Anda di halaman 1dari 21

PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

BOTER BAHTER

(Botol Filter Limbah Detergen)

Bidang Kegiatan:

PKM-GT

Diusulkan Oleh:

Alfianti Kusumaning Tyas 3201413063/2013

Nurrokhmah Syafaatul Jannah 3201413017/2013

Susi Erlianti 4401413045/2013

Dimas Juniyanto 5301413065/2013

Taufik Hidayat 5301411049/2011

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

SEMARANG

2015

1
2
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ....... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... 1
RINGKASAN ......................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
Latar Belakang ................................................................................................................ 5
TUJUAN DAN MANFAAT ................................................................................... 6
Tujuan ............................................................................................................................. 6
Manfaat ........................................................................................................................... 6
GAGASAN ............................................................................................................. 7
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan .............................................................................. 7
Solusi Yang Pernah Ditawarkan ..................................................................................... 8
Gagasan yang Diajukan .................................................................................................. 9
Pihak-Pihak yang Berperan dalam Mengimplementasikan Gagasan .............................. 9
Langkah-Langkah Strategis yang Dilakukan .................................................................. 9
KESIMPULAN ..................................................................................................... 12
Prediksi hasil yang akan dicapai ................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13
LAMPIRAN...........................................................................................................14

3
BOTER BAHTER (BOTOL FILTER LIMBAH DETERGEN)

RINGKASAN
Mencuci merupakan kebutuhan rumah tangga yang tidak dapat dipisahkan
dari adanya deterjen. Baik itu berupa deterjen bubuk atau detergen cair. Seperti
yang kita ketahui bahwa limbah deterjen merupakan penyumbang besar perusakan
lingkungan. Pemakaian bahan pembersih sintesis yang dikenal dengan deterjen
makin marak di masyarakat luas. Dalam deterjen terkandung komponen
utamanya, yaitu surfaktan, baik bersifat kationik, anionik maupun non-ionik.
Dengan makin luasnya pemakaian surfaktan sebagai bahan utama pembersih
maka risiko bagi kesehatan dan lingkungan pun makin rentan, sehingga kesehatan
lingkungan akan terganggu.

Kesehatan lingkungan adalah ilmu dan keterampilan yang memusatkan


perhatiannya pada usaha pengendalian semua faktor yang ada pada lingkungan
fisik manusia yang diperkirakan menimbulkan atau akan menimbulkan hal-hal
yang merugikan pekembangan fisiknya, kesehatannya ataupun kelangsungan
hidupnya (WHO). Teknik pengolahan detergen dapat dilakukan menggunakan
berbagai macam teknik misalnya biologi yaitu dengan bantuan bakteri, koagulasi-
flokulasi-flotasi, adsorpsi karbon aktif, lumpur aktif, khlorinasi dan teknik
representatif lainnya tergantung dari efektifitas kebutuhan dan efisiensi financial.

Deterjen merupakan suatu derivatik zat organik sehingga akumulasinya


menyebabkan meningkatnya COD dan BOD dan angka permanganat sehingga
dalam pengolahannya sangat cocok menggunakan teknik biologi. Program ini
mengusulkan sebuah alat penyaring limbah deterjen dari botol bekas, yang
sederhana dan dapat dipakai ataupun dibuat sendiri oleh masyarakat dari berbagai
kalangan.

4
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Akhir-akhir ini marak dibicarakan tentang pencemaran lingkungan akibat
dari pembuangan air detergen sisa mencuci. Pencemaran lingkungan yang
mungkin banyak terjadi karena kasus ini adalah pencemaran tanah maupun air,
pada tanah dapat menyebabkan tanah tersebut menjadi tandus dan hilang
kesuburannya sehingga bahan organik dalam tanah tidak dapat menyuburkan
tanah lagi. Selain itu, juga mematikan cacing tanah yang dapat membantu
penyuburan tanaman. Pada air dapat mencemari air tersebut dengan zat-zat kimia
yang terkandung di detergen tersebut.

