Anda di halaman 1dari 21

BUKU PANDUAN BELAJAR MAHASISWA

MATA KULIAH : KIMIA ANORGANIK I


KODE : KIM 1312
SKS/JS : 3/3
SEMESTER : III
TAHUN AKADEMIK : 2019/2020

PENGASUH : Dr. Ida Bagus Nyoman Sudria, M.Sc


I Putu Eka Septian Adista Putra, S. Pd., MSi

NAMA KELOMPOK
Amelia Aynul Putri 1813031031
Winda Tri Utami 1813031032
Nova Adelia 1813031039
I Gst. Ayu Agung Dyah Armayanti 1813031042

PROGARAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2019

i
PEDOMAN UMUM PERKULIAHAN
1. Siswa berpartisifasi aktif dalam proses pembelajaran
2. Pembelajaran setiap topik mengikuti SAP dan secara lebih rinci mengikuti buku panduan belajar
mahasiswa yang secara umum melibatkan
(a) tugas persiapan kuliah eksplorasi, analisis, dan presentasi materi suatu pokok bahasan/topik
kajian dari berbagai sumber oleh kelompok ganjil/genap secara acak,
(b) presentasi hasil eksplorasi dan diskusi/informasi (power poit), dan
(c) tugas pengayaan
3. Ketikan berwarna hitam untuk konsepsi-konsepsi atau informasi dasar
4. Ketikan berwarna biru untuk konsepsi-konsepsi perluasan/advant
5. Ketikan berwarna merah untuk konsepsi-konsepsi atau informasi yang belum difahami
6. Tatap muka perkuliahan (klarifikasi hasil eksplorasi dan diskusi) mempertimbangkan informasi
dalam buku ajar dan dokumen power point klarifikatif tambahan oleh dosen.
7. Mahasiswa membuat tugas persiapan kelompok berupa eksplorasi konsepsi-konsepsi/informasi satu
pokok bahasan dari berbagai sumber setiap topik/pokok bahasan yang akan disajikan dalam bentuk
power point untuk dipresentasikan (oleh 2 kelompok ganjil/genap) dalam sesi tatap muka di kelas
secara bergantian kelompok ganjil untuk topik I, III, V, VII, IX, XI, XIII (ganjil) dan kelomk genap
untuk pertemuan topik II, IV, VI, VIII, X, XII, XIV
8. Mahasiswa membuat tugas individu berupa 2-3 pertanyaan yang dijawab sendri dan 2-3 yang
ditanyakan kepada penyaji/dosen tentang kajian pokok bahasan yang akan dibahas setiap tatap muka
di kelas. Pertanyaan di kumpul di awal pertemuan pembahasan topik tersebut
9. Mahasiswa membuat tugas individu berupa sebuah makalah ilmiah tentang suatu kajian Kimia
Anorgank II yang merepresentasikan sikap dan berpikir kritis serta kreatif dari mahasiswa
presentasi/diskusi) sebagai bahan pertimbangan, rerata skor tugas dengan bobot 30%, UTS (35%),
dan UAS (35%). yang dikumpul pada minggu ke-12
10. Mahasiswa harus mengikuti kuliah dengan kehadiran minimal 75% dari total waktu tatap muka
11. Evaluasi keberhasilan perkulihan didasarkan data syarat kehadiran, penilaian komitmen mengikuti
kegiatan belajar (mengerjakan tugas dan partisifasi aktif dalam kegiatan
12. Kategori penilaian mengikuti pedoman konversi skor skala seratus yang berlaku di UNDIKSHA
yakni A = 85 – 100; B = 70 – 84; C = 55 – 69; D = 40 – 54; and E = 0 – 39.
13. Total waktu perkuliahan minimal 12 kali pertemuan

