Anda di halaman 1dari 19

MR

Menganalisis Bahan Ajar

Disusun Oleh:

Kelompok 3 (tiga) : 1. Eunike Pratiwi Harefa (NIM. 192124022)


2. Krisman Datafaeri Telaumbanua (NIM. 192124)
3. Cerah Libertina Gulo (NIM. 1921240)
Kelas/Ruang : A/5
Semeter : IV (empat)
Mata Kuliah : Kajian dan Kritik Sastra
Dosen Pengampu : Yanida Bu’ulolo., S.Pd, M.Pd

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI (FPBS)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA (PBSI)

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


Kata Pengantar

Puji dan sykur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan anugrah-Nya
penyusun dapat menyelesaikan tugas Mini Research ini dengan baik dan sesuai format serta
waktu yang telah diberikan. Tugas makalah yang berjudul Fungsi Sastra dan Genre Sastra ini
disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kajian dan Kritik Sastra. Isi atau materi tentang
sastra telah diuraikan lebih lanjut dalam makalah oleh penyusun tentang berbagai fungsi dan
genre sastra.
Makalah ini bertujuan untuk mengobeservasi dan menganalisis kelayakan bahan ajar
(buku cetak) yang digunakan di sekolah apakah bahan ajar sesuai dengan kompetensi dasar
dan pecapaian kompetensi. Penyusun berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ibu
Yanida Bu’ulolo sebagaia dosen mata kuliah Kajian dan Kritik Sastra yang telah
mempercayai dan membimbing kami dalam mengerjakan tugas ini. Kami juga berterimaksih
kepada para pihak yang telah mendukung penyusunan makalah ini. Penyusun berharap agar
makalah ini mampu memberikan manfaat bagi para pembaca terutama dalam bidang Bahasa
Indonesia.
Dengan kerendahan hati penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini
terdapat banyak kesalahan baik dari kata-kata, kalimat serta susunan makalah tersebut, untuk
itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang membaca sebagai bahan
revisi makalah berikutnya. Akhir kata, penyusun ucapkan terimakasih.

Gunungsitoli,April 2021
Penyusun,

Kelompok 3

i
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................................ 2
D. Manfaat.......................................................................................................... 2
Bab II Kajian Pustaka............................................................................................. 3
A. Pengertian Bahan Ajar................................................................................... 3
B. Jenis-jenis Bahan Ajar.................................................................................... 5
C. Fungsi Bahan Aja........................................................................................... 5
D. Prinsip Bahan Ajar......................................................................................... 5
E. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar....................................................... 6
Bab III Metodologi Penelitian................................................................................. 7
A. Metode Penelitian........................................................................................... 7
B. Populasi.......................................................................................................... 7
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................................. 7
D. Teknik Analisis.............................................................................................. 8
Bab IV Hasil dan Pembahasan............................................................................... 9
A. Hasil Penelitian.............................................................................................. 9
B. Pembahasan.................................................................................................... 10
Bab V Kesimpulan................................................................................................... 15
A. Kesimpulan.................................................................................................... 15
B. Kritik dan Saran............................................................................................. 15
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 16

ii
Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Sebagai pendamping oleh guru dalam menyampaikan pembelajaran perlu namanya
bahan pembelajaran. Bahan pembelajaran dalam konteks pembelajaran merupakan salah satu
komponen yang harus ada, karena bahan pembelajaran merupakan suatu komponen yang
harus dikaji, dicermati, dipelajari dan dijadikan bahan materi yang akan dikuasai oleh siswa
dan sekaligus dapat memberikan pedoman untuk mempelajarinya. Tanpa bahan pembelajaran
maka pembelajaran tidak akan menghasilkan apa-apa. Bahan pembelajaran mempunyai peran
yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Bahan pembelajaran dapat berperan
sebagai bahan belajar mandiri, apabila bahan pembelajaran didesain secara lengkap. Bahan
pembelajaran ini dilengkapi dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang akan dicapai,
materi pembelajaran yang diuraikan dalam kegiatan belajar, ilustrasi media, prosedur
pembelajaran, latihan yang harus dikerjkan dilengkapi rambu jawaban, tes formatif dilengkapi
dengan kunci jawaban, umpan balik, daftar pustaka.

B. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi, konsistensi, dan kecukupan
materi buku ajar Bahasa Indonesia SMA kelas X terhadap Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar kurikulum yang berlaku yakni kurikulum 2013. Buku yang dianalisis adalah buku ajar
pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas X karya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
penerbit Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2015. Buku ajar
Bahasa Indonesia ini dinilai sudah baik dan layak digunakan. Dalam buku siswa ini terdapat
pembahasan materi dan pelatihan kompetensi. Buku ini relevan dengan kurikulum yang
berlaku. Dikatakan relevan karena dari indikator yang dianalisis, buku ini sudah menyajikan
dengan baik dengan ditemukannya keberagaman nilai dan materi yang mutakhir. Berdasarkan
konsistensinya buku ini sudah dikatakan konsisten. Sebagian besar indikator yang termasuk
dalam prinsip konsistensi sudah dijabarkan dalam buku ini dengan baik. Begitupun dengan
prinsip kecukupan yang telah dijabarkan juga dalam buku ini. Dengan demikian buku ajar ini
layak digunakan dalam proses belajar mengajar oleh peserta didik untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

1
C. Rumusan Masalah
1. Apa yang dumaksud dengan bahan ajar dan apa saja fungsinya?
2. Bagaimana kelayakan buku ajar Bahasa Indonesia di kelas X?
3. Apa saja metedologi yang digunakan dalam menganalisis kelayakan buku ajar Bahasa
Indonesia kelas X
4.
D. Tujuan
kegaiatan observasi ini bertujuan untuk mengobeservasi dan menganalisis kelayakan
bahan ajar (buku cetak) yang digunakan di sekolah apakah bahan ajar sesuai dengan
kompetensi dasar dan pecapaian kompetensi.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian terbagi dua yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
a. Untuk memperkaya informasi tentang kelayakan bahan ajar pada buku teks
pelajaran bahasa Indonesia
b. Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik c. Sebagai bahan
evaluasi
2. Manfaat Praktis
a. Bagi guru
1) Mendapatkan informasi tentang kelayakan bahan ajar dalam buku teks
pelajaran bahasa Indonesia dalam upaya mendapatkan bahan ajar yang
berkualitas
2) Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan
digunakan pendidik
3) Memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi pembelajaran
4) Menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik
b. Bagi siswa
1) Mendapatkan informasi tentang kelayakan bahan ajar yang mendorong siswa
dalam memperoleh ilmu
2) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengulangi pelajaran atau
mempelajari pelajaran baru
3) Membantu peserta didik dalam melaksanakan kurikulum karena disusun
berdasarkan kurikulum yang berlaku.

2
Bab II
Kajian Pustaka

A. Pengertian Bahan Ajar


Adapun pengertian bahan ajar yang dikemukakan Depdiknas (2006b:1) yaitu bahan
ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas, baik berupa bahan tertulis seperti hand out,
buku, modul, lembar kerja mahasiswa, brosur, leaflet, wallchart, maupun bahan tidak tertulis
seperti video/film, VCD, radio, kaset, CD interaktif berbasis komputer dan internet. Bahan
ajar dalam bentuk tertulis berupa materi yang harus dipelajari mahasiswa sebagai sarana
untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Materi pembelajaran tersebut
berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus diajarkan oleh pendidik dan harus
dipelajari oleh mahasiswa untuk mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara
terperinci, jenis-jenis materi ajar terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur)
keterampilan, dan sikap atau nilai.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar memiliki peran yang sangat
penting dalam keefektifan pembelajaran di Perguruan Tinggi. Dalam proses perencanaan
pembelajaran tersebut dosen bertugas untuk menyiapkan bahan ajar yang dapat menunjang
proses pembelajaran, sehingga dapat membantu mahasiswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran secara optimal. Bahan ajar tersebut dapat berupa tertulis seperti hand out, buku,
modul, lembar kerja mahasiswa, brosur, leaflet, wallchart, maupun bahan tidak tertulis seperti
video/film, VCD, radio, kaset, CD interaktif berbasis komputer dan internet.

B. Jenis-jenis Bahan Ajar


Pengelompokan bahan ajar berdasarkan jenisnya dilakukan dengan berbagai cara oleh
beberapa ahli dan masing-masing ahli mempunyai justifikasi sendiri-sendiri pada saat
mengelompokkannya. Jenis bahan ajar dikelompokkan menjadi empat menurut Majid
(2006:174), yaitu:
1. Bahan cetak antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet,
wallchart, foto/gambar, model/maket;
2. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan CD audio;
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video CD, film; dan
4. Bahan ajar interaktif seperti CD interaktif.”

