Sejarah Vanadium
Sejarah Vanadium
i
PEDOMAN UMUM PERKULIAHAN
1. Siswa berpartisifasi aktif dalam proses pembelajaran
2. Pembelajaran setiap topik mengikuti SAP dan secara lebih rinci
mengikuti buku panduan belajar mahasiswa yang secara umum
melibatkan
(a) tugas persiapan kuliah eksplorasi, analisis, dan presentasi materi
suatu pokok bahasan/topik kajian dari berbagai sumber oleh
kelompok ganjil/genap secara acak,
(b) presentasi hasil eksplorasi dan diskusi/informasi (power poit), dan
(c) tugas pengayaan
3. Ketikan berwarna hitam untuk konsepsi-konsepsi atau informasi dasar
4. Ketikan berwarna biru untuk konsepsi-konsepsi perluasan/advant
5. Ketikan berwarna merah untuk konsepsi-konsepsi atau informasi yang
belum difahami
6. Tatap muka perkuliahan (klarifikasi hasil eksplorasi dan diskusi)
mempertimbangkan informasi dalam buku ajar dan dokumen power
point klarifikatif tambahan oleh dosen.
7. Mahasiswa membuat tugas persiapan kelompok berupa eksplorasi
konsepsi-konsepsi/informasi satu pokok bahasan dari berbagai sumber
setiap topik/pokok bahasan yang akan disajikan dalam bentuk power
point untuk dipresentasikan (oleh 2 kelompok ganjil/genap) dalam sesi
tatap muka di kelas secara bergantian kelompok ganjil untuk topik I, III,
V, VII, IX, XI, XIII (ganjil) dan kelomk genap untuk pertemuan topik II, IV,
VI, VIII, X, XII, XIV
8. Mahasiswa membuat tugas individu berupa 2-3 pertanyaan yang dijawab
sendri dan 2-3 yang ditanyakan kepada penyaji/dosen tentang kajian
pokok bahasan yang akan dibahas setiap tatap muka di kelas.
Pertanyaan di kumpul di awal pertemuan pembahasan topik tersebut
9. Mahasiswa membuat tugas individu berupa sebuah makalah ilmiah
tentang suatu kajian Kimia Anorgank II yang merepresentasikan sikap
dan berpikir kritis serta kreatif dari mahasiswa yang dikumpul pada
minggu ke-12
10.Mahasiswa harus mengikuti kuliah dengan kehadiran minimal 75% dari
total waktu tatap muka
11.Evaluasi keberhasilan perkulihan didasarkan data syarat kehadiran,
penilaian komitmen mengikuti kegiatan belajar (mengerjakan tugas dan
partisifasi aktif dalam kegiatan presentasi/diskusi) sebagai bahan
pertimbangan, rerata skor tugas dengan bobot 30%, UTS (35%), dan UAS
(35%).
12.Kategori penilaian mengikuti pedoman konversi skor skala seratus yang
berlaku di UNDIKSHA yakni A = 85 100; B = 70 84; C = 55 69; D =
40 54; and E = 0 39.
13.Total waktu perkuliahan minimal 12 kali pertemuan
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ...................................................................................................... i
PETUNJUK UMUM .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................. iv
PENGANTAR.............................................................................................. 1
BAB I PERANAN SBM DALAM PEMBELAJARAN ............................... 5
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran ............................
Tugas ............................................................................................ 6
Daftar Pustaka Rujukan ................................................................. 7
BAB II PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMEBALAJARAN ................ 8
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran ............................
Tugas ............................................................................................. 15
Daftar Pustaka Rujukan ................................................................. 16
REFERENCES
Greenwood, N. N. and Earnshaw, A. 2003. Chemistry of the Elements.
Second Edition. Amsterdam: Elsevier, Ltd.
Cotton, F. A., Wilkinson, G., and Gaus, P. L. 1995. Basic Inorganic
Chemistry. Third Edition, New York: John Wiley & Son.
Winter, M. J. 1994. d-Blok Chemistry. Oxford: Oxford University Press.
Shriver, D. F., Atkins, P. W., Cooper H. L. 1990. Inorganic Chemistry. Oxford:
Oxford University Press.
