Anda di halaman 1dari 17

Reverse osmosis (Osmosis terbalik) atau RO adalah suatu metode penyaringan yang dapat

menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi
tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan
penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan
sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus
bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih
kecil dari larutan) tetapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan
ion-ion. Osmosis adalah sebuah fenomena alam yang terjadi dalam sel makhluk hidup dimana
molekul pelarut (biasanya air) akan mengalir dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah
Berkonsentrasi tinggi melalui sebuah membran semipermeabel. Membran semipermeabel ini
menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau
bagian dari membran sel. Gerakan dari pelarut berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang
seimbang tercapai di kedua sisi membran.

Reverse osmosis adalah sebuah proses pemaksaan sebuah terlarut dari sebuah daerah
konsentrasi terlarut tinggi melalui sebuah membran ke sebuah daerah terlarut rendah dengan
menggunakan sebuah tekanan melebihi tekanan osmotik. Dalam istilah lebih mudah, reverse
osmosis adalah mendorong sebuah larutan melalui filter yang menangkap zat terlarut dari
satu sisi dan membiarkan pendapatan pelarut murni dari sisi satunya.

Untuk mendapatkan air tawar dari air laut bisa dilakukan dengan cara osmosis terbalik, suatu
proses penyaringan air laut dengan menggunakan tekanan dialirkan melalui suatu membran
saring. Sistem ini disebut SWRO (Seawater Reverse Osmosis) dan banyak digunakan pada
kapal laut atau instalasi air bersih di pantai dengan bahan baku air laut.

Proses ini telah digunakan untuk mengolah air laut untuk mendapatkan air tawar, sejak awal
1970-an.

11
Skema osmosis terbalik (desalinasi) menggunakan pertukaran tekanan.
1:Aliran masuk air laut,
2: Aliran air bersih flow (40%),
3:Aliran konsentrasi (60%),
4:Aliran air laut (60%),
5: Konsentrat (pembuangan),
A: Aliran pompa tekanan tinggi (40%),
B: Pompa sirkulasi,
C:Satuan osmosis dengan membran,
D: Penukar tekanan

Proses Osmosis

Osmosis adalah proses alami. Ketika dua cairan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh
sebuah membran semipermeabel, cairan memiliki kecenderungan untuk bergerak dari
konsentrasi yang lebih rendah ke konsentrasi yang lebih tinggi untuk keseimbangan potensial
kimia.

Secara formal, reverse osmosis adalah proses memaksa pelarut dari daerah konsentrasi zat
terlarut tinggi melalui membran semipermeabel ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah
dengan menerapkan tekanan melebihi tekanan osmotik. Aplikasi terbesar dan paling penting
dari reverse osmosis adalah pemisahan air murni dari air laut dan air payau, air laut atau air
payau bertekanan terhadap satu permukaan membran, menyebabkan transportasi garam-
menipis air melintasi membrane dan munculnya air minum dari sisi tekanan rendah.

Membran yang digunakan untuk reverse osmosis memiliki lapisan padat dalam matriks
polimer - baik kulit membran asimetris atau lapisan interfasial dipolimerisasi dalam membran
tipis-film-komposit - di mana pemisahan terjadi.

Dalam kebanyakan kasus, membran ini dirancang untuk memungkinkan air hanya untuk
melewati melalui lapisan padat, sementara mencegah bagian dari zat terlarut (seperti ion
garam). Proses ini mensyaratkan bahwa tekanan tinggi akan diberikan pada sisi konsentrasi
tinggi membran, biasanya 2-17 bar (30-250 psi) untuk air tawar dan payau, dan 40-82 bar
(600-1200 psi) untuk air laut, yang memiliki sekitar 27 bar (390 psi) [3] tekanan osmotik
alam yang harus diatasi.Proses ini terkenal karena penggunaannya dalam desalinasi
(menghilangkan garam dan mineral lainnya dari air laut untuk mendapatkan air tawar),

12
namun sejak awal 1970-an itu juga telah digunakan untuk memurnikan air segar untuk
aplikasi medis, industri, dan domestik.

