Anda di halaman 1dari 23

Orefil (Orange Filter) : Alat Penyaring Limbah Cair Industri

dengan Memanfaatkan Adsorben dari Kulit Jeruk untuk


Peningkatan Kualitas Air di Perairan Warga Sekitar Industri
PKM Penerapan IPTEK

Diusulkan Oleh:

1. Azzam Syaiful Islam (21112320120035)

Departemen Teknik Komputer


Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro Semarang
2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Khusus Riset
1.3 Manfaat Riset
1.4 Urgensi Riset
1.5 Temuan yang ditargetkan
1.6 Kontribusi Riset
1.7 Luaran Riset
BAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Teori
2.1.2 Pembuatan Adsorben dari Kulit Jeruk
2.1.3 Mekanisme Penyerapan Logam Berat oleh Adsorben
2.2 Hasil Penelitian atau Produk yang Sudah Terimplementasi
2.2.1 Upaya Pembersihan Air Limbah
2.2.2 Pemurnian Air Menggunakan Adsorben
2.2.3 Penggunaan Adsorben Organik Untuk Air Limbah
2.2.4 Kulit Jeruk sebagai Adsorben
2.2.5 Alat Pendeteksi Pencemaran Air
2.3 Kondisi Wilayah
2.4 Pengenalan alat dan fitur
2.4.2 Fitur Orefil
2.4.2.1 Data Logger
2.4.2.2 Actuator Valve
2.4.2.3 Sensor level limbah
2.5 Rumusan Penciptaan dan Perancangan
BAB III Metode Penelitian
3.1. Studi Literatur
3.2. Analisa Kebutuhan Kadar Adsorben Kulit Jeruk
3.3. Perancangan dan Perhitungan
3.4. Persiapan Alat dan Bahan
3.5 Pembuatan Komponen
3.6 Perakitan Alat
3.7 Pengujian Alat
3.8 Penerapan Alat
3.9 Evaluasi
BAB IV Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1 Anggaran Biaya
4.2 Jadwal Kegiatan
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota serta Dosen Pembimbing
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan penduduk yang berkembang dengan pesat mengakibatkan


membludaknya populasi (overpopulation), memiliki konsekuensi negatif bagi
masyarakat, seperti pencemaran udara, air, dan tanah. Polusi udara, tanah, dan air
merupakan masalah utama di dunia saat ini, khususnya masalah polusi air yang
menimbulkan kekhawatiran yang serius. Air adalah salah satu sumber daya alam paling
melimpah di bumi. Meski begitu, hanya 1,0% yang dapat digunakan untuk konsumsi
manusia. Karena meningkatnya biaya produksi air minum, populasi, dan beberapa
masalah lingkungan dan iklim, diduga bahwa lebih dari satu miliar orang tidak memiliki
akses ke air minum dan air bersih yang cukup . Selain kelangkaan air, keberadaan air
limbah dalam jumlah besar menempatkan banyak tekanan pada umat manusia.
Pencemaran air menjadi perhatian serius karena efek buruknya pada organisme hidup
serta lingkungan sekitarnya, yang dihasilkan dalam jumlah besar. Air limbah dalam
jumlah yang signifikan dihasilkan oleh kegiatan industri, pertanian, dan domestik.

Beberapa kegiatan yang menghasilkan air limbah tersebut, seperti : perluasan


industri pertambangan, biokimia/kimia, produksi baterai, dan meluasnya pemanfaatan zat
biokimia/kimia untuk kegiatan pertanian, seperti: pestisida, herbisida, dan pupuk
mengakibatkan pelepasan logam berat dan zat warna dalam jumlah besar ke air tanah.
Karena bahayanya terhadap proses ekologi dan biologis. on logam berat yang merupakan
mayoritas kontaminan anorganik telah menimbulkan banyak kekhawatiran. Akibatnya,
para ilmuwan dan lembaga pemerintah menjadi memperhatikan tentang cara untuk
menjaga dan meningkatkan kualitas air. Khususnya perairan di sekitar industri yang
sering kali terkena dampak negatif dari limbah cair industri yang mencemari air. Limbah
cair ini mengandung berbagai zat berbahaya yang dapat merusak ekosistem perairan dan
mengancam kesehatan manusia.
Diperlukan solusi efektif untuk mengatasi masalah ini. Dalam penelitian ini, alat
penyaring limbah cair industri akan dikembangkan dengan memanfaatkan adsorben dari
kulit jeruk. Kulit jeruk memiliki sifat adsorpsi yang baik dan dapat digunakan sebagai
bahan alami untuk menyaring zat-zat berbahaya dalam limbah cair industri. Selain itu
dengan menggunakan limbah kulit jeruk dapat menurunkan kadar limbah organik di
Indonesia. Menurut Kementerian Pertanian (2013) jumlah limbah kulit jeruk di Indonesia
mencapai 309.678 ton per tahun.
Oleh karena itu, peneliti kemudian menggunakan kulit jeruk sebagai bahan utama
adsorben yang nantinya akan digunakan sebagai agen penyerap logam berat pada limbah
cair. Penggunaan limbah kulit jeruk untuk mengatasi permasalahan pencemaran air
akibat logam berat diharapkan tidak hanya dapat menyelesaikan permasalahan mengenai
limbah cair tersebut, melainkan juga dengan keberadaan limbah kulit jeruk di Indonesia.

