Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

LAPORAN PRAKTIKUM

DISUSUN OLEH:
I GST. AYU AGUNG DYAH ARMAYANTI
1813031042
VB

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2020
I. Judul Praktikum
Penentuan Mr Zat Cair Volatil Berdasarkan Pengukuran Massa Jenis Gas
II. Tujuan
1. Menentukan berat molekul senyawa unknown berdasarkan pengukuran massa jenis
gas secara eksperimen.
2. Menerapkan persamaan gas ideal dalam menentukan berat molekul senyawa
unknown X secara eksperimen.
3. Menentukan zat unknown X berdasarkan berat molekul hasil eksperimen.
III. Dasar Teori
Senyawa volatile merupakan senyawa yang mudah menguap jika mengalami
kenaikan suhu. Biasanya senyawa volatile dapat dengan mudah berubah wujud menjadi
gas. Gas memiliki molekul-molekul penyusun yang posisinya berjauhan satu sama lain
sehingga partikelnya bebas bergerak secara individu. Posisi molekul yang berjauhan
pada gas mengakibatkan hampir tidak ada gaya tarik menarik atau tolak menolak antara
molekul-molekul atau tolak-menolak sehingga gas akan mengembang serta mengisi
seluruh ruang yang ditempatinya.
Berat molekul suatu senyawa volatile dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan gas ideal. Cara yang dapat dilakukan untuk menentukan massa molekul
relative atau berat molekul senyawa volatile yaitu melalui cara Dumas, Reganult, dan
cara Victor Meyer. Penentuan berat molekul senyawa volatile yang dilakukan melalui
percobaan kali ini didasari oleh proses penguapan yang dilanjutkan dengan
pengembunan serta penentuan selisih massa senyawa sebelum dan sesudah penguapan.
Massa molekul relative dari senyawa volatile dapat ditentukan menggunakan
persamaan gas ideal diikuti oleh gas nyata pada tekanan rendah. Persamaan gas ideal
yang dapat digunakan dalam menentukan berat molekul senyawa volatile adalah
sebagai berikut.
𝑚
PV = nRT atau 𝑃𝑉 = 𝑥 𝑅𝑇 (1)
𝐵𝑀
𝑚
Persamaan 1 dapat diubah menjadi : 𝑃 (𝐵𝑀) = ( 𝑉 𝑥 𝑅𝑇) (2)

P (BM) = ρ R T (3)
Keterangan:
BM = Berat molekul
P = Tekanan gas (atm)
V = Volume gas (liter)
T = Suhu mutlak (kelvin)
R = Konstanta gas (0,08206 liter atm mol-1 K-1)
Setelah mendapatkan data dari praktikum yang dilakukan, hasil perhitungan berat
molekul yang didapatkan bernilai mendekati dengan nilai aslinya tetapi terkadang ada
juga penyimpangan yang terjadi pada saat praktikum berlangusng. Salah satu
penyimpangan yang terjadi adalah pada saat melakukan penimbangan labu Erlenmeyer.
Setelah pemanasan dan pendinginan dalam desikator, tidak semua uap cairan kembali ke
bentuk cairnya, sehingga akan mengurangi jumlah udara yang masuk kedalam labu
Erlenmeyer. Massa labu Erlenmeyer pada saat mengalami hal ini lebih kecil daripada
massa labu Erlenmeyer dalam keadaan semua uap cairan kembali ke bentuk cairnya.
Oleh karena itu, massa cairan yang sebenarnya harus ditambahkan dengan massa udara
yang tidak dapat masuk kembali ke dalam labu Erlenmeyer karena adanya uap cairan
yang tidak mengembun.
Massa udara yang tidak dapat masuk kembali ke dalam labu Erlenmeyer dapat
dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial udara yang tidak dapat masuk
sama dengan tekanan uap cairan pada suhu kamar, dengan faktor koreksi:
6,90328 − 1163,03
log P =
(227,4 + t )
Dalam rumusan factor koreksi tersebut, P menunjukkan tekanan uap (mmHg) dan t
menunjukkan suhu kamar (oC). Melalui rumusan di atas, tekanan uap pada berbagai suhu
kamar dapat diketaui. Setelah diketahui data mengenai tekanan uap dan suhu kamar serta
volume labu Erlenmeyer dengan berat molekul udara (28,8 gram/mol), maka factor
koreksi yang harus ditambahkan pada massa cairan dapat dihitung.
IV. Alat dan Bahan
a. Alat
Tabel 1. Daftar Alat
No Nama Alat Ukuran Jumlah
1 Labu Erlenmeyer 100 mL 2 buah
2 Gelas kimia 500 mL 1 buah
3 Pipet tetes - 2 buah
4 Karet gelang - 4 buah
5 Jarum - 1 buah
6 Neraca analitik - 1 buah
7 Desikator - 1 buah
8 Gelas ukur 5 mL 1 buah
9 Statif dan Klem - 1 set
10 Termometer - 1 buah
11 Penangas air - 1 buah