Osmosis menjelaskan bagaimana pelarut bergerak antara dua solusi yang dipisahkan oleh
sebuah membran semipermeabel untuk mengurangi perbedaan konsentrasi antara larutan.
Ketika dua larutan dengan konsentrasi yang berbeda dari zat terlarut dicampur, jumlah total
zat terlarut dalam dua larutan akan terdistribusi secara merata di jumlah total pelarut dari dua
larutan

Daripada mencampur dua larutan bersama-sama, mereka dapat dimasukkan ke dalam dua
kompartemen di mana mereka dipisahkan dari satu sama lain dengan membran
semipermeabel. Membran semipermeabel tidak memungkinkan zat terlarut untuk berpindah
dari satu kompartemen ke lainnya, namun memungkinkan pelarut untuk bergerak.Karena
kesetimbangan tidak dapat dicapai oleh pergerakan zat terlarut dari kompartemen dengan
konsentrasi zat terlarut tinggi untuk yang satu dengan konsentrasi zat terlarut rendah, itu
bukan dicapai dengan pergerakan pelarut dari daerah konsentrasi zat terlarut rendah ke
daerah-daerah konsentrasi zat terlarut tinggi.Ketika pelarut bergerak jauh dari daerah
konsentrasi rendah, hal itu menyebabkan daerah-daerah untuk menjadi lebih terkonsentrasi.
Di sisi lain, ketika pelarut bergerak ke daerah-daerah konsentrasi tinggi, konsentrasi zat
terlarut akan menurun. Proses ini disebut osmosis. Kecenderungan untuk pelarut mengalir
melalui membran dapat dinyatakan sebagai "tekanan osmotik", karena analog mengalir
disebabkan oleh perbedaan tekanan. contoh Osmosis adalah difusi.

Dalam osmosis terbalik, dalam penyusunan yang sama seperti yang di osmosis, tekanan
diterapkan ke kompartemen dengan konsentrasi tinggi. Dalam hal ini, ada dua kekuatan yang
mempengaruhi gerakan air: tekanan yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi zat terlarut
antara dua kompartemen (tekanan osmotik) dan tekanan eksternal diterapkan.

Reverse Osmosis merupakan kebalikan dari Osmosis, dimana osmosis adalah proses alami
ketika dua cairan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh sebuah membran
semipermiabel, maka cairan memiliki kecenderungan untuk bergerak dari konsetrasi rendah
ke zat terlarut dengan konsentrasi tinggi untuk keseimbangan potensial kimia. Sedangkan
"Reverse Osmosis adalah proses memaksa pelarut dari daerah konsentrasi zat terlarut tinggi
melaui membrane semipermiabel ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah dengan
menerapkan tekanan melebihi tekanan osmotik."

13
Jadi "pengolahan air dengan ReverseOsmosis (RO) atau Osmosis Terbalik adalah suatu
sistem pengolahan air dari air yang mempunyai konsentrasi tinggi melalui membran
semipermiabel menjadi air yang mempunyai konsentrasi rendah (encer) dikarenakan
adanya tekanan osmosis". Reverse Osmosis ini merupakan metode penyaringan yang dapat
menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi
tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan
penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan
sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus
bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih
kecil dari larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan
ion-ion.

Aplikasi Teknologi Reverse Osmosis


Hingga kini pengolahan air dengan mengunakan teknologi membran Reverse Osmosis (RO)
atau Osmosis Terbalik ini telah banyak digunakan / diaplikasikan, diantaranya adalah:
- Pengolahan air asin (air payau) atau air laut menjadi air tawar yang dinamakan desalinasi,
yang dapat menghasilkan air bersih bahkan air minum, dimana air bebas dari bakteri.