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................................. i
PETUNJUK UMUM .......................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... iii
DAFTAR RUJUKAN ........................................................................................................................ iv
PENGANTAR...................................................................................................................................... 1
BAB I PERANAN SBM DALAM PEMBELAJARAN ............................................................... 5
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran …................................................................... 5
Tugas .................................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka Rujukan ......................................................................................................... 7
BAB II PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMEBALAJARAN...................................... 8
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran …...................................................................
Tugas ..................................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka Rujukan ......................................................................................................... 16
REFERENCES
Greenwood, N. N. and Earnshaw, A. 2003. Chemistry of the Elements. Second Edition. Amsterdam:
Elsevier, Ltd.
Cotton, F. A., Wilkinson, G., and Gaus, P. L. 1995. Basic Inorganic Chemistry. Third Edition, New
York: John Wiley & Son.
Winter, M. J. 1994. d-Blok Chemistry. Oxford: Oxford University Press.
Shriver, D. F., Atkins, P. W., Cooper H. L. 1990. Inorganic Chemistry. Oxford: Oxford University Press.
Huheey, J. E., 1985. Inorganic Chemistry. Second Edition. New York: Harper & Row Publisher.
Norman, N. C. 1997. Periodicity and the s- and p-Block Elements. Oxford: Oxford University Press.
Sudria, I.B.N. & Siregar, M. (2002). Penuntun Belajar Kimia Anorganik II (Bagian Kedua). Nurusan
Pendidikan Kimia FMIPA IKIP Negeri Singaraja
Silberberg, M.S. (2003). Chemistry The Molecular nature of Matter and Change. Third Edition. New
York : McGraw-Hill Higher Education.
Sumber lain:

iii
PENDAHULUAN
Belajar kimia secara bermakna melibatkan keterkaiatan kajian aspek/level makroskopik, sub-mikroskopik, dan simbolik. Belajar secara alami mulai data informasi
konkrit kemudian memahami abstrasinya dengan menggunakan metode ilmiah (siklus belajar eksperiensial Kolb). Sejumlah variasi siklus belajar saintifik telah dikenal,
semua mengacu pada pendekatan ilmiah. Coba kenali siklus-siklus belajar tersebut dan coba terapkan secara bergantian untuk meningkatkan kualitas belajar sains anda yang
sekaligus sebagai penambahan modal dasar anda sebagai calon guru. Variasi siklus belajar sains antara lain:
 Sklus eksperiensial Kolb:
 Siklus 3E
 Siklus 5E
 Siklus 7E
 Siklus 5M
 Siklus belajar deskriptif
 Siklus belajar empirical abducted
 Siklus belajar hypothetical deductive

BAB I UNSUR GAS HIDROGEN DAN PERSENYAWAANNYA


A. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar* Tujuan Pembelajaran**
1. Memahami sejarah Melalui penelusuran informasi, presentasi, diskusi, dan latihan pengayaan
penemuan, keberadaan informasi mahasiswa mampu:
di alam, isolasi, sifat- 1.1 menjelaskan sejarah singkat penemuan unsurhidrogeni.
sifat dan penggunaan 1.2 Menjelaskan cara-cara isolasi unsurhidrogen.
unsur-unsur non logam 1.3 Menjelaskan keberadaaan dan distribusi unsurhidrogen.
serta persenyawaan- 1.4 Menjelaskan penggunaan unsurhidrogen.
persenyawaan unsur- 1.5 Menjelaskan sifat-sifat unsurhidrogen.
unsurnya. 1.6 Menjelaskan sifat-sifat dan reaksi reaksi persenyawaan dari unsur
hidrogen
1.7 Menjelaskan cara pembuatanjenis-jenispersenyawaan dari unsur
hidrogen.
1.8 Menjelaskan kegunaan dari jenis-jenispersenyawaanhidrogen.
Keterangan: * Dikutip dari SAP; ** dikembangkan dari indicator dalam SAP yang ditambah proses untuk mewujudkan indikator pencapaian kompetensi

B. Persiapan Mengikuti Kuliah

4
Buat persiapan kuliah secara kelompok (2-3 orang) di luar jam tatap muka di kelas sesuai dengan tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran dalam SAP yang sudah
disepakati (dapat berkonsultasi pada dosen/pengasuh). Usaha sistematika setiap kajian mengikuti tahapan siklus belajar yang diikuti. Cantumkan sumber pustaka
sesuai dengan penulisan sumber (nama dan tahun) pada informasi penting yang anda tulis dalam teks deskripsi teori maupun pembahasan.

