Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TEKNIK LABORATORIUM

“Pengenalan dan Pemeliharaan Alat-alat Laboratorium”

Dosen Pengampu :
1) Drs. I Wayan Sumberartha, M.Sc.
2) Fauzi Akhbar Anugrah, S.Si., M.Si.

Disusun oleh :
1. Adinda Permatasari
2. Ajeng Ayu Pratiwi
3. Aisyah Salma Nurfahima
4. Nur Sulistiyowati

Offering : H

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
S1 BIOLOGI
Jalan Semarang No.5 Malang
http://um.ac.id

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
“Pengenalan dan Pemeliharaan Alat-alat Laboratorium” dengan baik. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Teknik
Laboratorium yang telah diberikan dosen kepada kami.
Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan kami khususnya
pada bidang pemahaman mengenai biologi. Serta pembaca dapat mengetahui tentang
bagaimana dan apa sebenarnya pengenalan dan pemeliharaan alat-alat laboratorium .
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk memperbaiki
segala kekurangan dan kesalahan dari pembuatan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
selama proses penyusunan makalah ini.

Malang, 22 September 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………. 2


DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………4
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………….. 4
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………. 4
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………………... 4
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN …………………………………………………………… 5
2.1 Pengertian alat-alat laboratorium……………………………………….. 5
2.2 Jenis alat-alat laboratorium……………………………………………… 5
2.3 Cara pemeliharaaan alat-alat laboratorium……………………………… 16
BAB III PENUTUP ………………………………………………………………… 19
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………… 19
3.2 Saran ……………………………………………………………………..19
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………. 20

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Laboratorium sering diartikan sebagai suatu ruang atau tempat dilakukannya suatu
penelitian. Ruang yang dimaksud dapat berupa gedung yang dibatasi oleh dinding dan
atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada pembelajaran sains termasuk kimia
dan biologi di dalamnya keberadaan laboratorium menjadi sangat penting.
Laboratorium adalah suatu tempat dimana percobaan dan penyelidikan
dilakukan. Bentuknya boleh tertutup (kamar) atau ruang terbuka (kebun). Ruang
penunjang kegiatan dalam melakukan pembelajaran terdiri dari : ruang persiapan, ruang
penyimpanan (gudang), ruang gelap, ruang timbang, dan kebun atau rumah kaca.
Pengelolaan merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara efektif
dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan
memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan laboratorium berkaitan
dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan
laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan aktifitas yang dilaksanakan di
laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.Pada dasarnya pengelolaan
laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna.
Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa
terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja.
Mengatur dan memelihara laboraorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap
berfungsi sebagaimana mestinya.
1.2 Rumusan Masalah
3 Apa pengertian alat-alat laboratorium?
4 Apa saja jenis alat-alat laboratorium?
5 Bagaimana cara pemeliharaaan alat-alat laboratorium?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian alat-alat laboratorium.
2. Untuk mengetahui jenis alat-alat laboratorium.
3. Untuk mengetahui cara pemeliharaaan alat-alat laboratorium.
1.4 Manfaat Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertian alat-alat laboratorium.
2. Dapat mengetahui jenis alat-alat laboratorium.
3. Dapat mengetahui cara pemeliharaaan alat-alat laboratorium.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Alat-alat Laboratorium
Alat-alat laboratorium merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang-ulang. Contohnya yaitu pinset,
pembakar spiritus, thermometer, stopwatch, tabung reaksi, gelas ukur, jangka sorong dan
mikroskop. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam praktikum merupakan alat
bantu laboratorium, seperti tang, obeng, pemadam kebakaran, dan kotak pertolongan
pertama.
Keselamatan di laboratorium akan terjamin bila penanganan bahan kimia dilakukan
dengan berpedoman pada rambu-rambu yang ada pada etiket kemasan bahan kimia. Aktifitas
di laboratorium yang menggunakan bahan-bahan kimia tentu tidak lepas dari peralatan yang
digunakan sehingga bahaya tidak hanya disebabkan oleh penanganan bahan yang salah, akan
tetapi juga dapat terjadi bahaya fisik dari peralatan yang kita gunakan bila kita tidak
berpedoman pada aturan tentang penanganan alat.
2.2 Jenis Alat-alat Laboratorium
Peralatan laboratorium terdiri dari berbagai macam bahan, ada yang terbuat dari
bahan gelas, porselen, plastik bahkan logam.
a. Bahan Gelas
Alat-alat laboratorium yang terbuat dari bahan gelas memiliki karakteristik khusus
misalnya tahan panas, yang ditandai dengan Pyrex, tanda dagang (trade mark) suatu
perusahaan pembuat alat-alat gelas. Selain itu, bahan gelas seperti brosilikat dan soda lime
merupakan bahan gelas yang memiliki karakteristik tertentu. Gelas borosilikat mempunyai
sifat tahan terhadap kenaikan suhu yang mendadak. Gelas soda lime dapat dipanasi pada api
Bunsen tanpa menjadi kusam. Kedua macam bahan gelas tadi memiliki sifat tahan senyawa
kimia, borosilikat sedikitk kurang tahan terhadap senyawa alkali tetapi lebih tahan terhadap
senyawa asam daripada bahan soda lime.

