Anda di halaman 1dari 3

Gambar 3

Klasifikasi
Kingdom          : Animalia
Phylum            : Annelida
Class              : Polychaeta
Order               : Eunicida
Family         : Eunicidae
Genus              : Eunice Cuvier
Species            : Eunice Aphroditois

Cacing Bobbit (Bobbit worm; Eunice aphroditois) adalah nama dari sejenis cacing
laut. Cacing ini memiliki ciri-ciri yaitu tubuhnya panjang, beruas-ruas, & berwarna-warni.
Cacing ini memiliki ketebalan hanya 2,5 sentimeter, Warnanya bisa berkisar dari emas
kemerahan hingga coklat tua atau ungu. Kepalanya memiliki sepasang mata & 5 buah
tentakel. Lalu di mulutnya, terdapat struktur menyerupai rahang tajam yang bernama "faring"
(pharynx). Tubuh cacing bobbit tidak tersusun atas tulang. Di sekujur tubuhnya, terdapat
bulu-bulu dari zat kitin yang digunakan sebagai alat gerak. uniknya apabila ada bagian
tubuhnya yang terluka, cacing bobbit dapat menumbuhkannya kembali.
Cacing bobbit dapat ditemukan di seluruh perairan dunia yang bersuhu hangat,
termasuk perairan indonesia. habitat favoritnya adalah dasar laut yang berpasir karena hewan
ini memiliki kebiasaan untuk mengubur diri. cacing bobbit tidak memiliki kaki, namun
memiliki rambut getar / setae di sepanjang sisi tubuhnya untuk membantunya bergerak.
berdasarkan pengamatan di dalam tangkapan, cacing bobbit baru aktif mencari makan pada
saat gelap. ketika ada ikan yang melintas di atas liangnya, cacing bobbit secara tiba-tiba
muncul keluar dari liangnya & kemudian menangkap ikan tersebut. ia kemudian
menggunakan faringnya yang tajam untuk melumpuhkan ikan mangsanya, menariknya
masuk ke dalam liang, & kemudian memakannya. faring yang dimiliki oleh cacing bobbit
juga cukup kuat melukai manusia, sehingga mencoba memegang hewan ini dengan tangan
kosong sangatlah tidak dianjurkan.

Cacing bobbit memiliki cara hidup yang terkesan misterius, sulit untuk mengamati
siklus hidup & perkembangbiakan hewan ini di alam liar secara langsung. namun jika
merujuk pada pola reproduksi cacing-cacing laut lainnya yang masih berkerabat dengan
cacing bobbit, cacing bobbit mungkin melakukan perkawinan secara massal di dekat
permukaan laut. ketika waktu untuk kawin sudah tiba, cacing bobbit jantan & betina secara
beramai-ramai akan melepaskan sperma & telurnya sehingga terjadilah pembuahan di air. sel
telur yang sudah dibuahi oleh sperma kemudian akan berkembang menjadi larva yang
awalnya hidup terombang-ambing sebagai zooplankton. ketika sudah mencapai usia &
ukuran tertentu, cacing bobbit kemudian melanjutkan siklus hidupnya di dasar laut & di
antara terumbu karang. dari sana, cacing bobbit akan terus mengalami pertumbuhan. tidak
diketahui usia maksimum cacing bobbit, namun hewan yang bersangkutan diketahui bisa
tumbuh hingga sepanjang 3 m.
Daftar Pustaka

https://biocyclopedia.com/index/general_zoology/class_polychaeta.php

Zanol, J., & Bettoso, N. (2006). Identity of Eunice roussaei (Eunicidae: Polychaeta: Annelida) from the
Adriatic and Mediterranean Seas. Journal of the Marine Biological Association of the United

Kingdom, 86(5), 1017-1024.

Gambi, M. C., Castelli, A., Giangrande, A., Lanera, P., Prevedelli, D., & Zunarelli Vandini, R. (1994,
July). Polychaetes of commercial and applied interest in Italy: an overview. In Actes de la 4eme

Conference internationale des Polychetes. Memoires du Museum National d’Histoire Naturelle de


Paris (Vol. 162, pp. 593-601).

Anda mungkin juga menyukai