- Pemurnian Air Minum: Reverse Osmosis (RO) sudah banyak digunakan di seluruh dunia
untuk pemurnian (filter) air kotor menjadi air bersih (air minum) untuk keperluan sehari-hari
(rumah tangga).

- Pemurnian Air dan Air Limbah: Di Los Angeles dan kota-kota lain di negara maju juga
digunakan teknologi Reverse Osmosis (RO) dalam pemurnian air hujan yang dikumpulkan
dari badai yang mengalir untuk irigasi lanskap dan industri pendingin sebagai solusi untuk
masalah kekurangan air.

- Industri Makanan: Reverse Osmosis (RO) juga telah digunakan pada industri makanan
seperti penelitian pada konsentrasi jus jeruk dan jus tomat, serta dalam industri susu untuk
produksi protein whey bubuk dan untuk konsentrasi susu. Dengan menggunakan RO ternyata
dapat member keuntungan dalam hal biaya operasi yang rendah.
- Cuci Mobil: Reverse Osmosis (RO) air telah sering digunakan juga dalam mencuci mobil
pada bilasan akhir untuk mencegah bercak air pada kendaraan, karena dengan pengolahan air

14
menggunakan teknologi RO ini dapat menghasilkan air murni yang kandungannya mineral
rendah.

- Industri Syrup: Di Canada, America Utara Reverse Osmosis (RO) juga digunakan dalam
Industri Maple Syrup, yaitu dalam pengolahan nira menjadi syrup (gula cair), dimana nira
dipisahkan dari air murninya. Dan hasil dari proses RO inipun adalah produk yang bermutu
tinggi.

6 Jenis Trouble Yang Biasa Terjadi Pada Mesin RO

1. Trouble RO #1 Reject Lebih Besar Daripada Permeate


Masalah yang pertama ini biasanya ditemui setelah RO Berjalan lebih dari setahun. Masalah
ini biasanya dikarenakan membrane sudah tertutupi dengan kotoran sehingga nge-block. Wal
hasil air yang seharusnya masuk ke area permeate malah akhirnya ter-reject.

Jika masalah ini Anda alami dalam tempo kurang dari setahun, maka artinya Ada yang salah

15
pada sistem pretreatment Anda (Bisa jadi Anda mungkin ga pake pretreatment). Karena
seperti yang kita tahu, bahwa membrane RO itu sangat sensitif sehingga air yang masuk
harus benar-benar dijaga.

Solusi dari masalah yang ini hanya satu yakni penggantian membrane. Sebab kalaupun di
cleaning hasil yang akan didapat akan ada dinilai yang mengecewakan dan jauh dari flow
aslinya sehingga sangat tidak direkomendasikan (Yah Kecuali Budget lagi mepet).

2. Trouble RO #2 Conductivity dari Permeate sama dengan conductivity yang masuk


Waduh, waduh, kalau masalah ini yang terjadi alamat harus keluar uang banyak deh untuk
mengganti membrane.

Conductivity yang masuk dan yang keluar menandakan seal pada membrane telah rusak dan
harus diganti. Hal ini jarang sekali terjadi, kalau conduct masuk dan keluar sama biang
keroknya adalah kesalahan pada pemasangan membrane pada vessel.

Kasus seperti ini juga terjadi kalau antara membrane dan vessel ternyata tidak cocok
panjangnya sehingga kadang kala perlu diganjal. Yang harus diperhatikan adalah pemilihan
vessel harus menggunakan yang memang bermerek agar masalah seperti ini tidak terjadi.

3. Trouble RO #3 Conductivity Permeate meningkat dari nilai biasanya


Ada dua hal yang bisa mengakibatkan masalah ini terjadi. Hal yang pertama adalah karena
inlet conductivity juga mengalami peningkatan.

Sebuah membrane RO pada umumnya mampu membuang TDS/Conduct sebanyak 95-97%


dari tds yang masuk. Misal TDS masuk 200 mg/L maka minimal si sistem tadi bisa
menghasilkan air dengan TDS 10 mg/L.