3
Empat jenis bahan ajar tersebut akan sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran
jika digunakan secara tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Lain halnya
yang disampaikan oleh Suryaman (2008:1) bahwa “jenis bahan ajar terdiri atas tujuh jenis,
yaitu:
1. Petunjuk belajar (petunjuk mahasiswa/pendidik),
2. Kompetensi yang akan dicapai,
3. Isi materi pembelajaran,
4. Informasi pendukung,
5. Latihan-latihan,
6. Petunjuk kerja (seperti lembar kerja atau LKS),
7. Evaluasi, dan
8. Respons atau umpan balik hasil evaluasi.”

Sementara itu, Depdiknas (2008a) mengklasifikasi materi ajar menjadi lima, yaitu
fakta, konsep, prinsip, prosedur, dan sikap. Adapun pengertian masing-masing sebagai
berikut.
1. Fakta, yaitu segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran, meliputi nama-
nama objek, peristiwa sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian
atau komponen suatu benda, dan sebagainya.
2. Konsep, yaitu segala sesuatu yang berwujud pengertianpengertian baru yang bisa
timbul sebagai hasil pemikiran, meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat,
inti atau isi dan sebagainya.
3. Prinsip, yaitu berupa hal-hal utama, pokok dan memiliki posisi penting, meliputi
detail, rumus, adagum, postulat, paradigma, teorema, serta hubungan antar konsep
yang menggambarkan implikasi sebab akibat.
4. Prosedur merupakan langkahlangkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan
sesuatu aktivitas dan kronologi suatu sistem.
5. Sikap atau nilai merupakan hasil belajar aspek sikap, misalnya nilai kejujuran,
kasih sayang, tolong-menolong, semangat dan minat belajar, dan bekerja.
Berdasarkan uraian jenis bahan ajar atau materi ajar tersebut dapat disimpulkan
bahwa jenis bahan ajar bermacam-macam dilihat dari bentuk, sifat, dan fungsinya.
Berkaitan dengan penelitian ini jenis materi yang dikembangkan adalah materi
untuk mata kuliah Penulisan Kreatif. Pengembangan materi atau bahan ajar
tersebut dikemas dalam bentuk buku teks pelajaran.

4
C. Fungsi Bahan Ajar
Fungsi Bahan Ajar Bahan ajar memiliki fungsi dalam pembelajaran dan berpengaruh
terhadap proses pendidikan. Bahan ajar dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran termasuk
kualitas hasil belajar. Oleh karena itu, bahan ajar memiliki fungsi dalam pembelajaran dan
memegang peranan yang sangat strategis dan turut menentukan tercapainya tujuan
pendidikan. Menurut Hamdani (2011 : 121) dalam bukunya disebutkan bahwa bahan ajar
berfungsi sebagai :
1. Pedoman bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
diajarkan kepada siswa.
2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses
pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya
dipelajari atau dikuasainya.
3. Alat evaluasi pencapaian atau penugasan hasil pembelajaran.

D. Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan Ajar


Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar atau
materi pembelajaran. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip
relevansi, konsistensi, dan kecukupan.
1. Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan atau
ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Sebagai misal, jika kompetensi yang diharapkan dikuasai siswa
berupa menghafal fakta, maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa
fakta atau hafalan.
2. Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi
empat macam. Misalnya kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa adalah
pengoperasian bilangan yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan
pembagian, maka materi yang diajarkan juga harus meliputi teknik penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian.
3. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh
terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang
membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika

5
terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk
mempelajarinya.

E. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar


Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi pertama-tama
mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang menjadi acuan atau rujukan pemilihan bahan ajar. Langkah berikutnya adalah
mengidentifikasi jenis-jenis materi bahan ajar. Langkah ketiga memilih bahan ajar yang
sesuai atau relevan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah teridentifikasi
tadi. Terakhir adalah memilih sumber bahan ajar. Secara lengkap, langkah-langkah pemilihan
bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran
Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran
juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi
menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987).
2. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar
Pilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi yang telah
ditentukan. Perhatikan pula jumlah atau ruang lingkup yang cukup memadai
sehingga mempermudah siswa dalam mencapai standar kompetensi. Sebab, setiap
jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media,
dan sistem evaluasi/penilaian yang berbedabeda. Cara yang paling mudah untuk
menentukan jenis materi pembelajaran yang akan diajarkan adalah dengan jalan
mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa.
Dengan mengacu pada kompetensi dasar, akan diketahui apakah materi yang harus
kita ajarkan berupa fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek sikap, atau
psikomotorik.
3. Memilih sumber bahan ajar
Setelah jenis materi ditentukan, langkah berikutnya adalah menentukan sumber
bahan ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai
sumber seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual.