1. Sejarah singkat penemuan unsur oksigen (sub-pokok bahasan ke-1)

a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)*


1. Fenomena
Oksigen ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele tahun 1773 dengan memanaskan raksa oksida dan berbagai nitrat. Akan tetapi sebelumnya ada beberapa ilmuwan
yang melakukan penelitian mengenai proses pembakaran, sehingga muncullah berbagai teori dari eksperimen yang dilakakukan oleh ilmuwan itu sendiri maupun
dengan eksperimen dari ilmuwan sebelumnya yang berkaitan dengan proses pembakaran.
2. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list
a. Siapa dan kapan unsur oksigen ditemukan pertama kali?
3. Rumusan hipotesis
a. Unsur oksigen ditemukan pada tahun 1773 oleh Carl Wilhelm Scheele.

V. Bebas
Tahun oleh V. Terikat
No P. Faktual P. Prosedural Event V. Kontrol P. Konseptual P. Prasyarat
penemu di (signifikansi)
(Peristiwa)
tempat
1. Philo pada abad 1. Pengurutan Membalikkan Kurang Segala Oksigen Unsur adalah
ke-2 melalui tahun labu yang signifikasn sesuatu yang ditemukan suatu zat yang
percobaannya penemuan. didalamnya berhubungan oleh Carl tidak dapat
mengenai 2. Penentuan terdapat lilin dengan Wilhelm dipisahkan
hubungan signifikansi yang menyala unsur Scheele tahun menjadi zat
antara event sebagai dan kemudian oksigen 1773 dengan yang lebih
pembakaran temuan baru. menutup leher memanaskan sederhana secara
dengan udara. 3. Pengambilan labu. raksa oksida kimia
keputusan

5
2. Robert Hooke sebagai Menurut Kurang dan berbagai
tahun 1667 penemu teorinya signifikasn nitrat.
mengemukakan oksigen bahwa udara
teorinya bahwa yang
udaralah yang menyebabkan
menyebabkan terjadinya
terjadinya pembakaran,
pembakaran. sedangkan api
atau nyala lilin
hanyalah
akibat adanya
panas yang
tinggi.
3. Johann Joachim Menurut Kurang
Becher tahun pendapatnya signifikasn
1667 bahwa dalam
mengemukakan benda terdiri
pendapatnya atas udara, air,
bahwa proses dan mineral,
pembakaran dimana mineral
adalah proses terdiri dari tiga
penguraian konstituen yaitu
yang dapat terrapinguis,
membuat tera
bagian yang mercurialis, dan
mudah terbakar terra lapida.
akan hilang.

6
4. Georg Ernest Menurut Kurang
Stahl tahun teorinya signifikasn
1731 bahwa jika ada
mengemukakan suatu benda
teorinya terbakar maka
mengenai flogiston akan
flogiston (nyala keluar dari
api). benda tersebut
dan diberikan
pada udara
sekitarnya, dan
bagian yang
tersisa setelah
pembakaran
adalahbentuk
asli dari materi
tersebut.
5. Carl Wilhelm Menemukan 1773 oleh Signifikan
Scheele tahun oksigen dengan Carl Wilhelm
1773 memanaskan Scheele di
menemukan gas raksa oksida Swedia.
oksigen dengan dan berbagai
memanaskan nitrat.
raksa oksida
dan berbagai
nitrat

7
6. Joseph Priestley Menemukan 1774 oleh Signifikan
tahun 1774 oksigen dengan Joseph
menemukan gas memfokuskan Priestley di
oksigen dengan cahaya matahari Inggris.
eksperimen ke raksa oksida
yang dan
memfokuskan menghasilkan
cahaya matahari gas yang
ke raksa oksida bernama
dan dephlogisticated
menghasilkan air.
gas yang
bernama
dephlogisticated
air.