Beberapa kajian menyebutkan bahwa detergen memiliki kemampuan


untuk melarutkan bahan dan bersifat karsinogen, misalnya 3,4 Benzonpyrene,
selain gangguan terhadap masalah kesehatan, kandungan detergen dalam air
minum akan menimbulkan bau dan rasa tidak enak. Deterjen kationik memiliki
sifat racun jika tertelan dalam tubuh, bila dibanding deterjen jenis lain (anionik
ataupun non-ionik). Untuk mengurangi pencemaran akibat limbah detergen
tersebut, program ini akan melihat tentang detergen yang di gunakan dan
pembuangan air limbah cucian pada rumah tangga maupun di tempat laundry.

Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia belum membuat peraturan


tentang pembuangan limbah yang berasal dari rumah tangga dan areal
pertanian/peternakan. Limbah tersebut tanpa diolah sedikitpun masuk ke saluran
air dan sungai dengan bebas sehingga menyebabkan persoalan lingkungan yang
parah di perairan darat dan laut terutama di kawasan perkotaan seluruh Indonesia.
Maka akan di hasilkan alat sederhana yang di pasang di setiap rumah yang dapat
menyaring bahan-bahan kimia pada detergen agar menjadi ramah lingkungan.
Pada penelitian ini akan di variasikan alat penyaring yang lebih sederhana murah
dan efisien.

Namun lebih memfokuskan pada perusahaan laundry. Seperti yang kita


ketahui bahwa jasa laundry saat ini telah tersebar luas, salah satunya yaitu daerah
sekitar kampus. Mengingat bahwasanya daerah kampus adalah daerah yang
ditempati oleh mahasiswa yang notabenya adalah orang-orang muda yang belum
terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah seperti mencuci, sehingga tidak dapat
dipungkiri jika banyak mahasiswa yang menggunakan jasa laundry.

Sampel yang diambil untuk mendukung progam ini, yaitu 5 pengusaha


laundry yang berada di daerah sekitar kampus Universitas Negeri Semarang.
Karena banyak pengusaha laundry yang membuang limbahnya langsung ke
selokan air tanpa melakukan penyaringan terlebih dahulu. Ini menyebabkan
lingkungan menjadi kumuh, kotor dan tercemar. Hal ini sangat mengganggu, tidak
hanya warga sekitar tapi juga mengganggu makhluk hidup yang tinggal disekitar

5
saluran air. Dan tentunya bermula dari selokan dan berujung ke sungai, yang
berarti akan mencemari sungai dan biota yang ada didalam maupun di sekitar
sungai.

Seperti yang kita ketahui bahwasanya limbah detergen berkontribusi besar


terhadap pencemaran lingkungan. Dalam pengolahan limbah konvensional, ABS
(Alkyl Benzene Sulphonate) tidak dapat terurai, sekitar 50% bahan aktif ABS lolos
dari pengolahan dan masuk dalam sistem pembuangan. Hal ini dapat
menimbulkan masalah keracunan pada biota air dan penurunan kualitas air. LAS
(Linear Alkynbenzene Sulfonat) mempunyai karakteristik lebih baik, meskipun
belum dapat dikatakan ramah lingkungan.

LAS mempunyai gugus alkil lurus/ tidak bercabang yang dengan mudah
dapat diurai oleh mikroorganisme. LAS relatif mudah didegradasi secara biologi
dibanding ABS. LAS bisa terdegradasi sampai 90 persen. Akan tetapi prorsesnya
sangat lambat, karena dalam memecah bagian ujung rantai kimianya khususnya
ikatan o-mega harus diputus dan butuh proses beta oksidasi. Karena itu perlu
waktu. Menurut penelitian, alam membutuhkan waktu sembilan hari untuk
mengurai LAS. Itu pun hanya sampai 50 persen

TUJUAN DAN MANFAAT


Tujuan
Adapun tujuan dari program ini adalah untuk menginovasikan alat filter
limbah detergen agar lebih sederhana, mudah dan efisien sehingga dapat di
aplikasikan di setiap rumah tangga, dan semua rumah dapat memiliki alat ini dan
khususnya pengusaha laundry. Dengan penggunaan bahan-bahan organik untuk
membantu proses filter tersebut, dan juga pemakaian botol bekas, sehingga
memudahkan bagi rumah tangga dalam penyaringan dan pembuangan limbah
detergen, selain itu juga ikut memanfaatkan sampah plastik (botol), yang berarti
ikut mengurangi sampah plastik yang ada. Sehingga ikut membantu dalam
mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah detergen, dan juga ikut dalam
menggalakan lingkungan yang sehat.