Namun jika saat proses Reverse Osmosis berjalan namun yang dihasilkan jauh diatas 5% dari
TDS masuk maka hal tersebut bisa jadi ada loss rejection. Dan loss rejection yang terjadi
seperti itu menandakan adanya kebocoran pada membrane RO yang kita gunakan.

Kalau di demin plant kenaikan TDS ini bisa kita selesaikan dengan proses regenerasi, maka
lain halnya dengan proses di RO. Kenaikan Conductivity atau TDS tidak bisa diregenerasi
ataupun di cleaning dan hanya bisa selesai jika si RO Tersebut diganti membranenya. Lalu

16
setelah penggantian membrane untuk selanjutnya mesin RO Tersebut harus dipastikan antara
vessel dan membrane yang dipasang benar-benar rapat dan kuat.

4. Trouble RO #4 pH Air turun dibawah standar


Proses reverse osmosis akan menyingkirkan beragam mineral anorganik dan juga zat organik
yang ada dalam air sehingga air tersebut benar-benar akan menjadi air yang murni dengan
kandungan mineral minimal.

Kondisi ini mengakibatkan pH air akan cenderung turun hingga dibawah 6, terlebih lagi jika
air yang masuk saja sudah memiliki pH yang demikian rendah (Dibawah 7).

Untuk mengakali hal tersebut maka salah satu caranya adalah dengan menaikan pH air yang
masuk atau bisa juga dengan menggunakan membrane pH Adjuster seperti yang biasa kami
pasang di beberapa tempat.

5. Trouble RO #5 Jumlah Permeate Turun dibawah standar


Katakanlah kebutuhan area produksi akan air dengan nilai TDS yang rendah adalah 20
m3/Jam. Maka biasanya kontraktor (Seperti PT.CHEMINUSA Salah satunya) akan membuat
RO dengan kapasitas lebih tinggi dari itu yakni sekitar 26 m3/Jam.

Kapasitas tersebut sengaja dibuat lebih besar dengan tujuan agar memperpanjang umur RO.
Karena secara logika saja ,jika kapasitas lebih besar maka akan ada suatu waktu istirahat
lebih lama bagi mesin. Dan juga mesin memiliki waktu maintenance lebih lama, karena saat
debit permeate turunpun maka pabrik tidak akan buru-buru mengadakan maintenance
(Karena tentu kita sepakat, suatu proses maintenance akan menyebabkan adanya shut down
juga pada engine yang menggunakan air tersebut).

Untuk mengembalikan performa mesin RO ke nilai optimum, Anda bisa melakukan


membrane cleaning dengan proses asam dan basa sehingga kotoran yang melekat pada
membrane terlepas dan membrane dapat memberikan nilai permeate optimum.

Namun yang perlu diketahui adalah proses cleaning ini jangan sering-sering dilakukan karena
akan menyebabkan membrane menjadi tipis dan mudah terkelupas. Yah kira-kira sekali
setiap 3 bulan lah.

17
6. Trouble RO #6 Pressure pada pompa Melebihi standar
Pressure yang tinggi pada pompa mengindikasikan adanya sumbatan pada membrane ataupun
vessel dan artinya perlu diadakan proses cleaning pada sistem RO Anda.

Namun jika ternyata pressure pompa tidak kunjung turun setelah cleaning dilakukan, maka
Anda bisa melakukan pemeriksaan pada jalur permeate. Sebab bisa jadi tangki penampungan
air permeate dalam keadaan penuh sehingga menaikan pressure pompa.

Namun jika hal tersebut juga tidak berhasil, maka cobalah matikan dan bongkar pompa Anda
bisa jadi ada suatu hal yang menyumbat pompa Anda.

