Anda di halaman 1dari 9

Teori Pembentukan Emulsi

Teori Orientasi Bentuk Baji (Oriented wedge)

Setiap molekul emulgator dibagi menjadi 2 (dua) kelompok:


a. Kelompok hidrofilik, yaitu dari emulgator yang suka pada air
b. Kelompok lipofilik, yaitu dari emulgator yang suka pada minyak

Semua jenis emulgator yang memiliki harga keseimbangan yang besarnya tidak
sama. Harga keseimbangan dikenal dengan istilah hidrofil lipofil balance (HLB), Yaitu
angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok lipofil dengan kelompok
hidrofil
Teori Pembentukan Emulsi
Teori Tegagan Permukaan
Daya tarik menarik antara molekul yang sejenis disebut dengan daya kohesi. Sementara
antara molekul yang tidak sejenis yang disebut dengan daya adhesi. Daya kohesi suatu zat selalu
sama, sehingga pada permukaan suatu zat cair akan terjadi perbedaan tegangan karena tidak
adanya keseimbangan daya kohesi. Tegangan yang terjadi pada permukaan tersebut dinamakan
tegangan permukaan.

Tegangan yang terjadi antara dua cairan dinamakan tegangan bidang batas. Semakin
tinggi perbedaan tegangan pada bidang mengakibatkan kedua zat cair semakin sukar bercampur.
Tegangan yang terjadi pada air akan bertambah dengan penambahan garam anorganik atau
senyawa elektrolit, tetapi akan berkurang dengan penambahan senyawa organik tertentu antara
lain sabun.
Teori Pembentukan Emulsi
Didalam teori ini dikatakan bahwa penambahan emulgator akan menurunkan dan menghilangkan
tegangan permukaan yang terjadi pada bidang batas sehingga antara kedua zat cair tersebut akan
mudah bercampur.

Teori Interparsial Film


Teori ini mengatakan bahwa emulgator akan diserap pada batas antara air dan minyak,
sehingga terbentuk lapisan film yang akan membungkus partikel fase dispers. Dengan
terbungkusnya partikel tersebut maka usaha antara partikel yang sejenis untuk bergabung menjadi
terhalang. Dengan kata lain fase dispers menjadi stabil.

Untuk memberikan stabilitas maksimum pada emulsi, syarat emulgator yang dipakai adalah :
• Dapat membentuk lapisan film yang kuat tapi lunak.
• Jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase dispers.
• Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua permukaan partikel
dengan segera.
Teori Pembentukan Emulsi
Teori Electric Double Layer (lapisan listrik ganda)
Jika minyak terdispersi ke dalam air, satu lapis air yang langsung berhubungan dengan
permukaan minyak akan bermuatan sejenis, sedangkan lapisan berikutnya akan bermuatan yang
berlawanan dengan lapisan didepannya. Dengan demikian seolah-olah tiap partikel minyak
dilindungi oleh dua benteng lapisan listrik yang saling berlawanan.
Benteng tersebut akan menolak setiap usaha dari partikel minyak yang akan
menggandakan penggabungan menjadi satu molekul besar. Karena susunan listrik yang
menyelubungi setiap partikel minyak mempunyai susunan yang sama. Dengan demikian antara
sesama partikel akan tolak menolak dan stabilitas emulsi akan bertambah.

Terjadinya muatan listrik disebabkan:


• Terjadinya ionisasi dari molekul pada permukaan partikel.
• Terjadinya absorpsi ion oleh partikel dari cairan disekitarnya.
• Terjadinya gesekan partikel dengan cairan disekitarnya.
Komponen Emulsi
Komponen Dasar
1. Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu  zat cair yang terbagi-bagi menjadi
butiran kecil kedalam zat cair lain.
2. Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar  zat cair dalam emulsi yang berfungsi
sebagai bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.
3. Emulgator  bagian Berupa zat yang berfungsi untuk menstabilkan emulsi.

Komponen Tambahan
Bahan tambahan. Seperti : corrigen saporis,odoris, colouris, preservatif (pengawet),
antoksidant.
Preservatif yang biasa digunakan adalah : metil dan propil paraben, asam benzoat,
asam sorbat, fenol, kresol, dan klorbutanol, benzalkonium klorida, fenil merkuri asetat, dll.
Antioksidant yang digunakan antara lain : asam askorbat, L.tocoperol, asam sitrat, propil
gallat dan asam gallat
Pembuatan Emulsi
Metode gom kering (Metode Continental)
Emulsi dibuat dengan jumlah komposisi minyak dengan ½ jumlah
volume air dan ¼ jumlah emulgator. Sehingga diperoleh perbandingan
4 bagian minyak, 2 bagian air dan 1 bagian emulgator.

Dalam kondisi ini, zat pengemulsi (gom arab) dicampur dengan


minyak terlebih dahulu, kemudian ditambahkan air untuk
pembentukan korpus emulsi, baru diencerkan dengan sisa air yang
tersedia.
Pembuatan Emulsi
Metode gom basah (Metode Inggris)
Zat pengemulsi ditambahkan ke dalam air (zat pengemulsi
umumnya larut) agar membentuk suatu mucilago, kemudian perlahan-
lahan minyak dicampurkan untuk membentuk emulsi, setelah itu baru
diencerkan dengan sisa air
Metode ini dipilih jika emulgator yang digunakan harus
dilarutkan/didispersikan terlebih dahulu kedalam air misalnya
metilselulosa. 1 bagian gom ditambahkan 2 bagian air lalu diaduk, dan
minyak ditambahkan sedikit demi sedikit
Pembuatan Emulsi
Metode botol (Metode Forbes)
Metode ini digunakan untuk emulsi dari bahan-bahan yang mudah
menguap dan mempunyai viskositas rendah. Metode ini merupakan variasi dari
metode gom kering atau metode gom basah. Emulsi terutama dibuat dengan
pengocokan kuat dan kemudian diencerkan dengan fase luar.

Serbuk gom dimasukkan ke botol kering, tambah 2 bagian air dan dikocok
kuat dalam keadaan botol tertutup rapat. Tambahkan minyak dan air secara
bergantian sedikit demi sedikit sambil terus dikocok setiap kali dilakukan
penambahan air dan minyak.

Metode ini kurang cocok untuk minyak kental karena viskositasnya yang terlalu
tinggi sehingga sulit untuk dikocok dan dicampur dengan gom dalam botol

Anda mungkin juga menyukai