5
Alat-alat laboratoriumyag terbuat dari bahan gelas diantaranya sebagai berikut:
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Labu Takar Digunakan untuk menakar
volume zat kimia dalam
bentuk cair pada proses
preparasi larutan. Alat ini
tersedia berbagai macam
ukuran.

2 Gelas Ukur Digunakan untuk mengukur


volume zat kimia dalam
bentuk cair. Alat ini
memiliki skala,tersedia
bermacam-macam ukuran.
Tidak boleh digunakan
untuk mengukur
larutan/pelarut dalam
kondisi panas.Perhatikan
meniscus pada pembacaan
skala.
3 Gelas Beker Alat ini bukan alat
pengukur ( walaupun
terdapat skala, namun
ralatnya cukup besar
).Digunakan untuk tempat
larutan dan untuk
memanaskan larutan kimia.
Untuk menguapkan
solven/pelarut atau untuk
memekatkan.
4 Pengaduk Digunakan untuk
Gelas mengaduk suatu campuran
atau larutan kimia pada saat
melakukan reaksi kimia.
6
Digunakan juga untuk
menolong pada saat
menuangkan cairan dalam
proses penyaringan.
5 Corong Digunakan untuk menolong
pada saat memasukkan
cairan ke dalam suatu
wadah dengan mulut
sempit, seperti: botol, labu
ukur, buret, dan sebagainya.
6 Erlenmeyer Alat ini bukan alat
pengukur ( walaupun
terdapat skala, namun
ralatnya cukup besar ).
Digunakan untuk tempat
zat yang akan dititrasi.
Kadang-kadang juga boleh
digunakan untuk
memanaskan larutan.
7 Tabung reaksi Sebagai tempat
mereaksikan bahan kimia,
untuk melakukan reaksi
kimia dalam skala kecil dan
wadah dalam
perkembangbiakan
mikroba.
8 Kuvet Digunakan sebagai tempat
sample untuk analisis
dengan spektrovotometer.
Kuvet tidak boleh
dipanaskan.

7
9 Gelas Arloji Digunakan untuk tempat
zat yang akan ditimbang.

10 Pipet Tetes Digunakan untuk


mengambil bahan
berbentuk larutan dalam
jumlah yang kecil.

11 Pipet Ukur Digunakan untuk


mengambil larutan dengan
volume tertentu. Gunakan
propipet atau pipet pump
untuk menyedot larutan,
jangan dihisap dengan
mulut.
12 Pipet Gondok Digunakan untuk
mengambil larutan dengan
volume tepat sesuai dengan
label yang tertera pada
bagian yang
menggelembung ( gondok )
pada bagian tengah pipet.
Gunakan propipet atau
pipet pump untuk menyedot
larutan.
13 Buret Digunakan untuk
melakukan titrasi. Zat yang
digunakan untuk menitrasi
(titran) ditempatkan dalam
buret, dan dikelurkan
sedikit demi sedikit melalui
8
kran. Volume dari zat yang
dipakai dapat dilihat pada
skala.
14 Labu Destilasi Digunakan sebagai bagian
perangkat alat penyuling.

15 Corong Pisah Untuk memisahkan


campuran larutan yang
memiliki kelarutan ynag
berbeda ( berdasarkan berat
jenis). Biasanya digunakan
dalam proses ekstraksi.
16 Bejana Digunakan untuk proses
Pewarnaan pewarnaan dalam
(staining jar) pembuatan preparat
mikroskopis.

17 Botol Pereaksi Berfungsi untuk


menyimpan pereaksi.

