Anda di halaman 1dari 17

DWINANTY LISA 151000216

ROSTINNI RITONGA 151000217


MULFINA CHAIRUNNISA 151000218
ANNISA FADHILLAH 151000219
NURUL DILADELFIA 151000220
SUCI SORAYA 151000221
NOVIA RAHMA 151000222
ARIEF AKBAR 151000223
SILVIA JUNIAR TARULI NABABAN 151000224
MIA MAULIDA 151000225
LATAR BELAKANG

Penyediaan air bersih untuk masyarakat mempunyai peranan yang


sangat penting dalam meningkatkan kesehatan lingkungan atau
masyarakat, yakni mempunyai peranan dalam menurunkan angka
penderita penyakit, khususnya yang berhubungan dengan air, dan
berperan dalam meningkatkan standar atau taraf/kualitas hidup
masyarakat.
Kualitas air didefinisikan sebagai kadar parameter air yang
dianalisis secara teliti sehingga menunjukkan mutu dan karakteristik
air. Mutu dan karakteristik air ditentukan oleh jenis dan sifat-sifat
bahan yang terkandung didalamnya. Aktivitas manusia dalam
memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan sering juga
menimbulkan bahan-bahan buangan yang mempunyai
kecenderungan pada peningkatan jumlah didalam air.
pentingnya air bersih untuk kebutuhan manusia, maka
kualitas air tersebut harus memenuhi persyaratan, yaitu:

Syarat fisik, antara lain:


Air harus bersih dan tidak keruh.
Tidak berwarna
Tidak berasa
Tidak berbau
Suhu antara 10o-25 oC (sejuk)
Syarat kimiawi, antara lain:

Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun.


Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan.
Cukup yodium.
pH air antara 6,5 – 9,2.
Syarat bakteriologi, antara lain:
Sistem Penyediaan Air Bersih

Sistem penyediaan air bersih meliputi besarnya komponen pokok


antara lain:
unit sumber air baku

unit pengolahan

unit produksi

unit transmisi

unit distribusi
dan unit konsumsi.
Tahapan Perencanaan Air Bersih
 Dalam pemenuhan kebutuhan prasarana air bersih, maka dilakukan tahapan-tahapan
perencanaan berdasarkan 5 (lima) komponen utama yang terdiri dari:

 1. Perhitungan Kebutuhan Air


Kebutuhan air dihitung berdasarkan kebutuhan untuk rumah tangga (domestik), non
domestik dan juga termasuk perhitungan atas kebocoran air. Analisis kebutuhan air
ini disesuaikan dengan hasil perhitungan proyeksi penduduk, prosentase penduduk
yang dilayani dan besarnya pemakaian air.

 2. Identifikasi Sumber Air Baku


 Identifikasi air baku terutama dimaksudkan untuk mendapatkan informasi
mengenai:
 – Jarak dan beda tinggi sumber air terhadap daerah pelayanan
 – Debit andalan sumber air
 – Kualitas air baku dan jenis alokasi sumber air baku pada saat ini

 3. Pemeriksaan dan Penilaian Kualitas Air


Sistem pengolahan air yang dibangun harus dapat memproduksi air yang
memenuhi standar kualitas air bersih yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan
• Proses penjernihan/penyediaan air bersih merupakan proses
perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku agar memenuhi
syarat untuk digunakan sebagai air minum.

• Tujuan dari kegiatan pengolahan air minum adalah sebagai


berikut:
1. Menurunkan kekeruhan

2. Mengurangi bau, rasa dan warna

3. Menurunkan dan mematikan mikroorganisme

4. Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air

5. Menurunkan kesadahan

6. Memperbaiki derajat keasaman (pH)


4. Pemilihan Alternatif Sistem
 Sistem penyediaan air bersih yang dirancang merupakan sistem terpilih
yang diperoleh berdasarkan hasil pemilihan terhadap beberapa alternatif
pilihan sistem. Penentuan pilihan didasarkan pada penilaian berdasarkan
aspek:
 – Teknis
 – Ekonomis
 – Lingkungan

 5. Perhitungan Kebocoran/Kehilangan Air


 Kehilangan air yang disebabkan kebocoran teknis dan non teknis
diperkirakan sebesar 20% dari kebutuhan total.

 6. Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih


 Sistem Penyediaan Air Bersih terdiri dari:
 – Sistem Produksi meliputi Intake dan Instalasi Pengolahan Air
 – Sistem Distribusi meliputi Reservoir dan Pipa Induk
 – Sistem Pemanfaatan melalui Sambungan Rumah dan Hydrant Umum
METODE PENJERNIHAN AIR

1. Penjernihan air dengan metode fisika

2. Penjernihan air dengan metode kimia

3. Penjernihan air dengan metode biologis


PRINSIP PENJERNIHAN AIR DENGAN METODE FISIKA

A.Prinsip penyaringan (filtrasi)


• Penyaringan merupakan proses pemisahan antara padatan/koloid
dengan cairan. Proses penyaringan bisa merupakan proses awal
(primary treatment) atau penyaringan dari proses sebelumnya.
• Apabila air olahan mempunyai padatan dengan ukuran seragam,
saringan yang digunakan adalah single medium.
• Sebaiknya bila ukuran padatan beragam, digunakan saring dual
medium atau three medium.
• Penyaringan air olahan yang mengandung padatan beragam dari
ukuran besar sampai kecil/halus.
• Penyaringan dilakukan dengan cara membuat saringan bertingkat,
yaitu saringan kasar, saringan sedang sampai saringan halus.
B. Prinsip penjernihan air dengan pengendapan (sedimentasi)

• Sedimentasi merupakan proses pengendapan bahan padat dari air


olahan.

