Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SASTRA SEBAGAI SUMBER BELAJAR TEMATIK TERPADU

Dosen Pengampu Mata Kuliah :

Nurhaedah S. Pd., M. Hum

Oleh :

Kelompok I

Tenriani Andi Baso (1947040024) Sitti Lutfiyah Andriyani (1947241026

Putri Aprilia Sari (1947040023) Anggi Regia Anandari (1947042032)

Adrianni (1947041037) Nurul Huda (1947041041)

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Sastra Sebagai
Sumber Belajar Tematik Terpadu”.

Makalah ini penulis buat guna memenuhi syarat untuk mengikuti mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia Lanjutan. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca guna perbaikan makalah ini selanjutnya.

Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.

Makassar, 08 Maret 2022

Kelompok I

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 1
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Pembelajaran tematik ................................................................................................. 3
B. Hakikat peranan Pembelajaran sastra sebagai sumber belajar tematik................................... 3
C. Ciri – Ciri Pembelajaran tematik .................................................................................................. 4
D. Prinsip – Prinsip Pembelajaran tematik ....................................................................................... 4
E. Pentingnya Pembelajaran tematik ................................................................................................ 5
BAB III......................................................................................................................................................... 6
PENUTUP .................................................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 6
B. Saran ................................................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu, perkembangan dunia pendidikan mengalami
perkembangan yang pesat. Untuk itu peningkatan mutu pembelajaran di sekolah perlu
dilakukan. Peningkatan mutu pembelajaran tersebut akan selalu mendapatkan perbaikan-
perbaikan secara berkelanjutan yang dilakukan melalui perubahan kurikulum sekolah oleh
pemerintah. Perubahan kurikulum yang terjadi merupakan hal yang biasa dan merupakan
suatu keniscayaan dalam rangka mengikuti perkembangan masyarakat yang begitu cepat.
Pada tahun ajaran baru 2013, pemerintah dalam hal ini Kemdikbud mulai menerapkan
kurikulum baru di semua jenjang pendidikan sekolah. Kurikulum 2013 tersebut pada
jenjang SD/MI mendapatkan porsi perubahan yang cukup banyak. Salah satu ciri
kurikulum 2013 adalah bersifat tematik integratif pada level pendidikan dasar (SD).

Peserta didik yang berada pada sekolah dasar kelas satu, dua, dan tiga berada pada
rentangan usia dini. Pada usia tersebut seluruh aspek perkembangan kecerdasan seperti IQ,
EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar biasa. Pada umumnya mereka masih
melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (berpikir holistik) dan memahami hubungan
antara konsep secara sederhana. Proses pembelajaran masih bergantung kepada objek-
objek konkret dan pengalaman yang dialami secara langsung.

Atas dasar pernyataan di atas dan dalam rangka implementasi kurikulum 2013,
maka pembelajaran terpadu sangat penting untuk dilaksanakan di tingkat sekolah dasar,
agar pembelajaran di kelas tidak monoton, menyenangkan serta bermakna bagi ini
kehidupan peserta didik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pembelajaran tematik?
2. Bagaimana hakikat peranan Pembelajaran sastra sebagai sumber belajar tematik?
3. Apa ciri-ciri Pembelajaran tematik?

1
4. Apa prinsip-prinsip dasar Pembelajaran tematik?
5. Bagaimana pentingnya Pembelajaran tematik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pembelajaran tematik
2. Untuk mengetahui hakikat peranan Pembelajaran sastra sebagai sumber belajar tematik
3. Untuk mengetahui Ciri-ciri Pembelajaran tematik
4. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dasar Pembelajaran tematik
5. Untuk mengetahui pentingnya Pembelajaran tematik

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran tematik


Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran tematik memberi
penekanan pada pemilihan suatu tema yang spesifik yang sesuai dengan materi pelajaran,
untuk mengajar satu atau beberapa konsep yang memadukan berbagai informasi.

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil


melakukan sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau
merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar peserta
didik. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual menjadikan
proses pembelajaran lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari
akan membentuk skema, sehingga peserta didik akan memperoleh keutuhan dan kebulatan
pengetahuan. Selain itu, penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat
membantu peserta didik dalam membentuk pengetahuannya, karena sesuai dengan tahap
perkembangannya peserta didik yang masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan
(holistik).

