Anda di halaman 1dari 9

EFFEKTIVITAS PENGOLAHAN AIR LIMBAH TAHU DENGAN

MENGGUNAKAN MEODE BIOFILTER AEROBIK DAN


ANAEROBIK

EFFECTIVENESS OF TOUGH WASTE WATER TREATMENT USING


AEROBIC AND ANAEROBIC BIOFILTER METHOD

Annisa Azzahrah1*, Triana Oktaviana2, Anika Ratnawati3, William


Wisnu4 dan Khoirul Umam5
12345
Fakultas Teknologi Pertanian, Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Universitas Jember
Kampus Tegalboto, Jl. Kalimantan No.37, Krajan Timur, Sumbersari, Kec. Sumbersari, Kabupaten
Jember,Jawa Timur 6812
*Email korespondensi: annisaazzahrah5@gmail.com

ABSTRACT
The tofu industry is a popular industry throughout Indonesia and is one of the domestic
industries that is integrated with residential areas. The tofu industry's liquid waste has the largest
proportion and has the potential to pollute the environment because of its high organic material
content. Tofu liquid waste is processed in wastewater by determining the DO, Salinity, TdS and pH
values that exceed the wastewater quality standards set by the government. Therefore, it is
necessary to carry out research on waste processing using biological filters with this research
aimed at designing a waste processing system. liquid using the biofilter technique and can
determine the influence of microorganisms in waste processing. One of the methods used is the
biofilter method in processing tofu waste. Biofilter is a method of processing dirty water or waste
with microorganisms into clean water that can be reused. This research used four methods, namely
aerobic sponge, bioball, aerobic, anaerobic sponge and anaerobic bioball. The results obtained
using 4 water quality testing parameter assessments can determine good water quality.

Keywords: Tofu liquid pH, TDS, Salinity, DO.

ABSTRAK
Industri tahu merupakan industri yang populer di seluruh Indonesia dan merupakan
salah satu industri dalam negeri yang terintegrasi dengan kawasan pemukiman.Limbah cair
industri tahu mempunyai proporsi terbesar dan berpotensi mencemari lingkungan karena
kandungan bahan organiknya yang tinggi. Limbah cair tahu dalam pengolahan air
limbahnya dengan menentukan nilai DO, Salinitas, TdS dan pH yang melebihi baku mutu
air limbah yang ditetapkan pemerintah.Maka dari itu dasar itu tperlu dilakukan penelitian
mengenai pengolahan limbah dengan menggunakan filter biologis dengan peenelitian ini
bertujuan mendesain sistem pengolahan limbah cair menggunakan teknik biofilter dan
dapat mengetahui pengaruh mikroorganisme dalam pengolahan limbah.Salah metode yang
digunakan adalah metode biofilter dalam pengolahan limbah tahu Biofilter adalah suatu
metode pengolahan air kotor atau limbah dengan mikroorganisme menjadi air bersih yang
dapat digunakan kembali. Penelitian ini digunakan empat metode yaitu spons aerobik,
bioball,aerobik, spons anaerobik, dan bioball anaerobik.Hasil yang di peroleh dengan
menggunakan 4 penilaian parameter pengujuian mutu air dapat menentukan kualitas air
yang baik.
Kata kunci: Air Limbah Tahu, Ph, TDS, Salinitas, DO.