• Proses sedimentasi bisa terjadi bila air limbah mempunyai berat jenis
lebih besar daripada air sehingga mudah tenggelam.
• Proses pengendapan ada yang bisa terjadi langsung, tetapi adapula
yang memerlukan proses pendahuluan, seperti koagulasi atau reaksi
kimia.

• Prinsip sedimentasi adalah pemisahan bagian padat dengan


memanfaatkan gaya gravitasi sehingga bagian yang padat berada di
dasar kolam pengendapan, sedangkan air dibagian atas.
C. Prinsip penjernihan air dengan absorpsi dan adsorpsi

• Absorpsi merupakan proses penyerapan bahan-bahan tertentu dengan


penyerapan tersebut, air menjadi jernih karena zat-zat didalamnya diikat
oleh absorben
• Absorpsi umumnya menggunakan bahan absorben dari karbon aktif.
• Pemakaiannya, dengan cara membubuhkan karbon aktif bubuk ke dalam
air olahan atau dengan cara menyalurkan air melalui saringan yang
medianya terbuat dari karbon aktif kasar.
• Sistem ini efektif untuk mengurangi warna serta menghilangkan bau dan
rasa.
• Proses kerja penyerapan (absorpsi) yaitu penyerapan ion-ion bebas di
dalam air yang dilakukan oleh absorben.
• Sebagai contoh, penyerapan ion oleh karbon aktif.
• Absorben yang umum digunakan adalah karbon aktif karena cocok untuk
pengolahan air olahan yang mengandung fenol dan bahan yang memiliki
berat molekul tinggi.
D. Prinsip penjernihan air dengan elektro

• Elektrodialisis merupakan proses pemisahan ion-ion yang larut di


dalam air limbah dengan memberikan dua kutub listrik yang
berlawanan dari arus searah (direct current, DC).

• Ion positif akan bergerak ke kutub negative (katoda), sedangkan ion


negative akan bergerak ke kutub positif (anoda).

• Pada kutub positif (anoda). Ion negative akan melepaskan elektronnya


sehingga menjadi molekul yang berbentuk gas ataupun padat yang
tidak larut dalam air. Hal ini memungkinkan terjadinya pengendapan.
PRINSIP PENJERNIHAN AIR MENGGUNAKAN METODE KIMIA

• Koagulasi merupakan proses penggumapalan melalui reaksi kimia,


reaksi koagulasi dapat berjalan dengan membubuhkan zat pereaksi
(koagulan) sesuai dengan zat yang terlarut.
• Koagulan yang banyak digunakan adalah kapur, tawas dan kaporit.
• Petimbangan karena garam-garam Ca, Fe dan Al bersifat tidk larut
dalam air sehingga mampu mengendap bila bertemu dengan sisa sisa
basa. Dari hasil koagulan itu selanjutnya endapan dipisahkan melalui
filtrasi maupun sedimentasi.
• Banyaknya koagulan tergantung pada jenis dan konsentrasi ion-ion
yang terlarut dalam air olahan serta konsentrasi yang diharapkan sesuai
dengan standar baku.
• Untuk mempercepat proses koagulasi dalam air limbah maka
dilakukan pengadukan dengan mixer statis maupun rapid mixer.
Penjernihan air dengan metode biologis

• Yang dimaksud dengan desinfeksi adalah pembunuhan terhadap


semua mikroba yang membahayakan.

• Zat-zat yang dipergunakan untuk usaha desinfeksi ini dinamakan


desinfektan.

• Desinfeksi merupakan salah satu proses dari pengolahan air, yang


mana proses desinfeksi adalah suatu proses atau usaha agar kuman
patogen yang ada didalam air punah atau hilang

• Bahan desinfeksi yang dipakai tidak boleh membahayakan, dapat


diterima masyarakat pemakai, serta mempunyai efek desinfeksi untuk
waktu yang cukup lama
PERBEDAAN AIR BERSIH DENGAN AIR KOTOR
Kesimpulan

Air merupakan zat yang paling penting dalam


kehidupan setelah udara. Sekitar ¾ bagian tubuh kita terdiri
atas air, tidak seorang pun dapat bertahan hidup lebih dari
4–5 hari tanpa air minum. Selain itu, air dipergunakan untuk
memasak, mencuci, mandi, dan mebersihkan kotoran yang
ada di sekitar rumah.
Sumber air berdasarkan letaknya ada tida yaitu air hujan, air
permukaan, dan air tanah. Syarat ait yang sehat air tersebut
tidak keruh, tidak berwarna, tidak berasa dan berbau.
 DAFTAR PUSTAKA

 Mubarak, Wahid Iqbal & Nurul Chayatin. 2009.


Ilmu Kesehatan Masyarakat: teori dan aplikasi.
Jakarta: Salemba Medika
 Sumantri Arif . 2010. Kesehatan Lingkungan.Jakarta
: Kencana
 Chandra Budiman . 2005. Pengantar Kesehatan
Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
(EGC)
 Parahita, Diah. 2009. Penyediaan Air Bersih Oleh
Komunitas. Avalaible at: www. ciptakarya.pu.go.id.
Diakses tanggal 10 November 2009

Anda mungkin juga menyukai