Terbalik
Di artikel sebelumnya dibahas tentang pengolahan air asin menjadi air tawar (desalinasi), artikel
kali ini akan membahas tentang pengolahan air bersih dengan teknologi membran Reverse Osmosis
(osmosis terbalik), yang dapat digunakan untuk desalinasi (mengolah air asin menjadi tawar), dan
juga mengolah air limbah atau air kotor menjadi air bersih. Reverse Osmosis (Osmosis
Terbalik) ini memang telah banyak dipakai di beberapa negara seperti Amerika, Jepang, Jerman,
Arab, Australia juga di Indonesia tentunya
Reverse Osmosis merupakan kebalikan dari Osmosis, dimana osmosis adalah proses alami ketika
dua cairan dengan konsentrasi yang berbeda dipisahkan oleh sebuah membran semipermiabel,
maka cairan memiliki kecenderungan untuk bergerak dari konsetrasi rendah ke zat terlarut dengan
konsentrasi tinggi untuk keseimbangan potensial kimia. Sedangkan "Reverse Osmosis adalah
proses memaksa pelarut dari daerah konsentrasi zat terlarut tinggi melaui membrane semipermiabel
ke daerah konsentrasi zat terlarut rendah dengan menerapkan tekanan melebihi tekanan osmotik."
Jadi "pengolahan air dengan ReverseOsmosis (RO) atau Osmosis Terbalik adalah suatu
sistem pengolahan air dari air yang mempunyai konsentrasi tinggi melalui membran
semipermiabel menjadi air yang mempunyai konsentrasi rendah (encer) dikarenakan adanya
tekanan osmosis". Reverse Osmosis ini merupakan metode penyaringan yang dapat menyaring
berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan
ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut
menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa
mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang
artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak bisa dilewati zat
terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion.
Proses Osmosis melalui membran semipermiabel pertama kali diamati pada tahun 1748 oleh
seorang ilmuwan Perancis bernama Jean Antoine Nollet. Namun osmosis hanya sebuah fenomena
yang diamati di laboratorium selama 200 tahun berikutnya. Hingga pada akhir tahun 1940-an, para
peneliti mulai memeriksa cara-cara pengolahan air murni dari air asin (desalinasi), dimana pada
tahun 1949, University of California at Los Angeles (UCLA) pertama menyelidiki desalinasi air laut
dengan menggunakan membran semipermiabel. Para peniliti dari UCLA dan University of Florida
berhasil memproduksi air tawar dari air laut pada pertengan tahun 1950-an, tetapi fluks terlalu
rendah untuk komersial. Hingga ditemukannya teknik untuk membuat membran
asimetris membraneditandai dengan kulit lapisan tipis efektif di atas wilayah substrat sangat
berpori dan lebih tebal dari membrane, oleh Sidney Loeb di UCLA dan Srinivasa Sourirajan di
National Research Council of Canada, Ottawa. Pada akhir tahun 2001, sekitar 15.200 instalasi
desalinasi yang beroperasi atau dalam tahap perencanaan di seluruh dunia.
Hingga kini pengolahan air dengan mengunakan teknologi membran Reverse Osmosis (RO) atau
Osmosis Terbalik ini telah banyak digunakan / diaplikasikan, diantaranya adalah:
- Pengolahan air asin (air payau) atau air laut menjadi air tawar yang dinamakan desalinasi, yang
dapat menghasilkan air bersih bahkan air minum, dimana air bebas dari bakteri.
- Pemurnian Air Minum: Reverse Osmosis (RO) sudah banyak digunakan di seluruh dunia untuk
pemurnian (filter) air kotor menjadi air bersih (air minum) untuk keperluan sehari-hari (rumah
tangga).
- Pemurnian Air dan Air Limbah: Di Los Angeles dan kota-kota lain di negara maju juga
digunakan teknologi Reverse Osmosis (RO) dalam pemurnian air hujan yang dikumpulkan dari
badai yang mengalir untuk irigasi lanskap dan industri pendingin sebagai solusi untuk masalah
kekurangan air.