PENDAHULUAN
Industri tahu merupakan industri suatu sistem yang menggunakan
rumah tangga yang kebanyakan dengan mikroorganisme yang menempel pada
pada kawasan pemukiman.Industri tahu bahan tertentu untuk mengurangi
pada proses pengolahan menghasilkan dua konsentrasi polutan dalam air, udara atau
jenis limbah yaitu limbah padat dan tanah. Biofilter bekerja dengan
limbah cair.Limbah cair dari industri tahu mengoksidasi bahan organik menjadi
mempunyai proporsi terbesar dan karbon dioksida, air dan
berpotensi menimbulkan pencemaran biomassa.Pengolahan air limbah dengan
lingkungan karena kandungan bahan menggunakan sistem biofilm atau
organiknya yang tinggi. Sebagian besar biofiltrasi dapat dilakukan secara aerobik,
limbah cair yang dihasilkan industri tahu anaerobik, atau menggunakan proses
merupakan cairan kental yang dipisahkan gabungan anaerobik-aerobik.Proses
dari potongan tahu dan mengandung bahan aerobik dilakukan dengan adanya
organik tingkat tinggi yang disebut air oksigen terlarut dalam reaktor air limbah
dadih. Senyawa organik ini mengandung dan proses anaerobik dilakukan tanpa
40 hingga 60% protein, adanya oksigen dalam reaktor air
karbohidrat.mencapai 25-50%, lemak limbah.Sedangkan proses gabungan
berkisar antara 8 hingga 12% dan sisanya anaerobik-aerobik merupakan gabungan
berupa kalsium, zat besi, fosfor dan proses anaerobik dan aerobik. Menurut
vitamin Air limbah tahu mengandung Hariyani & Sarto (2018) Proses ini
nitrogen dan fosfat dalam jumlah tinggi, umumnya digunakan untuk
dan jika dibiarkan, air limbah tersebut menghilangkan kandungan nitrogen dari
dapat menimbulkan bau yang tidak sedap air limbah. Pada kondisi aerob terjadi
dan menyebabkan eutrofikasi. (Mallongi nitrifikasi yaitu nitrogen amonia diubah
& Natsir (2018).Air limbah tahu menjadi nitrat (NH4+ NO3) dan pada
berbahaya karena berbagai sebab, antara kondisi anaerob terjadi denitrifikasi yaitu
lain (Gilollam et.al., 2017): nitrat yang terbentuk diubah menjadi gas
1. Limbah cair industri tahu berpotensi nitrogen. Proses ini umumnya digunakan
membahayakan lingkungan.Dikarenakan untuk menghilangkan kandungan nitrogen
limbah cair tersebut bersifat asam, dari air limbah. Pada kondisi aerob terjadi
memiliki suhu dan bahan organik tinggi, nitrifikasi yaitu nitrogen amonia diubah
serta memiliki kandungan oksigen terlarut menjadi nitrat (NH4+ NO3) dan pada
0 ppm. kondisi anaerob terjadi denitrifikasi yaitu
2.Ciri-ciri limbah cair tahu adalah banyak nitrat yang terbentuk diubah menjadi gas
mengandung nitrogen, karbon, dan nitrogen.. Menurut Dewa & Idrus (2017),
hidrogen. beberapa contoh bakteri yang tumbuh pada
Pada mengatasi hal tersebut air filter biologis adalah sebagai berikut:
limbah tahu dapat di olah dengan cara 1.Pseudomonas sp., bakteri ini
pengolahan air limbah dengan mempunyai kemampuan mengoksidasi
menggunakan Biofilter senyawa organik yang mudah menguap,
Metode pembuangan limbah cair tahu seperti toluena, etilbenzena, dan xilena.
yang ramah lingkungan dan murah adalah 2. Thiobacillus sp, merupakan bakteri
penyaringan biologis. Biofilter adalah yang mampu mengoksidasi senyawa
belerang, seperti hidrogen sulfida, sulfida, Faktor-faktor yang mempengaruhi
dan tiosulfat. keberhasilan biofilter antara lain menurut
3. Aspergillus sp., merupakan bakteri Wahyuni et.al
yang mampu mengoksidasi senyawa , (2014) adalah:
aromatik seperti fenol, kresol dan 1. Jenis dan konsentrasi kontaminan
naftalena. menentukan laju kerusakan degradasi dan
4.Penicillium sp., bakteri ini mempunyai pertumbuhan mikroorganisme.
kemampuan mengoksidasi senyawa lemak Konsentrasi polutan yang mudah terurai
seperti asam asetat, asam propionat dan dan rendah akan meningkatkan efektivitas
asam butirat. filter biologis.
Proses pengolahan biofilter 2. Jenis dan karakteristik tumpuan media
“anaerobik-aerobik” memiliki sejumlah yang akan digunakan seperti halnya pada
keunggulan, antara lain kemampuannya luas permukaan, porositas, daya ikat air
menurunkan konsentrasi BOD, COD, dan stabilitas fisik tumpuan.
padatan tersuspensi (SS) , deterjen 3. Kelembapan lingkungan menentukan
(MBAS), amonium dan fosfor serta aktivitas dan kelangsungan hidup
bakteri Enchericiacoli.Selain itu teknik ini mikroorganisme.Kelembaban permukaan
juga mempunyai efisiensi pengolahan yang optimal berkisar antara 40 hingga
yang tinggi, sangat sederhana, mudah 60%.
digunakan dan tidak memerlukan 4. Suhu lingkungan menentukan laju
konsumsi energi.Sementara itu, reaksi dan metabolisme mikroorganisme.
kekurangan dari proses filtrasi biologis dengan suhu yang dipakai secara optimal
“anaerobik-aerobik” antara lain beberapa adalah antara 25 dan 35°C.
kelemahan dari filter biologis ini, yaitu 5. Ketersediaan oksigen, menentukan
kinerja filter biologis tidak selalu baik, jenis dan laju respirasi mikroba. Jumlah
karena jenis dan bahan yang diimobilisasi oksigen yang cukup akan meningkatkan
pada media pertumbuhan dipilih secara efektivitas filter biologis.
tidak tepat.Dan perbedaan biofilter hanya Tujuan pada penelitian pengolahan
cocok untuk mengolah limbah dengan limbah menggunakan biofilter adalah
kapasitas yang tidak terlalu besar, artinya mahasiswa mampu mendesain sistem
biofilter tidak dapat mengolah air limbah pengolahan limbah cair menggunakan
dengan kapasitas besar dan kandungan teknik biofilter dan mahasiswa mengetahui
organik yang sangat tinggi (Rukminansari pengaruh mikroorganisme dalam
et.al., 2020). pengolahan limbah

