Anda di halaman 1dari 21

BUKU PANDUAN BELAJAR MAHASISWA

MATA KULIAH : KIMIA ANORGANIK I


KODE : KIM 1312
SKS/JS : 3/3
SEMESTER : III
TAHUN AKADEMIK: 2019/2020

PENGASUH : DR. IDA BAGUS NYOMAN SUDRIA, M.Sc


I Putu Eka Septian Adista Putra, SPd., Msi

NAMA : Amelia Aynul Putri (1813031031)


Winda Tri Utami (1813031032)
Nova Adelia (1813031040)
I Gst. Ayu Agung Dyah Armayanti (1813031042)

PROGARAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2019

i
PEDOMAN UMUM PERKULIAHAN
1. Siswa berpartisifasi aktif dalam proses pembelajaran
2. Pembelajaran setiap topik mengikuti SAP dan secara lebih rinci mengikuti buku panduan
belajar mahasiswa yang secara umum melibatkan
(a) tugas persiapan kuliah eksplorasi, analisis, dan presentasi materi suatu pokok
bahasan/topik kajian dari berbagai sumber oleh kelompok ganjil/genap secara acak,
(b) presentasi hasil eksplorasi dan diskusi/informasi (power poit), dan
(c) tugas pengayaan
3. Ketikan berwarna hitam untuk konsepsi-konsepsi atau informasi dasar
4. Ketikan berwarna biru untuk konsepsi-konsepsi perluasan/advant
5. Ketikan berwarna merah untuk konsepsi-konsepsi atau informasi yang belum difahami
6. Tatap muka perkuliahan (klarifikasi hasil eksplorasi dan diskusi) mempertimbangkan
informasi dalam buku ajar dan dokumen power point klarifikatif tambahan oleh dosen.
7. Mahasiswa membuat tugas persiapan kelompok berupa eksplorasi konsepsi-
konsepsi/informasi satu pokok bahasan dari berbagai sumber setiap topik/pokok bahasan
yang akan disajikan dalam bentuk power point untuk dipresentasikan (oleh 2 kelompok
ganjil/genap) dalam sesi tatap muka di kelas secara bergantian kelompok ganjil untuk topik
I, III, V, VII, IX, XI, XIII (ganjil) dan kelomk genap untuk pertemuan topik II, IV, VI, VIII, X, XII,
XIV
8. Mahasiswa membuat tugas individu berupa 2-3 pertanyaan yang dijawab sendri dan 2-3
yang ditanyakan kepada penyaji/dosen tentang kajian pokok bahasan yang akan dibahas
setiap tatap muka di kelas. Pertanyaan di kumpul di awal pertemuan pembahasan topik
tersebut
9. Mahasiswa membuat tugas individu berupa sebuah makalah ilmiah tentang suatu kajian
Kimia Anorgank II yang merepresentasikan sikap dan berpikir kritis serta kreatif dari
mahasiswa presentasi/diskusi) sebagai bahan pertimbangan, rerata skor tugas dengan
bobot 30%, UTS (35%), dan UAS (35%). yang dikumpul pada minggu ke-12
10. Mahasiswa harus mengikuti kuliah dengan kehadiran minimal 75% dari total waktu tatap
muka
11. Evaluasi keberhasilan perkulihan didasarkan data syarat kehadiran, penilaian komitmen
mengikuti kegiatan belajar (mengerjakan tugas dan partisifasi aktif dalam kegiatan
12. Kategori penilaian mengikuti pedoman konversi skor skala seratus yang berlaku di
UNDIKSHA yakni A = 85 – 100; B = 70 – 84; C = 55 – 69; D = 40 – 54; and E = 0 – 39.
13. Total waktu perkuliahan minimal 12 kali pertemuan

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................................... i
PETUNJUK UMUM ............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
DAFTAR RUJUKAN .............................................................................................................. iv
PENGANTAR .......................................................................................................................... 1
BAB I PERANAN SBM DALAM PEMBELAJARAN ............................................................... 5
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran …. ....................................................

Tugas ...................................................................................................................... 6
Daftar Pustaka Rujukan ........................................................................................... 7
BAB II PENDEKATAN, METODE, DAN TEKNIK PEMEBALAJARAN ......................................... 8
Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran …. ....................................................

Tugas ....................................................................................................................... 15
Daftar Pustaka Rujukan ........................................................................................... 16
REFERENCES
Greenwood, N. N. and Earnshaw, A. 2003. Chemistry of the Elements. Second Edition.
Amsterdam: Elsevier, Ltd.
Cotton, F. A., Wilkinson, G., and Gaus, P. L. 1995. Basic Inorganic Chemistry. Third Edition,
New York: John Wiley & Son.
Winter, M. J. 1994. d-Blok Chemistry. Oxford: Oxford University Press.
Shriver, D. F., Atkins, P. W., Cooper H. L. 1990. Inorganic Chemistry. Oxford: Oxford University
Press.
Huheey, J. E., 1985. Inorganic Chemistry. Second Edition. New York: Harper & Row Publisher.
Norman, N. C. 1997. Periodicity and the s- and p-Block Elements. Oxford: Oxford University
Press.
Sudria, I.B.N. & Siregar, M. (2002). Penuntun Belajar Kimia Anorganik II (Bagian Kedua).
Nurusan Pendidikan Kimia FMIPA IKIP Negeri Singaraja
Silberberg, M.S. (2003). Chemistry The Molecular nature of Matter and Change. Third Edition.
New York : McGraw-Hill Higher Education.
Sumber lain:

iii
PENDAHULUAN
Belajar kimia secara bermakna melibatkan keterkaiatan kajian aspek/level makroskopik, sub-
mikroskopik, dan simbolik. Belajar secara alami mulai data informasi konkrit kemudian memahami
abstrasinya dengan menggunakan metode ilmiah (siklus belajar eksperiensial Kolb). Sejumlah
variasi siklus belajar saintifik telah dikenal, semua mengacu pada pendekatan ilmiah. Coba kenali
siklus-siklus belajar tersebut dan coba terapkan secara bergantian untuk meningkatkan kualitas
belajar sains anda yang sekaligus sebagai penambahan modal dasar anda sebagai calon guru.
Variasi siklus belajar sains antara lain:
• Sklus eksperiensial Kolb:
• Siklus 3E
• Siklus 5E
• Siklus 7E
• Siklus 5M
• Siklus belajar deskriptif
• Siklus belajar empirical abducted
• Siklus belajar hypothetical deductive