5 Keunggulan RO Air Laut PT. CHEMINUSA


1. Otomatis On/Off
Mesin Reverse Osmosis Air Laut yang kami jual, dilengkapi dengan system automatic shut
off. Yang secara otomatis akan mati ketika air yang diproduksi sudah mencukupi ataupun
terjadi kesalahan pada saat pengoprasian. Sehingga Anda tidak perlu selalu menunggui mesin
ketika bekerja.

2. Automatic Cleaning
Mesin Reverse Osmosis Air Laut yang kami jual juga dilengkapi dengan sistem automatic
cleaning. Yang fungsinya akan secara otomatis membersihkan membrane ketika jumlah
permeate sudah turun dari biasanya. Sehingga Anda tidak perlu repot-repot memanggil
teknisi ataupun penjual RO untuk datang membersihkan mesin RO. Lebih praktis bukan?

3. Safety Running System


Sistem Mesin RO yang kami jual dilengkapi dengan banyak peralatan safety salah satunya
adalah pnumatic actuator yang akan secara cepat mensirkulasikan aliran jika terjadi suatu
error pada sistem. Dan juga ada pressure switch yang akan secara otomatis mematikan pompa
jika terjadi over pressure.

Ditambah lagi, kami juga menggunakan pompa khusus untuk air laut untuk setiap RO sea
water yang kami jual.

Pompa ini adalah pompa yang kuat untuk berjalan jika terjadi vaccum selama 5 jam.
Sehingga mesin kami tidak akan mengalami kerusakan pompa karena vaccum running.

18
4. SOS Signal
Mesin RO Air laut yang kami jual, dapat dilengkapi dengan SOS signal. Yang dapat
mengirim pesan langsung ke telepon seluler Anda ketika ada situasi darurat yang terjadi pada
mesin. Ataupun Anda dapat menyetelnya untuk memberikan update informasi setiap
harinnya tentang status permeate dan reject dari si mesin RO air laut tersebut.

5. Efisien dan Low Cost


Kami selalu mengutamakan prinsip efektif dan efisien pada setiap mesin RO (Reverse
Osmosis) yang kami jual apalagi Mesin RO khusus untuk air laut. Untuk itu kami
menggunakan perpaduan komponen yang dapat memberikan hasil optimum dengan cost
operational yang minimum. Anda dijamin Puas!.

Cara Menurunkan TSS (Total Suspended Solid) Dalam


Air

TSS atau total suspended solid, adalah total keseluruhan kotoran yang bersifat tampak dan
tersuspensi dalam air. Mudahnya kotoran ini terlihat seperti lumpur yang ada didalam air.

Dari mana TSS berasal?


Banyak hal yang bisa menyebabkan timbulnya TSS pada air limbah Anda. TSS bisa berasal
dari limbah organik, padatan yang masuk kedalam air, tanah, sampah plastik bahkan dari alga
dan bakteri.

19
Dan untuk menurunkan TSS sangat penting bagi para wastewater engineer untuk mengetahui
sumbernya terlebih dahulu sehingga dapat merancang sistem yang tepat.

Berikut adalah beberapa cara untuk menyingkirkan TSS dari Air Limbah :

1. Proses Koagulasi dan Flokulasi


Proses ini adalah proses penggumpalan lumpur ataupun sludge dengan menggunakan bahan
kimia yang bernama koagulan. Pertama air limbah dikondisikan dengan cara ditambahkan
Basa agar memiliki suasana basa, untuk kemudian dikoagulasikan dengan bahan kimia.

bahan kimia yang biasa digunakan pada proses ini adalah PAC, Alum, FeCl3. Biasanya
setelah dilakukan proses koagulasi ini, maka TSS akan berkumpul dan mengendap bersama.
Untuk itu diperlukan proses selanjutnya yang disebut sebagai proses sedimentasi

2. Proses Sedimentasi
Proses ini adalah rangkaian dari proses sebelumnya yakni proses koagulasi. Pada Cara ini
TSS yang sudah menjadi endapan atau sludge diendapakan dengan gravitasi pada tangki
dengan berbentuk kerucut dibawah. Sehingga Endapan dapat dialirkan untuk masuk ke proses
filtrasi ataupun dengan sludge press equipment seperti filter press atau screw press.