b. Bahan
Tabel 2. Daftar Bahan
No Nama Bahan Konsentrasi Jumlah
1 Cairan volatil X - 5 mL
2 Aquades - 1000 mL
Aluminium foil 10 cm × 10 cm (2
3 -
lembar)

V. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan


Tabel 3. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan Senyawa X
Hasil Pengamatan
No Prosedur Kerja
Senyawa X1 Senyawa X2
1 Sebuah labu Erlenmeyer Sebuah Labu Erlenmeyer ditutup dengan aluminium
berleher kecil yang bersih dan foil dan dikencangkan dengan menggunaan karet
kering diambil, kemudian gelang.
ditutup dengan aluminium foil,
serta dikencangkan dengan
menggunakan karet gelang.
2 Labu Erlenmeyer beserta Massa Labu Erlenmeyer Massa Labu Erlenmeyer
aluminium foil dan karet gelang 1 beserta aluminium foil 2 beserta aluminium foil
tersebut ditimbang dengan dan karet gelang adalah dan karet gelang adalah
menggunakan neraca analitik. 35,471 gram. 35,646 gram.
3 Sebanyak 5 mL zat unknown X, Volume zat unknown X yang dimasukkan pada Labu
dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer adalah 5 mL.
Erlenmeyer, ditutup kembali
dengan kertas aluminium foil
dan dikencangkan lagi dengan
karet gelang, sehingga tutup ini
bersifat kedap gas. Kemudian
dibuat sebuah lubang kecil pada
aluminium foil dengan
menggunakan jarum, agar uap
dapat ke luar.
4 Labu Erlenmeyer tersebut Suhu penangas air pada Suhu penangas air
direndam dalam penangas air Erlenmeyer 1 setelah zat Erlenmeyer 2 setelah zat
bersuhu ± 100oC dengan unknown menguap adalah unknown menguap
ketinggian air ± 1 cm di bawah 91oC adalah 92oC
aluminium foil. Labu
Erlenmeyer tersebut dibiarkan
dalam penangas air sampai
semua larutan zat unknown X
menguap. Selanjutnya suhu
penangas air tersebut dicatat.
5 Setelah semua larutan zat Semua larutan zat unknown dalam Labu Erlenmeyer
unknown X dalam labu telah menguap. Labu Erlenmeyer diangkat,
Erlenmeyer menguap, labu dikeringkan dan selanjutnya didinginkan dalam
Erlenmeyer tersebut diangkat desikator.
dan bagian luar labu Erlenmeyer
dikeringkan dengan lap.
Selanjutnya labu didinginkan
dalam desikator.
6 Labu Erlenmeyer yang telah Massa Labu Erlenmeyer Massa Labu Erlenmeyer
dingin ditimbang dengan neraca 1 yang telah didinginkan, 2 yang telah didinginkan,
analitik (tutup aluminium foil karet gelang, dan karet gelang, dan
beserta karet gelang tidak aluminium foil adalah aluminium foil adalah
dilepaskan saat ditimbang). 42,740 gram 42,846 gram
7 Volume labu Erlenmeyer • Massa labu • Massa labu
ditentukan dengan jalan mengisi Erlenmeyer 1 dan air Erlenmeyer 2 dan air
labu Erlenmeyer dengan air adalah 99,611 gram. adalah 100,50 gram.
sampai penuh dan mengukur
massa air yang terdapat dalam • Massa labu • Massa labu
labu Erlenmeyer. Suhu air dalam Erlenmeyer 1 adalah Erlenmeyer 2 adalah
labu Erlenmeyer diukur pula. 34,278 gram. 34,879 gram.
Jadi volume air dapat diketahui, • Massa air yang • Massa air yang
apabila massa jenis air pada suhu terdapat dalam Labu terdapat dalam Labu
air dalam labu Erlenmeyer Erlenmeyer 1 adalah Erlenmeyer 2 adalah
diketahui dengan rumus: 65,333 gram. 65,621 gram.
 = mV • Suhu air yang terdapat • Suhu air yang terdapat
dalam Labu dalam Labu
Erlenmeyer 1 adalah Erlenmeyer 2 adalah
28o C 28o C
8 Tekanan atmosfer diukur dengan Tekanan atmosfer setelah diukur menggunakan
menggunakan barometer. barometer adalah 1 atm

