ABSTRAK
Air limbah adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, industri maupun tempat-tempat
lainnya. Pada umumnya air limbah mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan
bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup,sehingga perlu dilakukan pengolahan. Salah
satu jenis pengolahan air limbah adalah filtrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan
membandingkan hasil pengolahan air limbah rumah tangga menggunakan berbagai macam metode
filtrasi, yakni metode downflow, filtrasi portable, filtrasi sederhana, metode presipitasi dan filtrasi, filtrasi
fitoremediasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui metode filtrasi yang paling efektif untuk pengolahan air
limbah rumah tangga. Beberapa parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas air limbah rumah
tangga adalah pH, BOD, COD. Didapatkan pH pada masing masing metode berturut turut sebesar 5,9;
9,22; 6,87; 7; 8,05, BOD pada masing masing metode berturut turut sebesar 388,75 mg/L, 119 mg/L,
553,3 mg/L, 21 mg/L, 24 mg/L, dan COD pada masing masing metode berturut turut sebesar 1143,76
mg/L, 273 mg/L, 1233 mg/L, 65 mg/L, 108 mg/L. Sehingga metode yang paling efektif digunakan
berdasarkan parameter pH adalah filtrasi sederhana, berdasarkan parameter BOD adalah filtrasi Portable,
dan berdasarkan parameter COD adalah filtrasi sederhana.
Kata kunci: Air limbah, Metode filtrasi, Parameter.
ABSTRACT
Waste-water is the remaining water that is disposed of from households, industry or other places. In
general, waste water contains materials or substances that can be harmful to human health and disrupt
the environment, so it needs to be processed. One type of wastewater treatment is filtration. This research
aims to analyze and compare the results of household wastewater treatment using various filtration
methods, namely the downflow method, portable filtration, simple filtration, precipitation and filtration,
fitoremediasi filtration. This aims to determine the most effective filtration method for processing
household wastewater. Several parameters used to measure the quality of household wastewater are pH,
BOD, COD. The pH obtained for each method was 5,9; 9,22; 6,87; 7; 8,05, BOD in each method was 388.75
mg/L, 119 mg/L, 553.3 mg/L, 21 mg/L, 24 mg/L respectively, and COD in each method was 1143,
respectively. 76 mg/L, 273 mg/L, 1233 mg/L, 65 mg/L, 108 mg/L. so the most effective method used based
on pH parameters is simple filtration, based on BOD parameters is Portable filtration, and based on COD
parameters is simple filtration.
Keywords: Wastewater, Filtration Method, Parameters
1. PENDAHULUAN
Di Indonesia, jumlah air limbah yang dihasilkan merupakan salah satu masalah
utama dalam pengelolaan limbah. Negara ini memiliki populasi yang besar dan
berkembang pesat, serta tingkat urbanisasi yang tinggi, yang semuanya berkontribusi
terhadap peningkatan jumlah air limbah yang dihasilkan setiap harinya. Jumlah ini terus
meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan aktivitas manusia yang semakin
intensif. Banyak sektor yang berkontribusi terhadap peningkatan jumlah air limbah,
termasuk industri, rumah tangga, dan pertanian.
Air limbah domestik adalah jenis limbah yang dihasilkan dari kegiatan sehari-hari
di rumah tangga, seperti mencuci pakaian, mencuci piring, mandi, atau menggunakan
toilet. Limbah ini mengandung berbagai zat organik, deterjen, dan bahan kimia lainnya
yang dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Air limbah domestik
harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan untuk mencegah pencemaran air dan
menjaga kualitas air yang digunakan oleh masyarakat. Pengolahan air limbah domestik
bertujuan untuk menghilangkan zat-zat berbahaya dan mengurangi beban pencemaran
sebelum air limbah dibuang ke sungai atau laut. Proses pengolahan ini melibatkan
penggunaan teknologi dan sistem yang tepat guna, seperti penggunaan bakteri atau
filter untuk menguraikan zat-zat organik dan bahan kimia yang terdapat dalam air
limbah.
Air limbah memiliki dampak yang mencemari lingkungan baik di pedesaan
maupun di perkotaan. Dampak negatifnya sangat beragam dan meluas, memberikan
konsekuensi serius bagi kehidupan manusia dan ekosistem. Dampak air limbah juga
berhubungan erat dengan masalah perubahan iklim. Pengolahan dan pembuangan air
limbah yang tidak baik dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti metana dan
karbon dioksida yang berkontribusi pada pemanasan global. Selain itu, pencemaran air
juga dapat mempengaruhi siklus air dan iklim lokal. Selain dampak sosial-ekonomi,
penanganan air limbah yang tidak efektif juga meningkatkan biaya pengolahan air
minum dan limbah. Proses pengolahan air menjadi lebih rumit dan mahal ketika air
limbah yang masuk ke dalam sistem pengolahan lebih tercemar. Biaya ini akhirnya harus
ditanggung oleh masyarakat. Berikut data peningkatan jumlah air limbah di Indonesia
menurut Badan Pusat Statistik pada kurun waktu 2017 hingga 2019 [1]:
1 BOD mg/L 30
3 pH - 6-9
Filtrasi Serabut kelapa, Kerikil, 60 menit BOD BOD (119 mg/L) [13]
Portable Pasir aktif, Karbon aktif,
dan Serat kapuk COD COD (273 mg/L)
pH pH 9,22
pH pH 8,05
REFERENSI
[1] Badan Pusat Statistik, “Peningkatan Jumlah Air Limbah di Indonesia Tahun
2017-2019”. 2023.
[2] D. Elfrida, “Penurunan Salinitas Air Payau Menggunakan Filter Media Zeolit
Teraktivasi Dan Arang Aktif,” Tugas Akhir. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
November: Surabaya. 2017.
[3] M. Dyah, dan E. M. Lenny, “Evaluasi Baku Mutu Air Limbah”. Jurnal lingkungan dan
Bencana Geologi. Vol.07. NO.1. 2015
[4] A. Asadiya, dan K. Nieke “Pengolahan Air Limbah Domestik Menggunakan Proses
Aerasi, Pengendapan, dan Filtrasi Media Zeolit-Arang Aktif”. Jurnal Teknik ITS. 7(1).
2018.
[6] L. M. Hendra, “Anaerobic Biofilter dengan Menggunakan Media Kerikil dan Kolam
Eceng Gondok untuk Menurunkan COD dan BOD pada Lindi TPA Supit Urang,”
Skripsi. Institut Teknologi Nasional. Malang. 2006.
[7] J. Ahmad, H. EL-Dessouky. , “Design Of A Modified Low Cost Treatment System For
The Recycling And Reuse Of Laundry Waste-Water,” Resources, Conservation and
Recycling. Hal 973-978. 2008.
[8] Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 68 Tahun 2016 Tentang “Baku Mutu Air
Limbah Domestik”.