Anda di halaman 1dari 8

BUKU PANDUAN BELAJAR MAHASISWA

MATA KULIAH : KIMIA ANORGANIK II


KODE : KIM 6314
SKS/JS : 3/3
SEMESTER : IV
TAHUN AKADEMIK: 2016/2017

PENGASUH : DR. IDA BAGUS


NYOMAN SUDRIA, M.Sc

NAMA : IDA AYU PUTU SURYA


EKA PRATIWI
NIM : 1513031010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2017

i
PEDOMAN UMUM PERKULIAHAN
1. Siswa berpartisifasi aktif dalam proses pembelajaran
2. Pembelajaran setiap topik mengikuti SAP dan secara lebih rinci
mengikuti buku panduan belajar mahasiswa yang secara umum
melibatkan
(a) tugas persiapan kuliah eksplorasi, analisis, dan presentasi materi
suatu pokok bahasan/topik kajian dari berbagai sumber oleh
kelompok ganjil/genap secara acak,
(b) presentasi hasil eksplorasi dan diskusi/informasi (power poit), dan
(c) tugas pengayaan
3. Ketikan berwarna hitam untuk konsepsi-konsepsi atau informasi dasar
4. Ketikan berwarna biru untuk konsepsi-konsepsi perluasan/advant
5. Ketikan berwarna merah untuk konsepsi-konsepsi atau informasi yang
belum difahami
6. Tatap muka perkuliahan (klarifikasi hasil eksplorasi dan diskusi)
mempertimbangkan informasi dalam buku ajar dan dokumen power
point klarifikatif tambahan oleh dosen.
7. Mahasiswa membuat tugas persiapan kelompok berupa eksplorasi
konsepsi-konsepsi/informasi satu pokok bahasan dari berbagai sumber
setiap topik/pokok bahasan yang akan disajikan dalam bentuk power
point untuk dipresentasikan (oleh 2 kelompok ganjil/genap) dalam sesi
tatap muka di kelas secara bergantian kelompok ganjil untuk topik I, III,
V, VII, IX, XI, XIII (ganjil) dan kelomk genap untuk pertemuan topik II, IV,
VI, VIII, X, XII, XIV
8. Mahasiswa membuat tugas individu berupa 2-3 pertanyaan yang dijawab
sendri dan 2-3 yang ditanyakan kepada penyaji/dosen tentang kajian
pokok bahasan yang akan dibahas setiap tatap muka di kelas.
Pertanyaan di kumpul di awal pertemuan pembahasan topik tersebut
9. Mahasiswa membuat tugas individu berupa sebuah makalah ilmiah
tentang suatu kajian Kimia Anorgank II yang merepresentasikan sikap
dan berpikir kritis serta kreatif dari mahasiswa yang dikumpul pada
minggu ke-12
10.Mahasiswa harus mengikuti kuliah dengan kehadiran minimal 75% dari
total waktu tatap muka
11.Evaluasi keberhasilan perkulihan didasarkan data syarat kehadiran,
penilaian komitmen mengikuti kegiatan belajar (mengerjakan tugas dan
partisifasi aktif dalam kegiatan presentasi/diskusi) sebagai bahan
pertimbangan, rerata skor tugas dengan bobot 30%, UTS (35%), dan UAS
(35%).
12.Kategori penilaian mengikuti pedoman konversi skor skala seratus yang
berlaku di UNDIKSHA yakni A = 85 100; B = 70 84; C = 55 69; D =
40 54; and E = 0 39.
13.Total waktu perkuliahan minimal 12 kali pertemuan

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ...................................................................................................... i
PETUNJUK UMUM .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................. iv
PENGANTAR.............................................................................................. 1
BAB I PERANAN SBM DALAM PEMBELAJARAN ............................... 5
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran ............................

Tugas ............................................................................................ 6
Daftar Pustaka Rujukan ................................................................. 7
BAB II PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMEBALAJARAN ................ 8
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran ............................