METODE PENELITIAN kacang..Bahan yang digunakan pada


pratikum acara 8 pengolahan limbah
Waktu dan Tempat menggunakan biofilter antara laian limbah
Waktu pelaksanaan pratikum organic cair yaitu limbah air tahu, air,
dilakukan pada hari Kamis 19 Oktober limbah kacang
2023 pukul 07.00 – 09.40 di Gedung B
Laboratorium Teknologi Pertanian Tahapan Pratikum
Alat dan Bahan Beberapa langkah dalam pratikum biofilter
untuk mengolah limbah dengan biofilter
Alat dan bahan yang digunakan dalam
melakukan penelitian ini yaitu kotak ini.
transparan, selang, spons, bioball, pompa Langkah pertama menyiapkan alat dan
aquarium, aerator, limbah tahu dan limbah bahan, kemudian dilakukan pengecekan
kualitas air limbah tahu sebelum diolah biofilm pada media buffer.Setelah 7 hari,
dengan mengukur pH, TDS, salinitas dan langkah selanjutnya adalah membiarkan
DO dengan alat konduktifitas meter. mikroorganisme tumbuh dan beradaptasi
Langkah kedua adalah memproduksi dengan cara mengganti air, mengambil
biofilter dalam kondisi aerobik dan 10% air dari proses penyemaian
anaerobik, menggunakan dua jenis media sebelumnya dan menambahkan 90% air
biofilm: bioball dan spons. Langkah limbah dari tahu cair hingga mencapai 6
pertama dalam proses pembuatan biofilter liter air. Pada tahap aklimatisasi ini, proses
adalah dengan membudidayakan bakteri dilanjutkan selama 7 hari, setelah itu
(seeding) hingga membentuk biofilm biofilter siap digunakan untuk pengolahan
dalam media buffer dengan cara air limbah dengan cara memasukkan air
menggiling biji dan mencampurkannya limbah ke dalam biofilter selama 7 hari
dengan 4 liter air, kemudian lagi.Setelah pengolahan air limbah selesai
menambahkan 2 liter air limbah tahu ke dilakukan pengujian terhadap pH, TDS,
dalam wadah transparan pada wadah Salinitas dan DO untuk mengetahui
berbentuk kotak. Proses ini dilakukan perubahan kualitas air limbah sebelum dan
selama 7 hari hingga terlihat lapisan sesudah pengolahan dengan biofilter

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
Tabel 1. Hasil Pengamatan Mikroba Biofilter
Hari ke Jumlah Mikroba Dokumentasi
Aerob bioball
Hari ke-0 +