6
Bab III
Meodologi Penelitian

A. Metode Penelitian
Kegiatan dalam observasi ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu
menganalisis dan mendeskripsikan kelayakan buku Bahasa Indonesia kelas X sebagai
upaya untuk membuktikan dan menemukan sesuatu hal dengan berdasarkan pada metode
yang digunakan. Dengan maksud untuk mendapatkan tujuan penelitian dengan baik.
Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian, penelitian ini merupakan penelitian yang
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Salah satu ciri penelitian kualitatif adalah
deskriptif. Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.
Data tersebut berasal dari wawancara, foto, buku, catatan.

B. Populasi
Populasi dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas X MIPA 5 di SMA Negeri 1
Gunungsitoli sebanyak 20 orang siswa/siswi.

C. Teknik Pengumpulan Data


Dalam kegaiatan penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan ada 3, yaitu:
1. Teknik Observasi (Pengamatan)
Observasi merupakan pengamatan dengan mendengar serta melihat gejala yang
diteliti. Teknik pengumpulan data satu ini dapat membantu peneliti mendapatkan
identifikasi terhadap gejala yang ditelitinya. Observasi dilakukan untuk mendapatkan
gambaran yang lebih nyata dan detail mengenai kelayakan buku ajar Bahasa Indonesia
yang digunakan oleh siswa SMA Negeri 1 Gunungsitoli di kelas X. Peneliti kemudian
membuat laporan berdasarkan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan selama
observasi.
2. Wawancara
Wawancara merupakan pembuktian terhadap informasi yang telah diperoleh.
Teknik yang dilakukan dalam penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Ini
adalah proses memperoleh keterangan melalui tanya jawab sambil melakukan tatap
muka secara langsung. Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi secara
mendalam terhadap hasil pengumpulan data dengan kuisioner dan untuk
megumpulkan data yang belum tergali melalui kuisioner. Wawancara dilakukan

7
dengan pengelolaan kelayakan buku ajar Bahasa Indonesia kelas X MIPA 5. Dalam
wawancara, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar
tentang hal-hal yang ditanyakan. Dengan metode wawancara seperti ini responden
dapat menjawab dengan santai dan pewawancara bebas menanyakan apa saja untuk
memperdalam data yang diperlukan.

D. Teknik Analisis Data


Dalam kegiatan observasi ini teknik data analisis ini menggunakan teknik analisis data
deskriptif kualitatif dalam suatu penelitian berguna untuk mengembangkan teori yang
telah dibangun dari data yang sudah didapatkan di lapangan. Metode penelitian kualitatif
pada tahap awalnya peneliti melakukan penjelajahan, kemudian dilakukan pengumpulan
data sampai mendalam, mulai dari observasi hingga penyusunan laporan tentang
kelayakan buku Bahasa Indonesia kelas X.

8
Bab IV
Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian
Buku ini dipersiapkan untuk mendukung kebijakan Kurikulum 2013 yang secara
konstitusional mempertahankan bahasa Indonesia dalam daftar mata pelajaran di sekolah,
Kurikulum terbaru ini menegaskan pentingnya keberadaan bahasa Indonesia sebagai penghela
dan pembawa ilmu pengetahuan (carrier of knowledge). Berdasarkan Kurikulum 2013, buku
siswa kelas X ini memuat enam pelajaran yang berisi materi pembelajaran teks laporan hasil
observasi, prosedur kompleks, eksposisi, anekdot negosiasi, dan materi gabungan berbagai
jenis teks
Pada awal setiap pelajaran, siswa diajak untuk membangun konteks sesuai dengan
tema pelajaran. Setiap tema dibahas lebih lanjut dalam tiga kegiatan, yakni (1) pemodelan
teks, (2) kerja sama membangun teks, dan (3) kerja mandiri membangun teks. Kegiatan
pembelajaran teks itu masing-masing dikembangkan dalam bentuk tugas-tugas yang sangat
beragam untuk menciptakan kegemaran belajar. Tugas tambahan membaca buku rujukan juga
diberikan pada setiap pelajaran dan siswa diminta untuk melaporkan hasil pelaksanaan tugas
membaca itu sebagai bagian dari evaluasi pembelajaran.
Melalui buku ini, diharapkan siswa mampu dan berpengalaman memproduksi serta
menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Dalam pembelajaran bahasa
yang berbasis teks, bahasa Indonesia diajarkan bukan sekadar sebagai pengetahuan bahasa,
melainkan sebagai teks yang mengemban fungsi untuk menjadi sumber aktualisasi diri dana
mengembangkan budaya akademik.