B. Hakikat peranan Pembelajaran sastra sebagai sumber belajar tematik


Peran Pembelajaran sastra sebagai sumber belajar tematik :
1. Sebagai alternatif sumber belajar.
2. Mengembangkan perbedaan individu.
3. Memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri (emosi dan konsep)
a. Memberikan dorongan untuk berlatih membaca secara interaktif
b. Menjadi model dan inspirasi untuk menulis topik
c. Memberikan pengalam estetis
d. Memberikan kesempatan untuk menghayati cara-cara bersosial dengan yang lain
e. Memberikan kesadaran untuk bertanggung jawab secara etis

3
C. Ciri – Ciri Pembelajaran tematik
Pembelajaran tematik memiliki ciri khas, antara lain :
1. Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan
anak usia sekolah dasar.
2. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari
minat dan kebutuhan peserta didik.
3. Kegiatan belajar dipilih yang bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil
belajar dapat bertahan lebih lama.
4. Memberi penekanan pada keterampilan berpikir peserta didik.
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya.
6. Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik, seperti kerjasama, toleransi,
komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain.

D. Prinsip – Prinsip Pembelajaran tematik


1. Peserta didik mencari tahu, bukan diberi tahu.
2. Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema yang
paling dekat dengan kehidupan peserta didik.
3. Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan
dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap.
4. Sumber belajar tidak terbatas pada buku.
5. Peserta didik dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan
karakteristik kegiatan yang dilakukan.
6. Guru harus merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar dapat mengakomodasi
peserta didik yang memiliki perbedaan tingkat kecerdasan, pengalaman, dan
ketertarikan terhadap suatu topik.
7. Kompetensi Dasar mata pelajaran yang tidak dapat dipadukan dapat diajarkan
tersendiri.
8. Memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik (direct experiences)dari hal-
hal yang konkret menuju ke abstrak.

4
9. Kegiatan pembelajaran tematik yang dirancang dalam silabus bukan merupakan urutan
kegiatan pembelajaran, melainkan bentuk kegiatan pembelajaran untuk mencapai
Kompetensi Dasar guru dapat melakukan penyesuaikan.

E. Pentingnya Pembelajaran tematik


Melalui pembelajaran tematik, peserta didik sekolah dasar menjadikan peserta
didik sebagai pusat pembelajaran. Pembelajaran tematik menekankan kegiatan peserta
didik sebagai bagian penting untuk mendapatkan pengetahuan baru dan pengalaman baru.
Melalui pengalaman langsung, peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang lebih
bermanfaat dalam pengembangan rasa ingin tahu, sekaligus menjadi bagian dari
keterampilan dikehidupannya sehari-hari. Maka dari itu belajar dengan cara
mengeksplorasi menjadi bagian terpenting untuk kehidupan sehari-hari dan sebagai salah
satu ciri khas pembelajaran tematik.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran tematik lebih
menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).
Melalui pembelajaran tematik, peserta didik sekolah dasar menjadikan peserta didik
sebagai pusat pembelajaran. Pembelajaran tematik menekankan kegiatan peserta didik
sebagai bagian penting untuk mendapatkan pengetahuan baru dan pengalaman baru.
Melalui pengalaman langsung, peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang lebih
bermanfaat dalam pengembangan rasa ingin tahu, sekaligus menjadi bagian dari
keterampilan dikehidupannya sehari-hari. Maka dari itu belajar dengan cara
mengeksplorasi menjadi bagian terpenting untuk kehidupan sehari-hari dan sebagai salah
satu ciri khas pembelajaran tematik.

B. Saran
Masalah pembelajaran yang dihadapi para pendidik saat ini semakin kompleks.
Untuk itu para pendidik khususnya para guru di SD diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya dalam menciptakan dan mengembangkan model-model
pembelajaran, agar dapat menunjang terciptanya proses belajar mengajar di kelas yang
lebih bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.

6
DAFTAR PUSTAKA

Kadarwati, Malawi.(2017).Pembelajaran Tematik: (Konsep dan Aplikasi). CV. Ae Media Grafika.

Qondias. Niftalia. (2016).Pengembangan Media Pembelajaran Tematik Bebrasis Mind Maping SD


Kelas III Kabupaten Ngada Flores. JPI (Jurnal Pendidikan Indonesia), 5(2),n176 – 182.

Anshory, Amelia.(2018). Pengembangan Tematik Integratif pada Kurikulum 2013 di kelas rendah
SD Muhammadiyah 07 Wajak. JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), 4(1), 35 – 36.

Anda mungkin juga menyukai