BAB I UNSUR FOSFOR PERSENYAWAANNYA


A. Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar* Tujuan Pembelajaran**
1. Memahami sejarah Melalui penelusuran informasi, presentasi, diskusi, dan latihan
penemuan, keberadaan pengayaan informasi mahasiswa mampu:
di alam, isolasi, sifat- 1.1 menjelaskan sejarah singkat penemuan unsur fosfor.
sifat dan penggunaan 1.2 Menjelaskan cara-cara isolasi unsur fosfor.
unsur-unsur non logam
serta persenyawaan- 1.3 Menjelaskan keberadaaan dan distribusi unsur fosfor.
persenyawaan unsur- 1.4 Menjelaskan penggunaan unsur fosfor.
unsurnya. 1.5 Menjelaskan sifat-sifat unsur fosfor.
1.6 Menjelaskan sifat-sifat dan reaksi reaksi persenyawaan dari
unsur fosfor
1.7 Menjelaskan cara pembuatanjenis-jenis persenyawaan dari
unsur fosfor.
1.8 Menjelaskan kegunaan dari jenis-jenis persenyawaan fosfor.
Keterangan: * Dikutip dari SAP; ** dikembangkan dari indicator dalam SAP yang ditambah proses
untuk mewujudkan indikator pencapaian kompetensi

B. Persiapan Mengikulti Kuliah


Buat persiapan kuliah secara kelompok (2-3 orang) di luar jam tatap muka di kelas sesuai
dengan tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran dalam SAP yang sudah disepakati
(dapat berkonsultasi pada dosen/pengasuh). Usaha sistematika setiap kajian mengikuti tahapan
siklus belajar yang diikuti. Cantumkan sumber pustaka sesuai dengan penulisan sumber (nama
dan tahun) pada informasi penting yang anda tulis dalam teks deskripsi teori maupun
pembahasan.

1
1. Sejarah singkat penemuan unsur fosfor ( I Gst. Ayu Agung Dyah Armayanti dan Nova Adelia)
a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)*
Penemuan unsur fosfor bermula pada saat para ahli kimia sedang gencar dalam pencarian philosoper’s
stone atau batuan filsuf yang dipercayai dapat mengubah logam menjadi emas. Dalam pencarian
philosopher’s stone ini, Hennig Brand secara tidak sengaja menemukan unsur fosfor yang berwarna
putih kekuningan pada saat mendestilasi 50 ember urine dengan karbon. Berdasarkan temuan Hennig
Brand, Robert Boyle mencoba menemukan unsur fosfor dengan metodenya sendiri yaitu menggunakan
urine yang dicampurkan dengan pasir yang mengandung persenyawaan silikon.
b. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list
Siapa yang menemukan unsur fosfor?
c. Rumusan hipotesis
Unsur fosfor ditemukan oleh Robert Boyle
V. Bebas
V. Terikat
P. Event Tahun
No P. Faktual (signifikansi V. Kontrol P. Konseptual P. Prasyarat
Prosedural (Peristiwa) oleh )
penemu

1. Hannig 1. Pengurut Hennig Brand 1669 oleh signifikan Segala Fosfor Unsur adalah
Brand an tahun memanaskan Hennig sesuatu ditemukan oleh suatu zat yang
menemukan penemua campuran Brand di yang Robert Boyle di tidak dapat
n.
unsur fosfor pasir dengan Jerman berhubung Inggris pada dipisahkan
dalam urin 2. Penentua urin hingga an dengan tahun 1680 menjadi zat
pada tahun n menjadi pasta unsur dengan cara yang lebih
1669 signifika kemudian fosfor memanaskan sederhana
nsi event mendestilasin campuran pasir secara kimia
sebagai ya hingga dengan urine
temuan
menemukan hingga
baru.
unsur membentuk
3. Pengamb berwarna pasta dan
ilan kekuningan kemudian
keputusa yang memiliki mendestilasinya
n sebagai kemampuan sehingga
penemu
untuk bersinar memperoleh
fosfor
dalam unsur berwarna
kegelapan kekuningan
yang yang memiliki
selanjutnya kemampuan
disebut untuk bersinar
phosporus dalam
kegelapan yang
2. Robert Boyle 1680 oleh Sangat selanjutnya
Boyle memodifikasi Robert signifikasn dikenal sebagai
menemukan metode Boyle di fosfor putih.
unsur fosfor Hennig Inggris
dalam urine Brand dalam
yang penemuan
dicampurka usur fosfor.
n dengan Robert Boyle
pasir putih menemukan
unsur fosfor

2
pada tahun dengan
1680 memanaskan
campuran
urin dengan
pasir yang
kemudian
menghasilka
n materi
berwarna
putih
kekuningan
yang
selanjutnya
dikenal
sebagai
fosfor putih

d. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):


Unsur fosfor merupakan unsur ke-13 yang ditemukan pada abad ke-17. Penemuan unsur fosfor ini
bermula dari pencarian batuan filsuf atau philosopher stone yang dipercayai dapat mengubah logam
biasa menjadi emas. Berdasarkan hal ini Hennig Brand pada tahun 1669 berusaha mencari batuan ini.
Ia memanaskan 50 ember urin manusia hingga membentuk pasta, kemudian mendestilasi pasta
tersebut hingga diperoleh residu berupa unsur berwarna putih kekuningan. Hennig Brand secara tidak
sengaja menemukan unsur yang Ia kira sebagai batuan filsuf karena unsur ini juga berwarna
kekuningan.
Pada tahun 1680 Robert Boyle yang tertarik dengan temuan Brand mencoba membuat/menemukan
fosfor dengan metode yang sama tetapi dalam metodenya Boyle menambahkan pasir putih yan di
dalamnya mengandung senyawa silikat. Melalui metodenya, Boyle memperoleh unsur fosfor dengan
kuantitas yang lebih banyak daripada milik Barnd.
e. Pustaka rujukan:
Newth, G.S. 1905. A Text Book of Inorganic Chemistry 11th edition. London: Longmas, Green, and
CO.

McPherson, William dan Henderson. 2007. An Elementary Study of Chemistry. U.S.A: Ohio State
University

2. Keberadaan unsur fosfor (Amelia Aynul Putri dan Winda Tri Utami)
a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)
Di alam fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organic dan senyawa fosfat
anorganik. Fosfat organic adalah sebutan untuk senyawa fosfat yang terkandung dalam
binatang dan tumbuhan. Sedangkan fosfat anorganik adalah senyawa fosfat yang terdapat pada
tanah, batuan dan air. Fosfat dalam air laut, berada dalam bentuk senyawa organic dan
anorganik. Dalam bentuk senyawa organic, fosfor dapat juga berupa gula fosfat dan hasil
oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein. Sedangkan dalam bentuk senyawa anorganik
meliputi ortofosfat dan polifosfat.
b. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list:
Dimana tempat ditemukannya unsur fosfor di alam?
c. Rumusan hipotesis ( jawaban sementara terhadap rumusan masalah)