Hari ke-7
++++

Anaerob bioball
Hari ke-0 +

Hari ke-7 ++++

Aerob spons
Hari ke-0 +
Hari ke-7 +++

Anaerob spons
Hari ke-0 +

Hari ke-7 +++

Sumber : Data di olah, 2023

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah terkontaminasi oleh bakteri yang


telah dilakukan sesuai pada tabel diatas mampu beradaptasi dengan kondisi air
Tabel 1. diketahui bahwa pada hari ke-0 limbah dan menguraikan bahan organik
pengamatan pada semua metode meliputi yang terkandung di dalamnya. (Apelabi
aerob bioball, an aerob bioball, aerob et al., 2021)
spons, dan an aerob spons pada 4 metode . Sedangkan aerob dan anaerob spons
tidak ada mikroba.Setelah 4 perlakuan yang dihasilkan cukup banyak mkroba
metode biofilter tersebut didiamkan pada metode biofilter. Menurut prosiding
selama 7 hari pada metode biofilter oleh Faradiba et.al (2021), Lendir yang
terdapat mikroba yang muncul pada terimmobilisasi pada sponsmerupakan
airball aerob dan aerob mikroba yang hasil aktivitas bakteri pembentuk
dihasilkan adalah banyak mikroba/Hal biofilm.Biofilter adalah suatu metode
tersebut disertai adanya lender di baian yang dapat melihat mikroorganisme
pinggir wadahnya dan pada media yangmenempel pada permukaan dan
penyangganya.Menurut Apema et.al dilindungi oleh matriks ekstraseluler.
(2023), bioball merupakan salah satu Biofilm dapatmeningkatkan efisiensi
media yang bahannya berbentuk bulat pengolahan air limbah karena dapat
dengan permukaan bergelombang, mencegah bakteri terbawa arus air dan
sedangkan spons merupakan bahan dapat melindungi bakteri dari kondisi
berbentuk busa yang memiliki pori-pori. lingkungan yang buruk. Dan juga adanya
Media biofilm ini harus memiliki luas mikroba yang cukup banyak setelah hari
permukaan yang besar dan porositas yang ke-7 hal itu pada media filter biologis
tinggi agar dapat menampung banyak telah terkontaminasi oleh bakteri yang
bakteri dan menciptakan kondisi yang mampu beradaptasi dengan kondisi air
mendukung aliran air limbah.Dan juga limbah dan menguraikan bahan organik
adanya mikroba yang banyak setelah hari yang terkandung di dalamnya (Apelabi et
ke-7 hal itu pada media filter biologis al., 2021)
Pengujian Kualitas Air Limbah Tahu

Berikut adalah pengujian air limbah tahu dengan menggunakan 4 parameter antara lain
pH, TDS, Salintas, dan DO sesuai pada tabel dibawah ini sebagai beriku ini :