7. Antoine Timah dan 1774 oleh Signifikan


Laurent udara Antoine
Lavoisier 1777 dipanaskan di Laurent
melakukan dalam wadah Lavoisier di
percobaan tertutup tidak Perancis.
kuantitatif terjadi
pertama pada peningkatan
oksidasi dan berat.
memberikan
penjelasan
yang benar
tentang
bagaimana
pembakaran
bekerja.

8
*Baris diisi penuh jika semua jenis pengetahuan terkait di temukan (teridentifikasi)
4. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):
Oksigen pertama kali ditemukan oleh Carl Wilhelm Scheele tahun 1773 di Swedia. Ia menemukan gas oksigen dengan memanaskan raksa oksida dan berbagai nitrat. Di sisi
lain terdapat penemu oksigen juga yaitu Joseph Priestley tahun 1774 menemukan gas oksigen dengan eksperimennya yaitu dengan nyala lilin, seekor tikus, dan potongan mint.
Ia juga menyimpulkan bahwa potongan mint yang diletakkan di dalam wadah tertutup dapat mengembelikan udara saat tikus dan nyala api juga berada di dalam wadah
tersebut.

5. Pustaka rujukan:
1. Hakim, Abdullah.
Makalah Oksigen (Kimia Anorganik 1) academia.edu/9536080/MAKALAH_OKSIGEN_kimia_anorganik_1_ (Diakses 5 Oktober 2019).
2. Olensi, Yeva. 2012. Penemuan Oksigen Evolusi atau Revolusi. Bandung: Universitas
Pendidikan Indonesia.
https://www.researchgate.net/profile/Yeva_Olensia/publication/326317641_PENEMUAN_OKSIGEN_EVOLUSI_ATAU_REVOLUSI_Diaj
ukan_untuk_memenuhi_tugas_akhir_mata_kuliah_Filsafat_Ilmu/links/5b45ae56aca272dc385f6c90/PENEMUAN-OKSIGEN-EVOLUSI-
ATAU-REVOLUSI-Diajukan-untuk-memenuhi-tugas-akhir-mata-kuliah-Filsafat-Ilmu.pdf?origin=publication_detail (Diakses 5 Oktober
2019).
3. Siregar, Manimpan dan Sudria. 2000. Buku Ajar Kimia Anorganik I. Singaraja : Jurusan Pendidikan MIPA STKIP.

2. Keberadaan unsur oksigen di bumi (sub-pokok bahasan ke-2)

a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)


1. Fenomena
Oksigen merupakan unsur kimia yang melimpah ketiga di bumi setelah hidrogen dan helium. Oksigeni terdapat dalam bentuk unsur dan merupakan unsur utama
dalam kerak bumi yaitu ± 46,6% massa kerak bumi. Selain itu unsur oksigen juga ditemukan di air 89% dan atmosfer 21%.
2. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list
Dimana tempat ditemukannya unsur oksigen di bumi?
3. Rumusan hipotesis
Unsur oksigen dapat ditemukan paling banyak di kerak bumi karena unsur ini merupakan unsur utama dalam kerak bumi. Selain di kerak bumi juga terdapat
pada air dan atmosfer.
No P. Faktual
P. Prosedural P. Konseptual V. Bebas V. Terikat V. Kontrol P. Prasyarat
(pemanfaatan)

9
1. Oksigen Oksigen Oksigen Unsur Keberadaan Tempat 1. Klasifika
ditemukan merupakan merupakan oksigen unsur ditemukanny si materi
dalam keadaan unsur kimia unsur kimia oksigen a unsur
melimpah di paling paling
dalam kerak oksigen
alam. melimpah di melimpah
Oksigen juga kerak bumi, air, ketiga di alam bumi, air, dalam kerak
merupakan dan atmosfer. setelah dan bumi, air,
unsur utama  Penelusuran hidrogen dan atmosfer. dan
dalam kerak kandungan helium. atmosfer.
bumi yaitu ± oksigen di Oksigen juga Kandungan
46,6% massa kerak bumi. merupakan oksigen di
kerak bumi,  Membandin unsur utama kerak bumi
89% dalam gkan dalam kerak yaitu 46,6%
air, dan kira- jumlah bumi yaitu ±
kira 21% di oksigen 46,6% massa
atmosfer. yang berada kerak bumi,
di berbagai 89% dalam air,
sumber dan kira-kira
yang ada di 21% di
kerak bumi, atmosfer.
air, dan
atmosfer.

4. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):


Oksigen merupakah unsur melimpah ketiga di bumi menuut massanya. Oksigen juga merupakan unsur utama dalam kerak bumi, air, dan atmosfer yaitu kurang
lebih 46,6% massa kerak bumi, 89% dalam air, dan kira-kira 21% di atmosfer. Oksigen berasal dari hasil fotosintesis tumbuhan yang berperan dalam sistem
pernapasan manusia.
5. Pustaka rujukan:
1. Hakim, Abdullah.
Makalah Oksigen (Kimia Anorganik 1) academia.edu/9536080/MAKALAH_OKSIGEN_kimia_anorganik_1_ (Diakses 5 Oktober 2019).
2. Siregar, Manimpan dan Sudria. 2000. Buku Ajar Kimia Anorganik I. Singaraja : Jurusan Pendidikan MIPA
STKIP.

3. Cara isolasi oksigen (gunakan 1-3) (sub-pokok bahasan ke-3)

a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)

10
1. Fenomena
Oksigen merupakan unsur yang paling dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk bernapas. Selain digunakan dalam proses respirasi makhluk hidup, oksigen juga
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oksigen merupakan salah satu komponen penyusun udara yang memiliki persentase cukup besar yaitu ±20,95%.
Melihat jumlah oksigen di dalam udara, oksigen dapat diperoleh melalui proses pemisahan atau isolasi dari udara.
2. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list
Bagaimana proses/prosedur pengisolasian unsur gas oksigen?
3. Rumusan hipotesis
Isolasi gas oksigen dapat dilakukan dari udara menggunakan metode destilasi bertingkat yang berprinsip pada perbedaan titih didih. Metode ini digunakan karena
titik didih komponen penyusun udara tidak berbeda jauh.

11
No P. Faktual P. Prosedural V. bebas V. terikat V. kontrol P. Konseptual P. Prasyarat
1.  Isolasi unsur Proses isolasi gas oksigen : Adanya variasi Unsur gas oksigen Metode yang Unsur gas oksigen 1. Destilasi bertingkat
gas oksigen suhu dalam proses yang diisolasi dari digunnakan dalam diisolasi dari udara adalah suatu proses
dapat 1. Udara dialirkan melalui filter agar destilasi udara proses isolasi gas bebas pemurnian zat cair
dilakukan terbebas dari kotoran bertingkat untuk
oksigen adalah menggunakan yang komponen
dengan metode 2. Udara yang sudah disaring diberi memisahkan udara destilasi metode destilasi penyusunnya memiliki
distilasi tekanan dan didinginkan hingga mencair dari komponen
bertingkat bertingkat karena perbedaan titik didih
bertingkat 3. uap air terpisah dari udara cair dengan gas-gas
menggunakan masuk ke kolom filter sedangkan CO2 penyusunnya terdapat perbedaan tidak jauh berbeda
udara. terpisah dari udara cair karena tidak ikut titik didih antara dengan zat yang akan
 Unsur oksigen berubah bentuk menjadi cair. gas-gas penyusun dmurnikan.
terdapat di Selanjutnya udara cair dialirkan menuju udara. 2. Komponen penyusun
udara sebanyak kolom penyulingan udara antara lain
21% 4. Suhu pada udara cair dinaikkan secara nitrogen sebanyak
bertahap. Pertama, suhu pada udara cair ±78,08%, oksigen
dinaikkan hingga -196°C sehingga
sebanyak ±20,95%,
Nitrogen menguap
5. Suhu kembali dinaikkan menjadi -187°C Argon sebanyak
sehingga Argon menguap sehingga ±0,93%, karbon
menyisakan oksigen cair. dioksida dan uap air
6. Oksigen cair kemudian suhunya sebanyak ±0,05%.
dinaikkan menjadi -183°C sehingga
menguap membentuk fase gas. Gas
oksigen selanjutnya dialiri dan
ditampung.

a. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):


Isolasi gas oksigen didapatkan dari proses destilasi bertingkat udara cair. Proses destilasi bertingkat digunakan karena komponen penyusun udara
memiliki perbedaan titik didih yang tidak terlalu jauh. Dalam proses destilasi bertingkat, udara disaring dari pengotor kemudian diberi tekanan dan
didinginkan agar menjadi cair. Pada proses ini karbon dioksida tidak ikut mencair sehingga udara cair terpisah dari karbon dioksida. Setelah terpisah,
udara cair tadi akan dialirkan menuju kolom penyulingan. Dengan memvariasikan suhu maka secara berurutan nitrogen akan menguap terlebih dahulu,
diikuti oleh argon sehingga didapat oksigen.
b. Pustaka rujukan:
Extraction of oxygen and nitrogen from liquid air(https://www.youtube.com/watch?v=J6J47XX55CU)

12
Rabianti dan Nurwahida. 2017. Makalah Kimia Analitik II “Destilasi Fraksinasi”. Makasar: Fakultas MIPA Universitas Negeri Makasar

1.

4. Sifat -sifat unsur oksigen (sub-pokok bahasan ke-4)

a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)


1. Fenomena (konteks/latarbelakang) dalam bentuk paragraf:
Sifat oksigen akan menentukan kegunaan dari oksigen sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Oksigen memiliki sifat berupa gas tidak berwarna, tidak berbau dab
tidak berasa serta memiliki titik leleh dan titik didih yang rendah. Selain itu oksigen tidak dapat berdiri sendiri seperti gas mulia
2. Informasiawal menujurumusanmasalahinvestigasi( mengamati/ M1 ) dalambentuk list:
- Jelaskan sifat fisika dari unsur oksigen
- Jelaskan sifat kimia dari unsur oksigen
3. Rumusan hipotesis ( jawaban sementara terhadap rumusan masalah)
- Dilihat dari sifat fisikanya oksigen merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa
- Dilihat dari sifat kimianya oksigen merupakan unsur yang tidak dapat berdiri sendiri seperti gas mulia karena oksigen harus berikatan agar stabil.
N P. Faktual P. Prosedural P. Konseptual V. Bebas V. Terikat V. Kontrol P. Prasyarat
o
 Unsur  Mengidentifika  Oksigen Unsur Oksigen Sifat-sifat
oksigen sih contoh- memiliki oksigen sebagai kimia
mudah contoh reaksi sifat oksidator
mengoksidas (persamaan reaktif Reaksi-
i logam. reaksi) yang sebagai reaksi yang
Contoh melibatkan oksidator melibatkan
reaksi antara unsur oksigen  Oksigen oksigen
L + O2 sbg reaktan mampu
LO2  Meganalisis mengoksid
 Unsur unsur oksigen asi
oksigen sbg oksidator logam/uns
bereaksi yakni ur
dengan mengalami sehingga
 Dalam reaksi penurunan memiliki
oksigen bilangan biloks
mengalami oksidasi yang
penurunan selanjutny

13
bilangan a bersifat
oksidasi. sebagai
oksidator.