Tugas ............................................................................................. 15
Daftar Pustaka Rujukan ................................................................. 16
REFERENCES
Greenwood, N. N. and Earnshaw, A. 2003. Chemistry of the Elements.
Second Edition. Amsterdam: Elsevier, Ltd.
Cotton, F. A., Wilkinson, G., and Gaus, P. L. 1995. Basic Inorganic
Chemistry. Third Edition, New York: John Wiley & Son.
Winter, M. J. 1994. d-Blok Chemistry. Oxford: Oxford University Press.
Shriver, D. F., Atkins, P. W., Cooper H. L. 1990. Inorganic Chemistry. Oxford:
Oxford University Press.
Huheey, J. E., 1985. Inorganic Chemistry. Second Edition. New York: Harper
& Row Publisher.
Norman, N. C. 1997. Periodicity and the s- and p-Block Elements. Oxford:
Oxford University Press.
Sudria, I.B.N. & Siregar, M. (2002). Penuntun Belajar Kimia Anorganik II
(Bagian Kedua). Nurusan Pendidikan Kimia FMIPA IKIP Negeri
Singaraja
Silberberg, M.S. (2003). Chemistry The Molecular nature of Matter and
Change. Third Edition. New York : McGraw-Hill Higher Education.
Sumber lain:

iii
PENDAHULUAN
Belajar kimia secara bermakna melibatkan keterkaiatan kajian
aspek/level makroskopik, sub-mikroskopik, dan simbolik. Belajar secara
alami mulai data informasi konkrit kemudian memahami abstrasinya
dengan menggunakan metode ilmiah (siklus belajar eksperiensial Kolb).
Sejumlah variasi siklus belajar saintifik telah dikenal, semua mengacu pada
pendekatan ilmiah. Coba kenali siklus-siklus belajar tersebut dan coba
terapkan secara bergantian untuk meningkatkan kualitas belajar sains anda
yang sekaligus sebagai penambahan modal dasar anda sebagai calon guru.
Variasi siklus belajar sains antara lain:
Sklus eksperiensial Kolb:
Siklus 3E
Siklus 5E
Siklus 7E
Siklus 5M
Siklus belajar deskriptif
Siklus belajar empirical abducted
Siklus belajar hypothetical deductive

BAB I UNSUR-UNSUR LOGAM ALKALI DAN PERSENYAWAANNYA


A. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Tujuan Pembelajaran**
Dasar*
1. Memahami Melalui penelusuran informasi, presentasi, diskusi, dan latihan
sejarah pengayaan informasi mahasiswa mampu:
penemuan, 1.1 menjelaskan sejarah singkat penemuan unsur-unsur
keberadaan di alkali.
alam, isolasi, 1.2Menjelaskan keberadaaan dan distribusi unsur-unsur
sifat-sifat dan alkali dalam persenyawaannya pada lapisan kerak bumi.
penggunaan 1.3 Menjelaskan cara-cara isolasi unsur-unsur alkali dari
unsur-unsur mineral-mineralnya.
logam-logam 1.4Menjelaskan penggunaan unsur-unsur alkali.
alkali serta 1.5 Menjelaskan sifat-sifat unsur-unsur alkali.
persenyawaan- 1.6Menjelaskan sifat-sifat dan reaksi reaksi senyawa-
persenyawaan senyawa dari unsur alkali
unsur-unsurnya. 1.7Menjelaskan cara-cara pembuatan senyawa-senyawa dari
unsur alkali.
1.8Menjelaskan kegunaan dari senyawa-senyawa unsur
alkali.
Keterangan: * Dikutip dari SAP; ** dikembangkan dari indicator dalam SAP
yang ditambah proses untuk mewujudkan indikator pencapaian kompetensi

B. Persiapan Mengikuti Kuliah


Buat persiapan kuliah secara kelompok (2-3 orang) di luar jam tatap
muka di kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran dan strategi
pembelajaran dalam SAP yang sudah disepakati ( dapat
berkonsultasi pada dosen/pengasuh). Usaha sistematika setiap

1
kajian mengikuti tahapan siklus belajar yang diikuti. Cantumkan
sumber pustaka sesuai dengan penulisan sumber (nama dan
tahun) pada informasi penting yang anda tulis dalam teks
deskripsi teori maupun pembahasan.

