jurusan 2
I.3.3. Bagi Perusahaan dan Industri 2
I.4. Tugas Khusus 3
I.5. Rencana Kerja Praktik 3
I.5.1. Tempat 3
I.5.2. Peserta 3
I.5.3. Waktu 4
I.5.4. Kegiatan Kerja Praktik 4
I.6. Metode Pengumpulan Data 5
I.6.1. Data Primer 5
I.6.2. Data Sekunder 5
I.7. Laporan Kerja Praktik 5
BAB II. PROFIL PERUSAHAAN 7
II.1. Sejarah PPSDM MIGAS Cepu 8
II.2 Tugas dan Fungsi 8
II.3. Unit Kilang PPSDM MIGAS Cepu 8
iv
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
v
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Reaksi Polimerisasi 16
Gambar 3.2 Reaksi Alkilasi 17
vi
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kerja Praktik 4
vii
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
1
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
2
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
I.5.2. Peserta
Peserta kerja praktik adalah mahasiswa Program Studi Teknik Kimia S1,
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik Industri, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta, dengan rincian sebagai berikut :
1. Nama : Rafi Theda Prabawa
NIM : 121150069
Semester : IX (sembilan)
Email : rafi.theda@gmail.com
No. HP : 089633238360
3
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
I.5.3. Waktu
Waktu pelaksanaan kerja praktik di Pengembangan Sumber Daya
Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM MIGAS) Cepu, Jawa Tengah yang saya
ajukan adalah 1 September – 30 September 2019
4
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
5
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
6
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
BAB II
PROFIL PRUSAHAAN
7
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
8
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
9
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
III.1. Minyak Mentah
Minyak mentah adalah campuran yang terbentuk secara alami, terdiri
dari hidrokarbon, belerang, nitrogen, dan logam. Menurut Bawazeer et al. (1997),
kualitas produk minyak bumi memainkan peran utama kepuasan konsumen dan
berbicara tentang kinerja kilang. Untuk mengidentifikasi dan memprediksi
perilaku minyak mentah dan produk minyak jadi dalam keadaan tertentu, perlu
mengukur sifat physicochemical dan membandingkan nilai yang diukur dengan
Standar Internasional. Sifat khas minyak mentah dari berbagai sumber berbeda
atau kurang identik. Hal yang sama berlaku untuk minyak mentah juga, bahkan
minyak dari sumur yang sama pada ekstraksi berbeda dalam karakteristik
komposisi kimia dan perilaku fisika-kimia juga berbeda meskipun dasarnya
hampir sama untuk setiap jenis minyak mentah. Diketahui bahwa minyak mentah
adalah bahan baku dasar industri penyulingan tidak hanya unik tetapi seluruh
kimia organik dapat dipelajari. Minyak mentah mengandung hampir semua
hidrokarbon dan non-hidrokarbon yang dikenal. Karena diambil dari bumi, ia juga
mengandung kotoran seperti air, lumpur dan garam selama eksplorasi dan
transportasi.
(Yasin, G et al., 2013)
III.2. Proses Pengolahan Minyak Bumi Secara Umum
Suatu cara yang paling penting untuk memisahkan minyak mentah
kedalam fraksi-fraksinya ialah distilasi. Sifat-sifat fraksi tergantung kepada
komposisi minyak mentah dan tergantung kepada tipe produk jadi yang
diinginkan. Minyak mentah mengandung senyawa-senyawa hidrokarbon yang
tidak semuanya cocok untuk semua produk yang diinginkan. Misalnya adanya
aromatik didalam fraksi kerosin atau fraksi minyak gas menyebabkan mutu
kerosin atau bahan bakar diesel yang dihasilkan dari distilasi langsung minyak
mentah tidak baik. Sebaliknya, adanya aromatik dalam fraksi bensin dalam
minyak mentah, menyebabkan mutu bensin langsung (straight run gasoline) baik.
(Hardjono, A., 2001)
10
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
11
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
12
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
distilasi vakum (diatas 900oF) atau perengkahan pada suhu tinggi (thermal
cracker).
