Disusun Oleh
Kelompok 1 dan kelompok 2 :
Eve Valentina Aruan 31S18014
Elfrida H Sitorus 31S18002
Naomi C Siringo 31S18020
Grace Panjaitan 31S18008
Mayleandro Sihombing 31S18012
Asisten:
Herti Hutapea, S.T
II TEORI DASAR
Gas merupakan zat yang secara normal berada pada keadaaan gas pada suhu dan
tekanan biasa. Gas memiliki sifat volume dan bentuk menyerupai wadahnya. Gas
merupakan wujud materi yang paling mudah dimampatkan. Sifat fisis gas teleh
dibuktikan dengan beberapa percobaan, percobaan pertama yang menyatakan sifat
fisis suatu gas yaitu hokum boyle memperhatikan jika suhu di jaga konstan, maka
volume dari sejumlah tρertentu gas menurun, sejalan dengan kenaikan tekanannya.
Pernyataaan matematis yang memperlihat hubungan kebalikan antara volum dan
m
tekanan yaitu : ρ=
v
Persamaan gas melibatkan temperature, volume, dan, tekana suatu gas yang saling
berkaitan berdasarkan pada persamaan yang saling berkaitan berdasarkan pada
persaman PV=nRT karena n=m/Mr, maka berat molekul , Mr, dapat ditentukan
nRT
dengan memodifikasi persamaan gas ideal menjadi Mr = , Krena massa jenis gas
pv
m nRT
: ρ= , maka: Mr = ,
v pv
Dimana :
1
T adalah Temperatur
Pada praktikum penentuan berat molekulini, zat yang dipakai adalah suatu senyawa
organohalogen, fasa uap air zat ini dapat diidentifikasi dengan indra penciuman
dengan mudah karena bau yang khas. Senyawa volatile merupakan senyawa ynag
mudah menguap bila terjadi peningkatan suhu. Suatu gas selalu dipengaruhi oleh
perubahan tekanan dan suhu lingkungan.
PV=nRT
m
PV= RT
v
m
P(Bm) = RT
v
P(Bm)= ρRT
Keterangan
2
Bentuk persamann tersebut memungkinkan kita untuk menentukan berat molekul gas
dengan mengukur volume yang ditempati oleh massa atau berat molekul, persamaan
gas ideal adalah salah satu cara yang mudah untuk menentukan berat molekul,
persamaan gas ideal adalah salah satu cara yang mudah untuk menentuakn berat
molekul ( atkins, 2006).
3.1 Alat
Tabel III.1 Alat
No Nama alat
1. Incubator
2. Gelas kimia
3. Labu Erlenmeyer
4. Karet gelang
5. Lap kering
6. Desikator vakum
7. Jarum pentul
8. Neraca analitik
9. Barometer
10. Thermometer
11. Pipet bulb
3.2 Bahan
Tabel III.2 Bahan-bahan
3
IV CARA KERJA
4.1 Penentuan Volume Labu Erelenmeyer
1. Massa labu erlenmeyer ditentukan dengan timbangan analitik. (Penimbangan
dilakukan tiga kali dan jika ketiga penimbangan memiliki massa yang
berbeda maka diambil massa rata-rata)
