NAMA KELOMPOK
Amelia Aynul Putri 1813031031
Winda Tri Utami 1813031032
Nova Adelia 1813031039
I Gst. Ayu Agung Dyah Armayanti 1813031042
i
PEDOMAN UMUM PERKULIAHAN
1. Siswa berpartisifasi aktif dalam proses pembelajaran
2. Pembelajaran setiap topik mengikuti SAP dan secara lebih rinci mengikuti buku panduan belajar
mahasiswa yang secara umum melibatkan
(a) tugas persiapan kuliah eksplorasi, analisis, dan presentasi materi suatu pokok bahasan/topik
kajian dari berbagai sumber oleh kelompok ganjil/genap secara acak,
(b) presentasi hasil eksplorasi dan diskusi/informasi (power poit), dan
(c) tugas pengayaan
3. Ketikan berwarna hitam untuk konsepsi-konsepsi atau informasi dasar
4. Ketikan berwarna biru untuk konsepsi-konsepsi perluasan/advant
5. Ketikan berwarna merah untuk konsepsi-konsepsi atau informasi yang belum difahami
6. Tatap muka perkuliahan (klarifikasi hasil eksplorasi dan diskusi) mempertimbangkan informasi
dalam buku ajar dan dokumen power point klarifikatif tambahan oleh dosen.
7. Mahasiswa membuat tugas persiapan kelompok berupa eksplorasi konsepsi-konsepsi/informasi satu
pokok bahasan dari berbagai sumber setiap topik/pokok bahasan yang akan disajikan dalam bentuk
power point untuk dipresentasikan (oleh 2 kelompok ganjil/genap) dalam sesi tatap muka di kelas
secara bergantian kelompok ganjil untuk topik I, III, V, VII, IX, XI, XIII (ganjil) dan kelomk genap
untuk pertemuan topik II, IV, VI, VIII, X, XII, XIV
8. Mahasiswa membuat tugas individu berupa 2-3 pertanyaan yang dijawab sendri dan 2-3 yang
ditanyakan kepada penyaji/dosen tentang kajian pokok bahasan yang akan dibahas setiap tatap muka
di kelas. Pertanyaan di kumpul di awal pertemuan pembahasan topik tersebut
9. Mahasiswa membuat tugas individu berupa sebuah makalah ilmiah tentang suatu kajian Kimia
Anorgank II yang merepresentasikan sikap dan berpikir kritis serta kreatif dari mahasiswa
presentasi/diskusi) sebagai bahan pertimbangan, rerata skor tugas dengan bobot 30%, UTS (35%),
dan UAS (35%). yang dikumpul pada minggu ke-12
10. Mahasiswa harus mengikuti kuliah dengan kehadiran minimal 75% dari total waktu tatap muka
11. Evaluasi keberhasilan perkulihan didasarkan data syarat kehadiran, penilaian komitmen mengikuti
kegiatan belajar (mengerjakan tugas dan partisifasi aktif dalam kegiatan
12. Kategori penilaian mengikuti pedoman konversi skor skala seratus yang berlaku di UNDIKSHA
yakni A = 85 – 100; B = 70 – 84; C = 55 – 69; D = 40 – 54; and E = 0 – 39.
13. Total waktu perkuliahan minimal 12 kali pertemuan
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................................................................. i
PETUNJUK UMUM .......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... iii
DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................................................ iv
PENGANTAR...................................................................................................................................... 1
BAB I PERANAN SBM DALAM PEMBELAJARAN ............................................................... 5
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran ….................................................................. 5
Tugas .................................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka Rujukan ......................................................................................................... 7
BAB II PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMEBALAJARAN..................................... 8
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran …..................................................................
Tugas ..................................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka Rujukan ......................................................................................................... 16
REFERENCES
Greenwood, N. N. and Earnshaw, A. 2003. Chemistry of the Elements. Second Edition. Amsterdam:
Elsevier, Ltd.
Cotton, F. A., Wilkinson, G., and Gaus, P. L. 1995. Basic Inorganic Chemistry. Third Edition, New
York: John Wiley & Son.
Winter, M. J. 1994. d-Blok Chemistry. Oxford: Oxford University Press.
Shriver, D. F., Atkins, P. W., Cooper H. L. 1990. Inorganic Chemistry. Oxford: Oxford University
Press.
Huheey, J. E., 1985. Inorganic Chemistry. Second Edition. New York: Harper & Row Publisher.
Norman, N. C. 1997. Periodicity and the s- and p-Block Elements. Oxford: Oxford University Press.
