Reaksi Non-Elementer:
≡ Jika tidak ada keterkaitan langsung antara persamaan stoikiometri dengan persamaan kecepatan
reaksinya.
2
Contoh: H2 + Br2 2 HBr rHBr = 1 [H ]
22
k + [Br
2 ] 2
k [N O ]2
N2O N2 + ½ O2 − rN2 O =
1 + k [N 2 O ]
2
MEKANISME REAKSI
Beberapa hal yang berkaitan dengan mekanisme reaksi:
Mekanisme reaksi merupakan uraian secara rinci mengenai tahap-tahap reaksi kimia yang
menjelaskan perubahan dari reaktan awal (yang teramati) menjadi produk reaksi (yang teramati)
secara keseluruhan, ditinjau dari aspek molekuler.
Mekanisme reaksi bersifat dugaan (postulat), yang merupakan hasil pemikiran secara
induktif. Untuk menguji kebenaran mekanisme reaksi tersebut, serangkaian eksperimen di
laboratorium harus dilakukan; sedangkan validitasnya ditentukan oleh pengalaman
(experience), intuisi, keberuntungan (luck), pengetahuan (knowledge), dan guess-work.
Mekanisme reaksi terdiri dari sejumlah tahap reaksi elementer (elementary reactions).
Mekanisme reaksi melibatkan spesies-spesies lain dalam sistem reaksi (yang bukan reaktan
maupun produk reaksi) yang tidak muncul pada persamaan stoikiometri reaksi keseluruhan.
Spesies-spesies ini biasa disebut sebagai intermediet (zat antara).
Beberapa spesies intermediet merupakan molekul-molekul stabil yang dapat dideteksi
keberadaannya dan dapat diisolasi di laboratorium; ada pula intermediet yang sangat aktif
yang hanya dapat diamati dengan peralatan yang sangat canggih.
Intermediet mempunyai life-time yang sangat singkat dan jumlahnya sangat sedikit, sedemikian
sehingga dianggap tidak teramati (unmeasured & unobserved).
Percobaan
Usulan mekanisme
kinetika
reaksi
di
Persamaan kinetika
Data-data percobaan
model (perkiraan)
Berdasarkan 4 (empat) macam intermediet tersebut di atas, terdapat 2 (dua) macam postulasi atau
dugaan mekanisme reaksi, yaitu:
1. Mekanisme reaksi bukan rantai (non-chain reactions)
Dalam non-chain reaction, intermediet terbentuk pada reaksi pertama dan kemudian
menghilang atau bereaksi menghasilkan produk reaksi.
Atau, secara umum: Reaktan intermediet*
Intermediet* produk
Penggolongan intermediet yang lain, berdasarkan hipotesis atau dugaan keberadaannya dalam
reaksi-reaksi elementer yang menyusun mekanisme reaksi:
1. Intermediet X yang tak terlihat atau teramati (unseen) dan tak terukur (unmeasured)
X berada dalam konsentrasi yang sangat kecil dan kecepatan perubahannya dalam campuran
pun sangat kecil.
[X] sangat kecil d[X]
dan
dt ≈
0
Kondisi ini dinamakan pendekatan steady-state untuk intermediet.
2. Katalis homogen yang berada dalam 2 (dua) bentuk, yakni:
Sebagai katalis bebas C, atau
Sebagai katalis yang bergabung dengan reaktan dan membentuk intermediet X.
1
Reaksi: Reaktan + katalis intermediet
(A) (C) 2
(X)
k [X]
Konstanta kesetimbangan reaksinya: K = 1 =
k2 [ A ] [ C
]
Jika konsentrasi katalis mula-mula = [C0], maka: [C0] = [C] + [X]
Contoh:
Pada reaksi-reaksi biokimia, reaktan (atau disebut juga substrat) dikonversi menjadi produk oleh
enzim
adanya aktivitas enzim, menurut reaksi: A R
Banyak dari reaksi-reaksi jenis ini yang memperlihatkan perilaku sebagai berikut:
(1) Kecepatan reaksinya sebanding (atau proporsional) dengan konsentrasi enzim yang
dimasukkan dalam campuran, [E0].
(2) Pada [A] rendah, kecepatan reaksi sebanding dengan konsentrasi reaktan, [A]
(3) Pada [A] tinggi, kecepatan reaksi tidak dipengaruhi oleh [A]
Usulkan mekanisme reaksinya!
Mulai
Penyelesaian:
Michaelis dan Menten (1913) telah memperkirakan bahwa reaksi ini berlangsung menurut mekanisme:
A + E k1 X ... (1)
k2
k3
X R+E ... (2)
Asumsi yang digunakan: [E0] = [E] + [X] ... (3)
dX
dan: ... (4)
dt=
0
d [R ]
Dari persamaan (2), kecepatan pembentukan R: rR = =k 3 [ X ] ... (5)
dt
dy/swm/igsb/interpretasi molekuler kinetika reaksi kimia/2007/halaman 5 dari 7
d [X ]
Dari persamaan (1) dan (2): = k1 [A][E ] − k 2 [X ] − k3 [ X ] = ... (6)
dt
0
k1 [ A] [E0 ]
Eliminasi E dari (3) dan (6) menghasilkan: [X ] = ... (7)
(k2 + k3 ) + k1 [A]
k1
k2 +
dengan: [M ] = (disebut konstanta Michaelis-Menten)
k3
k1
Jika dibandingkan dengan eksperimen, terlihat bahwa persamaan ini (persamaan (8)) sesuai dengan 3
(tiga) kenyataan yang dilaporkan, yakni:
∝ [E0]
d [A] d [R ]
− = ∝ [A], jika [A] << [M]
dt dt
Tidak dipengaruhi oleh [A], jika [A] >> [M]
Selesai
CONTOH SOAL
1. Reaksi homogen fase gas: 2 NO + 2 H2 N2 + 2 H2O
dy/swm/igsb/interpretasi molekuler kinetika reaksi kimia/2007/halaman 6 dari 7
2
merupakan reaksi berorde-tiga, dengan persamaan kecepatan reaksi berupa: rN2 = k [NO] [H2]
Dua mekanisme yang berbeda diusulkan untuk menjelaskan reaksi ini, yakni:
LATIHAN:
1. Reaksi penguraian etana (C2H6) diketahui menghasilkan produk-produk berupa: CH4, C2H4, H2, dan
C4H10. Mekanisme yang diperkirakan terjadi untuk menjelaskan hal tersebut adalah:
k1
(i) C2H6 2 CH3•
k2 CH + C H •
(ii) CH3• + C2H6 4 2 5
k3 C2H4 + H•
(iii) C 2H5•
k4 H2 + C2H5•
(iv) H• + C2H6
k5 C4H10
(v) 2 C2H5•
Buktikanlah bahwa kecepatan reaksi pembentukan etilena (C2H4) berorde setengah terhadap
1
konsentrasi etana (C2H6)! (Dengan kata lain, buktikanlah bahwa: r C2 4
= k C C2 6
2
2. Berdasarkan mekanisme reaksi rantai yang telah disajikan pada bagian sebelumnya, buktikanlah
bahwa reaksi pembentukan HBr: H2 + Br2 2 HBr
1
[ ][ ] 2
= k 1 H 2 Br2
mempunyai bentuk persamaan kecepatan: rHBr [HBr ]
k1 +
[Br2 ]