2. Kemudian labu erlenmeyer 100 ml diisi dengan air destilat hingga penuh.
Temperatur air diukur dengan thermometer
3. Labu berisi air ditimbang dengan timbangan analitik (penimbangan
dilakukan juga tiga kali, dan massa yang diambil adalah masa rata-rata dari
ketiga kali penimbangan ini jika hasil penimbangan berbeda)
4. Volume labu dapat ditentukan dengan mempergunakan persamaan massa
jenis
4
5. Labu kemudian diangkat dari waterbath dan segera dimasukkan ke dalam
desikator vakum untuk proses pendinginan (pada saat pengambilan labu,
pastikan cairan semua menguap dan pindahkan menggunakan sarung tangan,
pergunakan lap atau sarung tangan kain
6. Setelah sekitar 5 – 10 menit, labu diambil dari desikator vakum dan beratnya
ditimbang dengan neraca analitik (hitunglah tiga kali dan rata-rata beratnya
ditentukan)
V DATA PENGAMATAN
5.1 Penentuan Volume Erlenmeyer
Tabel V.3 Penentuan Volume Erlenmeyer
No Erlenmeyer A Erlenmeyer B
Massa 60,249gram 58,007 gram
erlenmeyer
Massa 130,255gram 130,983 gram
erlenmeyer + air
Massa air 70,006 gram 72,983 gram
Volume 0,0702 L 0,07321 L
erlenmeyer
Suhu 1° 2° 4° 6°
10° 0,9997 0,9986 0,9995 0,9983 0,9990
20° 0,9984 0,9963 0,9978 0,9973 0,9968
30° 0,9957 0,9930 0,9951 0,9944 0,9937
Erlenmeyer Erlenmeyer
No Benda yang di timbang
A B
1. Massa erlenmeyer 60,249 gram 58,007 gram
5
Erlenmeyer Erlenmeyer
No Benda yang di timbang
A B
2. Massa Erlenmeyer + air 130,255 gram 130,983
gram
3. Massa air 70,006 gram 72,976 gram
4. Volume erlenmeyer 0,0702 L 0,07321 L
5. Massa Erlenmeyer + aluminium foil + karet 60,617 gram 58,504 gram
gelang
6. Massa Erlenmeyer + aluminium foil + karet 62,617 gram 59,504 gram
gelang + senyawa asing
7. Massa setelah penguapan 60,697 gram 58,622 gram
8. Tekanan atmosfer 71 mmhg 71 mmhg
9. Temperature hotplate 92°C 82°C
10. Massa jenis 0,9968 g/cm 1,1396 g/cm3
3
VI PERHITUNGAN
6.1 Penentuan Volume Erlenmeyer
Labu Erlenmeyer A = 100 ml
Massa labu Erlenmeyer kosong = 60,249 gram
massa Erlenmeyer + air
1. 129,981 gram
2. 130,481 gram
3. 130,302 gram
6
m
ρ =
v
m
v =
ρ
70,006 gram
=
0,9968 gr /cm 3
= 70,23,2307 cm3
6.2 Penentuan Besar Molekul Empiris Suatu Zat
Labu Erlemeyer A
Massa Erlenmeyer + aluminium foil + karet gelang
1. 60,617 gram
2. 60,617 gram
3. 60,617 gram
60,617 gram+60,617 gram+60,617 gram
Massa rata-rata =
3
Massa rata-rata = 62,617 gram
m
VA =
ρA
70,006 gram
VA =
0,9968 gr /cm 3
VA = 70,2307 cm3
VA = 0,702 L
Labu Erlenmeyer
Massa Erlenmeyer + aluminium foil + karet gelang
1. 58,504 gram
2. 58,504 gram
3. 58,503 gram
58,504 gram+58,504 gram+58,503 gram
Massa rata-rata =
3
Massa rata-rata = 58,504 gram
m
VB =
ρB
7
72,976 gram
VB =
0,9968 gr /cm 3
VB = 73,210 cm3
VB = 0,07321 L
Labu Erlenmeyer A (volatil )
P = 71 mmhg
T = 92℃ = 365 K
Sesudah didinginkan
1. 60,698 gram
2. 60,697 gram
3. 60,697 gram
Massa rata-rata
60,698 gram+60,697 gram+ 60,697 gram
=
3
= 60,697 gram
8
gram atm
Mr (A) = ( 1,1396
cm ) (3
0,0825l
mol k )
. (365 k )
0,9335 atm
Mr (A) = 36,785 gram/mol
Berat Molekul Dari kloroform (B) adalah
ρRT
Mr (A) =
P
gram atm
Mr (A) = ( 1,611
cm )
3 ( 0,0825 l
mol k )
. (355 k )
0,9335 atm
Mr (A) = 344,8127 gram/ mol
VII PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui cara menetukan berat
berat molekul dari dua senyawa yang telah ditentukan sebelumnya berdasarkan
pengukuran massa jenis senyawa tersebut, penentuan berat molekul ini, dilakukan
dengan menggabungkan persamaan gas idela PV= nRT dimana rumus tersebut
digabungkan dengan massa jenis gas senyawa yang dengan penurunan menjadi Mr=
ρRT
P
Langkah pertama yang dilakukan adalah penimbangan Erlenmeyer,aluminium foil,
dan karet yang bertujuan untuk mrnghitung selisih dari massa Erlenmeyer ,
aluminium foil, dan karet sehingga dapat ditentukan massa zat volatile. Permukaan
aluminium sebelumnya dipanasi dilubangi dengan jarum, yang bertujuan
menyeimbangkan tekana udara didalam system (Erlenmeyer ) dengan udara diluar
system yang berjalan mngalirkan uapnya melalui lubang di aluminium foil pada
Erlenmeyer. Selanjutnya yaitu proses pemanasan,peningkatan suhu mendorong
partikel dalam cairan senyawa volatile bergerak cepet dan menumbuk dinding
wadahnya sehingga tekanannya juga meningkat dan mendorong udara keluar darai
celah pada aluminium foil. Setelah semua udara terdorong keluar maka cairan
senyawa volatile akan menguap dan keluar sampai akhirnya berhenti pada keadaan
kesetimbangan, kondisi keseimbangan tercapai apabila tekanan dalam erlenmeyar
sama dengan tekanan diluar Erlenmeyer.
Proses selanjutnya yaitu pendinginan Erlenmeyer pendinginan erlenmeyerb
menyebabkan terjadinya kondendasi cairan senyawa volatil dan terbentuk cairan
kembali lalu ditimbang beratnya bersama dengan wadahnya, penimbangan kemudian
9
dilakukan pada Erlenmeyer kosong berisi senyawa volatile, kemudian Erlenmeyer
kosongn diisi air sampai penuh, yaitu pada tanda batas sehingga dari hasil
penimbangan tersebut dihitung selisihnya dengan massa Erlenmeyer dan senyawa
volatile setelah kondensasi untuk menentukan massa airnya, apabila massa airnya,
apabila massa air diketahui maka dapat ditentukan volume Erlenmeyer
Zat volatile pertama yang dilakukan percobaan adalah etanol, etanol memiliki berat
molekul yang sebenarnya 46,07 gram/mol, hasil percobaan ini etanol memiliki berat
molekul 37,79 gra/mol yang hamper mendekati berat molekul sebenarnya dengan
efisiensi 82,30%, hasil percobaan tersebut membuktikan bahwa berat molekulnya
yang didapatkan kurang dari nilai sebenarnya, hal ini terjadi karena ketika
Erlenmeyer kosong ditimbang, wadah tersebut terisi oleh udara.
Senyawa organohalogen kedua adalah kloroform,dimana berat sebenarnya adalah
119,38 gram/mol hasil percobaan ini kloroform memiliki berat molekul 92,50
gram/mol yang hampir mendekati berat molekul sebenarnya dengan efisiensi 77,48%.
Hasil percobaan tersebut membuktikan bahwa berat molekul yang didapatkan kurang
dari nilai sebenarnya, hal ini terjadi karena ketika erlenmeyar kosong ditimbang,
wadah tersebut terisi oleh udara.
Berdasarkan pemanasan gas ideal yang telah dimodifikasi, penentuan berat molekul
membutuhkan pengukuran tekana gas. Definisi dari gas yang dipergunakan untuk
menghitung berta molekul suatu gas ialah dengan cara membandingakan suatu
volume gas yang akan dihitung berat molekulnya dengan berat gas yang telah
diketahui berat molekulnya pada temperature dan tekanan yang sama, defenisi gas
didefinisikan sebagai berat gas dalam gram/mol untuk menentukan berat molekul itu
maka ditimbang sejumlah gas tertentu kemudian diukur PV dan Temperaturnya.