Manfaat
Dengan adanya program ini, setidaknya bermanfaat untuk ikut
berpartisipasi dalam mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah detergen.
Melestarikan lingkungan, menjaga dan merawat ekosistem air. Sehingga alat filter
limbah detergen yang sudah di modifikasi menjadi lebih sederhana dan dapat
diaplikasikan oleh pengusaha laundry. Selain itu juga dapat dimanfaatkan dan
diaplikasikan pada rumah tangga yang menggunakan mesin cuci.

6
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Ruang lingkup detergen

Detergen adalah pembersih sintetis campuran berbagai bahan, yang


digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan
minyak bumi. Yaitu senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang
direaksikan dengan natrium hidroksida (NaOH). Dibanding dengan sabun,
detergen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih
baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Akan tetapi sabun lebih mudah
diurai oleh mikroorganisme. Adapun bahan-bahan kimia yang terkandung dalam
detergen antara lain :

1.Surfaktan

Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai
ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Surfaktan ialah
molekul organik dengan bagian lifofilik dan bagian polar, yang berfungsi
menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang
menempel pada permukaan bahan. Surfaktan membentuk bagian penting dari
semua detergen komersial.

2.Builder

Builder (pembentuk) berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan


dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Bahan ini
ditambahkan untuk menyingkirkan ion kalsium dan magnesium (kesadahan) dari
air pencuci. Pembangun dapat melakukan hal ini lewat pengkelatan (pembentukan
kompleks) atau lewat pertukaran ion-ion ini dengan natrium. Pembangun juga
meningkatkan Ph untuk membantu emulsifikasi minyak dan bufer terhadap
perubahan Ph.

3.Zeolit

Zeolit (natrium aluminosilikat) digunakan sebagai penukar ion, terutama untuk


ion kalsium.

4.Filler

Filler (pengisi) adalah bahan tambahan Detergen yang tidak mempunyai


kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah kuantitas. Contoh Sodium
sulfat.

5.Bahan antiredeposisi (antiedeposition agent)

7
Bahan antiredeposisi ialah senyawa yang ditambahkan ke detergen pakaian untuk
mencegah pengendapan kembali kotoran pada pakaian.

6.Aditif

Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk lebih menarik,
misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst, tidak berhubungan langsung
dengan daya cuci Detergen. Additives ditambahkan lebih untuk maksud
komersialisasi produk. Contoh : Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl
Cellulose (CMC).

Detergen merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat


diperlukan, yaitu untuk mencuci pakaian. Tidak hanya digunakan oleh rumah
tangga, namun juga sangat dperlukan oleh pengusaha laundry. Seperti yang telah
dijelaskan diatas, bahwasanya bahan-bahan yang terkandung dalam detergen
merupakan bahan kimia yang sangat berbahaya, tidak hanya bagi makhluk hidup
yang ada di perairan, namun juga bahaya bagi manusia yang mengkonsumsi air
maupun biota yang telah terkontaminasi oleh bahan detergen yang merupakan
limbah rumah tangga ini.

Apalagi detergen ini tidak hanya dipakai oleh rumah tangga biasa, namun
juga oleh banyak pengusaha laundry. Seperti yang kita ketahui bahwa saat ini jasa
laundry merupakan usaha yang menjajikan, karena tidak sedikit orang yang
menggunakan jasa laundry, khusunya para mahasiswa yang hidup di lingkungan
kos. Sehingga tidak sedikit pula usaha laundry yang berdiri didaerah sekitar
kampus. Dengan demikian, tidak sedikit pula bahan berbahaya yang beredar di
lingkungan, sehingga lingkungan pun menjadi tercemar dan terganggu
kesehatannya.

Solusi Yang Pernah Ditawarkan


Penelitian tentang filter limbah detergen telah banyak dilakukan. Salah
satu yang menawarkan adalah dari Universitas Brawijaya Malang yang
mempresentasikan tentang alat ini. Ada pula sebuah alat yang mana jika
digunakan, khususnya disalurkan dengan mesin cuci, tidak membutuhkan
detergen, cukup menggunakan alat tersebut. Tentunya ini sangat baik dalam hal
menjaga lingkungan dari pencemaran limbah rumah tangga. Namun baru-baru ini
alat ini hanya ada di luar negeri, dan juga sangat mahal harganya, yang mungkin
tidak terjangkau oleh masyarakat biasa, bahkan untuk pemilik usaha laundry.

Sehingga program ini akan menginovasikan sebuah alat filter ataupun


penetral limbah detergen yang sederhana, efektif dan efisien, yang tentunya dapat
dimiliki oleh seluruh kalangan, tidak hanya untuk pengusaha laundry tapi juga
dapat digunakan untuk masyarakat umum. Sehingga dapat sedikit membantu
mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah detergen.

8
Gagasan yang Diajukan
Kegiatan ini diajukan untuk menginovasikan alat penyaring limbah
detergen yang lebih sederhana dan mudah untuk diaplikasikan pada setiap rumah,
khususnya untuk usaha laundry yang tentunya menggunakan mesin cuci.
Rancangan dari alat ini yaitu berbentuk lingkaran dengan diameter sekitar 2-3cm.
Alat ini terbuat dari botol bekas, atau dapat pula dengan pipa paralon, yang diisi
dengan ijuk, pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, dan batu zeolit. Namun
dengan susunan yang urut, yaitu mulai dari kerikil, ijuk, arang tempurung kelapa,
ijuk, dan kerikil. Alat ini dipasang pada selang mesin cuci, sehingga air bekas
cucian dari mesin cuci dapat secara langsung tersaring.

Pihak-Pihak yang Berperan dalam Mengimplementasikan Gagasan


1. Badan Pengelola Lingkungan Hidup
Peran pemerintah sangat penting dalam terlaksananya program ini,
terutama dalam pemberian izin pendirian usaha laundry. Karena hal ini
menyangkut dengan lingkungan hidup.
2. Pengusaha Laundry
Pengusaha laundry merupakan pihak yang paling penting dalam
pengimplementasian program dan ide gagasan tersebut karena mereka
merupakan pelaku utama yang akan menjadi sasaran program, sehingga
harus dapat bekerjasama dan bersinergi.
3. Mahasiswa
Peran mahasiswa dalam hal ini yaitu memberikan sosialisasi kepada
masyarakat sekitar tentang bahaya limbah bagi lingkungan, dan
mensosialisasikan tentang alat dalam program ini.

Langkah-Langkah Strategis yang Dilakukan


1. Melakukan survey lapangan
Survey dilakukan di 5 tempat usaha laundry di daerah kampus UNNES
Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.

Tabel: Data Usaha Jasa Laundry di Sekaran


No Nama Pemilik & Tahun Alat yang Jenis Pembuan
laundry alamat berdiri digunakan Detergen gan
limbah

1 Risqiyana Atika 2012 1(satu) Detergen Selokan


Laundry (jl.kalimasa mesin cuci cair air
da sekaran)
2 Jamani Mundakir(k 2014 2(dua) Detergen Selokan
Laundry alimasada mesin cuci bubuk air
sekaran)
3 Najwa Sri 2008 2(dua) Detergen Selokan

9
laundry muryaningsi mesin cuci cair air
h(kalimasad
a sekaran)
4 HD Hadi(Gg.sta 2008 2(dua) Detergen Selokan
laundry njung) mesin cuci cair air
5 Nur Ibu 2013 1(satu) Cair dan Selokan
laundry Nur(Gg.stan mesin c uci bubuk air
jung)

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan terhadap usaha laundry, dapat


dikatakan pertumbuhan usaha laundry di Sekaran terbilang cepat. Dan para
pengusaha laundry rata-rata menggunakan detergen cair dari sales yang belum
tentu detergen tersebut sudah memenuhi standar ramah lingkungan yang
ditetapkan oleh Badan Pengelola Linngkungan Hidup (BPLH). Dan dalam
pembuangan limbahnya rata-rata para pengusaha laundry membuang limbah
air cucian pada selokan air, tanpa menyaring terlebih dahulu. Ketika selokan
tersebut airnya di salurkan ke sungai kemungkinan besar bisa mencemari air
sungai.

2. Desain Alat

Program ini menginovasikan alat filter yang lebih sederhana dan ramah
lingkungan dari yang sudah ada sebelumnya. Dengan menggunakan botol
bekas, sebagai wadahnya. Lalu penggunaan ijuk, batu zeolit, pasir dan arang
tempurung kelapa sebagai bahan penyaringnya. Kemudian, botol diisi dengan
susunan pasir, ijuk, arang tempurung kelapa, batu zeolit, ijuk. Setelah semua
dimasukan, bagian bawah botol dilubangi agar air dapat keluar.