1.2 Tujuan Khusus Riset


1. Untuk menguji efektivitas adsorben dari kulit jeruk dalam menyaring limbah cair
industri. Hal ini akan melibatkan pengujian kemampuan adsorpsi adsorben terhadap
berbagai zat berbahaya yang umumnya terdapat dalam limbah cair industri.
2. Untuk mengidentifikasi parameter penting yang mempengaruhi kualitas air yang
dihasilkan setelah proses penyaringan. Dengan mengetahui parameter-parameter ini,
alat penyaring dapat dirancang dan diatur dengan lebih efisien.
3. Untuk mengembangkan alat penyaring yang efisien dan ramah lingkungan
menggunakan adsorben dari kulit jeruk.

1.3 Manfaat Riset


Penelitian ini memiliki manfaat yang signifikan dalam meningkatkan kualitas air
di perairan warga sekitar industri. Dengan menggunakan alat penyaring yang
menggunakan adsorben dari kulit jeruk, limbah cair industri dapat disaring dengan lebih
efektif, menghilangkan zat-zat berbahaya dan mencemari air. Hal ini akan membantu
menjaga keberlanjutan ekosistem perairan dan melindungi kesehatan manusia yang
bergantung pada air tersebut. Selain itu, penggunaan adsorben dari kulit jeruk juga
merupakan solusi yang ramah lingkungan, karena menggunakan bahan alami yang dapat
didaur ulang.

1.4 Urgensi Riset


Penelitian ini mendesak dilakukan mengingat tingginya tingkat pencemaran air
oleh limbah cair industri. Pencemaran air dapat memiliki dampak yang merugikan bagi
kehidupan di perairan dan juga bagi manusia yang menggunakan air tersebut. Oleh
karena itu, diperlukan solusi yang efektif dan terjangkau untuk mengatasi masalah ini.
Penelitian ini memiliki urgensi yang tinggi karena dapat memberikan solusi yang
inovatif dan berkelanjutan dalam mengatasi masalah pencemaran air oleh limbah cair
industri. Dengan menggunakan adsorben dari kulit jeruk, penelitian ini dapat
memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas air di perairan warga sekitar
industri.

1.5 Temuan yang ditargetkan


Temuan yang ditargetkan pada penelitian ini adalah tentang penggunaan adsorben
alami (biosorben) dari kulit jeruk untuk mengurangi kadar logam berat, terutama timbal
(Pb), dalam limbah cair. Penelitian juga mencakup pengaruh penggunaan adsorben ini
terhadap penyerapan logam berat.

1.6 Kontribusi Riset


Kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah dengan memberikan solusi
inovatif dalam pengolahan limbah cair industri dengan mengembangkan alat penyaring
limbah cair industri yang menggunakan adsorben dari kulit jeruk, serta dengan
memanfaatkan adsorben dari kulit jeruk, penelitian ini menggali potensi bahan alam yang
tersedia secara melimpah. Penggunaan bahan alam ini dapat mengurangi ketergantungan
pada bahan kimia sintetis dan berkontribusi pada pengelolaan limbah yang lebih
berkelanjutan.

1.7 Luaran Riset


Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah hasil riset ini dapat menjadi
basis untuk kerjasama dengan industri dalam mengimplementasikan teknologi
pengolahan limbah cair industri menggunakan adsorben dari kulit jeruk. Kerjasama ini
dapat memperluas dampak riset dan mempercepat adopsi teknologi ini dalam skala yang
lebih luas, serta hasil penelitian dapat dijadikan sebagai dasar untuk publikasi ilmiah
dalam jurnal atau konferensi terkait. Publikasi ini akan berkontribusi dalam penyebaran
pengetahuan dan pemahaman mengenai pengolahan limbah cair industri menggunakan
adsorben dari kulit jeruk.

BAB II
Tinjauan Pustaka

2.1 Teori
2.1.1 Pengertian Adsorben
Adsorben adalah zat padat yang dapat menyerap partikel fluida dalam suatu
proses adsorpsi. Adsorben terbuat dari bahan-bahan yang berpori dan sangat kecil.
Pemilihan jenis adsorben dalam proses adsorpsi harus disesuaikan dengan sifat dan
keadaan zat yang akan di adsorpsi dan nilai komersilnya. Prinsip pemisahan pada
adsorben berdasarkan perbedaan berat molekulnya atau perbedaan polaritas yang
mengakibatkan sebagian molekul melekat pada permukaan adsorben lebih erat
dibandingkan molekul lain.

2.1.2 Pembuatan Adsorben dari Kulit Jeruk


Proses pembuatan adsorben dari kulit jeruk melibatkan beberapa
langkah dan harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan kebersihan dan
kualitas produk akhir yang dihasilkan. Pertama cuci, potong dan keringkan kulit
jeruk di bawah sinar matahari hingga kering, dan kemudian dikeringkan kembali
dengan oven. Setelah itu bakar menggunakan furnace hingga kulit berubah menjadi
karbon atau arang. Selanjutnya, haluskan karbon menggunakan blender dan saring
karbon menggunakan ayakan 100 mesh. Pengecilan ukuran akan semakin
memperluas area permukaan arang saat proses aktivasi sehingga dapat
memperbanyak pori-pori yang terbentuk. Kemudian aktivasi menggunakan NaOH,
HCl, dan H3PO4 dan bilas dengan aquades hingga pH netral. Setelah itu keringkan
kembali dengan oven.