18 Desikator Tempat menyimmpan


sampel yang harus bebas
air, mengeringkan padatan
dan proses penghampaan.

9
19 Labu Didih Untuk memanaskan larutan
dan menyimpan larutan.

20 Botol Timbang Biasanya digunakan di


dalam menentukan kadar
air suatu bahan. Dan untuk
menyimpan bahan yang
akan ditimbang terutama
untuk bahan cair dan pasta.

21 Kondensor Digunakan sebagai


pendingin uap panas,
biasanya digunakan dalam
proses destilasi.
b. Bahan Porselen
Poreselen sebagai bahan pembuat alat laboratorium mempunyai keunggulan yaitu
tahan (resistant) terhadap suhu yang tinggi. Pada permukaan alat terbuat dari porselen
biasanya diupam (glazir), sehingga bahan porselen tidak tembus sinar.
Alat-alat laboratorium yang terbuat dari bahan porselen diantaranya sebagai
berikut:
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Krusibel Digunakan untuk
membuat preparat
abu ( Glazier ).

10
2 Lumpang Berfungsi untuk
dan Alu menggerus dan
menghaluskan.

3 Mangkuk Berfungsi untuk


Porselen proses penguapan
larutan.

4 Pelat Tetes Berfungsi untuk


menguji bahan
dengan pereaksi.

5 Segitiga Sebagai dasar


Porselen pemanasan yang
diletakkan di atas
kaki tiga.
c. Bahan Plastik
Bahan plastik dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok tergantung dari
bahan penyusunnya. Coba perhatikan alat laboratorium, misalnya corong, botol kimia, atau
gelas kimia. Alat-alat tadi dapat bersifat keras atau lentur, atau tembus sinar (translucent),
tembus pandang (transparent), atau tidak tembus sinar (opaque). Hal tersebut disebabkan
karena bahannya berbeda. Bahan penyusun plastik dapat berupa PTFE (Teflon),
Polipropilena, TPX ( polimetilpentana), Polistirena, Politena (HD), Politena (LD), PVC
(polivinilklorida),Nilon dan polikarbonat.

Alat-alat laboratorium yang terbuat dari bahan plastik diantaranya sebagai berikut:
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Gelas Ukur Untuk mengukur volume
Plastik cairan sesuai dengan
kebutuhan.

11
2 Pipet Plastik Digunakan untuk
mengambil bahan
berbentuk larutan dalam
jumlah kecil.

3 Kuvet Plastik Digunakan sebagai


tempat sample untuk
analisis dengan
spektrofotometer. Kuvet
tidak boleh dipanaskan.
4 Mikropipet Untuk memipet cairan
berukuran kurang lebih
atau sama dengan 1000
ul (ml).
5 Syringe Sebagai alat injeksi.

d. Bahan Logam
Alat-alat laboratorium logam terbuat dari bahan besi atau kuningan. Khusus bahan
besi yang digunakan biasanya terbuat dari besi cor. Agar tidak cepat berkarat alat
laboratorium juga ada yang terbuat dari besi yang dilapisi dengan nikel atau krom. Selain itu
juga terdapat alat yang bahannya terbuat lebih dari satu bahan, misalnya besi dan porselen.
Secara umum fungsi setiap alat diberikan secara umum, karena tidak semua fungsi
diutarakan, dalam melakukan kegiatan di laboratorium. Untuk memudahkan dalam
memahami alat-alat laboratorium, penulisan alat-alat diurutkan sesuai dengan abjad. Agar
supaya alat-alat laboaratorium dapat digunakan dalam waktu yang relatif lama dan dalam
keadaan yang baik, perlu penyimpanan dan pemeliharaan yang memadai.

12
Alat-alat laboratorium yang terbuat dari bahan logam diantaranya sebagai berikut:
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Kasa Asbes Berfungsi untuk dasar
pemanasan.

2 Klem Berfungsi untuk


menjepit tabung
reaksi atau labu
Erlenmeyer kecil.
3 Pembakar Berfungsi untuk alat
Bunsen pembakar.

4 Statif dan Berfungsi untuk


Batang Statif memasang klem.

5 Tang Krusibel Berfungsi untuk


menjepit krusibel.

6 Kaki Tiga Berfungsi sebagai


( Tripod ) dasar pemanasan
yang diletakkan di
atas kaki tiga.