2
1. Sejarah singkat penemuan unsur-unsur alkali (sub-pokok bahasan
ke-1)

a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)*


N P. Faktual P. Prosedural P. Konseptual P. Prasyarat
o
1. Vanadium Vanadium vanadium berasal Bijih merupakan
ditemukan diekstraksi dari dari kata vanadis sejenis batu yang
tahun 1801 bijih yaitu nama dewi mengandung
oleh ahli erythronium kecantikan di
mineral penting
pertambanga mendapatkan Skandinavia, pada
n Meksiko vanadium mulanya ditemukan baik itu logam
Manuel del dalam bentuk oleh N.G Selfstrom, maupun non
Rio dalam oksidanya V2O5. di Swedia tahun logam.
bijih timah 1830 bersama-sama Ekstraksi adalah
yang diberi dalam bijih besi. suatu proses
nama Disebut vanadis
karena kaya warna pemisahan suatu
erythronium
di Hidalgo, dalam senyawanya. zat berdasarkan
Meksiko Vanadium perbedaan
Selanjutnya, didapatkan dengan kelarutannya
kimiawan ekstraksi bijih terhadap dua
Swedia yaitu erythronium cairan tidak
Sefstrom mendapatkan
saling larut yang
tahun 1830 vanadium dalam
bentuk oksidanya berbeda,
menemukan
V2O5. biasanya air dan
kembali
elemen metal yang
yang tidak Vanadium pertama lainnya pelarut or
diketahui ditemukan di Mexico ganik.
pada bijih dalam bijih timah
besi dari yang diberi nama
Taberg, erythronium.
Swedia. Ia Kemudian kimiawan
menamakann dari Swedia juga
ya dengan menemukan elemen
vanadium metal dalam bijih
yang berasal besi yang diberi
dari nama nama vanadium.
dewi Pada tahun 1830
skandinavian Wohler memutuskan
yaitu Vanadis. bahwa Erytrhonium
Kemudian dan bijih besi yang
pada tahun ditemukan di
1830, Wohler Swedia adalah unsur
memutuskan yyang sama yakni
bahwa Vanadium.
erythronium
dan
vanadium
adalah
sebuah unsur

1
yang sama.
2. Niobium Niobium Niobium pada Bijih merupakan
ditemukan didapatkan dari mulanya dikenali sejenis batu]
oleh Charles proses ekstraksi oleh C. Hatchett
yang
Hatchett pada tahun 1801
bijih dengan
seorang yang berhasil mengandung
menggunakan mengisolasi mineral penting
kimiawan dari
Inggris pada HF membentuk oksidanya sebagai baik itu logam
tahun 1801 senyawa unsur columbium maupun non
yang berhasil K 3NbOF 5 .2H 2O dan mineral logam.
mengisolasi yang mudah columbit. Sementara Ekstraksi adalah
oksidanya larut itu, A.G Ekeberg
suatu proses
sebagai pada tahun 1802
pemisahan suatu
unsure mengidentifikasi
zat berdasarkan
columbium adanya unsure baru
perbedaan
dari mineral yang disebut
kelarutannya
columbit. tantalum. Kemudian
terhadap dua
Mineral tahun 1844 H Rose
cairan tidak
columbit berhasil
saling larut yang
kemudian menunjukkan bahwa
berbeda,
diketahui mineral columbit
biasanya air dan
mengandung ternyata
yang
dua unsur mengandung dua
lainnya pelarut
salah satunya unsur yang berbeda
organik.
adalah (yaitu unsur niobium
tantalum yang dan tantalum) salah
kemudian satunya adalah
diberi nama tantalum yang diberi
niobium yang nama lain Niobium.
artinya anak Niobium didapatkan
tantalum. dari proses ekstraksi
bijih dengan
menggunakan HF
membentuk
senyawa
K3NbOF5.2H2O yang
mudah larut
*Baris diisi penuh jika semua jenis pengetahuan terkait di temukan
(teridentifikasi)
b.Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):
Sejarah penemuan unsur vanadium dan niobium
c. Pustaka rujukan:
Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya.
Bandung: Yrama Widya.
Sudria, I.B.N dan Manimpan Siregar. 2002. Kimia Anorganik II.
Singaraja: IKIP Negeri Singaraja.

2
Wardhani. 2010. Unsur-Unsur Golongan I A. Dalam
https://kyoshiro67.files.wordpress.com/2010/04/gol-ia.pdf. Diunduh pada
20 Februari 2017.

Anda mungkin juga menyukai