2.1.3 Mekanisme Penyerapan Logam Berat oleh Adsorben


Proses biosorpsi menggunakan biosorben buah melibatkan fase padat (limbah
buah, biomassa, atau biosorben) dan fase cair (pelarut, biasanya air) yang
mengandung spesies terlarut yang akan diserap (sorbat atau logam). Karena afinitas
yang lebih tinggi dari bio-adsorben terhadap sorbat, yang terakhir tertarik dan
terikat di sana oleh berbagai mekanisme. Proses ini berlangsung terus menerus
sampai jumlah spesies sorbat yang terikat pada padatan dan bagian yang tersisa
dalam larutan mencapai kesetimbangan. Mekanisme biosorpsi dapat bervariasi
karena struktur kompleks biomassa seperti limbah buah yang mengimplikasikan
bahwa ada banyak cara bagi logam untuk diserap oleh sel. Status biomassa (sel
yang dapat hidup atau tidak dapat hidup), sifat kimia larutan logam, kondisi
lingkungan seperti pH dan suhu, mempengaruhi mekanisme biosorpsi logam.
Mekanisme biosorpsi umumnya didasarkan pada interaksi fisikokimia antara ion
logam dan gugus fungsional yang ada pada permukaan sel, seperti kompleksasi,
adsorpsi fisik, pertukaran ion, sorpsi kimia, koordinasi, dan presipitasi. Pada
kompleksasi, penghilangan logam dari larutan juga dapat terjadi melalui
pembentukan kompleks pada permukaan sel setelah interaksi antara logam dan
gugus aktif. Untuk pertukaran ion, dinding sel limbah buah yang mengandung
polisakarida dan ion logam divalen bertukar dengan ion kontra polisakarida.
Biosorpsi Pb(II), Cd(II), dan Co(II) oleh cangkang buah Garcinia mangostana L.
diharapkan terjadi melalui mekanisme pertukaran ion. Dalam kategori adsorpsi
fisik, ini terjadi dengan bantuan gaya Van der Waals. Dalam kasus presipitasi, itu
mungkin bergantung atau tidak bergantung pada metabolisme seluler. Presipitat
dapat terbentuk dan tetap berkontak dengan atau di dalam sel mikroba atau
independen dari fase padat sel. Produk murni dari sel-sel terisolasi seperti kitin
mengakumulasi jumlah yang lebih besar dari kation daripada sel yang utuh
menyediakan bahwa biomolekul dapat membentuk presipitat logam.

2.2 Hasil Penelitian atau Produk yang Sudah Terimplementasi

2.2.1 Upaya Pembersihan Air Limbah


Berbagai teknik digunakan untuk menghilangkan polutan dari air limbah.
Proses pengolahan melibatkan pendekatan fisik, kimia, dan biologi. Praktik
pengolahan memainkan peran penting dalam pengolahan dan penggunaan kembali
air limbah. Beberapa dari metode-metode ini mencakup pengolahan primer,
sekunder, dan tersier. Pengolahan primer melibatkan penyaringan awal dan
sedimentasi partikel yang lebih besar dari limbah domestik, municipal, dan
industri. Pengolahan sekunder terdiri dari laguna atau kolam aerobik dan anaerobik
di mana air limbah diolah secara aerobik dan anaerobik. Prosedur ini melibatkan
tindakan mikrobial, biodegradasi, dan bioremediasi limbah yang dapat diolah.
Pengolahan tersier melibatkan metode-metode pengolahan kimia seperti flokulasi,
koagulasi, pertukaran ion, filtrasi membran, dan metode-metode lainnya. Namun,
dalam beberapa kasus, beberapa metode pengolahan diterapkan secara bersamaan
dengan metode-metode lainnya. Dari berbagai teknologi pengolahan air yang baru,
adsorpsi tetap menjadi metode yang paling efektif untuk menghilangkan polutan
dalam air limbah dan air dengan biaya rendah, operasi yang sederhana, dan desain
yang sederhana.