13
e. Alat Optik
Alat Optik adalah alat-alat yang salah satu atau lebih komponennya menggunakan
benda optic, misalnya cermin, lensa, atau prisma. Alat optik memanfaatkan
prinsip pemantulan dan atau pembiasan cahaya.
Alat-alat laboratorium yang terbuat dari optik diantaranya sebagai berikut:
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Mikroskop Berfungsi untuk
melihat suatu benda
yang jaraknya dekat
dengan ukuran yang
sangat kecil untuk
diperbesar agar
dilihat secara detail.

2 Episkop Berfungsi untuk


memproyeksikan
gambar yang tidak
tembus cahaya.
3 Proyektor Berfungsi untuk
Slide menampilkan
bayangan sebuah
gambar positif yang
dapat ditembus
cahaya.

4 Kaca Berfungsi untuk


Pembesar mengamati benda
/LUP kecil.

14
f. Alat Elektrik
Alat elektrik adalah alat-alat pada laboratorium yang bersumber dari tegangan
arus listrik.
Alat-alat laboratorium yang terbuat dari bahan elektrik diantaranya sebagai
berikut:
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Autoclav Berfungsi untuk
Mensterilkan
peralatan dan
perlengkapan.

2 Vortex Berfungsi untuk


mencampurkan suatu
bahan yang
dihancurkan dengan
mortar pestle.
3 Sentrifus dingin Berfungsi untuk
sedimentasi yang
pada percepatan
sentripetal.

4 Shaking Berfungsi untuk


Waterbath memanaskan bahan
kimia yang mudah
terbakar.

5 Shaking Berfungsi untuk


Incubator mengikubasi
mediumyang berisi
mikroba.

15
6 Nanodrop Berfungsi untuk
mengetahui nilai
absorbansilarutan.

7 Transilluminator Berfungsi untuk


menvisualkan DNA.

2.3 Pemeliharaan Alat-alat Laboratorium


Pemeliharaan alat-alat laboratorium sebenarnya memiliki andil yang sangat besar
dalam menanggulangi banyaknya kecelakaan kerja di laboratorium. Pemeliharaan alat-alat
laboratorium dilakukan secara berkala agar dapat mengantisipasi kecelakaan yang timbul
secara lebih dini.
Begitu juga dengan kebersihan laboratorium. Biasanya, laboratorium merupakan
tempat bertemunya cairan-cairan tubuh manusia yang mengandung beberapa jenis penyakit
dari specimen tersebut, dan tujuan menjaga kebersihan laboratorium ini adalah untuk
mencegah bibit-bibit penyakit yang terdapat pada jenis specimen yang diteliti tertular kepada
para pekerja.
Berikut cara-cara yang dapat dilakukan untuk pemeliharaan alat-alat laboratorium:
1. Sebelum meninggalkan laboratorium biasakan dalam keadaan bersih terlebih dahulu.
Jangan sekali-kali meninggalkan laboratorium dalam keadaan kotor karena dapat
menyebabkan timbulnya bibit-bibit penyakit.
2. Kembalikan alat-alat laboratorium pada tempatnya, seperti bahan-bahan kimia
kembalikan pada lemari yang telah tersedia.
3. Bersihkan meja dan lantai laboratorium dengan menggunakan antiseptik agar meja
tersebut tetap steril dan bebas dari kuman penyakit.
4. Cucilah dengan bersih semua alat-alat yang telah dipakai seperti tabung reaksi, kaca
preparat,pipet, dll agar tetap steril dan siap digunakan kembali.
5. Cepat laporkan kepada pengawas laboratorium jika ada alat-alat yang memerlukan
perbaikan.