Tabel 4. Data Percobaan Zat Unknown X

Hasil
Data yang Diamati dari Zat Unknown
X
Erlenmeyer 1 Erlenmeyer 2

Massa labu Erlenmeyer, aluminium foil,


42,740 g 42,846 g
karet gelang, dan pengembunan cairan X
Massa labu Erlenmeyer, aluminium foil,
35,471 g 35,646 g
dan karet gelang
Massa cairan X 0,218 g 0,362 g
Massa labu Erlenmeyer dan air 99,611 g 100,50
Massa labu Erlenmeyer 34,278 g 34,879 g
Massa air 65,333 g 65,621 g
Suhu air yang terdapat dalam labu
28oC
Erlenmeyer
Suhu penangas air 91oC 92oC
Tekanan atmosfer 1 atm
VI. Analisis Data dan Pembahasan
1. Analisis Data
Analisis data atau perhitungan yang diberlakukan pada data hasil pengamatan di atas
adalah sebagia berikut.
a. Senyawa X Erlenmeyer 1
• Massa cairan X = 0,218 g
• Massa air = 65,333 g
65,333
• 𝑉𝑎𝑖𝑟 = 𝑉𝑔𝑎𝑠 = 𝐿
997

= 0,0655 L
𝑚𝑥
• 𝜌𝑔𝑎𝑠 = 𝑉𝑥
0,218
= 0,0655 𝑔/𝐿

= 3,328 g/L
ρgas ×R×T
• BMx = P
3,328×0,082×364
= 𝑔/𝑚𝑜𝑙
1

= 99,334 g/mol
✓ Faktor Koreksi
- Diketahui berat molekul udara = 28,8 g/mol
- Suhu air = 28oC = 301 K
- Suhu dalam penangas = 91oC = 364 K
1163,03
log 𝑃 = 6,90328 −
227,4 + T
1163,03
log 𝑃 = 6,90328 −
227,4 + 28
log 𝑃 = 2,35
𝑃 = 223,872 𝑚𝑚𝐻𝑔 = 0,295 𝑎𝑡𝑚
- Massa udara tidak terhitung
mudara
P × Vlabu = ×R×T
BMudara
BMudara × P × Vlabu
mudara =
R×T
28,8 × 0,295 × 0,0655
mudara =
0,082 × 364
mudara = 0,0186 𝑔𝑟𝑎𝑚
- Massa total
𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑚𝑥 + 𝑚𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,218 + 0,0186
𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,237 𝑔𝑟𝑎𝑚
- ρudara dan BMx
mtotal
ρgas =
VLabu
0,237
ρgas =
0,0655
ρgas = 3,6122 𝑔/𝐿
ρgas × R × T
BMx =
P
3,6122 × 0,082 × 364
BMx =
1
BMx = 107,817 𝑔/𝑚𝑜𝑙
✓ Kesalahan Relatif
𝐵𝑀 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 − 𝐵𝑀 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | | × 100%
𝐵𝑀 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
99,334−82,070
1. Tanpa factor koreksi : 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | | × 100%
82,070

𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 21,035%


107,817−82,070
2. Dengan factor koreksi :𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | | × 100%
82,070

𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 31,372%


b. Senyawa X Erlenmeyer 2
• Massa cairan X = 0,362 g
• Massa air = 65,621 g
65,621
• 𝑉𝑎𝑖𝑟 = 𝑉𝑔𝑎𝑠 = 𝐿
997