3. Proses Dengan Menggunakan Sistem DAF


Sistem DAF (Dissolve Air Floatation), digunakan untuk menurunkan TSS yang memiliki
karakter mengambing diatas permukaan air. Biasanya TSS tersebut berasal dari zat organik
yang terbawa pada air limbah.

Prinsip kerjanya adalah membuat digumpalan sludge dengan proses koagulasi dan flokulasi
untuk selanjutnya endapan yang tercipta ditiupkan keatas dengan bantuan blower. Dan
kemudian masuk kedalam tangki sludge thickener. Sedangkan air yang bersih akan berada
dibawah dan dipompakan menuju line selanjutnya.

4. Menggunakan Floating Solid Trap


Sebenarnya sistem ini mirip sekali dengan grease trap yang digunakan untuk menangkap
minyak dari air. Proses ini cocok untuk menurunkan TSS yang bersifat mengambang diatas
permukaan air dan dengan debit yang rendah.

20
5. Proses Menggunakan Filter (Sand Filter ataupun Carbon Filter)
Proses menggunakan kedua jenis filter ini cocok untuk diterapkan pada air dengan tingkat
TSS yang rendah Ataupun sering juga kita jumpai digunakan pada post treatment atau
treatment tahap akhir.

Air dipompakan menuju pasir berkerapatan 40 - 80 mesh, sehingga kotoran terperangkap.


Dan zat kotoran serta zat organik yang lolos selanjutnya dapat ditangkap oleh karbon aktif
filter. Sehingga dihasilkan air yang bersih.

Penggunaan filter press ataupun screw press juga termasuk kategori ini. Sludge yang
mengandung banyak air ditekan dengan menggunakan kain berkerapatan tinggi, sehingga
dihasilkan sludge dengan kandungan air minimal.

Rangkaian proses penurunan TSS pada air


Untuk menurunkan TSS secara sempurna dari air, penting sekali untuk dapat merancang
suatu desain wastewater treatment yang sesuai. Dan berikut adalah flow sheet desain
rancangan yang biasa digunakan dalam wastewater treatment plant untuk mengurangi jumlah
suspended solid.

21
Daftar Bahan Kimia Untuk Proses Water Treatment

22
23
24
Jenis-Jenis Membrane RO
Reverse Osmosis System, telah dikenal secara luas sebagai teknik untuk memurnikan air
dengan cara melewatkan air tersebut pada suatu membrane berkerapatan tinggi. Tujuannya
adalah untuk mendapatkan air dengan konsentrasi mineral yang sangat rendah.

Nah kali ini kita akan share bersama tentang jenis-jenis membrane RO. Jenis-jenis membrane
RO dibagi melalui beberapa kategori, Mau Taukan Apa saja jenis-jenis membrane RO? Mari
kita bahas bersama :)

1. Jenis Membrane Berdasarkan TDS Input


Berdasarkan TDS Air yang masuk, membrane RO dikenal kedalam tiga jenis, antara lain :

a. Tap Water Membrane


Sesuai namanya, membrane jenis ini diperuntukan untuk mengolah air keran menjadi air
yang siap dikonsumsi. Biasanya membrane jenis ini digunakan pada instalasi rumah tangga.
Batas maksimum TDS yang masuk untuk Tap Water Membrane adalah 500 mg/L.

b. Brackish Water Membrane

Air Payau Menggunakan BW membrane dalam Proses Pemurniannya

Jenis membrane yang satu ini, banyak digunakan oleh Perusahaan Pembuat RO untuk
instalasi water treatment pada dunia Industri. Hal ini dikarenakan range kekuatan pemisahan
membrane ini memiliki tingkat yang cukup tinggi. Range Dari Brackish Water Membrane
adalah diangka TDS Max. 5000 mg/L. Sehingga banyak orang yang menyebut membrane ini
sebagai membrane RO untuk air payau.

