Anda di halaman 1dari 7

Pengolahan Limbah Cair Kantin di IT DEL

MAKALAH

Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Mata Kuliah Tata


Tulis Karya Ilmiah

31S18001 Risda Siagian

31S18002 Elfrida Sitorus

31S18014 Eve Aruan

31S18019 Elisabeth Siahaan

INSTITUT TEKNOLOGI DEL

LAGUBOTI

2019
I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini bertambahnya kebutuhan manusia banyak juga diciptakan pemuas atau
pemenuhan kebutuhan manusia, seperti halnya air. Penggunaan air akan menghasilkan limbah
cair, limbah cair adalah sehingga timbul pencemaran air yang menyebabkan kualitas air turun
sampai ketingkat tertentu, yang menyebabkan air tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan
kebutuhan. Salah satu air buangan yang berkontribusi menimbulkan pencemaran adalah air
limbah kantin di IT Del. Sumber pencemar yang terkandung di dalam air limbah kantin,
diantaranya: minyak/lemak, air sabun, bakteri pathogen, dan lain-lain.

Oleh karena itu, limbah cair kantin harus diolah dahulu sebelum di buang ke lingkungan,
apabila dibuang begitu saja akan mengakibatkan pencemaran air tepatnya berkurangnya kualitas
air di lingkungan. Dengan hal ini, kami mencari dan menemukan berbagai jenis metode untuk
mengurangi pencemaran air limbah kantin di IT Del serta memperbaiki kualitas air limbah kantin
supaya mendapat limbah yang memiliki baku mutu sebelum dibuang ke lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa kandungan yang terdapat didalam limbah cair ?

2. Apa metode-metode yang dilakukan didalam mengolah limbah cair kantin IT DEL ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan :

1. Untuk mengolah limbah cair kantin yang berbahaya menjadi limbah yang aman sebelum di buang

2. Mencegah terjadinya pencemaran air dalam lingkungan

3. Mengurangi dampak limbah cair kantin yang dapat merusak lingkungan

Manfaat :

Mengolah limbah cair kantin akan mengurangi dampak buruk bagi lingkungan sehingga kualitas air
dalam lingkungan akan terjaga
1.4 Lingkup Kajian

1. Kandungan limbah cair kantin

2. Manfaat pengolahan limbah cair kantin

3. Metode pengolahan limbah cair kantin

1.5 Metode

Metode yang kami gunakan adalah metode deskriptif analitis, dimana kami akan
mendeskripsikan data baik dari literatur maupun lapangan yang akan kami analitis . Selain itu,
kami akan melakukan percobaan.
II.TINJAUAN PUSTAKA

Limbah atau sering disebut benda buangan, sering kali menjadi benda yang tidak
diinginkan oleh masyarakat. Limbah cair adalah air buangan yang berasal dari penggunaan
limbah dapur, kamar mandi, toilet, cucian, dan sebagainya. Karena dengan konsentrasi dan
kualitas tertentu maka dampaknya negatif dan dapat mengakibatkan penyakit pada manusia,
ataupun lingkungan tempat tinggalnya. Saat ini jumlah limbah semakin meningkat, karena
hampir seluruh manusia menghasilkan benda buangan tersebut (Puji, 2009).

Usaha untuk mengatasi limbah yang semakin hari semakin meningkat merupakan
dampak dari pembangunan dan aktivitas manusia sehari-hari dengan cara yang aman dan tidak
menganggu lingkungan yaitu dengan penanganan secara mikrobiologis. Cara ini dengan
menggunakan agen-agen mikrobiologis untuk mendegradasi sampah dan limbah tersebut.
Penanganan masalah 7 limbah atau sampah harus diketahui sumber, bentuk, sifat, dan jumlahnya
(Waluyo, 2009).

Metode pengolahan limbah cair

1. PENGENCERAN ATAU DILUTION


Limbah cair akan diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah. Jika air
limbah berjumlah banyak, maka air untuk mengencerkan limbah cair tersebut juga harus banyak.

2. KOLAM OKSIDASI
Cara ini akan memanfaatkan sinar matahari, ganggang, bakteri dan oksigen ke dalam
proses pembersihan yang alamiah. Lalu limbah cair diarahkan ke kolam besar, dinding dan dasar
kolam tidak perlu dilapisi oleh apapun. Lokasi kolam juga harus jauh dari pemukiman agar ada
sirkulasi angin.

3. IRIGASI
Limbah cair akan dialirkan ke dalam parit yang terbuka, sehingga air akan merembes
masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit tersebut.

4. Metode Activated Sludge


Pada metode activated sludge atau lumpur aktif, limbah cair disalurkan ke sebuah tangki
dan didalamnya limbah dicampur dengan lumpur yang kaya akan bakteri aerob. Proses degradasi
berlangsung didalam tangki tersebut selama beberapa jam, dibantu dengan pemberian gelembung
udara aerasi (pemberian oksigen). Selanjutnya, limbah disalurkan ke tangki pengendapan untuk
mengalami proses pengendapan, sementara lumpur yang mengandung bakteri disalurkan kembali
ke tangki aerasi.

5. Metode Trickling Filter


Pada metode ini, bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan organik
melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media kasar, biasanya berupa serpihan batu atau
plastik, dengan dengan ketebalan  ±1–3 m. Limbah cair kemudian disemprotkan ke
permukaan media dan dibiarkan merembes melewati media tersebut. Selama proses
perembesan, bahan organik yang terkandung dalam limbah akan didegradasi oleh bakteri
aerob.
Dalam tangki pengendapan, limbah kembali mengalami proses pengendapan untuk
memisahkan partikel padat tersuspensi dan mikroorganisme dari air limbah. Endapan yang
terbentuk akan mengalami proses pengolahan limbah lebih lanjut, sedangkan air limbah
akan dibuang ke lingkungan atau disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya jika masih
diperlukan
III.PEMBAHASAN MASALAH

Kita telah mengetahui bahwa limbah cair akan sangat berbahaya bagi lingkungan apabila
tidak di buang sembarangan. ini karena komposisi limbah cair rata-rata mengandung bahan
organik dan senyawa mineral yang berasal dari sisa makanan, urin, dan sabun. Limbah cair
kantin dihasilkan dari proses pencucian peralatan makan menggunakan air dan sabun, lalu
dibuang ke saluran pembuangan (selokan) tanpa dilakukan pengolahan. 

Adapun metode yang dilakukan adalah metode pengenceran atau dilution, metode kolam
oksidasi, irigasi, activated sludge, dan tricking filter. Dari semua metode ini maka akan dapat
dihasilkan limbah cair yang baku dan aman untuk dibuang.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Limbah cair adalah suatu

4.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai