MAKALAH
PEMBELAJARAN TEMATIK TERINTEGRATIF
“Konsep Dasar Pembelajaran Tematik”
OLEH:
KELOMPOK 1
Puji syukur kami panjatakan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kasih dan karunianya serta kesempatan kepada kami untuk dapat menulis dan
meyelesaikan makalah kami yang berjudul “Konsep Dasar Pembelajaran Tematik”
Makalah “Konsep Dasar Pembelajaran Tematik” kami buat guna memenuhi tugas
kami pada bidang studi Pembelajaran Tematik Terintegratif oleh Bapak Ali Mulya Rende,
S.Pd., M.Pd. Selain untuk memenuhi tugas Pembelajaran Tematik Terintegratif, makalah ini
juga kami buat dengan tujuan adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang
“Konsep Dasar Pembelajaran Tematik” bagi para pembaca juga bagi kami sebagai penulis.
Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dosen kami Ali Mulya
Rende, S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen mata kuliah Pembelajaran Tematik Terintegratif yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan kami lebih
mendalam lagi sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih banyak kekurangan-
kekurangan baik secara penyusunan, tata bahasa, teknik penulisan maupun dalam hal materi.
Oleh sebab itu, kami mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membangun demi
penyempurnaan atau perbaikan makalah ini
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………….……..………. i
KATA PENGANTAR………………………………………….……..………... ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah…………………………………………………… 2
C. Tujuan Masalah……………………………………………………… 2
D. Manfaat Penulisan…………………………………………………… 2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 11
B. Saran………………………………………………………………… 11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………..…………… 12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum memasuki bangku sekolah anak terbiasa memandang dan mempelajari yang
terjadi di sekitarnya atau yang dialami sebagai suatu kesatuan yang utuh (holistic) mereka
tidak melihat secara parsial (terpisah-pisah) sayangnya ketika memasuki situasi belajar
secara formal di bangku sekolah dasar, mereka terkadang mengalami kesulitan untuk
memahami fenomena yang terjadi di masyarakat dan alam sekitarnya. Penyelenggaraan
pendidikan dengan menekankan pada pembelajaran dengan mata pelajaran yang
memisahkan penyajian antara satu mata pelajaran dengan pelajaran yang lainnya akan
mengakibatkan permasalahan yang cukup serius terutama bagi peserta didik usia sekolah
dasar kelas I, II dan III. Pembelajaran yang memisahkan secara tegas penyajian mata
pelajaran tersebut membuahkan kesulitan bagi setiap anak karena hanya akan memberikan
pengalaman belajar yang bersifat artificial, atau pengalaman belajar dibuat-buat. Oleh
Karena itu, proses pembelajaran pada satuan pendidikan sekolah dasar terutama untuk
kelas-kelas awal, harus dirancang secara tepat karena akan berpengaruh terhasap
kebermaknaan pengalaman belajar anak.
Pembelajaran tematik sebagai suatu konsep merupakan pendekatan pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi
anak. Pembelajaran tematik diyakini sebagai pendekatan yang beriorentasi pada praktek
pembelajaran terpadu secara efektif dan membantu menciptakan kesempatan kepada
peserta didik untuk memahami masalah yang kompleks yang ada di lingkungan sekitar
dengan pandangan yang utuh dengan pembelajaran tematik peserta didik diharapkan
memiliki kemampuan dan mengidentifikasi, mengumpulkan menilai dan mengumpulkan
informasi yang ada disekitar secara bermakna.
Terdapat beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksaan pembelajaran
tematik di sekolah dasar, terutama pada saat penggalian tema-tema perlu diperhatikan
prinsip-prinsipnya yaitu tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat
digunakan untuk memadukan mata pelajaran. Tema harus bermakna, maksudnya tema
yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar
selanjutnya. Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik. Tema
yang dikembangkan harus mampu menunjukkan sebagian besar minat peserta didik. Tema
yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di
dalam rentang waktu belajar, dan lain sebagainya.
Pembelajaran tematik di sekolah-sekolah dapat meningkatkan taraf kecakapan berpikir
peserta didik. Hal ini dapat terjadi karena peserta didik dihadapkan pada gagasan atau
pemikiran yang lebih besar, lebih luas dan lebih dalam ketika menghadapi situasi
pembelajaran. Kemungkinan pembelajaran yang terpotong-potong sedikit sekali terjadi,
sebab peserta didik dilengkapi dengan pengalaman belajar yang lebih terpadu sehingga
akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang lebih terpadu. Pembelajaran
tematik memberikan penerapan-penerapan dunia nyata sehingga dapat mempertinggi
kesempatan transfer pembelajaran (transfer of learning). Dengan pemaduan pembelajaran
antarmata pelajaran diharapkan penguasaan materi pembelajaran akan semakin baik dan
meningkat. Pengalaman belajar antar mata pelajaran sangat positif untuk membentuk
pendekatan menyeluruh pembelajaran terhadap pengembangan ilmu pengetahuan peserta
didik karena lebih aktif dan otonom dalam pemikirannya. Motivasi belajar dapat diperbaiki
dan ditingkatkan dalam pembelajaran antar mata pelajaran. Para peserta didik akan terlibat
dalam “konfrontasi yang melibatkan banyak pemikiran” dengan pokok bahasan yang
dihadapi. Pembelajaran tematik membentuk dan menciptakan struktur kognitif atau
pengetahuan awal peserta didik yang dapat menjembatani pemahaman yang terkait,
pemahaman yang terorganisasi dan pemahaman yang lebih baik. Maka dari itu dalam
makalah ini akan membahas mengenai “Konsep dasar pembelajaran tematik”, mulai dari
pengertian tematik, landasan, tujuan, prinsip, manfaat, karakteristik, serta implikasi dalam
pembeajaran tematik.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran tematik?