25
c. Sea Water Membrane
Ini nih yang paling ajib. Sea Water Membrane (Membrane SW). Sesuai namanya membrane
jenis ini memiliki kekuatan untuk memisahkan air dengan kadar garam yang setingkat air laut
ataupun senilai 20.000 mg/L. Bahkan beberapa produsen membrane mengklaim dapat
memisahkan air murni dari cairan yang memiliki TDS hingga 40.000 mg/L.

Dalam aplikasinya membrane jenis ini banyak digunakan untuk SW RO yang biasa diinstal
oleh perusahaan Pembuat RO di kapal-kapal laut, maupun di pengeboran lepas pantai. Intinya
ditempat dimana kadar garamnya tinggi lebih tepat jika menggunakan membrane jenis SW
ini.

2. Jenis Membrane Berdasarkan Komponen Penyusun


Ada dua jenis membrane RO jika kita lihat berdasarkan jenis komponen penyusunnya, Jenis
Membrane tersebut antara lain :

a. Membrane CA
Membrane Jenis CA atau Cellulose Based membrane, merupakan membrane RO yang
pertama kali digunakan. Membrane jenis ini dibuat dengan mereaksikan antara Cellulosa
dengan Acetic Anhidrat. Sehingga menghasilkan Acetylated Cellulose. Membrane jenis ini
memiliki beberapa kelebihan jika kita bandingkan dengan Membrane RO dari PA
(Polyamide). Yakni membrane jenis ini memiliki permukaan separasi yang lebih luas, dan
juga lebih kuat terhadap serangan Chlorine.

Kelemahan dari membrane CA ini adalah suhu pemisahan maksimum adalah 35 oC, serta
harus dijaga pada rentang pH 4-6. Selain itu membrane jenis ini juga dapat dengan mudah
mengalami hidrolisis.

b. Membrane PA
Polyamide Membrane atau Membrane PA. Adalah membrane RO yang paling banyak
digunakan secara luas. Membrane jenis ini biasa disebut juga sebagai Membrane TFC (Thin
Film Composite) Membrane, yang berarti membrane dengan lapisan film yang tipis.

Kelebihan dari Membrane jenis ini adalah mampu memberikan salt rejection yang lebih
tinggi dari jenis CA, yakni 99,5%. Membrane jenis ini juga memiliki rentang pH pemisahan
yang cukup lebar, yakni 2-12.

26
Untuk lebih jelasnya tentang perbandingan antara kedua membrane ini dapat dilihat pada
tabel dibawah :

3. Jenis Membrane Berdasarkan Pressure Yang digunakan.


Berdasarkan jenis pressure, ada dua jenis membrane yang dikenal. Yakni High Pressure
Membrane dan Low Pressure membrane.

a. High Pressure membrane


Adalah membrane yang memerlukan pressure yang cukup tinggi agar dapat menghasilkan
permeate yang baik. Pressure yang diperlukan berkisar diatas 8-15 bar. Biasanya High
pressure membrane digunakan untuk air dengan TDS yang cukup tinggi, seperti Air laut
maupun air payau.

Efek dari penggunaan High Pressure membrane adalah konsumsi energi yang cukup tinggi.

b. Low Pressure Membrane atau Low Cost Energy Membrane


Adalah jenis membrane yang mampu menghasilkan air dengan kemurnian tinggi, namun
dengan konsumsi energi yang rendah. Seperti yang di-Install oleh Cheminusa pada beberapa
project. Dengan menggunakan Low Pressure Membrane, customer dapat tetap mendapatkan
jumlah permeate yang cukup banyak namun konsumsi energi yang digunakan tetap rendah.
Hal ini terjadi karena dalam proses pemisahannya, tekanan yang digunakan cukup 4 bar atau
kurang, sehingga tidak diperlukan energi yang banyak dalam menghasilkan Permeate.

27

Anda mungkin juga menyukai