2.2.2 Pemurnian Air Menggunakan Adsorben


Untuk mengurangi risiko lingkungan dan kesehatan yang ditimbulkan oleh air
limbah, digunakan berbagai teknologi yang didasarkan pada berbagai tingkat
perlakuan, reaksi kimia, dan proses, seperti filtrasi membran, osmosis
terbalik(Reverse Osmosis), presipitasi kimia (Chemical Precipitation), ekstraksi
pelarut, oksidasi, dan adsorpsi.
Adsorpsi adalah suatu proses yang menggunakan padatan untuk
menghilangkan zat dari larutan baik berupa gas maupun cair. Fenomena adsorpsi
beroperasi dalam sebagian besar sistem fisikawi, biologis, dan kimiawi alami.
Proses adsorpsi melibatkan pemisahan suatu zat dari satu fase yang disertai dengan
akumulasi atau konsentrasi zat tersebut di permukaan fase lain. Adsorpsi fisik
disebabkan terutama oleh gaya van der Waals dan gaya elektrostatis antara molekul
adsorbat dan atom yang membentuk permukaan adsorben. Kapasitas adsorpsi
bergantung pada sifat karbon teraktivasi, sifat kimia adsorbat, suhu, pH, dan
sebagainya. Beberapa adsorben dapat digunakan untuk mengolah air limbah
industri.
2.2.3 Penggunaan Adsorben Organik Untuk Air Limbah
Dengan kemajuan dalam kimia material, perhatian telah beralih ke arah
pengembangan adsorben yang ekonomis dari sumber daya alam yang mudah
didapat dan murah, seperti kulit buah, sekam padi, jerami, limbah kelapa dan kopi,
cangkang, lumpur, ampas tebu, gambut, limbah pertanian, dan domestik.
a. Adsorben dari Limbah Kayu dan Kehutanan, Bermacam-macam jenis
limbah hutan seperti kulit pohon, kumbang kenari, serbuk gergaji, pektin
pinus, dan jarum pinus telah digunakan sebagai adsorben untuk
menghilangkan Logam Berat (PTEs). Di antara limbah biologis ini, biji kenari
memiliki nilai serapan maksimum. Limbah kehutanan juga digunakan untuk
membuat biochar, yaitu bahan karbon adsorben yang diperoleh melalui
pirolisis lambat. Biochar memiliki efisiensi penghilangan tertinggi dalam
menghilangkan PTEs. Limbah yang dihasilkan dari produk hutan telah
digunakan dengan efikasi lebih dari 69%.
b. Adsorben dari Limbah Pertanian, Bahan sisa pertanian sangat populer
sebagai bahan baku untuk pembuatan adsorben karena ketersediaan dan
efisiensi biaya. Biasanya, bahan ini terdiri dari lignin dan selulosa sebagai
komponen utama serta memiliki kelompok -OH dan -COOH. Bahan sisa
pertanian seperti jerami anggur, ampas teh dan kopi, cangkang kacang, pepaya
dan daun tanaman, biji-bijian sisa, ganggang,, dan tanaman bunga matahari
telah digunakan oleh banyak ilmuwan untuk menghilangkan logam berat
seperti As, Cd(II), Cr(IV), Hg, Pb, dan Ni.
c. Adsorben dari Kulit Buah dan Sayur, Kulit buah dan sayuran merupakan
sumber adsorben yang alami, ramah lingkungan, dan ekonomis yang dapat
menghilangkan berbagai jenis kontaminan air dan mengurangi polusi,
sehingga merupakan sumber daya yang dapat diperbarui dan menjanjikan.
Cangkang buah, misalnya, cangkang kelapa mengandung kelompok
fungsional dinamis -OH dan -COOH yang terdapat dalam selulosa,
hemiselulosa, dan pektin yang terlibat dalam pengikatan dan penghilangan
logam berat (Cd, Pb, As, Cr, Cu, dan Ni).

2.2.4 Kulit Jeruk sebagai Adsorben


Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Santhi dan Manonmani yang
dilampirkan pada ‘Malachite Green Removal from Aqueous Solution by the Peel of
Cucumis sativa Fruit.’ 6 g adsorben dari kulit buah sudah cukup untuk
menghilangkan 90–95% Cr(VI) dari air limbah. Tingkat penghilangan polutan
dalam air limbah meningkat dengan peningkatan waktu kontak hingga mencapai
kesetimbangan setelah 120 menit. Disampaikan juga keefektifan dari kulit jeruk.
Tingkat penghilangan kontaminan kulit jeruk direkam sebesar 58,97%. Kulit jeruk
(Citrus Nobilis) juga digunakan untuk menghilangkan logam berat dari 10 sampel
air limbah yang diambil dari industri baterai di Londrina, Brazil. Untuk semua
sampel, tingkat remediasi Cu(II), Cd(II), dan Pb(II) melalui bioadsorpsi mencapai
hingga 99,9%.
2.2.5 Alat Pendeteksi Pencemaran Air
Saat ini telah diciptakan suatu sistem pemantauan kualitas air limbah secara
terus menerus dalam jaringan yang sudah terimplementasi di Indonesia yang
disebut dengan ‘Mertani-Sparing’ yang sudah teregulasi oleh Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.93/MENLKHK/SETJEN/KUM.1/8/2018.

Gambar 1. Mertani-Sparing
Mertani-Sparing merupakan alat untuk melakukan monitoring terhadap kualitas air
sesuai parameter secara online (dalam jaringan), realtime (terus-menerus), dan
akurat. Terdiri atas Mertani data logger berbasis Internet Of Things (IoT) dan
dapat terhubung ke berbagai sensor yang kemudian dapat mengukur berbagai
parameter kualitas air sesuai standar Onlimo KLHK seperti pH, dissolved
oxygen,BOD,COD, TSS, Amonia, dan lainnya, yang kemudian akan terkirim ke
server BMKG untuk dipantau.

2.3 Kondisi Wilayah


Jaringan drainase perkotaan berfungsi sebagai infrastruktur yang bertugas sebagai
pengering dan pengalir air hujan dari suatu wilayah perkotaan, mencakup berbagai area
seperti pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, sekolah, rumah sakit, lapangan
olahraga, lapangan parkir, instalasi militer, instalasi listrik dan telekomunikasi,
pelabuhan udara, pelabuhan laut, dan lokasi lainnya yang merupakan bagian dari fasilitas
kota. Fungsinya adalah mengontrol aliran air permukaan agar tidak menimbulkan
dampak negatif, seperti banjir. Dengan demikian, pembangunan saluran drainase
bertujuan untuk memberikan kontribusi positif bagi aktivitas kehidupan manusia secara
umum.
Oleh karena itu, Drainase haruslah bersifat tidak berbahaya. Limbah air yang
berasal dari rumah tangga atau fasilitas umum lainnya yang tidak mengandung bahan
berbahaya dan tidak menyebabkan pencemaran dapat langsung dialirkan ke dalam
saluran drainase. Namun, bagi limbah air yang berasal dari kegiatan industri yang
memiliki potensi mencemari lingkungan, harus menjalani proses pengolahan terlebih
dahulu sebelum dibuang ke saluran drainase. Proses tersebut dirancang sedemikian rupa
untuk memastikan bahwa limbah tersebut tidak akan mencemari lingkungan. Hanya air
limbah yang telah memenuhi standar kualitas tertentu yang diperbolehkan untuk
dialirkan ke dalam saluran drainase, dengan tujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan
(Suripin, 2004).
Umumnya, isu yang muncul pada saluran drainase adalah penetrasi air limbah
berbahaya dan mencemari yang berasal dari berbagai sumber pembuangan, terutama dari
aktivitas industri. Dampaknya, saluran drainase membawa air limbah tersebut ke wilayah
publik, seperti area pemukiman, dan mengakibatkan pencemaran lingkungan di sekitar
kawasan tersebut. Situasi serupa terjadi di wilayah Kota Semarang, khususnya di BWK
IV, pada kondisi saluran drainase di sekitar Kawasan Industri Genuk. Tercatat adanya
aliran limbah yang tercemar masuk ke dalam saluran drainase di area tersebut, yang
dapat teridentifikasi dari perubahan warna air dan perubahan warna dinding saluran
menjadi hitam, keruh, dan berbau tidak sedap. Keadaan ini menjadi sumber gangguan
serius bagi aktivitas dan kesehatan masyarakat yang tinggal di sekitar Kawasan Industri
Genuk. Penyebab pencemaran saluran drainase tersebut adalah kurangnya pengelolaan
limbah industri, sehingga mencemari saluran drainase di lingkungan sekitarnya.
Meskipun sebagian besar industri di Kawasan Genuk dilengkapi dengan Instalasi
Pengolahan Air Limbah (IPAL), IPAL tersebut tidak mampu sepenuhnya mengolah air
limbah yang dihasilkan menjadi air yang tidak mencemari.

2.4 Pengenalan alat dan fitur


2.4.1 Pengenalan Alat
Orefil (Orange Filter) merupakan suatu inovasi perkembangan teknologi yang
dapat mendeteksi keberadaan limbah cair, terutama kandungan logam berat pada air, dan
kemudian akan mengeluarkan adsorben yang akan mengikat logam berat tersebut.

2.4.2 Fitur Orefil

2.4.2.1 Data Logger

Gambar 2. Rancangan Data Logger Orefil


Data logger adalah perangkat yang mencatat data dari waktu ke waktu
atau sehubungan dengan lokasi baik dengan instrumen atau sensor internal
atau melalui instrumen dan sensor eksternal. Fungsi utama data logger pada
Orefil adalah untuk mengumpulkan dan menyimpan data untuk analisis lebih
lanjut. Perangkat ini digunakan untuk memantau dan mencatat parameter
seperti suhu, kelembaban, tekanan, tegangan, arus, dan yang paling utama
adalah pencemaran. Berikut adalah beberapa hal mengenai Data Logger :
1. Komponen Pencatat Data
Pencatat data tipikal terdiri dari beberapa komponen termasuk
mikroprosesor, memori untuk penyimpanan data, sensor untuk
mengukur parameter yang diinginkan, jam waktu nyata untuk
mencatat waktu data, dan antarmuka untuk komunikasi dengan
komputer atau perangkat lain.
2. Prinsip bekerja
Prinsip kerja data logger melibatkan sensor yang mengukur
parameter yang diinginkan secara berkala. Data yang diukur
kemudian diubah menjadi format digital oleh konverter analog-ke-
digital dalam data logger. Data digital ini kemudian disimpan di
memori internal perangkat beserta stempel waktu untuk setiap
pengukuran. Data yang disimpan nantinya dapat diambil dan
dianalisis menggunakan perangkat lunak khusus.
3. Manfaat
Penggunaan data logger memberikan beberapa keuntungan
antara lain pemantauan terus menerus tanpa campur tangan manusia,
pencatatan data yang akurat dalam jangka waktu yang lama,
kemampuan pemantauan jarak jauh, dan kemampuan mendeteksi tren
dan anomali dalam data yang direkam.

Berikut komponen penyusun data logger:


1. Arduino Uno
Arduino Uno adalah papan mikrokontroler berbasis chip
ATmega328P, yang merupakan papan kuat dan serbaguna yang dapat
digunakan untuk berbagai aplikasi, mulai dari robotika hingga
otomatisasi rumah dan proyek IoT, atau pada hal ini, diterapkan pada
Orefil. Berikut adalah beberapa spesifikasi dan fitur dari Arduino Uno
yang digunakan pada Orefil,
1) Mikrokontroler ATmega328P
Arduino Uno didasarkan pada mikrokontroler ATmega328P,
yang merupakan chip kuat dan serbaguna yang dapat digunakan
untuk berbagai aplikasi. ATmega328P memiliki antarmuka USB
internal, yang memungkinkan komunikasi mudah dengan komputer
dan perangkat lain.
2) 14 pin masukan/keluaran Digital
Arduino Uno memiliki 14 pin input/output digital, yang dapat
digunakan untuk menghubungkan berbagai sensor, aktuator, dan
perangkat lainnya. Pin diberi label sebagai berikut:
- 6 pin input digital (pin 2-7)
- 8 pin keluaran digital (pin 3-10)
3) Pin Masukan Analog
Arduino Uno memiliki 6 pin input analog yang dapat
digunakan untuk menghubungkan berbagai macam sensor, seperti
sensor suhu, sensor kelembaban, dan sensor cahaya.
4) Koneksi USB
Arduino Uno memiliki antarmuka USB internal, yang
memungkinkan komunikasi mudah dengan komputer dan perangkat
lain. Antarmuka USB kompatibel dengan Perangkat Lunak Arduino
(IDE) dan alat pengembangan perangkat lunak lainnya.
5) Catu Daya
Arduino Uno dapat ditenagai oleh kabel USB atau baterai.
Papan ini memiliki pengatur daya internal yang dapat menangani
input daya dari 7-12V.
6) Protokol Komunikasi
Beberapa protokol komunikasi yang didukung oleh Arduino,
antara lain:Komunikasi serial (pin Tx dan Rx), I2C (DUA),
SPI,UART
7) Tegangan Operasi
Arduino Uno beroperasi pada 5V dan memiliki konsumsi arus
maksimum 500mA.
8) Dimensi
Arduino Uno berukuran 4,2 x 2,1 inci (107 x 53,3 mm) dan
memiliki berat 3,4 oz (96 g).

2. RTC DS3231
RTC DS3231 adalah modul real-time clock (RTC) yang
digunakan untuk memberikan waktu yang akurat dalam sistem data
logger. RTC ini dapat menyimpan waktu bahkan saat daya mati dan
memiliki akurasi yang tinggi.
3. MicroSD
Modul microSD digunakan untuk menyimpan data yang
dikumpulkan oleh data logger. Modul ini memungkinkan
penyimpanan data dalam format digital yang dapat diakses dan
diolah nantinya.

2.4.2.2 Actuator Valve


Actuator valve adalah perangkat yang berfungsi untuk menggerakkan atau
mengendalikan suatu katup. Dalam konteks mendeteksi kandungan limbah
dalam air, katup aktuator digunakan untuk mengontrol aliran air yang
mengandung limbah atau tidak.
Secara garis besar jika sensor mendeteksi ada logam berat di air, sensor
akan memberi sinyal ke arduino uno atau data logger,sehingga arduino uno
akan memberi input ke actuator agar katup penahan adsorben dapat terbuka.
Berikut adalah fungsi dari Actuator Valve pada orefil.
1. Pengaturan Adsorben : Actuator Valve dapat digunakan untuk
mengatur kerja katup pada penyimpan adsorben. Dengan menggunakan sensor
yang terhubung dengan katup aktuator dan input dari Arduino Uno, actuator
valve akan membuka katup penahan adsorben ketika input menyatakan
terdapat limbah pada air.
2. Pencegahan Kontaminasi : Katup aktuator juga berfungsi untuk
mencegah kontaminasi air bersih dengan limbah berbahaya. Jika sensor pada
katup aktuator mendeteksi adanya kandungan limbah dalam air, maka katup
aktuator akan menutup dan mencegah aliran air yang mengandung limbah
tersebut.
3. Mengurangi Risiko Kerusakan : Dengan menggunakan katup
aktuator yang dapat mendeteksi kandungan limbah dalam air, risiko kerusakan
pada sistem atau pipa akibat aliran air yang mengandung limbah berbahaya
dapat dikurangi. Katup aktuator penahan adsorben akan membuka secara
otomatis jika terdeteksi adanya limbah dalam air, sehingga mencegah
kerusakan lebih lanjut pada sistem.
4. Meningkatkan Keamanan : Penggunaan actuator valve yang
mendeteksi kandungan limbah dalam air juga dapat meningkatkan keamanan
penggunaan air. Dengan memastikan bahwa air yang digunakan tidak
mengandung limbah berbahaya, risiko paparan bahan kimia berbahaya dapat
dikurangi.

2.4.2.3 Sensor level limbah

Gambar 3. Sensor level limbah


Sensor level limbah adalah sebuah sensor yang digunakan untuk
mendeteksi air itu ada kandungan limbah atau tidak . Sensor level limbah
mendeteksi air pada saat air limbah mencapai permukaan pipa, lalu sensor
akan mengirimkan kondisi tersebut ke mikrokontroler bahwa kondisi itu di
level aman. Dan jika permukaan air limbah naik hingga menyebabkan
ground elektroda 1&2 akan tercelup, maka kondisi ini akan dikirimkan ke
mikrokontroler dan diartikan kondisi level waspada. Kemudian yang terakhir,
mendeteksi jika permukaan air limbah naik hingga menyebabkan semua
elektroda tercelup maka kondisi ini akan dikirimkan ke mikrokontroler dan
diartikan bahwa kondisi itu di level bahaya.
2.5 Rumusan Penciptaan dan Perancangan
Rangka alat ini terbuat dari plastik, hal ini dilakukan untuk mencegah proses
perkaratan. Rangka tersebut berfungsi untuk melindungi komponen penting pada Orefil
seperti actuator, sensor level limbah dan lainnya. Orefil bekerja dengan adanya sensor
level limbah dan kecerdasan yang terprogram untuk hasil yang diinginkan.