a. Waktu dan Lokasi Observasi


Hari/Tanggal : Senin, 29 Maret 2021
Obesrvasi : Menganalisis Kelayakan Bahan Ajar
Lokasi : SMA Negeri 1 Gunungsitoli
Buku yang dianalisis : Buku Bahasa Indonesia Kelas X

9
b. Dokumentasi Hasil Observasi

B. Pembahasan
1. Kesesuain Uraian Materi dengan KI dan KD
a. Kelengkapan Materi
Materi yang disajikan dalam buku teks minimal memuat semua materi
pokok bahasan dalam aspek ruang lingkup yang mendukung tercapainya KI dan
KD yang telah dirumuskan dalam kurikulum mata pelajaran yang bersangkutan.
1) Menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia di tengah
keberagaman bahasa dan budaya.
Dalam buku cetak kurikulum 2013, terdapat wacana yang menunjang
ketercapaian kompetensi dasar. Wacana tersebut terdapat pada halaman 23
yang berjudul “Mengenal Suku Badui”. Dalam wacana ini terkandung nilai-
nilai kebudayaan yaitu dapat mengetahui adat istiadat suku. Pada buku ini,
terdapat wacana yang menunjang ketercapaian kompetensi dasar.
10
2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Wacana ini terdapat pada bab 1 halaman 1 dengan judul wacana
“Upaya Melestarikan Lingkungan Hidup”. Dalam wacana ini terkandung
sebuah informasi tertulis yang sangat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan peserta didik. Hal ini tentunya juga sejalan dengan kompetensi
dasar yang telah dirumuskan dalam kurikulum 2013.
3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata. Dalam buku teks kurikulum 2013 ini,
materi diuraikan secara jelas dan runtut dalam rangka memahami teks hasil
observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik
melalui lisan maupun tulisan. Bisa dilihat dari bab 1, 2, dan 4. Materi-materi
telah disusun secara sistematis sehingga dapat memudahkan siswa untuk
memahami materi yang terdapat dalam buku teks ini
4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah kongkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Dalam buku yang dianalisis ini mrmudahkan peserta didik dalam
menyusun sebuah laporan hasil observasi, mengemabangkan pendapat dalam
eksposisi, menyamapaikan ide melalui anekdot, melestarikan nilai kearifan
lokal melalui cerita rakyat, membuat kesepakatan melalui negosiasi,
berpendapat melalui debat, dan mendalami puisi. Materi ini terdapat pada bab
1 sampai 8.
b. Keluasan Materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh-contoh, dan pelatihan yang
terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia Kurikulum2013, dapat dikatakan telah
sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD.
Sebagai contoh kita bisa lihat pada bab 1 halaman 7 dengan judul bab “ Menyusun
Teks Hasil Observasi”. Pada bab ini materi dimulai dengan menyajikan konsep
dan dilanjutkan dengan definisi dan contoh-contoh serta pelatihan-pelatihan yang
11
mendukung tercapainya Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Buku teks
terbitan kurikulum 2013 yang dianalisis ini, telah memuat materi yang
menjabarkan subtansi minimal (fakta, konsep, prinsip, dan teori) yang terkandung
dalam SK dan KD atau KI KD (dalam kurikulum 2013). Sebagai contoh kita bisa
lihat pada bab 2 halaman 51 dengan judul bab “Mengembangkan Pendapat dalam
Teks Eksposisi”.
c. Kedalaman Materi
Konsep, definisi, prinsip, prosedur, contoh-contoh, dan pelatihan yang
terdapat dalam buku Bahasa Indonesia kurikulum 2013, dapat dikatakan telah
sesuai dengan kebutuhan materi pokok yang mendukung tercapainya SK dan KD
atau KI dan KD (dalam kurikulum 2013).