Pertanyaan
1.Buatlah penjelasan ilmiah tentang kemungkinan terjadinya kesalahan pada
percobaan ini
Jawaban : kemungkinan kesaahan yang terjadi apabila adanya ketidak telitian dan
kesalahan khususnya pada saat penguapan dimana saat penimbangan terjadi
kesalahan misalnya bubuk yang ditimbang berjatuhan di sekitar alat timbangan
sehingga sampel yang ditimbang tidak akurat, yang kedua Pada saat penguapan
misalnya pada saat zat sampel belum menguap sepenuhnya namun telah dilakukan
perhitungan ini menimbulkan data yang dipeloreh tidak sesuai dengan data
sebenarnya
2. Untuk senyawa yang diharuskan bekerja di lemari asam memiliki kadar karbon
10%, klor 89,0% dan hidrogen 0,84%. Dari berat molekul senyawa yang didapatkan
10
dari eksperimen diatas, tentukanlah rumus empiris dari senyawa asing tersebut jika
diketahui berat atom dari karbon 12,01 g/mol, klor 35,45 g/mol dan hidrogen 1,00
g/mol
Dik : m C = 10 gram Mr CL2 = 35,45 gram/mol
m CL2 = 89 9ram Mr H2 = 1 gram/mol
m H = 0,84 gram Mr O2 = 15,999 gram/mol
Mr C = 12,01 gram/mol
Maka :
n = gram/mr
n C = 0,832 mol
n CL2 = 2,510 mol
n H = 0,84 mol
maka
0,832 gram
nC =
0,832 gram/mol
C=1
13,02 gram
n Cl2 =
1 gram/mol
= 3,01
0,84 gram
NH=
0,832 gram/mol
= 1,009
3.Untuk senyawa yang tidak diharuskan bekerja di lemari asam memiliki kadar
karbon 52,14%, hidrogen 13,02% dan oksigen 34,727%. Berat molekul senyawa juga
didapatkan dari eksperimen, tentukanlah rumus empiris dari senyawa asing tersebut
jika diketahui berat atom karbon 12,01 g/mol, hidrogen 1,00 g/mol dan oksigen
15,999 g/mol.
Jawaban
11
Dik : m C
m C =52,1 gram
M H = 13,02 gram
Mr C = 12,01 gram/mol
Mr H = 1 gram/mol
Mr O = 15,999 gram/mol
M O = 34,727 gram
n C = m/Mr
52,14 gram
=
12,01 gram/mol
= 4,34 mol
13,02 gram
nH =
1 gram/mol
= 13,02 mol
34,727 gram
nO =
15,999 gram/mol
= 2,17 mol
n C = 4,34 mol/2,17 mol
n H = 13,02 mol/ 2,17 mol
n O = 2,17 mol/2,17 mol
12
maka rumus empirisnya adalah
RE = C2H6O
VIII KESIMPULAN
Penentuan bereta molekul senyawa yang mudah menguap (volatile) dapat
dilakukan dengan metode pengukuran massa jenis senyawa menggunakan
persamaan gas ideal
Nilai berat molekul yang kau dapat pada organohalogen adalah 64,08
gram/mol sementara pada literatur berat molekul pada organohalogen
adalah 119,37 gram/mol
Nilai berat molekul yang kami dapat dari senyawa volatile adalah 78,7
gram/mol sementara pada literatur berat molekul pada senyawa olatil
adalah 46 gram/mol
IX DAFTAR PUSTAKA
Atkins, p.w.1996.kimia fisika jilid 1 .Erlengga , Jakarta
Basuki, A.S.d Bismo.S.(2003).Buku panduan praktikum fisika Depok. Jawa
Barat, Indonesia : Laboratorium Dasar Proses Kimia Depertemen Teknik Gas
Dan Petrokimia. Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Estein, Yazid, 2006.kimia fisika untuk paramedic, ANOL, Yogyakarta.