3
Di alam ini terdapat dua jenis fosfor yaitu senyawa fosfat organic terdapat pada tumbuhan dan hewan
dan senyawa fosfat anorganik terdapat pada air dan tanah.
No
P. Faktual P.Prosedural V. Bebas V. Terikat V. Kontrol P. Konseptual P. Prasyarat
.
1. Unsur fosfor di • Penelurusa Senyawa • Tempat Tempat Kelimpahan • Fosfat
kerak bumi n fosfat ditemuk ditemukanny unsur fosfor di organic
terdapat 0,12% keberadaan organic dan annya a unsur fosfor kerak bumi adalah
fosfor di fosfat fosfat di alam dan 0,12% serta di sebutan
alam. anorganik organic di kerak alam terdapat untuk
• Penelusura dan bumi. dalam dua senyawa
n anorgan bentuk yaitu fosfat
keberadaan ik di senyawa yang
senyawa alam. organik dan terkandu
fosfat anorganik. ng dalam
organic binatang
dan dan
senyawa tumbuha
anorganik n.
2. Fosfor di alam
terdapat dalam di alam. • Fosfat
dua bentuk anorgani
yaitu k adalah
senyawa
• Fosfat
fosfat
organik
yang
terbuat
terdapat
dari gugus
pada
fosfat
tanah,
yang
batuan
dihubung
dan air.
kan
dengan
gugus
organik.
• Fosfat
anorganik
adalah
senyawa
fosfat
yang
terdapat
pada
tanah,
batuan
dan air.
Dalam
bentuk
senyawa
anorganik
meliputi
ortofosfat
dan
polifosfat
d. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya)

Unsur fosfor pada kerak bumi memilki kelinpahan 0,12% serta keberadaannya relative sedikit dan
mudah mengendap Unsur fosfor di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu senyawa organik dan
senyawa anorganik. Senyawa fosfat organic adalah sebutan untuk senyawa fosfat yang terkandung
dalam binatang dan tumbuhan. Dalam bentuk senyawa organic, fosfor dapat juga berupa gula fosfat

4
dan hasil oksidasinya, nukloeprotein dan fosfo protein, sedangkan S\enyawa fosfat anorganik.
Fosfat anorganik adalah senyawa fosfat yang terdapat pada tanah, batuan dan air. Dalam bentuk
senyawa anorganik meliputi ortofosfat dan polifosfat. Oleh decomposer atau pengurai, fosfat yang
berasal dari tumbuhan serta hewan yang mati kemudian diuraikan menjadi fosfat anorganik. Fosfor
juga merupakan unsur yang esensial bagi tumbuhan tingkat dan algae, sehingga unsur ini menjadi
faktor pembatas bagi tumbuhan dan algae akuatik serta sangat mempengaruhi tingkat produktivitas
perairan. Fosfat banyak ditemui pada fosil dan batu karang, karena fosfat dari air tanah atau air
laut terurai dan selanjutnya mengendap pada sedimen laut.

e. Pustaka Rujukan

Siregar, Manimpan dan Sudria. 2000. Buku Ajar Kimia Anorganik I. Singaraja: Jurusan

Pendidikan MIPA STKIP Singaraja

3. Isolasi unsur fosfor (I Gst. Ayu Agung Dyah Armayanti)


a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)
Fosfor tidak dapat ditemukan dalam keadaan unsur bebas di alam karena sifatnya yang sangat reaktif
sehingga hanya ditemukan dalam bentuk pesenyawaannya saja. Untuk memperoleh unsur fosfor,
tentunya dapat dilakukan isolasi atau ekstraksi dari persenyawaan-persenyawaan fosfor di alam salah
satunya dengan mengisolasi fosfor dari fluoroapatit.
b. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list:
Bagaimana cara mengisolasi unsur fosfor dari fluoroapatit?
c. Rumusan hipotesis ( jawaban sementara terhadap rumusan masalah)
Isolasi unsur fosfor dari batuan fluoroapatit dapat dilakukan dengan cara memanaskan batuan tersebut
dengan arang (karbon) serta pasir (silika).
No P. Faktual P. Prosedural V. Bebas V. Terikat V. Kontrol P. Konseptual P. Prasyarat
1. Unsur fosfor Proses isolasi Proses terbatas Fosfor putih Isolasi fosfor Unsur fosfor dalam • Reaksi yang terlibat
dapat diisolasi fosfor : hanya sampai yang diperoleh menggunakan bentuk alotrop dalam proses :
dari 1. Batuan fosfat terbentuk fosfor dari isolasi metode fosfor putih dapat 4 Ca5(PO4)3F + 18
persenyawaan (fluoroapatit) putih
menggunakan pemanasan diisolasi dari batuan SiO2 + 30 C → 3 P4 +
nya di alam dipanaskan di 30 CO + 18 CaSiO3 +
dalam bentuk dalam oven batuan fosfat batuan fluoroapatit dengan
2 CaF2
batuan. Fosfor dengan suhu (fluoroapatit) fluoroapatit yang cara memanaskan • Sifat fosfor putih
putih diisolasi sangat tinggi disertai silika batuan tersebut di yang mudah
dari batuan yaitu ~1200° - dan karbon dalam oven beserta teroksidasi dan
fluoroapatit 1500° C dengan arang (karbon) dan mudah bereaksi jika
pasir yang pasir (silika) yang didiamkan di udaa
mengandung terbuka
menghasilkan uap
silika serta • Kondensasi adalah
arang yang mengandung fosfor
proses perubahan
mengandung yang dikondensasi wujud benda
karbon hingga di dalam air menuju wujud yang
memperoleh membentuk serbuk lebih padat
uap yang kekuningan yang • Batuan fluoroapatit
mengandun dikenal sebagai (Ca5(PO4)3F)
fosfor • Isolasi adalah proses
fosfor putih
2. Produk berupa
pemisahan suatu
uap fosfor
dikondensasi di unsur dari suatu
dalam air untuk bahan yang berasal
menghindari di alam
oksidasi • Alotrop-alotrop
langsung udara fosfor

5
menghasilkan
serbuk putih
kekuningan
yang dikenal
dengan fosfor
putih.

d. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):


Unsur fosfor dapat diisolasi dari persenyawaannya di alam dalam bentuk batuan karena unsur fosfor
tidak ada dalam bentuk unsur di alam. Fosfor putih diisolasi dari batuan fluoroapati (Ca5(PO4)3F)
dengan cara memanaskan batuan tersebut di dalam oven besuhu tinggi sekitar 1200° - 1500° C
bersamaan dengan arang yang mengandung karbon serta pasir yang mengandung silika. Reaksi yang
terjadi pada proses pemanasan adalah : 4 Ca5(PO4)3F + 18 SiO2 + 30 C → 3 P4 + 30 CO + 18 CaSiO3 +
2 CaF2
Produk yang didapatkan berupa gas yang mengandung fosfor kemudian dikondensasi sehingga
membentuk serbuk putih kekuningan yang merupakan fosfor putih. Proses kondensasi dilakukan di
bawah ai untuk menghindari kontak langsung dengan udara karena sifat fosfor putih yang sangat
reaktif.
e. Pustaka rujukan:
Newth, G.S. 1905. A Text Book of Inorganic Chemistry 11th edition. London: Longmas, Green, and
CO.
Siregar, Manimpan dan Sudria. 2000. Buku Ajar Kimia Anorganik I. Singaraja: Jurusan Pendidikan
MIPA STKIP Singaraja

4. Penggunaan unsur fosfor (Amelia Aynul Putri)


a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)
Fosfor merupakan jenis dari senyawa logam transisi yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15.
Unsur fosfor memiliki banyak kegunaan pada berbagai bidang baik dalam bentuk unsur maupun
persenyawaan. Fosfor sangat penting untuk kebutuhan hidup, seperti fosfor termasuk salah satu
mineral dalam tubuh, fosfor digunakan sebagai proses metabolisme tumbuhan dan hewan,
pembentukan untuk tulang dangigi.
b. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list:
Apa saja kegunaan unsur dan persenyawaan dari fosfor?
c. Rumusan hipotesis ( jawaban sementara terhadap rumusan masalah)
Fosfor dalam bentuk unsur dan persenyawaannya dapat dimafaatkan dalam berbagai hal seperti sebagai
salah satu mineral dalam tubuh, digunakan sebagai pproses metabolisme bagi tumbuhan dan hewan,
pembentukan pada tulang dan gigi, dll.
No P. Faktual P. Prosedural P. Konseptual V. Bebas V. Terikat V. Kontrol P. Prasyarat
1. Fosfor dalam bentuk unsur Unsur fosfor • Unsur fosfor Peran unsur Kegunaan Unsur dan Sifat fosfor
digunakan sebagai mineral diproduksi dari digunakan dan unsur dan senyawa
dalam tubuh dari batu fosfat sebagai mineral persenyawaa persenyawa fosfor
yang dipanaskan dalam tubuh n dari fosfor an dari
dengan silika dan • Hibrida fosfor
kokas dalam fosfor
digunakan secara
tanur listrik. industrial untuk
senyawa-

6
2. • Fosfor dalam bentuk • Fosfin dibuat senyawa organo
senyawa digunakan dalam dengan fosfor.
bentuk: mereaksikan • Fosforil klorida
• Hibrida fosfor (fosfin) seng fosfida digunakan
digunakan secara industrial dengan asam sebagai
untuk membuat senyawa- • Fosforil klorida komponen zat
senyawa organo fosfor dapat pemadam
• Fosforil klorida banyak dihasilkan kebakaran.
digunakan sebagai dengan • Ester fosfat
komponen dalam zat mereaksikan digunakan
pemadam kebakaran PCl3 dengan sebagai ekstraksi
karena dapat oksigen ion-ion logam.
memperlambat terjadinya • Ester fosfat • Garam fosfat
nyala. dalam jumlah digunakan untuk
• Ester fosfat seperti besar dapat pembuatan
tributilfosfat digunakan dibuat dari pupuk.
dalam ekstraksi ion-ion OPCl3 +
logam (bilangan oksidasi 3ROH ↔
+4) tertentu dari larutannya OP(OR)3 +
dalam air. HCl
• Garam fosfat banyak • Batu fosfat
digunakan dalam yang
pembuatan pupuk seperti dihaluskan
Ca3(PO4)2 dapat langsung
digunakan
sebagai pupuk,
namun
memiliki
kelarutan yang
sangat kecil
sehingga
ditambah
dengan asam
sulfat 70% dan
menghasilkan
pupuk yang
dikenal dengan
superfosfat

d. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):


Fosfor merupakan jenis dari senyawa logam transisi yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15.
Unsur fosfor memiliki banyak kegunaan pada berbagai bidang baik dalam bentuk unsur maupun
persenyawaan. Fosfor sangat penting untuk kebutuhan hidup, seperti fosfor termasuk salah satu
mineral dalam tubuh, fosfor digunakan sebagai proses metabolisme tumbuhan dan hewan,
pembentukan untuk tulang dan gigi. Selain itu dalam bentuk persenyawaan fosfor banyak juga
digunakan dalam berbagai bidang seperti hibrida fosfor yang digunakan secara industrial untuk
senyawa-senyawa organo fosfor, fosforil klorida digunakan sebagai komponen zat pemadam
kebakaran, ester fosfat digunakan sebagai ekstraksi ion-ion logam, dan garam fosfat digunakan untuk
pembuatan pupuk.
e. Pustaka rujukan:
Siregar, Manimpan dan Sudria. 2000. Buku Ajar Kimia Anorganik I. Singaraja: Jurusan
Pendidikan MIPA STKIP Singaraja

5. Sifat-sifat unsur fosfor (Winda Tri Utami)


a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)

7
Fosfor merupakan salah satu unsur dalam golongan VA pada sistem periodik unsur. Fosfor berbeda
dengan unsur lainnya dalam golongan VA karena dapat membentuk 3 alotrop. Alotrop adalah bentuk
unsur yang memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda. Alotrop fosfor dinamakan berdasarkan
warnanya, yaitu fosfor putih, fosfor merah dan fosfor hitam. Uniknya, jika dibiarkan terpapar dengan
udara, maka fosfor akan terbakar dengan sendirinya.

b. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list:
1. Apa sifat fisika dari fosfor?
2. Apa sifat kimia dari fosfor?

c. Rumusan hipotesis ( jawaban sementara terhadap rumusan masalah)


1. Forfor putih seperti lilin dan berwujud padat transparan, bisa berfotoresensi, dan tidak larut dalam
air. Fosfor merah merupakan serbuk berwarna merah, bisa dibuat dari pemanasan fosfor putih
menggunakan katalis, dan tidak bisa larut dalam hampir semua cairan. Sedangkan fosfor hitam
berbentuk seperti padatan grafit, bisa dibuat dari fosfor putih dengan tekanan ekstrim, dan dapat
menghantarkan arus listrik.
2. Fosfor putih adalah bentuk paling umum pada temperatur kamar. Fosfor putih sangat reaktif dan
mudah bereaksi dengan oksigen. Oleh karena itu, fosfor putih harus disimpan dibawah air di
laboratorium kimia. Fosfor mudah bereaksi dengan halogen. Fosfor juga mudah bereaksi dengan
logam membentuk fosfida.

V. Bebas V. Terikat
No. P. Faktual P. Prosedural V. Kontrol P. Konseptual P. Prasyarat
Jenis unsur TL dan Kerap Kereakt
fosfor TD atan ifan

Sifat fisika • Menentukan Fosfor 44,1oC 1,88 Sangat • Temperat Secara • Alotrop
dari fosfor jenis alotrop putih dan g/cm3 reaktif ur berurutan merupakan
putih yaitu fosfor yang 280oC • Densitas unsur fosfor bentuk unsur
ingin yang
diidentifikasi • Kelarutan putih, merah,
memiliki sifat
• Fosfor putih Fosfor 600oC 2,34 Kurang
sifat • Kereaktif dan hitam
fisika dan
memiliki merah g/cm3 reaktif memiliki
fisikanya. an sifat kimia
titik didih
• Mengidentifi kerapatan yang berbeda.
280oC dan Fosfor 3,56- Kurang
kasi cara yang semakin • Fotoresensi
titik beku pembuatann hitam 3,83 reaktif adalah
tinggi dan
44,1oC. ya g/cm3 bersinarnya
kereaktifan
Densitas • Mengidentifi semakin suatu zat
dari fosfor kasi • Inert adalah
rendah.
putih yaitu densitasnya. suatu istilah
• Mengidentifi dalam ilmu
1,88 g/cm3.
kasi tingkat kimia yang
Fosfor putih kelarutannya menggambark
dapat . an suatu zat
berfotorense tidak reaktif
nsi
menghasilk
an sinar
putih-
kehijauan.
Fosfor putih
tidak dapat
larut dalam
air, tetapi

8
larut dalam
benzena,
kloroform,
dan karbon
disulfida.
• Fosfor
merah dapat
dibuat
dengan
pemanasan
fosfor putih
pada suhu
250oC
dalam
atmosfer
inert.
Pemanasan
lebih lanjut
menyebabk
an fosfor
terkristalisa
si. Densitas
dari fosfor
merah
adalah 2,34
g/cm3.
Fosfor
merah tidak
dapat larut
dalam
hampir
semua
cairan
• Fosfor
hitam dapat
dibuat dari
fosfor putih
dalam
keadaan
tekanan
ekstrim.
Densitas
fosfor hitam
yaitu 3,56 –
3,83 g/cm3.
Fosfor
hitam dapat
menghantar
kan arus
listrik
walaupun

9
merupakan
unsur
nonlogam.
Sifat kimia
dari fosfor • Menentukan
yaitu jenis alotrop
fosfor yang
• Fosfor putih ingin
diidentifikasi
adalah
sifat kimianya
alotrop
• Mengidentifik
fosfor asi
paling tidak kereaktifan
stabil dan dan tingkat
paling terbakarnya.
reaktif. • Mengidentifik
Fosfor putih asi
toksisitasnya.
mudah
terbakar dan
piroforik
(self-ignite)
jika kontak
dengan
udara.
Fosfor putih
sangat
beracun,
mengakibat
kan
kerusakan
hati jika
ditelan.
• Fosfor
merah
sangat
reaktif dan
terbakar
pada suhu
300oC,
namun lebih
stabil
daripada
fosfor putih.
Fosfor
merah tidak
piroforik
jika kontak
dengan
udara
Fosfor
merah tidak
beracun

10
• Fosfor
hitam secara
termodinam
ik, paling
stabil dan
kurang
reaktif
Terdapat
dalam 2
bentuk,
yaitu fosfor
hitam alfa
dan fosfor
hitam beta.

d. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya)


Fosfor merupakan unsur kimia dengan symbol P dan nomor atom 15. Fosfor terdapat dalam
mineral dan selalu terdapat dalam bilangan oksidasinya yang tertinggi, sebagai mineral fosfat
anorganik. Fosfor sebagai unsur dapat ditemukan dalam 3 bentuk, yaitu fosfor putih, fosfor merah dan
fosfor hitam, karena reaktivitasnya yang tinggi sehingga fosfor tidak pernah ditemukan sebagai unsur
bebas di bumi.

Alotrop paling penting dalam fosfor adalah fosfor putih. Fosfor putih terdiri atas molekul P4
yang tetrahedral, yang juga terdapat dalam cairan dan gas. Fosfor putih memiliki titik didih 280 oC dan
titik beku 44,1oC, dapat berfotoresensi, tidak dapat larut dalam air namun dapat larut dalam pelarut
lain, paling reaktif dibandingkan fosfor merah dan hitam, sangat beracun, dan bersifat piroforik (self-
ignite).

Fosfor putih dipanaskan pada suhu 250oC dalam keadaan inert menjadi fosfor merah. Fosfor
merah memiliki densitas lebih besar dari fosfor putih. Fosfor merah tidak dapat larut dalam semua
jenis pelarut, kurang reaktif daripada fosfor putih, tidak beracun, dan tidak piroforik. Fosfor putih
dapat dibuat menjadi fosfor hitam dengan tekanan ekstrim. Densitasnya paling besar dibandingkan
fosfor putih dan fosfor merah, dapat menghantarkan arus listrik, paling tidak reaktif, dan terdapat
dalam 2 bentuk, yaitu fosfor hitam alfa dan fosfor hitam beta.

e. Tinjauan Pustaka :
Budisma, “pengertian, ciri dan sifat fosfor” (https://budisma.net/2015/02/pengertian-ciri-dan-sifat-
fosfor.html) (diakses tanggal 11 november 2019)

Siregar, Manimpan dan Sudria. 2000. Buku Ajar Kimia Anorganik I. Singaraja: Jurusan Pendidikan
MIPA STKIP Singaraja

6. Persenyawaan unsur fosfor (Nova Adelia)


a. Pengetahuan (dengan penalaran induktif)
Fosfor dapat bereaksi dengan unsur lain membentuk persenyawaan. fosfor memiliki sifat non logam
yang tidak larut dalam air. Hasil dari persenyawaan fosfor bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
b. Informasi awal menuju rumusan masalah investigasi (mengamati/M1) dalam bentuk list:
1. Bagaimana hasil reaksi fosfor dengan berbagai jenis pereaksi?
c. Rumusan hipotesis ( jawaban sementara terhadap rumusan masalah)

11
Fosfor dapat bereaksi dengan beberapa jenis pereaksi diantaranya bereaksi dengan hidrogen
membentuk hidrida, halogen membentuk halida, oksigen membentuk oksida dan sulfat membentuk
sulfida
V. Bebas V. Terikat
Contoh
P. Faktual P. Prosedural P. Konseptual Jenis V. Kontrol P. Prasyarat
persenyawaa
pereaksi
n hasil reaksi
Fosfor dapat • Penentuan jenis Jenis Halogen PCl5, PF5, Persenyawaa • Jenis ikatan
bereaksi dengan pereaksi fosfor persenyawaan PBr5, PF3, n fosfor • Sifat halida
beberapa jenis • Mengidentifikasi reaksi dari fosfor dapat PCl3, PBr3, • Sifat hidrida
pereaksi seperti fosfor berupa PI3 • Sifat oksida
halogen membentuk • Pengumpulan data persenyawaan • Sifat sulfida
halida, dengan hasil percobaan fosfor yang Hidrogen PH3,P2H5
hidrogen menghasilkan Oksigen P4O6,
membentuk hidrida, Halida, Hidrida, P4O7,P4O8,
dengan oksigen Oksida dan P4O9, P4O10
membentuk oksida, Sulfida Sulfat P4S3, P4S4,
dan dengan sulfat P4S5, P4S7,
membentuk sulfida P4S10

d. Pembahasan secara induktif (contoh-contoh dan rasionalnya):


Fosfor dengan hidrogen dapat membentuk hidrida (PH 3) yang dikenal dengan
fosfin. Pembuatan fosfin yaitu dengan mereaksikan seng fosfida dengan asam. Kemampuan
fosfin dalam membentuk ikatan hidrogen lebih rendah dibandingkan dengan amonia. Dalam
industri, fosfin digunakan sebagai bahan pembuat senyawa organo fosfor.
Fosfor membentuk tiga jenis halida yaitu P2X4, PX3 dan PX5. Banyak campuran
halida PX2Y dan PX2Y3 dan dikenal sebagai pseudohalida contohnya PCN3, P(CNO)3,
P(CNS) dan campuran halgeno.
Ada dua oksida fosfor yang umum digunakan yaitu fosfat trioksida dan fosfat penta
oksida (P4O6 dan P4O10). Kedua oksida tersebut dibuat dengan reaksi langsung oksigen
dengan fosfor. Fosfat trioksida dalam air memiliki sedikit kelarutan dan membentuk asam
fosfit. Sedangkan fosfat pentaoksida merupakan zat pengering yang baik serta mampu
mengubah HNO3 murni menjadi N2O5, H2SO4 menjadi SO3 dan NClO menjadi Cl2O7 .
Senyawa P4S10,P4S9,P4S7, -P4S5, -P4S5,-P4S4, -P4S4, P4S4, P4S3 dan P4S2
semuanya berasal dari P4 tetrahedral tapi hanya P4S10 yang strukturnya sama dengan oksida.
P4S6 yang paling mencolok karena tidak adanya senyawa tersebut. P4S3 merupakan senyawa
yang paling stabil dimana senyawa ini bisa di dapatkan dengan mereaksikan beberapa fosfat
merah dan belerang di atas suhu 180 o dalam suasana lembam kemudian di destilasi pada
450” untuk memurnikannya dan di kristalisasi dengan toluena. P 4S4 memiliki dua bentuk
struktur yang berbeda. Masing-masing dapat dibuat dengan kualitatif yaitu pereaksian
dengan isomer P4S3I2 yang sesuai. P4S5 tidak dapat diperoleh langsung dari lelehan. Senyawa
ini diperoleh dari iradiasi padatan fosfor dan belerang. P 4S7 merupakan senyawa yang stabil
setelah senyawa P4S3 dan dapat diperoleh langsung dari unsur-unsurnya. Secara
mengejutkan, senyawa ini mempertahankan struktur ikatan P-P dan memiliki P=S eksosiklik.
P4S9 dibentuk dari pemanasan P4S7 + 2P4S10. P4S10 secara komersial merupakan sulfida
fosfor dan didapatkan dengan reaksi langsung fosfor putih yang kelebihan sulfur diatas 300
“ serta didapatkan dari produk sampingan ferrofosphorus.

e. Pustaka Rujukan
Greenwood, Norman N.; Earnshaw, A. (1997), Chemistry of the Elements (edisi ke-2nd),
Oxford: Butterworth-Heinemann, ISBN 0-7506-3365-4
Cotton, F. A., Wilkinson, G., and Gaus, P. L. 1995.Basic Inorganic Chemistry. Third Edition,
New York: John Wiley & Son.
Sudria, I.B.N. & Siregar, M. (2002). Penuntun Belajar Kimia Anorganik II (Bagian Kedua).
Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA IKIP Negeri Singaraja

12
TUGAS (Kelompok) meliputi kegiatan D, E, dan F
D. Rancangan Verifikasi (penalaran deduktif)
1. Pengetahuan
V. terikat V. Kontrol
No P. Konseptual V. bebas P. Prosedural P. Faktual P. Prasyarat
1. Fosfor Pada tahun 1669 Signifikan Segala sesuatu 1. Pengurutan tahun Hannig Brand Unsur adalah suatu z
ditemukan oleh Hennig Brand yang penemuan. menemukan unsur yang tidak dap
Robert Boyle di memanaskan berhubungan fosfor dalam urin dipisahkan menjadi z
Inggris pada 2. Penentuan yang lebih sederha
campuran pasir dengan unsur signifikansi event pada tahun 1669
tahun 1680 secara kimia
dengan cara dengan urin fosfor sebagai temuan
memanaskan hingga menjadi baru.
campuran pasir pasta kemudian
dengan urine mendestilasinya 3. Pengambilan
hingga keputusan
hingga
membentuk sebagai penemu
menemukan oksigen
pasta dan
unsur berwarna
kemudian
mendestilasinya kekuningan yang
sehingga memiliki
memperoleh kemampuan
unsur berwarna untuk bersinar
kekuningan yang dalam kegelapan
memiliki yang selanjutnya
kemampuan
disebut
untuk bersinar
dalam kegelapan phosporus
yang selanjutnya
dikenal sebagai Pada tahun 1680 Sangat Robert Boyle
fosfor putih. Boyle signifikan menemukan unsur
memodifikasi fosfor dalam urine
metode Hennig yang dicampurkan
Brand dalam dengan pasir putih
penemuan usur pada tahun 1680
fosfor. Robert
Boyle
menemukan
unsur fosfor
dengan
memanaskan
campuran urin
dengan pasir
yang kemudian
menghasilkan
materi berwarna
putih
kekuningan yang
selanjutnya
dikenal sebagai
fosfor putih

13
2. Kelimpahan Senyawa fosfat Tempat Tempat • Penelurusan Unsur fosfor di • Fosfat organi
unsur fosfor di organic dan ditemukannya ditemukannya keberadaan fosfor kerak bumi terdapat adalah sebuta
kerak bumi fosfat anorganik fosfat organicunsur fosfor di di alam. 0,12% untuk senyaw
0,12% serta di dan anorganik alam dan di • Penelusuran Fosfor di alam fosfat yan
alam terdapat di alam. kerak bumi. keberadaan terdapat dalam dua terkandung dalam
dalam dua senyawa fosfat bentuk yaitu binatang da
bentuk yaitu organic dan • Fosfat organik tumbuhan.
senyawa senyawa terbuat dari • Fosfat anorgani
organik dan anorganik di alam. gugus fosfat adalah senyaw
anorganik. yang fosfat yang terdapa
dihubungkan pada tanah, batua
dengan gugus dan air.
organik.
• Fosfat
anorganik
adalah
senyawa
fosfat yang
terdapat pada
tanah, batuan
dan air.
Dalam bentuk
senyawa
anorganik
meliputi
ortofosfat dan
polifosfat
3. Unsur fosfor Proses terbatas Fosfor putih Isolasi fosfor Proses isolasi fosfor : Unsur fosfor dapat • Reaksi yang terlibat
dalam bentuk hanya sampai yang diperoleh menggunakan 1. Batuan fosfat diisolasi dari dalam proses :
alotrop fosfor terbentuk fosfor dari isolasi metode (fluoroapatit) persenyawaannya 4 Ca5(PO4)3F + 18
putih dapat putih
menggunakan pemanasan
dipanaskan di di alam dalam SiO2 + 30 C → 3 P4 + 3
diisolasi dari dalam oven dengan bentuk batuan. CO + 18 CaSiO3 + 2
batuan batuan fosfat batuan suhu sangat tinggi Fosfor putih CaF2
fluoroapatit (fluoroapatit) fluoroapatit yaitu ~1200° - diisolasi dari • Sifat fosfor putih yan
dengan cara yang disertai 1500° C dengan batuan fluoroapatit mudah teroksidasi da
memanaskan silika dan pasir yang mudah bereaksi jika
batuan tersebut karbon mengandung silika didiamkan di udaa
di dalam oven serta arang yang terbuka
beserta arang mengandung • Kondensasi adalah
(karbon) dan karbon hingga proses perubahan
pasir (silika) memperoleh uap wujud benda menuju
yang yang mengandun wujud yang lebih pad
menghasilkan fosfor • Batuan fluoroapatit
uap mengandung 2. Produk berupa uap (Ca5(PO4)3F)
fosfor yang fosfor dikondensasi • Isolasi adalah pros
dikondensasi di di dalam air untuk
pemisahan suatu uns
dalam air menghindari
membentuk oksidasi langsung dari suatu bahan ya
serbuk udara berasal di alam
kekuningan yang menghasilkan • Alotrop-alotrop fosfo
dikenal sebagai serbuk putih
fosfor putih kekuningan yang
dikenal dengan
fosfor putih.
4. Unsur fosfor Peran unsur dan Kegunaan Unsur dan Unsur fosfor Fosfor dalam Sifat fosfor
digunakan persenyawaan unsur dan senyawa diproduksi dari dari bentuk unsur
sebagai mineral dari fosfor fosfor batu fosfat yang digunakan sebagai
dalam tubuh dipanaskan dengan mineral dalam
tubuh