- Industri Makanan: Reverse Osmosis (RO) juga telah digunakan pada industri makanan seperti
penelitian pada konsentrasi jus jeruk dan jus tomat, serta dalam industri susu untuk produksi protein
whey bubuk dan untuk konsentrasi susu. Dengan menggunakan RO ternyata dapat member
keuntungan dalam hal biaya operasi yang rendah.
- Cuci Mobil: Reverse Osmosis (RO) air telah sering digunakan juga dalam mencuci mobil pada
bilasan akhir untuk mencegah bercak air pada kendaraan, karena dengan pengolahan air
menggunakan teknologi RO ini dapat menghasilkan air murni yang kandungannya mineral rendah.
- Industri Syrup: Di Canada, America Utara Reverse Osmosis (RO) juga digunakan dalam Industri
Maple Syrup, yaitu dalam pengolahan nira menjadi syrup (gula cair), dimana nira dipisahkan dari air
murninya. Dan hasil dari proses RO inipun adalah produk yang bermutu tinggi.
Dan masih banyak lagi penggunaan teknologi Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik ini
yang telah di aplikasikan di seluruh dunia.
Untuk keterangan lebih jelas tentang Pengolahan air dengan Reverse Osmosis (RO) atau
Osmosis Terbalik silahkan ikuti artikel kami selanjutnya. Atau kunjungi website "enerba teknologi"
yang menyediakan sistem peralatan penyediaan air bersih dan pengolahan air bersih dengan
Teknologi membran Osmosis Terbalik.
Sejak awal, air telah menjadi kebutuhan utama yang sangat penting bagi manusia dan mahluk hidup.
Meskipun air mudah untuk ditemukan, namun kenyataannya tidak semua daerah mempunyai
sumberdaya air yang baik. Bagi sebagian besar wilayah pesisir dan beberapa kota besar, air bersih
mungkin sesuatu yang sulit untuk ditemukan saat ini. Untuk masalah ini, sistem pengolahan air bersih
menjadi salah satu cara terbaik untuk mendapatkan air yang berkualitas.
Pada sistem Reverse Osmosis menggunakan membran semi-permeable dengan diameter lebih kecil dari
0.0001 mikron ( 500,000 kali lebih kecil dibandingkan sehelai rambut ). Dengan adanya proses
penyaringan bertekanan tinggi membran ini berfungsi untuk membuang berbagai kotoran, partikel garam,
bahan mikro, bakteri, virus dan sebagainya. Sehingga menjadikan sistem Reverse Osmosis (RO)
sebagai metode pengolahan air bersih yang paling efektif.
Berikut adalah beberapa keuntungan Instalasi Pengolahan Air dengan Reverse Osmosis (RO) untuk
pengolahan air bersih :
Dengan kebutuhan akan air bersih yang semakin meningkat setiap harinya, sistem Reverse Osmosis
(RO) adalah solusi paling mudah dan hemat untuk pengolahan air bersih saat ini.
8. PERAWATAN ALAT
Perawatan alat terbatas pada penggantian filter secara berkala.
Umur filter sangat ditentukan oleh waktu penggunaan alat (beberapa jam sehari atau sepanjang hari)
dan kualitas air input.
Lamanya penggunaan alat akan menentukan kotoran yang menyangkut di filter, sebagaimana juga
halnya air yang mengandung banyak partikel padat akan lebih cepat menyumbat pori-pori pada filter.
Rekomendasi fabrik menyebutkan ada filter yang harus diganti setiap 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan dan 36
bulan, tergantung dari jenis masing-masing filter.
Teknis penggantian filter ini dapat dilakukan dengan sangat mudah.
Tindakan perawatan lain praktis tidak ada.
9. SUMBER AIR
Sumber air input dapat diambil dari air ledeng (bagi pemakai air ledeng yang merasa terganggu dengan
bau dan kekeruhan air), air sumur, air sungai, air danau, atau sumber air alam.
Pada hakekatnya air dengan berbagai tingkat kekeruhan dapat disaring secara baik oleh U-PAM.
Tapi makin keruh air input ini konsekwensinya filter akan lebih sering diganti.
Dengan kata lain, seyogianya air input ini adalah berupa air baku yang sudah relatif jernih secara visual.