 Oksigen  Menguji sifat Unsur


merupakan fisika oksigen
gas tidak memiliki
memiliki sifat fisika.
warna, tidak Oksigen
berbau dan memiliki
tidak berasa. titik didih,
Titik didih titik leleh.
dan titik
leleh dari
oksigen
yaitu-182,95o
C dan
-218,79o C

a. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):


Oksigen memiliki 2 sifat yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Pada sifat fisika, oksigen merupakan gas yang tidak memiliki warna, tidak berbau dan tidak
berasa serta memiliki titik didih -182,95 o C dan titik leleh -218,79o C. Oksigen cair memiliki warna biru langit. O 2 dapat larut dalam air dengan
kelarutan 5% volume pada 0o C. Semakin besar tekanan, kelarutan O 2 dalam air semakin besar. Sedangkan sifat kimia, Pada suhu dan tekanan biasa,
oksigen didapati sebagai dua atom oksigen dengan formula kimia O 2.Oksigen merupakan unsur yang tidak dapat berdiri sendiri seperti gas mulia.
b. Pustaka rujukan:
Widyarini, Astridkk.2013, Makalah Kimia Anorganik 1 Oksigen.Universitas Jambi: Jambi

5. Penggunaan unsur hidrogen (gunakan 1-4konsep) (sub-pokok bahasan ke-5)

14
a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)
1. Fenomena (konteks/latarbelakang) dalambentukparagraf:
Oksigen sangat diperlukan oleh makhluk hidup karena oksigen digunakan untuk proses respirasi. Tanpa adanya oksigen makhluk hidup akan musnah karena
tidak dapat bernapas.
2. Informasiawalmenujurumusanmasalahinvestigasi( mengamati/ M1 ) dalambentuk list:
a. Apa saja kegunaan- kegunaan dari unsur oksigen?
3. Rumusan hipotesis ( jawaban sementara terhadap rumusan masalah)
Oksigen digunakan sebagai bahan respirasi untuk makhluk hidup selain itu dalam bentuk O 3 oksigen digunakan sebagai pelindung bumi dari paparan sinar
matahari

No P. Faktual P. Prosedural P. Konseptual V. bebas V. terikat V. kontrol P. Prasyarat

15
 Oksigen dalam bentuk  Oksigen  Oksigen Kegunaa Unsur Bentuk Sifat oksigen
O2 digunakan untuk dibutuhka merupakan n unsur oksigen ikatan
respirasi pada makhluk n untuk unsur oksigen oksigen
hidup menghasil paling
 Oksigen dalam bentuk kan ATP penting
O3 digunakan untuk saat dalam
melindungi permukaan respirasi kehidupan
bumi dari radiasi sinar aerob pada sehari-hari.
ultraviolet tubuh Sebagaian
 Oksigen di industri di  O3 besar
gunakan untuk poroses berfungsi digunakan
pembakaran untuk untuk
 Oksigen digperlukan menghalau proses
dalam peningkatan sinar penormala
kualitas baja karbon. ultraviolet n
 Gas oksigen diperlukan masuk ke pernafasan
dalam pernapasan di bumi.  Oksigen
rumah sakit, kapal  Peningkat merupakan
selam an kualitas unsur
baja yang yang
dapat paling
penting
untuk
melindungi
manusia
dari sinar
ultraviolet
 Gas
oksigen
diperlukan
dalam
penormala
n
pernapasan
makhluk

16
hidup
(digabung
dengan
yang atas)
 Oksigen
sebagai
bahan
untuk
peningkata
n kualitas
baja
karbon.
 Oksigen

17
a. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):
Oksigen merupakan unsur paling penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebagaian besar digunakan untuk proses pernafasan dan untuk melindungi
manusia dari sinar ultraviolet. Oksigen dalam bentuk O2 dihasilkan dari air siaobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosistesis dan digunakan
untuk respirasi pada makhluk hidup Oksigen juga dibutuhkan untuk menghasilkan ATP saat respirasi aerob pada tubuh. Terdapat pula oksigen
lainnya, yaitu ozon (O3). Lapisan ozon pada atsmosfer membantu melindungi biosfer dari radiasi ultraviolet, Oksigen dalam bentuk O3 digunakan
untuk melindungi permukaan bumi dari radiasi sinar ultraviolet.
b. Pustaka rujukan:
Widyarini, Astridkk.2013, Makalah Kimia Anorganik 1 Oksigen.Universitas Jambi: Jambi

6. Persenyawaan Oksigen (sub-pokok bahasan ke-n)

Pengetahuan (dengan penalaran induktif)