14
• Hibrida persenyawaan silika dan kokas dalam
fosfor dari fosfor tanur listrik.
digunakan • Fosfin dibuat Fosfor dalam
secara dengan bentuk senyawa
industrial mereaksikan seng digunakan dalam
untuk fosfida dengan bentuk:
senyawa- asam • Hibrida fosfor
senyawa • Fosforil klorida (fosfin)
organo dapat dihasilkan digunakan
fosfor. dengan secara
• Fosforil mereaksikan PCl3 industrial untuk
klorida dengan oksigen membuat
digunakan • Ester fosfat dalam senyawa-
sebagai jumlah besar dapat senyawa
komponen dibuat dari OPCl3 organo fosfor
zat + 3ROH ↔ • Fosforil klorida
pemadam OP(OR)3 + HCl banyak
kebakaran. • Batu fosfat yang digunakan
• Ester fosfat dihaluskan dapat sebagai
digunakan langsung komponen
sebagai digunakan sebagai dalam zat
ekstraksi pupuk, namun pemadam
ion-ion memiliki kelarutan kebakaran
logam. yang sangat kecil karena dapat
• Garam sehingga ditambah memperlambat
fosfat dengan asam sulfat terjadinya
digunakan 70% dan nyala.
untuk menghasilkan • Ester fosfat
pembuatan pupuk yang seperti
pupuk. dikenal dengan tributilfosfat
superfosfat digunakan
dalam ekstraksi
ion-ion logam
(bilangan
oksidasi +4)
tertentu dari
larutannya
dalam air.
• Garam fosfat
banyak
digunakan
dalam
pembuatan
pupuk seperti
Ca3(PO4)2
5. Secara berurutan Jenis unsur Titik leleh, titik Temperatur , • Menentukan Sifat fisika dari • Alotrop
unsur fosfor fosfor didih, densitas, jenis alotrop fosfor putih yaitu merupakan
putih, merah, kerapatam, kereaktifan fosfor yang ingin bentuk unsur
dan hitam
kereaktifan diidentifikasi • Fosfor putih yang memiliki
memiliki sifat fisikanya. memiliki titik sifat fisika dan
kerapatan yang • Mengidentifikasi didih 280oC
sifat kimia yang
semakin tinggi cara berbeda.
dan titik beku
dan kereaktifan pembuatannya • Fotoresensi
semakin rendah. • Mengidentifikasi 44,1oC. adalah
densitasnya. Densitas dari bersinarnya
• Mengidentifikasi fosfor putih suatu zat
tingkat yaitu 1,88 • Inert adalah
kelarutannya. g/cm3. Fosfor suatu istilah

15
putih dapat dalam ilmu
berfotorensensi kimia yang
menghasilkan menggambarka
suatu zat tidak
sinar putih-
reaktif
kehijauan.
Fosfor putih
tidak dapat
larut dalam air,
tetapi larut
dalam benzena,
kloroform, dan
karbon
disulfida.
• Fosfor merah
dapat dibuat
dengan
pemanasan
fosfor putih
pada suhu
250oC dalam
atmosfer inert.
Pemanasan
lebih lanjut
menyebabkan
fosfor
terkristalisasi.
Densitas dari
fosfor merah
adalah 2,34
g/cm3. Fosfor
merah tidak
dapat larut
dalam hampir
semua cairan
• Fosfor hitam
dapat dibuat
dari fosfor
putih dalam
keadaan
tekanan
ekstrim.
Densitas fosfor
hitam yaitu
3,56 – 3,83
g/cm3. Fosfor
hitam dapat
menghantarkan
arus listrik
walaupun
merupakan

16
unsur
nonlogam.
6. Jenis Jenis Pereaksi Contoh Persenyawaan • Penentuan jenis Fosfor dapat • Jenis ikatan
persenyawaan persenyawaan fosfor pereaksi fosfor bereaksi dengan • Sifat halida
dari fosfor hasil reaksi • Mengidentifikasi beberapa jenis • Sifat hidrida
dapat berupa Halogen PCl5, PF5, reaksi fosfor pereaksi seperti • Sifat oksida
persenyawaan PBr5, PF3, • Pengumpulan halogen membentuk • Sifat sulfida
yang PCl3, PBr3, data hasil halida, dengan
menghasilkan PI3 percobaan fosfor hidrogen
Halida, Hidrogen PH3,P2H5 membentuk hidrida,
Hidrida, Oksigen P4O6, dengan oksigen
Oksida dan P4O7,P4O8, membentuk oksida,
Sulfida P4O9, P4O10 dan dengan sulfat
Sulfat P4S3, P4S4, membentuk sulfida
P4S5, P4S7,
P4S10