2. Keakuratan Materi
a. Akurasi Konsep dan Definisi
1) Materi dalam buku ini harus disajikan secara akurat untuk menghindari
miskonsepsi yang dilakukan siswa. Dalam buku teks terbitan Erlangga yang
dianalisis ini, materi telah disajikan secara akurat dan tidak menimbulkan
miskonsepsi yang dilakukan siswa. Hal ini dapat kita lihat pada pada setiap materi
yang ditampilkan pada setiap bab. Sebagai contoh dapat kita lihat pada bab 5
halaman dengan judul bab “Mengembangkan Pendapat dalam Ekspoisi”.
2) Konsep dan definisi harus dirumuskan dengan tepat (well defined) untuk
mendukung tercapainya SK dan KD. Konsep dan definisi yang ditampilkan dalam
buku teks Bahasa Indonesia Kurikulum 2013 yang dianalisis ini, dapat dikatakan
telah mendukung tercapainya SK dan KD (KI dan KD dalam kurikulum 2013).
Materi-materi yang disajikan dalam buku teks ini mampu merangsang siswa untuk
dapat mengungkapkan ide dan gagasannya serta memberikan kesempatan kepada
siswa untuk dapat menelaah sendiri materi yang telah dipaparkan dalam buku teks.
Contohnya pada bab 3 halaman 79 dengan judul bab “Menyampaikan Ide Melalui
Teks Anekdot”.
b. Akurasi Prosedur
Prosedur- prosedur yang dirumuskan dalam buku teks terbitan Erlangga ini dapat
dikatakan sudah baik. Bisa kita lihat pada bab 1 halaman 7 dengan materi menyusun
laporan hasil observasi. Langkah-langkah atau prosedur dalam menyusun laporan hasil
observasi dipaparkan secara jelas dan runtut. Hal ini tentu dapat menghindarkan siswa

12
untuk melakukan kesalahan sistematis pada setiap materi yang diajarkan dalam buku
Bahasa Indonesia kelas X.
c. Akurasi Contoh, Fakta, dan Ilustrasi
Contoh, fakta, dan ilustrasi yang ditampilkan dalam buku ini telah disajikan secara
akurat. Hal ini dapat dibuktikan dari materi-materi yang disajikan pada setiap bab.
Contoh terdapat pada bab 7 halaman 207.
d. Akurasi Sosial
Soal-soal yang disajikan pada buku teks ini telah disusun secara akurat untuk
mendukung siswa dalam menguasai materi yang telah dibelajarkan. Sebagai contoh
dapat kita lihat pada kegiatan 1, yaitu mengidentifikasi ciri teks biografi berdasarkan
isinya. Soal-soal yang terdapat pada kegiatan 1 i ini sangat mendukung materi yang
diajarkan pada bab sebelumnya yakni tentang menelaah teks biografi.

3. Materi Pendukung Pembelajaran


a) Kesesuaiannya dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Materi-materi yang disajikan dalam buku ini, telah sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi. Pada bab 2 dengan materi “Mengembangkan
Pendapat dalam Teks Eksposisi”, buku teks menghadirkan contoh-contoh yang
dapat menambah pengetahuan serta wawasan siswa. Pada halaman 59 buku teks
juga menampilkan contoh wacana yang membahas tentang pembangunan dan
bencana lingkungan dan tentunya sangat berkaitan dengan perkembangan ilmu dan
teknologi.
b) Keterkinian Fitur, contoh, dan rujukan.
Fitur (termasuk uraian, contoh, dan latihan) pada buku ini telah
mencerminkan peristiwa atau kondisi terkini. Pada halaman 23 terdapat wacana
yang membicarakan tentang mengenal suku badui.
c) Penalaran
Materi dalam ini telah memuat uraian, contoh, tugas, pertanyaan, atau soal
latihan yang mendorong siswa untuk secara runtut membuat kesimpulan yang
sahih (valid). Pada bab 8 halaman 241 dengan judul bab “Mendalami Puisi”, buku
teks menyajikan materi mengidentifikasi, mendemonstrasikan, menganalsis,
menulis, dan menyusun puisi. Soal-soal yang ada dalam buku ini telah menuntut
siswa untuk memberikan jawaban atau strategi penyelesaian yang bervariasi.