Tabel 2. Hasil Pengujian Kualitas Air Limbah Tahu


Parameter pH TDS Salinitas DO
Perlakuan Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
Aerob spons 3,69 7,84 1,49 mg/L 1,47 mg/L 1,10 ppt 0,75 ppt 1,14 ppm 12,4 ppm
Aerob bioball 3,69 7,75 1,49 mg/L 1,33 mg/L 1,10 ppt 0,93 ppt 1,14 ppm 5,6 ppm
Anaerob spons 3,69 5,11 1,49 mg/L 1,44 mg/L 1,10 ppt 0,79 ppt 1,14 ppm 22,3 ppm
Anaerob bioball 3,69 5,31 1,49 mg/L 1,42 mg/L 1,10 ppt 0,96 ppt 1,14 ppm 5,1 ppm
Sumber : Data di olah, 2023
pH TDS ((Total Dissolved Solids)
Pada hasil pengukuran pengujian mutu Pada hasil pengukuran pengujian mutu
air pada air limbah tahu pada 4 metode air pada air limbah tahu pada 4 parameter
pH yang dihasilkan saat sebelum di uji TDS yang dihasilkan saat sebelum di uji
selama kurang lebih 14 hari yaitu sebesar selama kurang lebih 14 hari yaitu sebesar
3,69.Setelah di uji metode biofilter pH 1,49 mg/L.Setelah di uji biofilter yang
yang dihasilkan sangat lumayan disimpan selama kurang lebih 14 hari
meningkat pada metode aerob spons yaitu nilai TDS nya sedikit menurun.Pada
pH yang dihasilkan 7,84 dan aerob aerob spons nilai tds nya sebesar 1,47
bioball sebesar 7,75.Dan pada metode mg/L aerobbioball nilai TDS ya sebesar
anaerob spons pH yang dihasilkan juga 1,44 mg/L, anaerob spons nilai TDS nya
meningkat yaitu sebesar 5,11 dan anaerob sebesar 1,42 mg/. Menurut Rahman &
bioball 5,31. Sesuai pernyataan Sylvia Fajriatii (2021) TDS merupakan zat padat
et.al (2017) Nilai pH memiliki baku yang terurai dan larut dalam air, limbah
mutu 6,5 hingga 8,5 hal tersebut di TDS dapat berupa benda padat termasuk
karenakan pada seluruh sampel air yang garam, mineral, logam, dan kation
digunakan tidak melebihi atau berada di anionik yang terlarut dalam air, diukur
bawah batas yang ditentukan. Dan hal dalam satuan bagian per juta (ppm) atau
tersebut menunjukkan pH netral, dan sebagai perbandingan berat ion dengan
nilai pH yang lebih rendah menunjukkan air. Nilai TDS erat kaitannya dengan
tingkat keasaman yang lebih tinggi, kekeruhan air. Menurut Al-Kholif et.al
sedangkan sebaliknya, nilai pH yang lebih 2021Pada nilai TDS mengalami
tinggi menunjukkan kecenderungan ke penurunan TDS ini mungkin disebabkan
arah alkalinitas yang lebih tinggi.Menurut oleh proses adsorpsi, filtrasi, dan
jurnal Al-Kholif et.al 2021) menjelaskan biodegradasi yang terjadi pada biofilm,
dari nilai pH air limbah tahu sesuai baku mengikat atau menguraikan padatan
mutu Peraturan Menteri Lingkungan terlarut menjadi bentuk lain yang lebih
Hidup dan Kehutanan adalah 6-9 dan air mudah dihilangkan atau tidak berbahaya
limbah tahu aerob spons adalah Adsorpsi adalah proses di mana molekul
menunjukan baku mutu air sudah sesuai padat larut dalam air limbah, menempel
baku mutu air.Dikarenakan pada metode pada permukaan bahan pada metode
aerob dengan menggunakan media spons biofilter Media filter biofilm mempunyai
lebih efektif dalam meningkatkan pH air pori-pori yang besar dan dapat menarik
limbah tahu pada metode lainnya karena molekul tertentu karena adsorpsi dapat
dapat meguraikan bahan-bahan organic menurunkan konsentrasi padatan terlarut
dan menghasilkan senyawa yang basa. dalam air limbah.Dan sesuai baku mutu
air sesuai pada Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.16/MENLHK/SETJEN/KUM.1/4/2019
adalah 2000 mg/L untuk parameter TDS, parameter salintas adalah < 0,5 ppt,
pada keempat metode media biofilter ini sehingga dalam pengolahan biofilter tidak
sudah optimum karenan sesuai dengan sesuai karena nilai salintas pada suatu air
baku mutu karena dengan nilai TDS nya limbah mengalami penurunan.Penurunan
nilai salinitas karena pada pengolahan
Salintas biofilter terjadi dilusi merupakan
Pada hasil pengukuran pengujian mutu mikroganisme pada hasil metode biofilter
air pada air limbah tahu pada 4 parameter yang mampu menguraikan jumlah
salintas yang dihasilkan saat sebelum di senyawa organik yang mempengaruhi
uji selama kurang lebih 14 hari yaitu salinitas suatu air limbh pada metode
sebesar 1,10 ppt. Dan setelah di proses biofilter,karena nilai sanlinitas sendiri
media biofilter pada air limbah tahu dipengaruhi oleh senyawa-senyawa
selama kurang lebih 14 hari menurun tertentuseperti klorida,
pada keempat metode dapat karbonatbikarbonat sulfat, natrium
meningkatkan kualitas air limbah kalsium, dan magnesium
tahunya.aerob spons nilai salintasnya
sebesae 0,75 ppt, aerob airball sebesar DO (Dissolved Oxygen)
0,93 ppt, anaerob spons nilainya sebesar Pada hasil pengukuran pengujian
0,79 ppt, dan anaerob airball nilai mutu air pada air limbah tahu pada 4
salintasnya sebesar 0,96 ppt. Menurut metode parameter DO yang dihasilkan
Faradiba et.al (2021) Penurunan salinitas saat sebelum di uji selama kurang lebih
ini dapat disebabkan oleh adanya 14 hari yaitu sebesar 1,14 pmm.Setelah
osmosis pada metode media sponge dan didiamkan selama 2 minggu hasil niali
adanya difusi pada media bioball metode DO pada metode aerob dan anaerob
yang terjadi pada biofilter. Hal ini dengan menggunakan media airball
mengakibatkan garam berpindah atau meningkat yang berturut-turut ilainya
dikeluarkan dari air limbah tahu ke media sebesar 5,6 dan 5,1 ppm.Pada media
filter biologis atau udara. Osmosis spons metode aerob dan anaerob nilai DO
menyebabkan pergerakan molekul air dari nya naik cukup signifikan.Dari hasil nilai
larutan hipertonik pada suatu sampel air DO yang di peroleh setelah dihitung
limbah ke larutan hipotonik (media setelah didiamkan selama 2 minggu pada
berpori) melalui membran semi keempat metode memiliki nilai DO sesuai
permeabel (pori-pori spons ). Proses dengan baku mutunya sesuai pada
osmosis ini menurunkan konsentrasi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
garam pada air limbah tahu sehingga Kehutanan yaitu minimal 2 mg/LMenurut
salinitasnya berkurang.Dan adanya Faradiba et.al (2021) Hal ini dipengaruhi
penilain penurunan salintas pada keempat oleh kinerja filtrasi material berpori pada
metode Nilai salinitas akhir limbah cair media filter biologis yang mempunyai
tahu yang diperoleh pada hasil akhir kemampuan memisahkan partikel
konduktivitas yang semakin rendah tersuspensi dari air dan mempunyai
artinya dalam penggunaan biofilter dapat kemampuan untuk meningkatkan kualitas
dalam menurunkan salinitas pada suatu air pada media filter.Permukaan yang
air limbah.Jika nilai aalinitas yang tinggi besar dan berpori maksimal merupakan
pada media menyebabkan terganggunya tempat yang cocok bagi mikroorganisme
kesimbangan osmotik yaitu antara bagian untuk tumbuh di dalam maupun di luar
dalam sel dengan media hidupnya ruangan.Luas permukaan yang tinggi
sehingga sel akan mengalami plasmolysis berguna untuk kolonisasi mikroba,
(Yudiati et.al., 2020).Syarat air yang akan memungkinkan pada mikroorganisme
dimanfaatkan pada kebutuhan air bersih menguraikan beban polutan dengan lebih
baik. Menurut Essa (2017), bioball memiliki luas permukaan yang besar dan
memiliki luas permukaan yang besar dan pori-pori yang banyak, sehingga
banyak pori-pori, sehingga menciptakan menciptakan kondisi bagi
kondisi bagi mikroorganisme aerob untuk mikroorganisme anaerob untuk tumbuh,
tumbuh, mampu mengoksidasi zat mampu menguraikan bahan organik
organik dalam air limbah dan dalam air limbah dan menghasilkan gas
menciptakan pelepasan oksigen.Bioball metana.