E. Rangkuman
Unsur fosfor merupakan unsur ke-13 yang ditemukan pada abad ke-17. Penemuan unsur fosfor ini
bermula dari pencarian batuan filsuf atau philosopher stone yang dipercayai dapat mengubah logam biasa
menjadi emas. Berdasarkan hal ini Hennig Brand pada tahun 1669 berusaha mencari batuan ini. Ia
memanaskan 50 ember urin manusia hingga membentuk pasta, kemudian mendestilasi pasta tersebut
hingga diperoleh residu berupa unsur berwarna putih kekuningan. Hennig Brand secara tidak sengaja
menemukan unsur yang Ia kira sebagai batuan filsuf karena unsur ini juga berwarna kekuningan. Unsur
temuan Brand ini memiliki kemampuan untuk bercahaya dalam kegelapan sehingga selanjutnya disebut
phosphorus. Pada tahun 1680 Robert Boyle yang tertarik dengan temuan Brand mencoba
membuat/menemukan fosfor dengan metode yang sama tetapi dalam metodenya Boyle menambahkan
pasir putih yan di dalamnya mengandung senyawa silikat. Melalui metodenya, Boyle memperoleh unsur
fosfor dengan kuantitas yang lebih banyak daripada milik Barnd.
Unsur fosfor pada kerak bumi memilki kelinpahan 0,12% serta keberadaannya relative sedikit dan
mudah mengendap Unsur fosfor di alam terdapat dalam dua bentuk yaitu senyawa organik dan senyawa
anorganik. Senyawa fosfat organic adalah sebutan untuk senyawa fosfat yang terkandung dalam binatang
dan tumbuhan. Dalam bentuk senyawa organic, fosfor dapat juga berupa gula fosfat dan hasil oksidasinya,
nukloeprotein dan fosfo protein, sedangkan S\enyawa fosfat anorganik. Fosfat anorganik adalah senyawa
fosfat yang terdapat pada tanah, batuan dan air. Dalam bentuk senyawa anorganik meliputi ortofosfat
dan polifosfat. Oleh decomposer atau pengurai, fosfat yang berasal dari tumbuhan serta hewan yang mati
kemudian diuraikan menjadi fosfat anorganik. Fosfor juga merupakan unsur yang esensial bagi tumbuhan
tingkat dan algae, sehingga unsur ini menjadi faktor pembatas bagi tumbuhan dan algae akuatik serta
sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perairan. Fosfat banyak ditemui pada fosil dan batu karang,
karena fosfat dari air tanah atau air laut terurai dan selanjutnya mengendap pada sedimen laut.
Unsur fosfor dapat diisolasi dari persenyawaannya di alam dalam bentuk batuan karena unsur fosfor
tidak ada dalam bentuk unsur di alam. Fosfor putih diisolasi dari batuan fluoroapati (Ca5(PO4)3F) dengan
cara memanaskan batuan tersebut di dalam oven besuhu tinggi sekitar 1200° - 1500° C bersamaan dengan
arang yang mengandung karbon serta pasir yang mengandung silika. Reaksi yang terjadi pada proses
pemanasan adalah : 4 Ca5(PO4)3F + 18 SiO2 + 30 C → 3 P4 + 30 CO + 18 CaSiO3 + 2 CaF2 Produk yang
didapatkan berupa gas yang mengandung fosfor kemudian dikondensasi sehingga membentuk serbuk
putih kekuningan yang merupakan fosfor putih. Proses kondensasi dilakukan di bawah ai untuk
menghindari kontak langsung dengan udara karena sifat fosfor putih yang sangat reaktif.
Fosfor merupakan jenis dari senyawa logam transisi yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15.
Unsur fosfor memiliki banyak kegunaan pada berbagai bidang baik dalam bentuk unsur maupun
persenyawaan. Fosfor sangat penting untuk kebutuhan hidup, seperti fosfor termasuk salah satu mineral
dalam tubuh, fosfor digunakan sebagai proses metabolisme tumbuhan dan hewan, pembentukan untuk
tulang dan gigi. Selain itu dalam bentuk persenyawaan fosfor banyak juga digunakan dalam berbagai bidang
seperti hibrida fosfor yang digunakan secara industrial untuk senyawa-senyawa organo fosfor, fosforil
klorida digunakan sebagai komponen zat pemadam kebakaran, ester fosfat digunakan sebagai ekstraksi ion-
ion logam, dan garam fosfat digunakan untuk pembuatan pupuk.

17
Fosfor dengan hidrogen dapat membentuk hidrida (PH3) yang dikenal dengan fosfin. Pembuatan
fosfin yaitu dengan mereaksikan seng fosfida dengan asam. Kemampuan fosfin dalam membentuk ikatan
hidrogen lebih rendah dibandingkan dengan amonia. Dalam industri, fosfin digunakan sebagai bahan
pembuat senyawa organo fosfor.
Fosfor membentuk tiga jenis halida yaitu P2X4, PX3 dan PX5. Banyak campuran halida PX2Y dan
PX2Y3 dan dikenal sebagai pseudohalida contohnya PCN3, P(CNO)3, P(CNS) dan campuran halgeno.
Ada dua oksida fosfor yang umum digunakan yaitu fosfat trioksida dan fosfat penta oksida (P 4O6 dan
P4O10). Kedua oksida tersebut dibuat dengan reaksi langsung oksigen dengan fosfor. Fosfat trioksida
dalam air memiliki sedikit kelarutan dan membentuk asam fosfit. Sedangkan fosfat pentaoksida
merupakan zat pengering yang baik serta mampu mengubah HNO 3 murni menjadi N2O5, H2SO4 menjadi
SO3 dan NClO menjadi Cl2O7 .
Senyawa P4S10,P4S9,P4S7, -P4S5, -P4S5,-P4S4, -P4S4, P4S4, P4S3 dan P4S2 semuanya berasal dari
P4 tetrahedral tapi hanya P4S10 yang strukturnya sama dengan oksida. P4S6 yang paling mencolok karena
tidak adanya senyawa tersebut. P4S3 merupakan senyawa yang paling stabil dimana senyawa ini bisa di
dapatkan dengan mereaksikan beberapa fosfat merah dan belerang di atas suhu 180 o dalam suasana
lembam kemudian di destilasi pada 450” untuk memurnikannya dan di kristalisasi dengan toluena. P 4S4
memiliki dua bentuk struktur yang berbeda. Masing-masing dapat dibuat dengan kualitatif yaitu
pereaksian dengan isomer P4S3I2 yang sesuai. P4S5 tidak dapat diperoleh langsung dari lelehan. Senyawa
ini diperoleh dari iradiasi padatan fosfor dan belerang. P4S7 merupakan senyawa yang stabil setelah
senyawa P4S3 dan dapat diperoleh langsung dari unsur-unsurnya. Secara mengejutkan, senyawa ini
mempertahankan struktur ikatan P-P dan memiliki P=S eksosiklik. P4S9 dibentuk dari pemanasan P4S7 +
2P4S10. P4S10 secara komersial merupakan sulfida fosfor dan didapatkan dengan reaksi langsung fosfor
putih yang kelebihan sulfur diatas 300 “ serta didapatkan dari produk sampingan ferrofosphorus.

F. Daftar Pustaka Rujukan (keseluruhan untuk topik ini):

Cotton, F. A., Wilkinson, G., and Gaus, P. L. 1995.Basic Inorganic Chemistry. Third Edition, New York:
John Wiley & Son.
McPherson, William dan Henderson. 2007. An Elementary Study of Chemistry. U.S.A: Ohio State University
Greenwood, Norman N.; Earnshaw, A. (1997), Chemistry of the Elements (edisi ke-2nd), Oxford:
Butterworth-Heinemann, ISBN 0-7506-3365-4
Newth, G.S. 1905. A Text Book of Inorganic Chemistry 11th edition. London: Longmas, Green, and CO.

Siregar, Manimpan dan Sudria. 2000. Buku Ajar Kimia Anorganik I. Singaraja: Jurusan Pendidikan MIPA
STKIP Singaraja.

Sudria, I.B.N. & Siregar, M. (2002). Penuntun Belajar Kimia Anorganik II (Bagian Kedua). Jurusan

Pendidikan Kimia FMIPA IKIP Negeri Singaraja

18

Anda mungkin juga menyukai