Sudria, I.B.N. & Siregar, M. (2002). Penuntun Belajar Kimia Anorganik II (Bagian Kedua). Nurusan
Pendidikan Kimia FMIPA IKIP Negeri Singaraja
Silberberg, M.S. (2003). Chemistry The Molecular nature of Matter and Change. Third Edition. New
York : McGraw-Hill Higher Education.
Sumber lain:
iii
PENDAHULUAN
Belajar kimia secara bermakna melibatkan keterkaiatan kajian aspek/level makroskopik, sub-mikroskopik, dan simbolik. Belajar secara alami mulai data informasi
konkrit kemudian memahami abstrasinya dengan menggunakan metode ilmiah (siklus belajar eksperiensial Kolb). Sejumlah variasi siklus belajar saintifik telah dikenal,
semua mengacu pada pendekatan ilmiah. Coba kenali siklus-siklus belajar tersebut dan coba terapkan secara bergantian untuk meningkatkan kualitas belajar sains anda yang
sekaligus sebagai penambahan modal dasar anda sebagai calon guru. Variasi siklus belajar sains antara lain:
Sklus eksperiensial Kolb:
Siklus 3E
Siklus 5E
Siklus 7E
Siklus 5M
Siklus belajar deskriptif
Siklus belajar empirical abducted
Siklus belajar hypothetical deductive
4
Buat persiapan kuliah secara kelompok (2-3 orang) di luar jam tatap muka di kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran dalam SAP yang sudah
disepakati (dapat berkonsultasi pada dosen/pengasuh). Usaha sistematika setiap kajian mengikuti tahapan siklus belajar yang diikuti. Cantumkan sumber pustaka
sesuai dengan penulisan sumber (nama dan tahun) pada informasi penting yang anda tulis dalam teks deskripsi teori maupun pembahasan.
1. Sejarah singkat penemuan unsur fosfor ( I Gst. Ayu Agung Dyah Armayanti dan Nova Adelia)
2. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list
Siapa yang menemukan unsur fosfor pertama kali?
3. Rumusan hipotesis
Unsur fosfor ditemukan pertama kali oleh Hennig Brand dalam pencariannya mencari batuan filsuf
V. Bebas
V. Terikat
No P. Faktual P. Prosedural Event (Peristiwa) Tahun oleh V. Kontrol P. Konseptual P. Prasyarat
(signifikansi)
penemu
1. Hannig Brand 1. Pengurutan Hennig Brand 1669 oleh signifikan Segala Fosfor Unsur adalah
menemukan unsur tahun memanaskan Hennig Brand sesuatu yang ditemukan suatu zat yang
fosfor dalam urin penemuan. campuran pasir di Jerman berhubungan pertama kali tidak dapat
pada tahun 1669 2. Penentuan dengan urin dengan oleh Robert dipisahkan
signifikansi hingga menjadi unsur fosfor Boyle di menjadi zat
event sebagai pasta kemudian Inggris pada yang lebih
temuan baru. mendestilasinya tahun 1680 sederhana
hingga dengan cara secara kimia
3. Pengambilan
menemukan unsur memanaskan
keputusan
berwarna campuran pasir
5
sebagai kekuningan yang dengan urine
penemu memiliki hingga
oksigen kemampuan untuk membentuk
bersinar dalam pasta dan
kegelapan yang kemudian
selanjutnya mendestilasinya
disebut phosporus sehingga
memperoleh
2. Robert Boyle Boyle 1680 oleh Sangat unsur berwarna
menemukan unsur memodifikasi Robert signifikasn kekuningan
fosfor dalam urine metode Hennig Boyle di yang memiliki
yang dicampurkan Brand dalam Inggris kemampuan
dengan pasir putih penemuan usur untuk bersinar
pada tahun 1680 fosfor. Robert dalam
Boyle kegelapan yang
menemukan selanjutnya
unsur fosfor dikenal sebagai
dengan fosfor putih.
memanaskan
campuran urin
dengan pasir
yang kemudian
menghasilkan
materi berwarna
putih kekuningan
yang selanjutnya
dikenal sebagai
fosfor putih
Unsur fosfor merupakan unsur ke-13 yang ditemukan pada abad ke-17. Penemuan unsur fosfor ini bermula dari pencarian batuan filsuf atau philosopher stone
yang dipercayai dapat mengubah logam biasa menjadi emas. Berdasarkan hal ini Hennig Brand pada tahun 1669 berusaha mencari batuan ini. Ia memanaskan 50
6
ember urin manusia hingga membentuk pasta, kemudian mendestilasi pasta tersebut hingga diperoleh residu berupa unsur berwarna putih kekuningan. Hennig
Brand secara tidak sengaja menemukan unsur yang Ia kira sebagai batuan filsuf karena unsur ini juga berwarna kekuningan. Unsur temuan Brand ini memiliki
kemampuan untuk bercahaya dalam kegelapan sehingga selanjutnya disebut phosphorus.
Pada tahun 1680 Robert Boyle yang tertarik dengan temuan Brand mencoba membuat/menemukan fosfor dengan metode yang sama tetapi dalam metodenya
Boyle menambahkan pasir putih yan di dalamnya mengandung senyawa silikat. Melalui metodenya, Boyle memperoleh unsur fosfor dengan kuantitas yang lebih
banyak daripada milik Barnd.
b. Pustaka rujukan:
Newth, G.S. 1905. A Text Book of Inorganic Chemistry 11th edition. London: Longmas, Green, and CO.
McPherson, William dan Henderson. 2007. An Elementary Study of Chemistry. U.S.A: Ohio State University
7
2. Boyle 1680 oleh Signifikan Robert Boyle
memodifikasi Robert Boyle di menemukan unsur
metode Hennig Inggris fosfor dalam urine
Brand dalam
yang dicampurkan
penemuan usur
fosfor. Robert dengan pasir putih
Boyle pada tahun 1680
menemukan
unsur fosfor
dengan
memanaskan
campuran urin
dengan pasir
yang kemudian
menghasilkan
materi berwarna
putih kekuningan
yang selanjutnya
dikenal sebagai
fosfor putih
d. Buat rancangan cara membuktikan secara ilmiah kebenaran konsepsi (pengetahuan konseptual) dengan memberdayakan pengetahuan prosedural, dan faktual (lebih
sederhana per sub-pokok bahasan).
e. Buat komentar dalam bentuk alasan mengapa metakognitif yang anda rumuskan penting dalam konstrusi pengetahuan-pengetahuan dalam sub-pokok bahasan terkait!
Penyusun pengetahuan-pengetahuan serta variabel-variabel ke dalam bentuk tabel akan mempermudah dalam mempelajari sejarah penemuan unsu oso kaena
sudah tertulis dengan jelas dalam tabel bagaimana fakta yang didapat serta prosedur-prosedur yang mengantarkan menuju konsep sehinnga dipeoleh konsep yang
jelas.
f. Rangkuman
8
air laut, berada dalam bentuk senyawa organic dan anorganik. Dalam bentuk senyawa organic, fosfor dapat juga berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya,
nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat.
3. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list
Dimana tempat ditemukannya unsur fosfor di alam?
4. Rumusan hipotesis
Di alam ini terdapat dua jenis fosfor yaitu senyawa fosfat organic terdapat pada tumbuhan dan hewan dan senyawa fosfat anorganik terdapat pada air dan
tanah.
9
1. Senyawa fosfat organik. Penelurusan Senyawa fosfat Tempat Tempat Kelimpahan unsur fosfor di Fosfat organic adalah
Fosfat organic adalah keberadaan fosfor di organic dan ditemukannya ditemukannya unsur kerak bumi 0,12% dan di sebutan untuk senyawa
sebutan untuk senyawa alam. fosfat anorganik fosfat organik di fosfor di alam dan permukaan bumi/atmosfer .. fosfat yang terkandung
fosfat yang terkandung Penelusuran alam. di kerak bumi. dalam binatang dan
dalam binatang dan keberadaan senyawa tumbuhan.
tumbuhan. fosfat organic dan Fosfat anorganik
Dalam bentuk senyawa senyawa anorganik Fosfor terdapat dalam adalah senyawa fosfat
organic, fosfor dapat di alam. Senyawa fosfat yang yang terdapat pada
juga berupa gula fosfat terkandung dalam binatang tanah, batuan dan air.
dan hasil oksidasinya, dan tumbuhan.
nukloeprotein dan fosfo Senyawa fosfat yang
protein terdapat pada tanah, batuan
dan air.
2. Senyawa fosfat Tempat
anorganik. Fosfat ditemukannya
anorganik adalah fosfat anorganik
senyawa fosfat yang di alam.
terdapat pada tanah,
batuan dan air.
Dalam bentuk senyawa
anorganik meliputi
ortofosfat dan polifosfat
Di perairan unsur fosfor tidak ditemukan dalam bentuk bebas sebagai elemen melainkan dalam bentuk senyawa anorganik yang terlarut (ortofosfat dan polifosfat)
dan senyawa organic yang berupa partikulat. Pada kerak bumi, keberadaan relative sedikit dan mudah mengendap. Fosfor juga merupakan unsur yang esensial bagi tumbuhan
tingkat dan algae, sehingga unsur ini menjadi faktor pembatas bagi tumbuhan dan algae akuatik serta sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perairan. Di alam fosfor
terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organic dan senyawa fosfat anorganik. Fosfat organic adalah sebutan untuk senyawa fosfat yang terkandung dalam binatang
dan tumbuhan. Sedangkan fosfat anorganik adalah senyawa fosfat yang terdapat pada tanah, batuan dan air. Fosfat dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organic dan
anorganik. Dalam bentuk senyawa organic, fosfor dapat juga berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa
anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Di alam ini terdapat dua jenis fosfor yaitu senyawa fosfat organic (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik
10
(pada air dan tanah). Oleh decomposer atau pengurai, fosfat yang berasal dari tumbuhan serta hewan yang mati kemudian diuraikan menjadi fosfat anorganik. Fosfat banyak
ditemui pada fosil dan batu karang, karena fosfat dari air tanah atau air laut terurai dan selanjutnya mengendap pada sedimen laut.
c. Pustaka rujukan :
Siregar, Manimpan dan Sudria. 2000. Buku Ajar Kimia Anorganik I. Singaraja: Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja
3. Isolasi Fosfor (unsur atau persenyawaan?) (I Gst. Ayu Agung Dyah Armayanti)
11
digunakan untuk proses
membentuk kalsium
sulfat yang pembuatan logam /
kemudian dapat peleburan logam,
dipisahkan dengan dimana besi bekas
cara dekantasi atau dipanaskan dan
filtras dicairkan dengan busur
4. Campuran yang
listrik
terpisah dari
kalsium sulfat
kemudian
dicampurkan
dengan bubuk arang
dan kemudian
dipanaskan hingga
benar-benar kering
5. Bubuk yang sudah
kering kemudian
dimasukkan ke
dalam tungku dan
dikondensasi di
dalam air, gas yang
timbul kemudian
ditransfer ke dalam
tungku dan
kemudian
dipanaskan hingga
menghasilkan uap
fosfor
2. Unsur fosfor 1. Kalsium fosfat Unsur fosfor dapat
dapat diisolasi dicampukan diisolasi dari kalsium
dari kalsium dengan karbon dan fosfat secara langsung
fosfat dalam dipanaskan dalam
dengan
tanur busur tanur busur elektrik
elektrik 2. Kalsium fosfat mencampurkannya
terurai dalam suhu dengan karbon dan
tinggi, kalsium memanaskannya dalam
dengan karbon tanur busur elektrik
membentuk
12
kalsium karbida
sedangkan fosfat
akan keluar dalam
bentuk uap
bersama karbon
monoksida.
4. Pustaka rujukan:
Newth, G.S. 1905. A Text Book of Inorganic Chemistry 11th edition. London: Longmas, Green, and CO.
13
1. Fosfor dalam bentuk unsur Hibrida fosfor Peran Kegunaan Unsur Sifat fosfor
digunakan dalam bentuk ... digunakan secara persenyawaa unsur fosfor
industrial untuk n dari unsur fosfor
senyawa- fosfor
senyawa organo
fosfor.
Fosforil klorida
digunakan
sebagai
komponen zat
pemadam
kebakaran.
Ester fosfat
2. Fosfor dalam bentuk senyawa Fosfin dibuat digunakan
digunakan dalam bentuk: dengan sebagai ekstraksi
Hibrida fosfor (fosfin) mereaksikan ion-ion logam.
digunakan secara industrial seng fosfida Garam fosfat
untuk membuat senyawa- dengan asam digunakan untuk
senyawa organo fosfor Fosforil pembuatan
Fosforil klorida banyak klorida dapat pupuk.
digunakan sebagai dihasilkan
komponen dalam zat dengan
pemadam kebakaran mereaksikan
karena dapat PCl3 dengan
memperlambat terjadinya oksigen
nyala.
14
Ester fosfat seperti Ester fosfat
tributilfosfat digunakan dalam dalam jumlah
ekstraksi ion-ion logam besar dapat
3. (bilangan oksidasi +4) tertentu dibuat dari
dari larutannya dalam air. OPCl3 + 3ROH
↔ OP(OR)3 +
HCl
b. Pustaka rujukan:
Siregar, Manimpan dan Sudria. 2000. Buku Ajar Kimia Anorganik I. Singaraja: Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja
15
5. Sifat-sifat Fosfor (Winda Tri Utami)
A. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)
a. Fenomena (konteks/ latar belakang) dalam bentuk paragraf:
Fosfor merupakan salah satu unsur dalam golongan VA pada sistem periodik unsur. Fosfor berbeda dengan unsur lainnya dalam golongan VA karena dapat
membentuk 3 alotrop. Alotrop adalah bentuk unsur yang memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda. Alotrop fosfor dinamakan berdasarkan warnanya,
yaitu fosfor putih, fosfor merah dan fosfor hitam. Uniknya, jika dibiarkan terpapar dengan udara, maka fosfor akan terbakar dengan sendirinya.
b. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (Mengamati/M1) dalam bentuk list:
1. Apa saja sifat fisika dari fosfor?
2. Apa saja sifat kimia dari fosfor?
c. Rumusan hipotesis (jawaban sementara terhadap rumusan masalah)
1. Forfor putih seperti lilin dan berwujud padat transparan, bisa berfotoresensi, dan tidak larut dalam air. Fosfor merah merupakan serbuk berwarna merah,
bisa dibuat dari pemanasan fosfor putih menggunakan katalis, dan tidak bisa larut dalam hampir semua cairan. Sedangkan fosfor hitam berbentuk seperti
padatan grafit, bisa dibuat dari fosfor putih dengan tekanan ekstrim, dan dapat menghantarkan arus listrik.
2. Fosfor putih adalah bentuk paling umum pada temperatur kamar. Fosfor putih sangat reaktif dan mudah bereaksi dengan oksigen. Oleh karena itu, fosfor
putih harus disimpan dibawah air di laboratorium kimia. Fosfor mudah bereaksi dengan halogen. Fosfor juga mudah bereaksi dengan logam membentuk
fosfida.
16
TD an ifan
Sifat fisika dari fosfor putih Fosfor putih 44,1oC 1,88 Sangat Secara berurutan
yaitu dan g/cm3 reaktif unsur fosfor
Fosfor putih memiliki titik 280oC putih, merah, dan
didih 280oC dan titik beku hitam memiliki
44,1oC. Densitas dari fosfor Fosfor merah 2,34 Kurang kerapatan yang
putih yaitu 1,88 g/cm3. g/cm3 reaktif semakin tinggi
Fosfor putih dapat dan kereaktifan
Fosfor hitam 3,56- Kurang
berfotorensensi semakin rendah.
3,83 reaktif
menghasilkan sinar putih-
g/cm3
kehijauan. Fosfor putih
tidak dapat larut dalam air,
tetapi larut dalam benzena,
kloroform, dan karbon
disulfida.
Fosfor merah dapat dibuat
dengan pemanasan fosfor
putih pada suhu 250oC
dalam atmosfer inert.
Pemanasan lebih lanjut
menyebabkan fosfor
terkristalisasi. Densitas dari
fosfor merah adalah 2,34
g/cm3. Fosfor merah tidak
dapat larut dalam hampir
semua cairan
Fosfor hitam dapat dibuat
dari fosfor putih dalam
keadaan tekanan ekstrim.
Densitas fosfor hitam yaitu
3,56 – 3,83 g/cm3. Fosfor
hitam dapat menghantarkan
arus listrik walaupun
17
merupakan unsur
nonlogam.
18
Alotrop paling penting dalam fosfor adalah fosfor putih. Fosfor putih terdiri atas molekul P4 yang tetrahedral, yang juga terdapat dalam cairan dan gas.
Fosfor putih memiliki titik didih 280 oC dan titik beku 44,1oC, dapat berfotoresensi, tidak dapat larut dalam air namun dapat larut dalam pelarut lain, paling reaktif
dibandingkan fosfor merah dan hitam, sangat beracun, dan bersifat piroforik (self-ignite).
Fosfor putih dipanaskan pada suhu 250oC dalam keadaan inert menjadi fosfor merah. Fosfor merah memiliki densitas lebih besar dari fosfor putih. Fosfor
merah tidak dapat larut dalam semua jenis pelarut, kurang reaktif daripada fosfor putih, tidak beracun, dan tidak piroforik. Fosfor putih dapat dibuat menjadi fosfor
hitam dengan tekanan ekstrim. Densitasnya paling besar dibandingkan fosfor putih dan fosfor merah, dapat menghantarkan arus listrik, paling tidak reaktif, dan
terdapat dalam 2 bentuk, yaitu fosfor hitam alfa dan fosfor hitam beta.
C. Tinjauan Pustaka :
Budisma, “pengertian, ciri dan sifat fosfor” (https://budisma.net/2015/02/pengertian-ciri-dan-sifat-fosfor.html) (diakses tanggal 11 november 2019)
Siregar, Manimpan dan Sudria. 2000. Buku Ajar Kimia Anorganik I. Singaraja: Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja
Metaloid
19
20