Gambar 4. Konsep Alat Penyaring Limbah Cair Industri dengan Memanfaatkan Adsorben dari
Kulit Jeruk.
Diatas merupakan ilustrasi dari alat yang akan kami ciptakan. Pada alat ini
terdapat Arduino Uno yang menjadi otak alat ini yang menjalankan fungsi sebagai
controller serta data logger alat ini, agar dapat melakukan fungsi sesuai fitur yang ada.
Orefil menggunakan actuator valve untuk membuka katup yang menampung adsorben
kulit jeruk yang akan dikeluarkan ketika air terdeteksi mengandung logam berat. Lalu
Orefil juga menggunakan sensor level limbah sebagai sarana utama kerja dari otak alat
ini, sensor akan diberikan bahasa pemrograman untuk menetapkan objek utama yang
dideteksi yaitu air dengan kadar logam berat yang terkandung di dalamnya. Kemudian
pada Orefil, terdapat baterai sebagai sumber energi utama alat ini. Baterai akan
menyuplai listrik sebagai tenaga agar Orefil dapat bekerja. Listrik disalurkan melalui
kabel kabel yang terhubung pada setiap komponen alat ini.
Arduino Uno sebagai data logger dirancang bersama dengan komponen lainnya
yaitu, kartu memori microSD dan RTC DS3231. Data logger ini nantinya akan mencatat
data tanggal, waktu, suhu setiap 5 detik, dan data lainnya yang diberikan oleh sensor
level limbah serta menyimpannya ke file teks pada kartu memori.
Cara kerja Orefil yaitu ketika air masuk melalui pipa, sensor limbah akan
melakukan deteksi pada air yang masuk dan memberikan sinyal kepada data logger
(Arduino Uno) akan menerima input data dari sensor yang telah mendeteksi air, yang
selanjutnya akan diproses oleh software Arduino IDE. Jika air tersebut terdapat kadar
logam berat yang tinggi, aktuator akan membuka katup penyimpan adsorben dari kulit
jeruk sesuai dengan perintah dari software Arduino IDE.
Gambar 5. Konsep Kerja Alat Penyaring Limbah Cair Industri dengan Memanfaatkan Adsorben
dari Kulit Jeruk.

BAB III
Metode Pelaksanaan

3.1. Studi Literatur


Untuk memperoleh hasil yang efektif dan dapat memperkuat ide yang sudah ada,
maka kami melakukan studi literatur dari buku-buku, artikel-artikel baik dari internet
maupun jurnal serta data-data penelitian dan percobaan sebelumnya yang memiliki
kaitan atau hubungan dengan pembuatan adsorben dari kulit jeruk serta, pembuatan alat
penyaring limbah cair industri. Dengan studi literatur kami mengharapkan dapat
memperoleh hasil yang efektif ketika alat diterapkan atau digunakan pada lingkungan.

3.2. Analisa Kebutuhan Kadar Adsorben Kulit Jeruk


Sebelum melakukan perancangan alat penyaring limbah cair industri dengan
memanfaatkan adsorben dari kulit jeruk dilakukan analisa tentang kadar adsorben kulit
jeruk yang dibutuhkan untuk menyaring atau menyerap logam berat yang berasal dari
limbah cair di perairan warga sekitar industri.

3.3. Perancangan dan Perhitungan


Setelah melakukan analisa kadar adsorben kulit jeruk dilakukan perancangan dan
perhitungan komponen-komponen alat Penyaring Limbah Cair Industri dengan
Memanfaatkan Adsorben dari Kulit Jeruk antara lain: adsorben dari kulit jeruk, rangka
alat, data logger, dudukan actuator, panel arduino, sensor level limbah.
3.4. Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan alat dan bahan dilakukan sesuai dengan yang telah direncanakan.
Komponen yang dipilih ditinjau dari segi kualitas dan harga yang digunakan sehingga
hasil yang dicapai sesuai dengan target awal dan menyesuaikan alokasi dana yang
tersedia.

3.5 Pembuatan Komponen


Pembuatan komponen diawali dengan pembuatan kerangka, aktuator valve, data
logger dan penampung adsorben.

3.6 Perakitan Alat


Pada perakitan alat penyaring limbah cair industri dengan adsorben diawali
dengan penggabungan aktuator valve dengan kerangka alat, lalu meletakkan data logger
pada kerangka dan memprogram Arduino Uno sebagai data logger.

3.7 Pengujian Alat


Setelah alat selesai, pengujian alat dilakukan di lab komputer Universitas
Diponegoro untuk mengetahui apakah alat sudah memenuhi syarat. Jika terdapat
kesalahan dan kekurangan dalam alat, maka akan dilakukan perancangan dan
perhitungan ulang.

3.8 Penerapan Alat


Penerapan alat akan dilakukan di desa desa yang terdapat di sekitar daerah industri
yang memiliki sungai dengan kadar limbah yang tinggi.

3.9 Evaluasi
Evaluasi meliputi evaluasi alat dan evaluasi kegiatan. Evaluasi dilakukan secara
berkala sehingga dapat menghasilkan alat yang diharapkan.
gambar 6 Diagram pelaksanaan kegiatan.
BAB IV
Biaya dan Jadwal Kegiatan

4.1 Anggaran Biaya


Tabel 4.1 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)

1. Bahan Habis Terpakai 1.959.000

2. Peralatan Penunjang 5.475.000

3. Perjalanan Lokal 40.000

4. Lain-lain 170.000

Jumlah 7.604.000

4.2 Jadwal Kegiatan


Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
No. Jenis Kegiatan Bulan Bulan Bulan Penanggungjawab
Ke 1 Ke 2 Ke 3
1. Studi Literatur Azzam Syaiful Islam

2. Persiapan Alat dan Bahan Azzam Syaiful Islam

3. Perancangan Alat Azzam Syaiful Islam

4. Pembuatan Alat Azzam Syaiful Islam

5. Pengujian Alat Azzam Syaiful Islam

6. Evaluasi Azzam Syaiful Islam

7. Penyelesaian Akhir Azzam Syaiful Islam

8. Pembuatan Laporan Azzam Syaiful Islam

DAFTAR PUSTAKA

“Adsorben Berbasis Fly Ash untuk Adsorpsi Logam Berat dan Pewarna.” Universitas

Airlangga, 4 October 2021, https://unair.ac.id/adsorben-berbasis-fly-ash-untuk-adsorpsi-

logam-berat-dan-pewarna/. Accessed 17 November 2023.