2. Apa yang menjadi landasan pembelajaran tematik ?
3. Apakah tujuan, prinsip, dan manfaat pembelajaran tematik?
4. Bagaimana implikasi pembelajaran tematik?
5. Bagaimana karakteristik pembelajaran tematik?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalahnya yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari pembelajaran tematik
2. Agar dapat mengetahui landasan pembelajaran tematik
3. Agar dapat mengetahui tujuan, prinsip, dan manfaat pembelajaran tematik
4. Agar dapat mengetahui implikasi dalam pembelajaran tematik
5. Untuk dapat mengetahui karakteristik pembelajaran tematik
D. Manfaat Penulisan
Adapun yang menjadi manfaat dari penyusunan makalah ini adalah:
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan mengenai “Konsep dasar pembelajaran tematik” terutama
dalam hal menambah wawasan mengenai landasan, tujaun , prinsip, karakteristik, dan
manfaat dari pembelajaran tematik.
2. Bagi Pembaca
Sebagai acuan bagi pembaca mengenai pembahasan makalah dan juga pedoman
penulisan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Landasan filosofis
Dalam pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh tiga aliran filsafat yaitu:
progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme. Aliran progresivisme memandang
proses pembelajaran perlu ditekankan pada pembentukan kreatifitas, pemberian
sejumlah kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan pengalaman
siswa. Aliran konstruktivisme melihat pengalaman langsung siswa (direct experiences)
sebagai kunci dalam pembelajaran. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah hasil
konstruksi atau bentukan manusia. Manusia mengkonstruksi pengetahuannya melalui
interaksi dengan obyek, fenomena, pengalaman dan lingkungannya. Pengetahuan tidak
dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru kepada anak, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing siswa. Pengetahuan bukan sesuatu yang
sudah jadi, melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus. Keaktifan siswa
yang diwujudkan oleh rasa ingin tahunya sangat berperan dalam perkembangan
pengetahuannya. Sementara aliran humanisme melihat siswa dari segi
keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.
2. Landasan psikologis
Dalam pembelajaran tematik terutama berkaitan dengan psikologi
perkembangan peserta didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan
terutama dalam menentukan isi/materi pembelajaran tematik yang diberikan kepada
siswa agar tingkat keluasan dan kedalamannya sesuai dengan tahap perkembangan
peserta didik. Psikologi belajar memberikan kontribusi dalam hal bagaimana isi/materi
pembelajaran tematik tersebut disampaikan kepada siswa dan bagaimana pula siswa
harus mempelajarinya.
3. Landasan yuridis
Dalam pembelajaran tematik berkaitan dengan berbagai kebijakan atau
peraturan yang mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar.
Landasan yuridis tersebut adalah UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran
dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan
minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
2. Prinsip
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prinsip merupakan asas atau
kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dan sebagainya. Adapun
dalam prinsip-prinsip dalam pembelajaran tematik yaitu meliputi :
• Prinsip penggalian tema
• Prinsip pelaksanaan pembelajaran tematik
• Prinsip evaluas
• Pinsip Reaksi
❖ Prinsip Penggalian Tema
Prinsip penggalian tema merupakan prinsip utama fokus dalam pembelajaran
tematik. Artinya, tema-tema yang saling tumpang tindih dan keterkaitan menjadi
target utama dalam pembelajaran. Adapun prinsip penggalian tema diantaranya:
• Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan
memadukan banyak bidang studi
• Tema harus bermakna artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus
memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar selanjutnya
• Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak
• Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak
• Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan penstiwa-peristiwa otentik
yang terjadi dalam rentang waktu belajar
• Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku,
serta harapan dari masyarakat
• Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber
belajar.
❖ Prinsip Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Prinsip pelaksanaan tematik merupakan proses atau cara yang dilakukan agar
pembelajaran tematik yang diajarkan kepada peserta didik dapat berjalan dengan
lancar. Dalam pembelajaran tematik terdapat yang namanya prinsip pelaksanaan
tematik. Prinsip pelaksanaan tematik di antaranya yaitu :
• Guru hendaknya jangan menjadi “single aktor “ yang mendominasi
pembicaraan dalam proses belajar mengajar
• Pemberian tanggung jawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap
tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok
• Guru perlu akomodatif terhadap ide-ide yang terkadang sama sekali tidak
terpikirkan dalam proses perencanaan.