Huheey, J. E., 1985. Inorganic Chemistry. Second Edition. New York: Harper
& Row Publisher.
Norman, N. C. 1997. Periodicity and the s- and p-Block Elements. Oxford:
Oxford University Press.
Sudria, I.B.N. & Siregar, M. (2002). Penuntun Belajar Kimia Anorganik II
(Bagian Kedua). Nurusan Pendidikan Kimia FMIPA IKIP Negeri
Singaraja
Silberberg, M.S. (2003). Chemistry The Molecular nature of Matter and
Change. Third Edition. New York : McGraw-Hill Higher Education.
Sumber lain:
iii
PENDAHULUAN
Belajar kimia secara bermakna melibatkan keterkaiatan kajian
aspek/level makroskopik, sub-mikroskopik, dan simbolik. Belajar secara
alami mulai data informasi konkrit kemudian memahami abstrasinya
dengan menggunakan metode ilmiah (siklus belajar eksperiensial Kolb).
Sejumlah variasi siklus belajar saintifik telah dikenal, semua mengacu pada
pendekatan ilmiah. Coba kenali siklus-siklus belajar tersebut dan coba
terapkan secara bergantian untuk meningkatkan kualitas belajar sains anda
yang sekaligus sebagai penambahan modal dasar anda sebagai calon guru.
Variasi siklus belajar sains antara lain:
Sklus eksperiensial Kolb:
Siklus 3E
Siklus 5E
Siklus 7E
Siklus 5M
Siklus belajar deskriptif
Siklus belajar empirical abducted
Siklus belajar hypothetical deductive
1
kajian mengikuti tahapan siklus belajar yang diikuti. Cantumkan
sumber pustaka sesuai dengan penulisan sumber (nama dan
tahun) pada informasi penting yang anda tulis dalam teks
deskripsi teori maupun pembahasan.
2
1. Sejarah singkat penemuan unsur-unsur alkali (sub-pokok bahasan
ke-1)
1
yang sama.
2. Niobium Niobium Niobium pada Bijih merupakan
ditemukan didapatkan dari mulanya dikenali sejenis batu]
oleh Charles proses ekstraksi oleh C. Hatchett
yang
Hatchett pada tahun 1801
bijih dengan
seorang yang berhasil mengandung
menggunakan mengisolasi mineral penting
kimiawan dari
Inggris pada HF membentuk oksidanya sebagai baik itu logam
tahun 1801 senyawa unsur columbium maupun non
yang berhasil K 3NbOF 5 .2H 2O dan mineral logam.
mengisolasi yang mudah columbit. Sementara Ekstraksi adalah
oksidanya larut itu, A.G Ekeberg
suatu proses
sebagai pada tahun 1802
pemisahan suatu
unsure mengidentifikasi
zat berdasarkan
columbium adanya unsure baru
perbedaan
dari mineral yang disebut
kelarutannya
columbit. tantalum. Kemudian
terhadap dua
Mineral tahun 1844 H Rose
cairan tidak
columbit berhasil
saling larut yang
kemudian menunjukkan bahwa
berbeda,
diketahui mineral columbit
biasanya air dan
mengandung ternyata
yang
dua unsur mengandung dua
lainnya pelarut
salah satunya unsur yang berbeda
organik.
adalah (yaitu unsur niobium
tantalum yang dan tantalum) salah
kemudian satunya adalah
diberi nama tantalum yang diberi
niobium yang nama lain Niobium.
artinya anak Niobium didapatkan
tantalum. dari proses ekstraksi
bijih dengan
menggunakan HF
membentuk
senyawa
K3NbOF5.2H2O yang
mudah larut
*Baris diisi penuh jika semua jenis pengetahuan terkait di temukan
(teridentifikasi)
b.Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):
Sejarah penemuan unsur vanadium dan niobium
c. Pustaka rujukan:
Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya.
Bandung: Yrama Widya.
Sudria, I.B.N dan Manimpan Siregar. 2002. Kimia Anorganik II.
Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.
2
Wardhani. 2010. Unsur-Unsur Golongan I A. Dalam
https://kyoshiro67.files.wordpress.com/2010/04/gol-ia.pdf. Diunduh pada
20 Februari 2017.