Setelah alat sudah jadi, alat tersebut (BOTER BAHTER) di sambungkan


dengan selang mesin cuci, dengan posisi bagian atas botol yang disambung
dengan selang. Dan alat akan menyaring air bekas cucian tersebut secara
langsung. Berikut ini merupakan gambar dari rancangan alat tersebut.

10
Gambar 1. Alat Penyaring BOTER BAHTER dan Penyusunnya

Gambar 2. Pemasangan alat pada mesin cuci

11
KESIMPULAN
Mencuci merupakan kegiatan rumah tangga yang rutin dilakukan. Dalam
mencuci, menggunakan detergen sebagai bahan pembersih sekaligus pewangi
pakaian, baik itu berupa bubuk maupun cair. Dalam kenyataan sehari-hari
khususnya pengusaha laundry, mereka membuang limbah detergen tersebut pada
selokan, dan tanpa melakukan penyaringan terhadap limbah tersebut.

Padahal limbah detergen tersebut sangat berbahaya bagi lingkungan,


seperti mencemari air selokan yang akan berujung ke sunngai, mencemari tanah
yang terkena air limbbah tersebut, dan ini sangat berbahaya untuk lingkungan dan
makhluk yang tinggal didalamnya. Alat yang dibuat dalam program ini,
merupakan alat yang sederhana dan dapat dipasang atau digunakan oleh semua
lapisan masyarakat, khususnya pengusaha laundry yang semakin pesat
perkembangannya. Pembuatan alat ini bertujuan untuk membantu pengurangan
pencemaran limbah detergen pada lingkungan.

Prediksi hasil yang akan dicapai


Jika BOTER BAHTER ini dapat diwujudkan, dan diaplikasikan pada semua
usaha laundry ataupun setiap rumah, diharapkan mampu untuk:

1. Menjaga kelestarian lingkungan


2. Mengurangi pencemaran air akibat limbah detergen
3. Merawat dan melindungi keberlangsungan hidup ekosistem air
4. Mengurangi limbah botol plastik
5. Menjaga kesehatan lingkungan

12
DAFTAR PUSTAKA

Fatanah,Nur.”Zat Yang Terkandung Dalam Deterjen”.17 Maret 2015.

(http://nur-fatanah.blogspot.com/2012/04/zat-yang-terkandung-dalam-
deterjen.html)

Khiatuddin,Maulida.2003.Melestarikan Sumber Daya Air Dengan Teknologi

Rawa Buatan. Yogyakarta :Gadjah Mada University Press

Rahayu,Suparni Setyowati.”Netralisasi Pada Pengolahan Limbah Cair”.17

Maret 2015.(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_sma1/kelas-
3/netralisasi-pada-pengolahan-limbah-cair/)

Wikipedia.”Deterjen”.17 Maret 2015.(http://id.wikipedia.org/wiki/Deterjen)

13
14
15
16
17
18
19
Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
No Nama / NIM Progam Bidang Alokasi Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu (jam/minggu)
1 Alfianti Pendidikan Pendidikan 10jam/minggu Menyusun
Kusumaning Tyas Geografi proposal PKM-
/ 3201413063 GT,
mengidentifikasi
permasalahan
gagasan dan
menganalisis
implementasi
gagasan.
2 Nurrokhmah Pendidikan Pendidikan 10jam/minggu Mencari sumber
Syafaatul Jannah / Geografi rujukan dan
3201413017 menganalisis
kelayakan
gagasan.
3 Susi Erlianti / Pendidikan Pendidikan 10jam/minggu Mencari sumber
4401413045 Biologi rujukan dan
menganalisis
kelayakan
gagasan.
4 Dimas Juniyanto / Pendidikan Pendidikan 10jam/minggu Membuat desain
5301413065 Teknik gambar dan
Elektro menganalisis
kondisi kekinian
gagasan.
5 Taufik Hidayat / Pendidikan Pendidikan 10jam/minggu Membuat desain
5301411049 Teknik gambar dan
Elektro menganalisis
kondisi kekinian
gagasan.

20
21

Anda mungkin juga menyukai