❖ Prinsip Evaluatif
Prinsip evaluatif merupakan prinsip penilaian yang dilakukan agar dapat
mengukur kemampuan siswa. Adapun prinsip evaluatif adalah:
• Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan evaluasi diri di
samping bentuk evaluasi lainnya
• Guru perlu mengajak peserta didik untuk mengevaluasi perolehan belajar yang
telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang telah
disepakati dalam kontrak.
3. Manfaat
Menurut Tim Puskur (2006), ada beberapa manfaat yang dapat dipetik dari
pelaksanaan pembelajaran tematik.
a. Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa mata pelajaran mempunyai
keterkaitan konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan utuh.
b. Peserta didik mudah memusatkan perhatian karena beberapa mata pelajaran
dikemas dalam satu tema yang sama.
c. Peserta didik dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai
kompetensi beberapa mata pelajaran dalam tema yang sama.
d. Pembelajaran tematik melatih peserta didik untuk semakin banyak membuat
hubungan beberapa mata pelajaran, sehingga mampu memproses informasi dengan
cara yang sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan
konsep.
e. Menghemat waktu karena beberapa mata pelajaran dikemas dalam suatu tema dan
disajikan secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan.
Waktu yang lain dapat digunakan untuk pemantapan, pengayaan, pembinaan
keterampilan, dan remidial.
D. Implikasi dalam Pembelajaran Tematik
Implikasi merupakan suatu akibat yang muncul atau terjadi dikarenakan suatu hal.
Dalam implementasi pembelajaran tematik di sekolah dasar mempunyai berbagai
implikasi yang mencakup:
1. Implikasi bagi guru
Pembelajaran tematik memerlukan guru yang kreatif baik dalam menyiapkan
kegiatan/pengalaman belajar bagi anak, juga dalam memilih kompetensi dari berbagai
mata pelajaran dan mengaturnya agar pembelajaran menjadi lebih bermakna, menarik,
menyenangkan dan utuh.
e. Bersifat Fleksibel
Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan bahan
ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan mengaitkannya
dengan kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
Teknik penilaian dapat dilakukan dengan tes maupun non tes meliputi observasi, unjuk
kerja dan penilaian produktif. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai minat dan
kebutuhan anak. Pada pembelajaran tematik dikembangkan pendekatan PAKEM
(pembelajaran yang aktif kreatif efektif dan menyenangkan) yang melibatkan siswa
secara aktif dalam proses pembelajaran dengan melihat bakat, minat, dan kemampuan
siswa sehingga memungkinkan anak termotivasi untuk belajar terus menerus.
Lebih lanjut Majid (2014: 89) menyatakan bahwa pembelajaran tematik memiliki
karakteristik sebagai berikut :
• Berpusat pada siswa, menempatkan siswa sebagai subyek belajar dan guru sebagai
fasilitator
• Memberikan pengalaman langsung, siswa dihadapkan pada sesuatu yang nyata sebagai
dasar untuk memahami hal-hal yang abstrak
• Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, focus pembahasan diarahkan kepada
pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan siswa
• Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
• Bersifat fleksibel, dapat mengaitkan bahan ajar dengan berbagai mata pelajaran,
kehidupan siswa dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada
• Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Selanjutnya Rusman (2015: 146) memaparkan tentang karakteristik pembelajaran
tematik sebagai berikut:
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah “Konsep dasar pembelajaran
tematik” masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran
dari pembaca. Terimakasih atas partisipasinya dan mohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anshory, Ichsan, dkk. (2018). Pembelajaran Tematik Terintegratif Pada Kurikulum 2013 di
Kelas Rendah SD Muhammadiyah 07 Wajak. Jurnal Inovasi Pembelajaran, 4(1), 35-
46.
Kadarwati, Ani, dan Ibadullah Malawi. (2017). Pembelajaran Tematik: (Konsep dan Aplikasi).
Magetan: Cv. Ae Media Grafika.
Maryono. (2017). Peran Guru dalam Menerapkan Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar.
Jurnal Gentala Pendidikan Dasar, 2(1), 72-89.
Muklis Mohamad. (2012). Pembelajaran Tematik. STAIN Samarinda. IV (1).
Sulhan A, dkk. (2019). Buku Konsep Dasar Tematik di Sekolah Dasar. Mataram: CV Sanabil.
Sultan, Ahmad, dan Ahmad Khlakul Khairi. (2019). Konsep Dasar Pembelajaran Tematik di
Sekolah Dasar (SD/MI). Mataram: Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Mataram.
Sutirjono, dan Sri Istuti Manik. (2005). Tematik: Pembelajaran Efektif Dalam Kurikulum 2004.
Malang: Bayumedia Publishing.
Syaifuddin, Mohammad. (2017). Implementasi Pembelajaran Tematik di Kelas 2 SD Negeri
Demangan Yogyakarta. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu Tarbiyah, 02(2), 139-
144.
Yuniastuti, dkk. (2018). Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu di Sekolah Dasar. Jurnal
Pendidikan, 3 (12). 1572-1582.