= 0,0658 L
𝑚𝑥
• 𝜌𝑔𝑎𝑠 = 𝑉𝑥
0,362
= 0,0658 𝑔/𝐿

= 5,502 g/L
ρgas ×R×T
• BMx = P
5,502×0,082×365
= 𝑔/𝑚𝑜𝑙
1

= 164,675 g/mol
✓ Faktor Koreksi
- Diketahui berat molekul udara = 28,8 g/mol
- Suhu air = 28oC = 301 K
- Suhu dalam penangas = 92oC = 365 K
1163,03
log 𝑃 = 6,90328 −
227,4 + T
1163,03
log 𝑃 = 6,90328 −
227,4 + 28
log 𝑃 = 2,35
𝑃 = 223,872 𝑚𝑚𝐻𝑔 = 0,295 𝑎𝑡𝑚
- Massa udara tidak terhitung
mudara
P × Vlabu = ×R×T
BMudara
BMudara × P × Vlabu
mudara =
R×T
28,8 × 0,295 × 0,0658
mudara =
0,082 × 365
mudara = 0,0187 𝑔𝑟𝑎𝑚
- Massa total
𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑚𝑥 + 𝑚𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎
𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,362 + 0,0187
𝑚𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 0,3807 𝑔𝑟𝑎𝑚
- ρudara dan BMx
mtotal
ρgas =
VLabu
0,3807
ρgas =
0,0658
ρgas = 5,786 𝑔/𝐿
ρgas × R × T
BMx =
P
5,786 × 0,082 × 365
BMx =
1
BMx = 173,175 𝑔/𝑚𝑜𝑙
✓ Kesalahan Relatif
𝐵𝑀 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 − 𝐵𝑀 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | | × 100%
𝐵𝑀 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠
164,675 −135,67
1. Tanpa factor koreksi : 𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | | × 100%
135,67

𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 21,38%


173,175−135,67
2. Dengan factor koreksi :𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = | | × 100%
135,67

𝑘𝑒𝑠𝑎𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑟𝑒𝑙𝑎𝑡𝑖𝑓 = 27,644%

2. Pembahasan
Senyawa volatile yang tidak diketahui jenisnya (senyawa X) ditentukan berat
molekulnya dengan cara percobaan. Senyawa X tersebut dimasukkan ke dalam labu
erlenmeyer yang ditutup dengan aluminium foil dan dirapatkan dengan karet gelang.
Perlakuan ini bertujuan agar senyawa X pada lagu tidak menguap dan massanya
berkurang. Selanjutnya labu yang sudah berisi senyawa X tersebut dipanaskan
dengan penangas air.
Setelah semua senyawa X mengalami penguapan, labu Erlenmeyer dengan
segera didinginkan dalam desikator. Suhu pada penangas air yang terukur pada
Erlenmeyer 1 yaitu 91oC, sedangkan untuk Erlenmeyer 2 memiliki suhu 92oC.
Pendinginan dengan desikator bertujuan agar uap senyawa X kebali berubah menjadi
cair dan selanjutnya dilakukan penimbangan kembali. Massa senyawa X dalam
Erlenmeyer 1 terukur 0,218 gram sedangkan untuk Erlenmeyer 2 terukur sebesar
0,362 gram.

Berat molekul senyawa volatile X dilakukan melalui perhitungan berdasarkan


massa jenis gas dengan factor koreksi dan tanpa factor koreksi. Tujuan penggunaan
factor koreksi adalah agar hasil perhitungan memiliki nilai yang mendekati nilai
sebenarnya. Massa senyawa X dengan faktor koreksi didapat dari massa cairan X
ditambahkan dengan massa udara yang tidak dapat masuk ke dalam labu
Erlenmeyer. Hal ini dikarenakan belum semua uap cairan senyawa X terkondensasi
saat pendinginan dalam desikator. Nilai berat molekul (BM) senyawa X Erlenmeyer
1 yang diperoleh pada percobaan tanpa faktor koreksi adalah 99,334 gram/mol,
sedangkan dengan faktor koreksi diperoleh BM sebesar 107,817 gram/mol.
Sedangkan untuk senyawa X pada Erlenmeyer 2 diperoleh BM sebesar 164,675
tanpa factor koreksi, sedangkan BM yang diperoleh dengan factor koreksi sebesar
173,175 gram/mol.

VII. Simpulan
1. Berat molekul senyaw X pada Erlenmeyer 1 dan 2 dapat ditentukan melalui
pengukuran massa jenis gas secara eksperimen dengan berturut turut bernilai
107,817 g/mol dan 173,175 g/mol (dengan factor koreksi).
2. Berat molekul suatu senyawa volatile dapat ditentukan berdasarkan persamaan gas
ideal melalui percobaan dengan hasil pada Erlenmeyer 1 dan 2 berturut-turut adalah
99,334 g/mol dan 164,675 g/mol (tanpa factor koreksi).

VIII. Daftar Pustaka


Wiratini, Ni Made dan I Nyoman Retug. 2014. Buku Penuntun Praktikum Kimia
Fisika. Singaraja: Undiksha.
Ummah, Nahdiatul. 2018. Laporan Praktikum Termoninamika Kimia: Penentuan
Berat Molekul BErdasarkan Pengukuran Massa Jenis Gas. Jember:
Universitas Jember.

Anda mungkin juga menyukai