16
6. Jangan sekali-kali menggunakan alat-alat laboratorium jika alat-alat tersebut dalam
kondisi buruk.
7. Gunakan alat-alat laboratorium tersebut sesuai dengan keperluan agar menjaga
kestabilan alat-alat tersebut.
8. Matikan semua alat laboratorium yang terhubung dengan arus listrik jika alat tersebut
tidak digunakan kembali.
Alat-alat laboratorium setelah digunakan, perlu diusahakan adanya pemeliharaan dan
penyimpanan yang sesuai. Perlakuan terhadap setiap jenis alat berbeda satu dengan lainnya.
Penanganan terhadap alat dari gelas tentu berbeda dengan alat dari logam. Beberapa
ketentuan yang harus diperhatikan untuk dipatuhi pada pemeliharaan alat-alat laboratorium
antara lain:
a. Alat dari gelas dibersihkan dengan sabun diterjen dengan menggunakan sikat yang
sesuai, misalnya buret dengan menggunakan sikat yang panjang.
b. Alat gelas yang sudah bersih dapat diketahui bila seluruh alat menjadi
basah,membentuk semacam lapisan film yang tipis. Bila alat tersebut belum bersih
maka akan tampak kumpulan air pada permukaan alat.
c. Minyak atau kerak yang tertinggal pada gelas dapat dibersihkan dengan merendam
gelas selama semalam pada larutan pembersih, misalnya asam sulfat (pekat) 1 bagian
dan kalium kromat ( 3% aq ) 9 bagian. Setelah gelas direndam kemudian dicuci
dengan air mengalir.
d. Alat gelas yang telah bersih perlu keringkan terlebih dahulu pada rak pengering
sebelum disimpan.
e. Alat dari plastik dibersihkan dengan menggunakan spons agar tidak tergores.
f. Alat-alat logam dapat dicuci dengan sabun deterjen dan kemudian dikeringkan
sebelum disimpan.
g. Alat elektrik dimatikan sumber listriknya.
Setelah alat-alat dibersihkan maka alat-alat tersebut perlu disimpan dengan rapi dna siap
untuk digunakan pada kegiatan laboratorium selanjutnya. Beberapa ketentuan dalam
penyimpanan alat-alat laboratorium adalah sebagai berikut:
a. Penyimpanan alat dari gelas harus terpisah dengan alat dari logam.
b. Alat gelas misalnya tabung reaksi, pipet, atau buret dapat ditempatkan pad arak
khusus atau pada kotak yang telah disediakan.

17
c. Thermometer bila telah digunakan dan basah,terlebih dahulu dikeringkan, disimpan
beberapa lama di ruang terbuka pada suhu ruangan dan selanjutnya disimpan di
tempat yag telah disediakan.
d. Alat logam, misalnya statif, batang statif, tidak perlu dilepas dari dasar statif dan
diletakkan di atas meja.
e. Alat logam yang sejenis disimpan pada tempat yang sama dan diusahakan agar tetap
dalam keadaan kering.
f. Alat terbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.
g. Ada alat yang harus disimpan berdiri, mislanya hygrometer, neraca lengan dan beaker
glass.
h. Alat yang memiliki bobot relative berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak
melebihi tinggi bahu.
i. Alat elektrik disimpan di tempat yang kering.

18
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Alat-alat laboratorium merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan di
laboratorium kimia yang dapat dipergunakan berulang-ulang. Contohnya yaitu
pinset, pembakar spiritus, thermometer, stopwatch, tabung reaksi, gelas ukur,
jangka sorong dan mikroskop.
2. Peralatan laboratorium terdiri dari berbagai macam bahan, ada yang terbuat dari
bahan gelas, porselen, plastik bahkan logam, alat optik dan alat elektrik.
3. Pemeliharaan alat-alat laboratorium sebenarnya memiliki andil yang sangat besar
dalam menanggulangi banyaknya kecelakaan kerja di laboratorium. Pemeliharaan
alat-alat laboratorium dilakukan secara berkala agar dapat mengantisipasi
kecelakaan yang timbul secara lebih dini.
3.2 Saran
Dalam menggunakan alat-alat laboratorium harus hati-hati dan teliti dalam
menggunakannya dalam sebuah praktikum dan harus selalu mejaga dan melakukan
pemeliharaan terhadap alat-alat laboratorium.

19
DAFTAR PUSTAKA
1. Hadi, Langgeng,(2008), Pengelolaan Lab Bagian 4 (Administrasi Fasilitas Di
Laboratorium), http://www.psb-bagian-4-administrasi-fasilitas-di-laboratorium
2. Jevuska, (2009), Pengelolaan Laboratorium Sekolah,
http://www.jevuska.com/topic/pengelolaan-laboratorium-sekolah.html
3. Moejadi, dkk.1985.Petunjuk Pengelolaan Laboratorium Fisika Untuk SMA. Jakarta:
Depdibud.
4. Anonim.Pengenalan Alat Gelas. (http://labkd.blog.ugm.ac.id/2008/11/25/pengenalan-
alat-gelas/)
5. Anonim. Cara Memperlakukan Alat dan Bahan Di Laboratorium IPA.
(http://www.edukasi.net/mapok/mp_files/mp_402/materi03.html)

20

Anda mungkin juga menyukai