d) Keterkaitan Antarkonsep
13
Konsep yang dimunculkan dalam buku ini di dukung dengan contoh-
contoh dan uraian yang saling terkait. Hal ini tentunya memudahkan siswa dalam
memahami maksud atau makna pada materi yang diajarkan dalam buku teks.
e) Komunikasi
Materi yang terdapat dalam buku ini di dukung dengan contoh atau latihan
kegiatan yang dapat mengomunikasikan gagasan siswa dengan keadaan atau
masalah yang sedang dipelajari atau dihadapi. Contohnya pada bab 6 halaman 201,
yaitu berlatih debat.
f) Penerapan
Buku teks ini telah memuat konsep yang dapat diterapkan dalam
kehidupan. Misalnya konsep mengenai materi teks anekdot yang terdapat pada bab
3 halaman 98. Dengan mempelajari materi ini siswa diharapkan mampu
menciptkan kembali teks anekdot yang tentunya berguna untuk kehidupan.
g) Kemenarikan Materi
Untuk materi serta contoh yang dihadirkan dalam buku teks ini, dapat
dikatakan menarik. Hal ini dikarenakan buku ini mengambil kutipan wacana yang
menarik sebagai contoh dari materi tersebut. Misalnya wacana pada halaman 116
bab 4 yang membicarakan tentang hikaya bunga kemuning. Wacana ini tentu
menarik bagi siswa dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan siswa. Buku ini
menampilkan foto atau gambar-gambar yang menarik minat siswa. Oleh karena itu
dari segi penampilan dapat dikatakan bahwa buku ini menarik.
h) Mendorong untuk Mencari Informasi Lebih Jauh
Tugas-tugas yang terdapat dalam buku ini mampu mendorong siswa untuk
mencari informasi dari berbagai sumber lain seperti internet, buku, artikel, dan
sebagainya.
i) Materi pengayaan (enrichment)
Buku ini memiliki materi pengayaan berupa tugas-tugas mandiri yang
berkaitan dengan setiap materi yang dipelajari dalam buku Tugas-tugas mandiri ini
terdapat pada setiap akhir materi. Hal ini sangat membantu siswa untuk
mengetahui seberapa paham atau mengerti dirinya terhadap materi yang telah
dibelajarkan.

14
Bab V
Penutup

A. Kesimpulan
Analisis bahan ajar dalam hal ini adalah buku ajar atau buku teks adalah kegiatan
menguraikan, menelaah isi buku berbentuk cetak yang berisi teks-teks materi pembelajaran
yang digunakan sebagai alat bantu bagi peserta didik untuk memahami dan belajar mengenai
suatu pelajaran yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan tertentu. Buku Bahasa
Indonesia kelas X Kurikulum 2013 ini sudah memenuhi kriteria bahan ajar yang baik dan
benar.  Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang
peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut,
diharapkan menjadi alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran
sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih baik dan bervariasi yang  pada akhirnya
hasil belajar siswa juga ikut meningkat. 

B. Kritik dan Saran


Kritik dari buku ini, yaitu buku Bahasa Indonesia kelas X ini sangat layak
untuk digunakan karena telah memenuhi kompetensi inti dan kompetensi dasar. Buku
pelajaran ini yang menggunakan bentuk kebahasaan yang sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa. Buku tersebut memiliki tingkat keterbacaan yang sesuai dengan tingkat
keterbacaan dan psikologi siswa. Selain aspek kebahasaan, isi, penyajian, dan kegrafikaan,
secara spesifik, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah aspek keterbacaan buku
pelajaran. Keterbacaan buku teks Bahasa Indonesia SMA ini perlu diteliti agar dapat
mengetahui kesesuaian antara tingkat keterbacaan dalam buku teks dengan pemahaman siswa
SMA.
Saran saya guru sebagai pengembang bahan ajar hendaknya mengetahui tentang apa
dan bagaimana yang ingin dikembangkan sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar
atau tujuan yang telah ditentukan sehingga hasil bahan ajar yang dikembangkan guru dapat
membantu siswa dalam memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa. Dan demi
kesempurnaan makalah kedepannya, penulis megharapkan kritik dan saran dari para pembaca
agar pembuatan makalah berikutnya menjadi lebih baik.

15
Daftar Pustaka

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214121610657.pdf
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/kredo/article/viewFile/2107/1220
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/
196303311988031NAN-ANG_PRIATNA/Pemilihan_Sumber_Belajar.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai