Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR MEDIA PEMBELAJARAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Bahan Ajar Media dan Sumber Belajar

Dosen Pengampu
Dr. Kiky Chandra Silvia Anggraini, M.Pd.

Disusun Oleh : Kelompok 1

1. Adinda Putri Wahidah 152210001


2. Adinda Rahma Yunita 152210002
3. Afidatul Khoirin Nisa’ 152210003
4. Amilatun Taqwimah 152210004
5. Aukhiliyah Ayu Paramita 152210005
6. Azmil Nadia Khoirunnisa’ 152210006

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
Rahmat dan Ridho-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai
dengan waktu yang telah di tentukan. Dalam makalah ini, kami di berikan amanat
untuk membahas materi perkuliahan ini. Sholawat serta salam kami panjatkan
kepada Nabi Muhammad SAW. Yang mana telah membimbing kami semua dari
zaman kebodohan menuju zaman yang terang benderang yakni ajaran islam.

Tidak lupa kami juga berterimakasih kepada dosen pengampu yakni Dr. Kiky
Chandra Silvia Anggraini, M.Pd.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Bahan Ajar Media dan Sumber Belajar.

Disini kami juga menyadari bahwa sebagai manusia biasa, kami tidak
luput dari kesalahan dan kekurangan. Sehingga kami mohon maaf jika dalam
penulisan makalah ini, masih banyak kesalahan yang kami buat. Kami juga sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga kami dapat memperbaiki
kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya. Demikian makalah
ini kami buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Selamat membaca.

Rabu, 20 September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB 1......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................4
C. Tujuan Masalah.............................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Pengertian Bahan Pembelajaran................................................................5
B. Ciri –ciri Bahan Pembelajaran..................................................................6
C. Tujuan Bahan Pembelajaran......................................................................7
D. Manfaat Bahan Pembelajaran....................................................................8
E. Fungsi Bahan Pembelajaran.....................................................................9
F. Contoh Bahan Pembelajaran...................................................................12
BAB III..................................................................................................................13
PENUTUP.............................................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

3
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar memang menjadi bagian dari kehidupan manusia sejak dulu, kata
belajar pun tak jauh dari kata pengetahuan. Seperti pepatah mengatakan
bahwa “belajar adalah jendela ilmu” hal itu memanglah benar. Namun, hal
tersebut tergantung dengan apa yang dipelajari. Sebab, di dalam suatu proses
pembelajaran terdapat sebuah bahan atau materi yang menjadi acuan dalam
belajar. Jika bahan atau materinya mengalami sebuah “kecacatan” maka hal
itu tentunya akan menganggu suatu proses pembelajaran. Oleh karenanya, di
dalam proses pembelajaran diperlukan adanya bahan ajar yang sempurna
serta peran dari tenaga pendidik dalam menguasai serta menyampaikan bahan
ajar tersebut kepada peserta didik. Supaya hasil dari penyampaian bahan ajar
tersebut peserta didik mampu mencapai kompetensi atau capaian mereka
dalam belajar, serta mampu menerapkannya dalam kehidupan mereka sehari-
hari.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Bahan Pembelajaran?
2. Apa Ciri-ciri Bahan Pembelajaran?
3. Apa Tujuan Bahan Pembelajaran?
4. Apa Manfaat Bahan Pembelajaran?
5. Apa Fungsi Bahan Pembelajaran?
6. Apa Contoh Bahan Pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Pengertian Bahan Pembelajaran.
2. Untuk Mengetahui Ciri-ciri Bahan Pembelajaran.
3. Untuk Mengetahui Tujuan Bahan Pembelajaran.
4. Untuk Mengetahui Manfaat Bahan Pembelajaran.
5. Untuk Mengetahui Fungsi Bahan Pembelajaran.
6. Untuk Mengetahui Contoh Bahan Pembelajaran.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Pembelajaran


Berbicara tentang bahan pembelajaran, erat kaitannya dengan proses
kegiatan belajar mengajar di kelas antara tenaga pendidik dan peserta didik.
Dalam hal ini bahan pembelajaran sendiri memiliki peranan yang cukup
penting dalam proses pembelajaran. Sebab, dalam bahan ajar tidak hanya
mencakup aspek berupa materi pengetahuan saja, melainkan terdapat aspek
keterampilan juga sikap. Guru sebagai tenaga pendidik dalam hal ini berperan
untuk mengajarkan muridnya dengan bahan ajar yang menarik dan
menyenangkan agar lebih memudahkan untuk dipahami dan dipelajari
muridnya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian dari bahan
pembelajaran atau bahan ajar sendiri berarti “segala sesuatu yang dapat
dipakai atau dijadikan pedoman dan digunakan untuk maupun selama
kegiatan belajar mengajar.”

Sedangkan, bahan ajar menurut Panne merupakan sekumpulan bahan


atau materi pelajaran yang sisusun secara sistematis yang digunakan guru dan
siswa dalam proses pembelajaran1. Lain halnya dengan bahan ajar menurut
Abdul Ghafur yakni berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus
diajarkan oleh guru dan dipelajari oleh siswa. Bahan ajar tersebut berisikan
materi pelajaran yang harus dikuasai oleh guru dan disampaikan kepada
siswa2.

1
Ina Magdalena and others, ‘Analisis Bahan Ajar’, Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2.2
(2020), 311–26 <https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara>.

5
Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar atau bahan
pembelajaran merupakan sekumpulan materi ajar yang mencakup
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang disusun secara sistematis dan
bersifat mewakili ataupun mencakup konsep yang mengarahkan peserta didik
untuk mencapai suatu kompetensi atau capaian yang harus dicapai oleh
peserta didik dalam proses pembelajaran. Dan untuk memudahkan peserta
didik dalam belajar atau mencari informasi, sehingga terciptanya tujuan
pembelajaran dan tercapainya kompetensi. Serta informasi yang didapat bisa
diterapkan oleh peserta didik di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
dengan adanya bahan ajar, peserta didik dapat mempelajari suatu kompetensi
secara runtut dan terstruktur sehingga mampu menguasai semua kompetensi
secara utuh.

B. Ciri –ciri Bahan Pembelajaran


Terdapat ciri-ciri bahan ajar untuk menghasilkan bahan ajar yang sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Bahan ajar memiliki ciri-ciri diantaranya ;
1. Menimbulkan minat baca
Biasanya dengan menyisipkan gambar, tabel, dan dengan
menggunakan warna. Sehingga siswa akan tertarik membaca bahan
ajar tersebut.
2. Disusun untuk mudah dipahami siswa
Bahan ajar yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan keadaan
dan kondisi psikologis siswa agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Misalnya, untuk siswa SD bahan
ajarnya mengandung unsur permainan dan ilustrasi yang menarik agar
siswa tersebut dapat memahami materi dengan baik3.
3. Mendeskripsikan tujuan pembelajaran.
4. Disusun berdasarkan pola belajar yang fleksibel.

2
Adelia Priscila Ritonga and others, ‘Pengembangan Bahan Ajaran Media’, Jurnal
Multidisiplin Dehasen, 1.3 (2022), 343–48.
3
Wulandari, A. P., Salsabila, A. A., Cahyani, K., Nurazizah, T. S., & Ulfiah, Z. (2023).
Pentingnya Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar. Journal on Education, 5(2),
3928-3936.

6
Maksudnya adalah bahwa bahan ajar yang disusun dapat diterapkan
atau digunakan sesuai dengan kondisi sekolah maupun kelas.
5. Mengakomodasi kesulitan siswa.
Di dalam bahan ajar tersebut hendaknya dapat mencakup semua
materi dengan lengkap, agar siswa dapat menemukan jawaban dari
pertanyaan dan kesulitan yang dihadapi.
6. Memberikan rangkuman
Rangkuman merupakan ringkasan pokok – pokok pembahasan atau
materi agar dapat memudahkan siswa dalam mengulas kembali materi
yang telah ada4.
bahan ajar yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:
1. Substansi yang dibahas harus mencakup sosok tubuh dari kompetensi
atau sub kompetensi yang relevan dengan profil kemampuan tamatan.
2. Substansi yang dibahas harus benar, lengkap dan aktual, meliputi
konsep fakta, prosedur, istilah dan notasi serta disusun berdasarkan
hirarki/step penguasaan kompetensi.
3. Tingkat keterbacaan, baik dari segi kesulitan bahasa maupun substansi
harus sesuai dengan tingkat kemampuan pembelajaran.
4. Sistematika penyusunan bahan ajar harus jelas, runtut, lengkap dan
mudah dipahami5.
Berdasarkan pendapat para ahli, maka bahan ajar memiliki ciriciri yaitu bahan
ajar memuat materi yang disusun sistematis sesuai kurikulum dan tujuan
pembelajaran serta mengarahkan siswa untuk membaca dan memahami
materi. Bahan ajar juga memiliki berbagai bentuk yang sesuai
dengan kegiatan pembelajaran6.

4
Junaidi, J. (2019). Peran Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar. Diklat Review:
Jurnal manajemen pendidikan dan pelatihan, 3(1), 45-56.
5
Setiawan, W., & Sari, V. T. A. (2018). Pengembangan bahan ajar konsep diferensial berbasis
konflik kognitif. Jurnal Elemen, 4(2), 204.
6
Minarni, M., Malik, A., & Fuldiaratman, F. (2019). Pengembangan bahan ajar dalam bentuk
media komik dengan 3D page flip pada materi ikatan kimia. Jurnal Inovasi Pendidikan
Kimia, 13(1).

7
C. Tujuan Bahan Pembelajaran
Dengan adanya bahan ajar memungkinkan siswa dapat mempelajari suatu
kompetensi secara runtut dan sistematis sehingga secara akumulatif mampu
menguasai semua kompetensi secara utuh/ terpadu. Untuk itu sangat penting
sorang tenaga pendidik atau guru memiliki kompetensi mengembangkan
bahan pembelajaran yang baik sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan yang
diperlukan, sehingga materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik,
serta siswapun memiliki aktivitas belajar yang cukup baik.
Bahan ajar dibuat untuk bisa meraih tujuan sebagai berikut:
1. Menyajikan bahan ajar yang bisa sesuai dengan kebutuhan siswa yang
harus sesuai dengan kurikulum. Selain itu bahan ajar juga harus
menyesuaikan diri dengan sifat dan lingkungan siswa berasal (latar
belakang).
2. Meringankan beban guru dalam menjalankan aktivitas pembelajaran.
3. Mempermudah siswa agar bisa mendapatkan bahan ajar yang alternatif
atau yang mudah dipahami selain dari sumber di sekolah seperti buku
dan teks yang sulit di dapat7.

D. Manfaat Bahan Pembelajaran


Manfaat Bahan Ajar Manfaat bahan ajar bagi pendidik dan peserta didik
adalah sebagai berikut
1. Pendidik akan memiliki bahan ajar yang dapat membantu
dalampelaksanaan kegiatan pembelajaran.
2. Bahan ajar dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah
angka kredit pendidik guna keperluan kenaikan pangkat.
3. Menambah penghasilan bagi pendidik jika hasil karyanya diterbitkan.
4. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.
5. Peserta didik lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara
mandiri dengan bimbingan pendidik.

7
Magdalena, I., Prabandani, R. O., Rini, E. S., Fitriani, M. A., & Putri, A. A. (2020). Analisis
pengembangan bahan ajar. Nusantara, 2(2), 180-187.

8
6. Peserta didik mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap
kompetensi yang harus dikuasainya.8

E. Fungsi Bahan Pembelajaran


Dengan keberadaan bahan ajar, guru lebih mudah di dalam menjelaskan
pokok-pokok bahasan dan peserta didik melanjutkannya dengan cara
membaca bahan ajar yang relevan dan lebih kompleks. Guru pun dapat
memilih dan menyusun bahan ajar dari berbagai sumber lain, dengan
menjadikannya sebagai contoh dalam menyajikan materi untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik. Kesiapan bahan ajar memungkinkan guru untuk
lebih banyak terlibat di dalam proses pembelajaran. Guru lebih banyak
memusatkan perhatiannya kepada usaha untuk membangkitkan minat peserta
didik, dan jika diperlukan guru dapat menolong peserta didik yang lambat
dalam belajar. Oleh karena itu keterampilan dan pengetahuan dasar (bahan
pembelajaran) telah dipersiapkan sebelum masuk kelas, proses pembelajaran
dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih penting dan lebih bermakna.
Kegiatan belajar di arahkan kepada pendalaman, bahkan kepada
pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang lebih kompleks.

Menghemat
Menghemat waktu
waktu

Guru lebih fokus sebagai fasilitator

Sumber penilaian siswa belajar

Pembelajaran lebih efektif

Sebagai pedoman pembelajaran

8
Joko Kuswanto, ‘Pengembangan Modul Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas VIII’,
Jurnal Media Infotama, 15.2 (2019), 51–56 <https://doi.org/10.37676/jmi.v15i2.866>.

9
Bahan ajar yang sudah biasa tertuang di dalam buku teks itu memiliki fungsi
yang kompleks di dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Pusat Perbukuan
(2005:4) memaparkan bahwa dengan kehadiran bahan ajar, para peserta didik
menjadi lebih terbantu di dalam mencari informasi ataupun di dalam membekali
dirinya dengan sejumlah pengalaman dan latihan. Dengan keberadaan bahan ajar
tersebut, para peserta didik memungkinkan untuk mempelajari suatu bahan sesuai
dengan kecepatan masing-masing. Mereka memiliki kesempatan yang luas untuk
mengulangi atau meninjaunya kembali, serta memberikan kemudahan untuk
membuat catatan-catatan bagi pemakaian selanjutnya.

Bisa belajar sesuai urutan yang


dipilihnya

Bisa belajar sesuai kecepatan


masing-masing

Bisa belajar di mana pun dan


kapan pun

Bisa belajar tanpa guru / belajar


mandiri

Greene dan Petty (Tarigan, 1986:17) mengemukakan fungsi bahan ajar secara
lebih lengkap, yakni sebagai berikut :

1. Mencerminkan suatu sudut pandang yang tangguh dan modern mengenai


pengajaran, serta mendemonstrasikan aplikasinya dalam bahan pengajaran
yang di sajikan.
2. Menyajikan suatu sumber pokok masalah atau subject matter yang kaya,
mudah dibaca dan bervariasi, yang sesuai dengan minat dan kebutuhan para
peserta didik sebagai dasar bagi program-program kegiatan yang
disarankan, yang keterampilan-keterampilan ekspresional diperoleh di
bawah kondisi-kondisi yang menyerupai kehidupan yang sebenarnya.
3. Menyediakan suatu sumber yang tersusun rapi dan bertahap mengenai
keterampilan-keterampilan ekspresional yang mengemban pokok masalah
dalam komunikasi.
4. Menyajikan bersama-sama dengan sumber bahan ajar lainnya dalam
mendampingi metode-metode dan sarana-sarana pengajaran untuk
memotivasi para peserta didik.

10
5. Menyajikan fiksasi (perasaan yang mendalam) awal yang perlu dan juga
sebagai penunjang bagi latihan-latihan dan tugas-tugas praktis.
6. Menyajikan bahan/sarana evaluasi dan remidial yang serasi dan tepat guna.
Pendapat-pendapat tentang fungsi bahan ajar tersebut lebih ditekankan pada
kepentingan peserta didik, yakni sebagai sarana belajar, sumber informasi, dan
sarana berlatih di dalam menguasai program pembelajaran tertentu. Meskipun
demikian, bahan ajar terhenti pada kepentingan peserta didik, tetapi juga guru
mendapat manfaatnya. Fungsi bahan ajar bagi guru juga dikemukakan Sari &
Reigeluth (1982: 56-57). Pertama, kehadiran bahan ajar memungkinkan guru
untuk lebih banyak berhadapan dengan peserta didik secara perseorangan atau
dengan kelompok kecil. Kedua, guru dapat lebih banyak memusatkan
perhatiannya kepada usaha membangkitkan minat peserta didik, dan jika
diperlukan dapat menolong peserta didik yang lemah. Ketiga, karena keterampilan
dan pengetahuan dasar telah diperoleh dari buku sebelum masuk kelas, waktu
selama dikelas dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang lebih menyenangkan dan
sama pentingnya, yakni kegiatan yang diarahkan kepada pemantapan ingatan dan
kepahaman, dan bahkan kepada pengembangan pengetahuan yang dibahas.

Berdasarkan paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa sebuah bahan ajar


memenuhi fungsi dengan baik apabila memenuhi kepentingan peserta didik dan
guru di dalam proses pembelajaran.

1. Berdasarkan kepentingan peserta didik, bahan ajar harus memberikan


pengetahuan dan informasi secara sistematis dan terprogram. Bahan
tersebut mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik sesuai dengan
pelajarannya di samping memberikan motivasi di dalam menguasai bahan
pembelajaran, baik dengan metode ataupun media tertentu. Bahan ajar
berisikan latihan-latihan ataupun sajian masalah yang bertujuan untuk
memberikan penguatan dan evaluasi kepada peserta didik atas
penguasaannya terhadap suatu mata pelajaran.
2. Berdasarkan kepentingan guru, bahan ajar menyampaikan materi secara
terprogram sesuai dengan tuntutan kurikulum. Kompetensi dasar atau
bahan-bahan yang di kehendaki oleh kurikulum sudah terjabar secara
sistematis di dalamnya. Guru menjadi terbantu di dalam menentukan
media, metode, ataupun perangkat penilaian sesuai dengan rencana.
Dengan keberadaan bahan ajar, proses pembelajaran menjadi lebih lancar
karena guru tidak perlu lagi menyiapkan bahan ataupun alat evaluasi.
Dalam hal ini, peranan guru beralih dari mengolah dan menyampaikan
materi di dalamnya, menjadi seorang fasilitator yang bertugas merancang
strategi pembelajaran agar sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta
didik.

11
Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, seorang peserta didik dituntut
tidak hanya mengandalkan pengetahuan ataupun kecakapan dari yang terjadi di
dalam kelas, tetapi harus mau dan mampu menelusuri beragam bahan ajar yang
diperlukan (Silberman, 2006). Bahan ajar mempunyai potensi sebagai alat, sarana,
pelaku, dan wahana untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Bahan ajar
dipandang sebagai segala sesuatu yang dapat memberikan kemungkinan untuk
memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan
dalam belajar.

F. Contoh Bahan Pembelajaran


1. Buku teks: Buku teks adalah salah satu media pembelajaran yang paling
umum digunakan. Buku teks dapat menyampaikan informasi secara
tertulis dan mengandung gambar, grafik, dan ilustrasi untuk memperjelas
konsep9
2. Video pembelajaran: Video pembelajaran dapat menyampaikan informasi
melalui kombinasi gambar, suara, dan teks. Video ini dapat menarik
perhatian siswa dan membantu mereka memahami konsep yang sulit10
3. Permainan edukatif: Permainan edukatif dapat digunakan untuk
memperkaya pengalaman belajar siswa sambil tetap menyampaikan pesan
dan informasi yang relevan dengan tujuan pembelajaran11
4. Presentasi multimedia: Presentasi multimedia, seperti slide PowerPoint,
dapat digunakan untuk memperjelas makna pesan atau informasi dengan
menggunakan gambar, grafik, dan animasi12
5. Aplikasi pembelajaran: Aplikasi pembelajaran yang dapat diakses melalui
perangkat mobile atau komputer dapat membantu siswa belajar dengan
cara yang interaktif dan menarik.

9
Ani Daniyati and others, ‘Konsep Dasar Media Pembelajaran Ricken Wijaya STAI DR.KHEZ
Muttaqien Purwakarta’, Journal of Student Research (JSR), 1.1 (2023), 282–94.
10
Najwa Rohima, ‘Penggunaan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan Keterampilan Belajar
Pada Siswa’, Publikasi Pembelajaran, 1.1 (2023), 1–12.
11
Muhammad Hasan and others, Media Pembelajaran, Tahta Media Group, 2021.
12
B A B Ii, ‘Sedangkan Menurut Association of Education and Communication Technology’, Media
Pembelajaran, 4.1 (2015), 12–32.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
Kami mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini, masih banyak
kesalahan yang kami buat. Kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sehingga kami dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam
penyusunan makalah selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Daniyati, Ani, Bulqis, Ismy Saputri, Ricken Wijaya, and Aqila, Siti Septiyani,
‘Konsep Dasar Media Pembelajaran Ricken Wijaya STAI DR.KHEZ
Muttaqien Purwakarta’, Journal of Student Research (JSR), 1.1 (2023), 282–
94

Hasan, Muhammad, Milawati, Darodjat, HarahapTuti Khairani, and Tasdin


Tahrim, Media Pembelajaran, Tahta Media Group, 2021

Ii, B A B, ‘Sedangkan Menurut Association of Education and Communication


Technology’, Media Pembelajaran, 4.1 (2015), 12–32

Kuswanto, Joko, ‘Pengembangan Modul Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA


Terpadu Kelas VIII’, Jurnal Media Infotama, 15.2 (2019), 51–56
<https://doi.org/10.37676/jmi.v15i2.866>

Magdalena, Ina, Tini Sundari, Silvi Nurkamilah, Dinda Ayu Amalia, and
Universitas Muhammadiyah Tangerang, ‘Analisis Bahan Ajar’, Jurnal
Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2.2 (2020), 311–26
<https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara>

Priscila Ritonga, Adelia, Nabila Putri Andini, Layla Iklmah, and Jurusan
Pendidikan Guru, ‘Pengembangan Bahan Ajaran Media’, Jurnal
Multidisiplin Dehasen, 1.3 (2022), 343–48

Rohima, Najwa, ‘Penggunaan Media Pembelajaran Untuk Meningkatkan


Keterampilan Belajar Pada Siswa’, Publikasi Pembelajaran, 1.1 (2023), 1–
12

14
15

Anda mungkin juga menyukai