PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di daerah tertentu terkadang air bersih sangat sulit didapatkan. Bukan berarti
air bersih tidak ada. tetapi di sebagian tempat untuk bisa dipakai minum air harus
melewati proses penjernihan dahulu.
Pemanfaatan bahan-bahan tersebut memiliki fungsi masing-masing yaitu
tawas untuk memisahkan dan mengendapkan kotoran, karbon aktif untuk
menghilangkan bau dan rasa yang tidak enak dalam air. Namun penggunaan bahan
tersebut sebagai cara penyaringan air, sekarang ini mulai kuran diminati. Hal ini
disebabkan alat penjernih air sederhana seperti ini bisa kita buat sendiri. banyak sekali
bahan-bahan yang bisa kita gunakan untuk menjernihkan air secara alami. Misalnya
batu, pasir, kerikil, arang sekam padi, ijuk, kapur, tawas, biji kelor dan lain-lain.
Kesemuanya itu sangat mudah kita temukan disekitar kita.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara mendapatkan air bersih untuk langsung minum secara teknologi
modern?
2. Kenapa diperlukan proses penjernihan sebelum air dikonsumsi?
C. Tujuan Pembahasan
Agar mahasiswa mengetahui cara mendapatkan air bersih untuk langsung
diminum secara teknologi modern.
Agar mahasiswa memahami mengapa diperlukan proses penjernihan sebelum air
dikonsumsi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Penjernihan Air
Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi
membuat air dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu. Ini mencakup
penggunaan seperti air minum, proses industri, medis dan banyak penggunaan lain.
Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang ada
dalam air atau mengurangi kadarnya agar air menjadi layak untuk penggunaan
akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan alami
air yang sudah digunakan tanpa berakibatkan dampak yang buruk atas lingkungan.
2
0.02 sampai 0,4 Mikron). Unit RO mampu untuk menyingkirkan sebagian besar
bahan kimia non organik seperti garam, metal, dan mineral.
3
Secara kuantitatif, salah satu parameter yang digunakan guna
mengukur kualitas air ini adalah suatu angka besaran yang lazim disebut Total
Dissolve Solid (TDS), yaitu kandungan partikel padat terlarut yang terdapat dalam
air. TDS ini dapat diukur secara mudah dengan menggunakan TDS Meter digital.
Besaran angka TDS ini dinyatakan dalam ppm (parts per million).
Penjernih air Reverse Osmosis mampu menyingkirkan 96% partikel padat air
yang diprosesnya. Dari pengamatan yang yang dilakukan, TDS dari air sumur di
kawasan Jakarta berkisar antara 80 ppm-300 ppm. Jika diukur dengan TDS Meter,
sejumlah air kemasan dan air isi ulang menunjukkan angka TDS sekitar 80 ppm.
Hasil filtrasi menunjukkan TDS yang berkisar antar 4-10 ppm, walau air input berupa
air dengan TDS 300 ppm. Dengan demikian hasil filtrasi penyaring air reverse
osmosis ini sudah aman untuk langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu.
4
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tujuan semua proses penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang ada
dalam air atau mengurangi kadarnya agar air menjadi layak untuk penggunaan
akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan alami
air yang sudah digunakan tanpa berakibatkan dampak yang buruk atas lingkungan.
Hadirnya teknologi alat penjernih air sangat efektif mengingat kebutuhan air bersih
yang sangat tinggi dan kurangnya pasokan air yang berkualitas tinggi. Karena air
yang tidak berkualitas dikhawatirkan mengandung senyawa yang dapat
membahayakan tubuh.
5
DAFTAR PUSTAKA
http://nanosmartfilter.com/alat-penjernih-air-modern/
https://id.wikipedia.org/wiki/Penjernihan_air