Fertrisinanda, Frisca, and Hadi Wahyono. “PENGARUH SALURAN DRAINASE

TERHADAP PENCEMARAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN DI SEKITAR KAWASAN

INDUSTRI GENUK KOTA SEMARANG.” Jurnal Teknik PWK Volume 1 Nomor 1 2012.

Accessed 17 November 2023.

Ghaedi, and N. Mosallanejad. “Removal of Heavy Metal Ions from Polluted Waters by Using

of Low Cost Adsorbents: Review.” Journal of Chemical Health Risks, vol. 3, 2013. Accessed

17 November 2023.

Kalengyo, Roice B., et al. “Utilizing orange peel waste biomass in textile wastewater

treatment and its recyclability for dual biogas and biochar production: a techno-economic

sustainable approach.” Biomass Conversion and Biorefnery, 2023,

https://link.springer.com/article/10.1007/s13399-023-04111-1. Accessed 1 November 2023.

Sugiarto, Imam, and Yunita. “PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI VOLUME LIMBAH

CAIR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER

ATMEGA8535.” Jurnal Techno Nusa Mandiri, vol. 14, no. 2, 2017,


https://media.neliti.com/media/publications/227399-perancangan-alat-pendeteksi-volume-

limba-0fbbc7f6.pdf. Accessed 15 November 2023.

Younas, Fazila, et al. “Current and Emerging Adsorbent Technologies for Wastewater

Treatment: Trends, Limitations, and Environmental Implications.” Water by MDPI, 18

Januari 2021. Accessed 17 November 2023.

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Dosen Pembimbing


KETUA
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Azzam Syaiful Islam

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Tempat, Tanggal Lahir Cirebon, 04 September 2005

4. Program Studi S1-Teknik Komputer

5. NIM 21120123120035

6. Alamat E-mail azzamsyaifull@gmail,com

7. Nomor Telepon/HP 081331437810

B. Kegiatan Mahasiswa Yang Sedang/Pernah Diikuti


No. Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan Waktu dan
Tempat

1.

2.

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


No. Jenis Penghargaan Pihak Pemberi Penghargaan Tahun

1.

2.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan PKM-PI

Semarang, 20 November 2023


Ketua,

(Azzam Syaiful Islam)

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

No. Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan Total (Rp)


(Rp)
1. Bahan Habis Pakai

Kulit Jeruk 2 buah (dari buah 2.000 4.000


jeruk)

Larutan NaOH 1 liter 45.000 45.000

Larutan HCl 1 liter 40.000 40.000

Larutan H3PO4 1 kg 40.000 40.000

Aquades 1 liter 25.000 25.000

Baterai aerator 1 buah 70.000 70.000

Kabel 50 meter 3.000 150.000

Arduino Uno 1 buah 150.000 150.000

RTC DS3231 1 buah 35.000 35.000

MicroSD 1 buah 60.000 60.000

Actuator Valve 1 buah 900.000 900.000

Sensor Level Limbah 1 buah 350.000 350.000

Pipa 3 meter 30.000 90.000

SUB TOTAL 1.959.000

2. Peralatan Penunjang

Oven 1 buah 250.000 250.000

Furnace 1 buah 5.000.000 5.000.000

Ayakan 100 Mesh 1 buah 200.000 200.000

Pisau 1 buah 25.000 25.000

SUB TOTAL 5.475.000

3. Perjalanan Lokal

Perjalanan Selama 4 liter bahan bakar 10.000 40.000


Penelitian motor (masing-
masing motor 1
liter)

SUB TOTAL 40.000

4. Lain-lain
Komunikasi dan - 100.000 100.000
Administrasi

Biaya Listrik 2 bulan 20.000 40.000

Dokumentasi - 30.000 30.000

SUB TOTAL 170.000

GRAND TOTAL 7.604.000

(Terbilang tujuh juta enam ratus empat ribu)

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Azzam Syaiful Islam

NIM : 21112320120035

Program Studi : S1 - Teknik Komputer

Fakultas : Teknik

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-PI saya dengan judul “Orefil (Orange Filter) :
Alat Penyaring Limbah Cair Industri dengan Memanfaatkan Adsorben dari Kulit Jeruk untuk
Peningkatan Kualitas Air di Perairan Warga Sekitar Industri” yang diusulkan untuk tahun
anggaran 2023 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber
dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya
bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya yang sudah diterima ke kas Negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenar – benarnya.

Semarang, 20 November 2023

Yang menyatakan,

Dosen Pendamping, Ketua Pelaksana

(Drs. Suharyo, M.Hum.) (AzzamSyaiful Islam)


NIP. - NIM. 21112320120035

Anda mungkin juga menyukai