Distilasi vakum dilakukan pada kondisi tekanan vakum guna
memisahkan minyak berat yang fraksi-fraksinya tidak dapat dipisahkan dengan
distilasi atmosferik. Hal ini disebabkan karena fraksi minyak berat hanya dapat
dipisahkan pada temperatur tinggi, namun pada temperatur yang tinggi minyak
mentah akan mengalami perengkahan (cracking). Tujuan dari distilasi vakum
adalah memperoleh produk-produk residu rantai panjang. Oleh sebab itu tekanan
pada kolom dibuat vakum agar titik didih fraksi minyak berat tersebut dapat
diturunkan. Produk yang dihasilkan pada distilasi ini adalah Light Vacuum Gas
Oil (LVGO), Medium Vacuum Gas Oil (MVGO), Heavy Vacuum Gas Oil
(HVGO) dan Vacuum Residue.
2. Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan minyak mentah dengan
memanfaatkan sifat kelarutan suatu zat dengan pelarut tertentu. Merupakan proses
tertua dalam penghilangan minyak bumi. Awalnya proses ini dilakukan untuk
meningkatkan kualitas kerosin. Contoh pemisahan secara ekstraksi adalah pada
pengolahan minyak pelumas, pemgolahan aspal (propane deasphalting),
pengolahan BTX, dsb.
3. Absorpsi dan Stripping
Absorpsi adalah proses penyerapan gas dalam suatu campuran gas dan
cairan dengan menggunakan pelarut. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan
fraksi gas yang bercampur dengan produk hidrokarbon hasil distlilasi atau hasil
perengkahan. Sedangkan stripping adalah proses pemisahan gas terlarut dalam
suatu campuran gas cair. Stripping mengunakan larutan benfield, MEA
(Monoethyl Alcohol) , DEA (Diethyl Alcohol) untuk menghilangkan gas CO2 atau
H2S dalam suatu minyak atau produk hasil pengolahan.
13
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
4. Kristalisasi
Kristalisasi adalah proses pemisahan berdasarkan perbedaan titik leleh.
Kristalisasi umumnya digunakan pada proses dewaxing, yaitu memisahkan lilin
atau wax dari minyak mentah. Lilin terlarut dalam minyak dan mendidih pada
selang titik didih minyak pelumas, oleh sebab itu lilin tidak dapat dipisahkan
dengan distilasi. Pada proses dewaxing minyak didinginkan untuk mengkristalkan
lilin, kemudian disaring dan diendapkan untuk mendapatkan kristal lilin.
14
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
15
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
2. Polimerisasi
Penggabungan dua atau lebih molekul-molekul kecil untuk membentuk
kelompok molekul kompleks disebut polimerisasi. Contoh: perubahan n-oktana
menjadi isooktana. Istilah ini berasal dari kata poly yang berarti banyak dan meric
(meros) yang berarti bagian. Dengan demikian polimeric berarti suatu bagian
yang berulang-ulang. Hidrokarbon seperti alkena (olefin) yang mengalami reaksi
penggabungan dirinya sendiri dinyatakan sebagai reaksi polimerisasi. Sebagai
contoh, molekul-molekul ethylene dapat saling menggabung dan
penggabungannya dapat berulang-ulang tergantung pada produk akhir yang
dikehendaki. Reaksi polimerisasi dapat dilihat pada Gambar 1.
3. Alkilasi
Alkilasi dapat diartikan sebagai reaksi penambahan gugus alkil ke suatu
senyawa tertentu. Contoh: perubahan propena + butena menjadi heptana Tetapi di
dalam industri pengolahan minyak bumi istilah tersebut mengacu pada reaksi
antara olefin dan isoparaffin yang rantainya lebih panjang. Reaksi alkilasi tersebut
dapat terjadi tanpa menggunakan katalis, tetapi memerlukan suhu dan tekanan
tinggi, disamping itu peralatan yang digunakan cukup mahal. Karena alasan
tersebut, maka sekarang banyak dikembangkan proses alkilasi yang menggunakan
bantuan katalis. Katalis yang digunakan untuk proses ini biasanya sulfuric acid
dan hydrogen fluoride jika feed-nya berupa isobutana dengan propena dan butena.
Aluminum chloride juga digunakan sebagai katalis dalam proses alkilasi jika
umpannya berupa isobutana dan ethylene. Reaksi alkilasi dapat dilihat pada
Gambar 2.