1. Fenomena
Oksigen merupakan unsur yang paling dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk bernapas. Selain digunakan dalam proses respirasi makhluk hidup,
oksigen juga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Oksigen merupakan salah satu komponen penyusun udara yang memiliki persentase
cukup besar yaitu ±20,95%. Melihat jumlah oksigen di dalam udara, oksigen dapat diperoleh melalui proses pemisahan atau isolasi dari udara.
2. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list
Bagaimana proses/prosedur persenyawaan unsur gas oksigen?
3. Rumusan hipotesis

18
No P. Faktual P. Prosedural V. bebas V. terikat V. kontrol P. Konseptual P. Prasyarat
1. Contoh:  Menggolongk Oksida- Sifat asam Reaksi  Oksida non 
 CO2 + H2O an jenis-jenis oksida non dengan air logam dari kir
H2CO3(aq) persenyawaan logam ke kanan dalam
oksigen. SPU dalam air
H2CO3 (reaksi  Mengurutkan
kesetimbangan memilki sifat
pH
) H+ + HCO3-  Mengidentifik asam yang
Dengan pH = ... asi oksida tinggi (pH
 KNO3 + H2O asam semakin
(palingtinggi) rendah)
 SiO2 + H2O
 PO3 + H2O
 ClO4
Reaksi pada
SPU tetap di
reksikan
 H2CO3,
H2SO3,
H3PO3

c. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):


Persenyawaan oksigen ada beberapa macam yaitu senyawa air, oksida asam, oksida basa dan peroksida . Akan tetapi persenyawaan oksigen yang paling
dikenal adalah senyawa air(H2O).
d. Pustaka rujukan:
https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_hidroksida
https://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen

19
C. Kajian materi tatap muka di kelas (presentasi didukung power point dan diskusi) mengikuti siklus belajar ……………………………… untuk sub-pokok
bahasan berikut.

1. …………………………………………………………………… (sub-pokok bahasan ke-1)

a. Hasil diskusi
Penguatan (informasi/pengetahuan & reasoning) masing-masing jenis pengetahuan (temasuk konsepsi):
……………………………………………………………………………………
Masalah-masalah yang muncul dalam diskusi kelas
………………………………………………………………………………………………
b. Simpulan (generalisasi): sub-pok bahasan ke-1
……………………………………………………………………………………………………….

2. ……………………..…………………… (sub-pokok bahasan ke-n)


6. Hasil diskusi
Penguatan (informasi/pengetahuan & reasoning) masing-masing jenis pengetahuan (temasuk konsepsi):
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………
Masalah-masalah yang muncul dalam diskusi kelas
………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………….
7. Simpulan (generalisasi)sub-pok bahasan ke-n:
……………………………………………………………………………………………………….

20
TUGAS (Kelompok) meliputi kegiatan D, E, dan F
D. Rancangan Verifikasi (penalaran deduktif)
1. Pengetahuan
Susun ulang (boleh direvisi) keterkaitan pengetahuan mengikuti penalaran deduktif seperti berikut
No P. Konseptual V. bebas V. terikat V. Kontrol P. Prosedural P. Faktual P. Prasyarat

*Baris menunjukkan keterkaitan jenis pengetahuan (semestinya)


2. Buat rancangan cara membuktikan secara ilmiah kebenaran konsepsi (pengetahuan konseptual) dengan memberdayakan pengetahuan prosedural, dan faktual (lebih
sederhana per sub-pokok bahasan).
……………………………………………………………………………………
3. Buat komentar dalam bentuk alasan mengapa metakognitif yang anda rumuskan penting dalam konstrusi pengetahuan-pengetahuan dalam sub-pokok bahasan terkait!
……………………………………………………………………………………….
E. Rangkuman
Buat rangkuman belajar pokok bahasan di atas (yang anda lakukan)
…………………………………………………………
F. Daftar Pustaka Rujukan (keseluruhan untuk topik ini):

21

Anda mungkin juga menyukai