KESIMPULAN
Kesimpulan pada metode pengolahan DAFTAR PUSTAKA
air limbah dengan menggunaakan metode
biofilter dengan 4 metode dan dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu aerobik Al Kholif, M., Alfiah, F., Sugito, S.,
dan anaerobik.Mikroorganisme berperan Pungut, P., & Sutrisno, J.
dalam penguraian bahan organik pada PENGGUNAAN BIOFILTER
sampah sehingga meningkatkan kualitas ANAEROB AEROB UNTUK
air limbah.Pengujian lebih lanjut terhadap MENURUNKAN KADAR
mikroba yang ada dalam biofilter sesuai PENCEMAR ORGANIK PADA
apa yang diharapkan LIMBAH CAIR INDUSTRI
TAHU. Jukung (Jurnal Teknik
Lingkungan), 7(2).
SARAN Apelabi, M. M., Rostina, & Rasman.
Saran pada pratikum ini adalah (2021). Pengaruh Proses Biofilter
dalam pratikum selanjutnya dapat Aerob Anaerob Terhadap
menggunakan jenis air limbah lainnya Penurunan Kadar Bod Pada
dengan menggunakan metode biofilter Limbah Cair Rumah Tangga
(Studi Literatur). Sulolipu: Media
agar mengetahui efektivitasnya apakah
Komunikasi Sivitas Akademika
sama dengan air limbah tahu ini dan juga dan Masyarakat, 21(1), 104-111.
dengan menggunakan air limbah lebih Apema, F. D., Rahayu, D. E., Adnan, F.,
dari satu dalam suatu penelitian jadi lebih & Waryati, W. (2023).
mengerti perbedaan apa saja pada dua PENGGUNAAN MEDIA
jenis air limbah pada metode biofilter ini SARANG TAWON DAN
BIOBALL PADA BIOFILTER
UCAPAN TERIMAKASIH AEROB PADA PENGOLAHAN
Terimakasih kepada semua asisten dan LIMBAH CAIR
teman-teman sekelas dalam pratikum
system produksi bersih bersih yang sudah LAUNDRY. Jurnal Teknologi
membantu pada pratikum system Lingkungan UNMUL, 7(1), 81-89.
produksi bersih hingga sampai Essa, N. (2017). Aplikasi Sequencing
terakhir.Dan teman-teman juga dalam Batch Biofilter Granular Reactor
kontribusi pratimum SPB ini hingga (SBBGR) pada Pengolahan
akhir. Semoga dalam pratikum ini dapat Limbah Cair Rumah Sakit dalam
memberikan manfaat dalam Skala Laboratorium. Tugas Akhir.
pengembangannya ditiap semester Departemen Teknik Lingkungan.
Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan. Institut Teknologi
Sepuluh Nopember.
Faradiba, A. U., Putri, K. F. C., & Ali, M. upaya mengatasi pencemaran
(2021). Pengolahan Air Limbah bahan organik di perairan tambak
Laundry Menggunakan Proses di Kelurahan Lakkang, Kota
Bioreaktor Down-flow Hanging
Makassar. Panrita Abdi-Jurnal
Sponge. Prosiding ESEC, 2(1),
110-116. Pengabdian Pada
Gilalom, F., Arifin, A., & Utomo, K. P. Masyarakat, 4(1), 119-125.
2017.Pengolahan Limbah Cair Sylvia, D., Yusuf, Y., & Arifin, B.
Rumah Makan Dengan Biofilter (2017). Penentuan Kualitas Air
Minum Terhadap Parameter Ph,
Aerob Menggunakan Media filter
TDS, Cod, Besi, Kesadahan Total,
Bio-yarn. JURLIS: Jurnal Kandungan Bakteri E. Coli Dan
Rekayasa Lingkungan Tropis Coliform Pada Beberapa Rumah
Teknik Lingkungan Universitas Makan Di Sekitar Air Tawar Kota
Tanjungpura, 2(1), 161-170. Padang. Jurnal
Hariyani, N., & Sarto, S. (2018). Evaluasi Farmagazine, 1(2), 14-21.
Wahyuni, I., Made, N., Suyasa, B.,
penggunaan biofilter anaerob-
Wayan, I., & Mahardika, I. G.
aerob untuk meningkatkan
(2014). Efektivitas sistem biofilter
kualitas air limbah rumah
aerob dalam menurunkan kadar
sakit. Berita Kedokteran
amonia pada air
Masyarakat, 34(5), 200-205.
limbah. Ecotrophic, 8(1), 383661.
Mallongi, A., & Natsir, M. F. (2018).
Yudiati, E., Ridlo, A., Nugroho, A. A.,
Efisiensi pengolahan limbah cair
Sedjati, S., & Maslukah, L.
industri tahu menggunakan (2020). Analisis kandungan agar,
biofilter sistem upflow dengan pigmen dan proksimat rumput laut
penambahan Efektif Gracilaria sp. pada reservoir dan
Mikroorganisme 4. Jurnal biofilter tambak udang
Nasional Ilmu Kesehatan, 1(2). Litopenaeus vannamei..Jurnal
Muliyadi, M. (2020). Efektivitas Bonggol Agrotek.Vol 1 (1) :1-11
Jagung sebagai Media Biofiltrasi
dalam Menurunkan Beban
Pencemar Limbah
Domestik. HIGEIA (Journal of
Public Health Research and
Development), 4(2), 323-332.
Rahman, R. A. S., & Fajriati, I. (2021).
Penentuan Kualitas Air Saluran
Pembuangan Limbah Tahu Di
Sungai Pengging Boyolali. Analit:
Analytical and Environmental
Chemistry, 6(1), 1-11.
Rukminasari, N., Nurdin, N., Yaqin, K.,
Umar, M. T., Irmawati, I., &
Yanuarita, D. (2020). Pengenalan
penggunaan biofilter sebagai

Anda mungkin juga menyukai