16
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
17
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
parafin, naften, dan aromatik dengan 6-12 atom karbon. Kebanyakan umpan nafta
harus dihidrolisis (hydrotreating) untuk menghilangkan logam, olefin, sulfur, dan
nitrogen sebelum diumpankan ke Unit reforming.
(Jones, D.S.J dan Peter R.P., 2006)
Thermal Reforming adalah proses dimana mengubah gasoline dengan
angka oktan rendah menjadi berangka oktan tinggi. Pada Thermal Reforming,
umpan berupa nafta atau straight-run gasoline dipanaskan pada 510-595oC (950-
1100F) di dalam furnace dengan tekanan 400-1000psi (2758-6895 kPa). Setelah
melewati furnace, nafta didinginkan dan masuk ke dalam menara distilasi
fraksional dimana produk-produk berat dipisahkan. Produk Thermal Reforming
adalah gas, bensin, dan residual oil atau tar
(Jones, D.S.J dan Peter R.P., 2006)
5. Hydrotreating
Hydrotreating merupakan proses penghilangan kotoran yang tidak
diinginkan dari fraksi minyak bumi dengan mereaksikanya dengan hidrogen pada
suhu yang relatif tinggi. Pengotor berupa sulfur, nitrogen, olefin dan aromatik.
Hydrotreating dirancang dan dijalankan tergantung pada jenis umpan, panjang
siklus yang diinginkan, kualitas produk yang diharapkan.
Hydrotreating memiliki tujuan umum :
Pretreatment naphta
Sebelum nafta diumpankan ke reforming katalitis, nafta di tratment untuk
menghilangkan sulfur, nitrogen dan logam yang dapat meracuni katalis.
Memperbaiki minyak tanah dan solar
Menghilangkan sulfur dan menjenuhkan olefin dan aromatik,
memperbaiki nomor cetan serta setabilitas penyimpanan.
Minyak pelumas
Untuk meningkatkan viskositas, warna, dan stabilitas penyimpanan.
(Jones, D.S.J dan Peter R.P., 2006)
18
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
19
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
BAB IV
PENUTUP
20
Proposal Kerja Praktik Industri
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA MINYAK DAN GAS
BUMI (PPSDM MIGAS) CEPU, JAWA TENGAH
DAFTAR PUSTAKA
Chaturvedi A., Singh S.R., Lal Dori, Ranjan A., Lodhi S.K., Singh A., Gola N.
2013. ”Hydro cracking for Maximizing Middle Distillates”. International
Journal of Scientific Research and Reviews, Vol. 7. pp 27-35.
Bawazeer, K., & Zilouchian Ali. 1997. Prediction of Products Quality
Parameters of a Crude Fractionation Section of an Oil Refinery Using
Neural Networks. Florida: Dept.of Electrical Engineering Florida Atlantic
University. pp 157-162.
Bell, H.S. 1959. American Petroleum Refining. D. Van Nostrand Company Inc.
New York. Vol. 30 No. 3. pp 215-216.
Hardjono, A. 2001. Teknologi Minyak Bumi. Edisi I, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press. Hal. 45.
Jones, D.S.J., & Peter R.P. 2006. Handbook of Petroleum Processing: Springer.
Netherlands. Hal. 33.
Minh, V.T., & Ahmad M.A.R. 2009. ”Modeling and Control of Distillation
Column in a Petroleum Process”. Hindawi Publishing Corporation
Mathematical Problems in Engineering, Volume 2009, Article ID 404702.
pp 1-14.
Risdiyanta. 2012. “Mengenal Kilang Pengolahan Minyak Bumi (Refinery) Di
Indonesia”. Vol. 05 No. 4. pp 46-54.
Yasin, G., Muhammad I.B., Tariq M.A., Syed M.S.R.N., Muhammad A., Khizar
A. and Farah N.T. 2013. ”Quality and chemistry of crude oils”. Journal of
Petroleum Technology and Alternative Fuels, Vol. 4(3), pp.53-63.
Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi. 2018. Retrieved from
https://www.esdm.go.id/
PT. Pertamina (Persero). 2018. Retrieved from https://www.pertamina.com
Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM
MIGAS). 2018. Retrieved from http://ppsdmmigas.esdm.go.id/web/
21