Disusun oleh :
PGMI 4A Kelompok 3
1. Nunuk Demes Hermiati (12205183043) (01)
2. Dewi Nur Fitriani (12205183047) (02)
3. Hani Wahyu Ningtriyas (12205183048) (03)
4. Desti Afifatus Shoimah (12205183050) (04)
5. Desi Rohmawati (12205183061) (05)
i
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata Pengantar.................................................................i
Daftar Isi.........................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................2
C. Tujuan penulisan...............................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bahan Ajar.......................................3
B. Jenis-Jenis Bahan Ajar......................................6
C. Landasan Penulisan bahan Ajar......................14
D. Tahapan-Tahapan Penulisaan Bahan Ajar......24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................25
DAFTAR PUSTAKA...................................................26
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam KBBI kata ”Bahan“ berarti segala sesuatu yan
g dapat dipakai atau diperlukan untuk tujuan tertentu. sedangka
n kata "Ajar“ berarti petunjuk yang diberikan kepada orang su
paya diketahui (diturut). Dalam dunia pendidikan, bahan ajar d
apat didefisinikan sebagai segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan keg
iatan belajar-mengajar di kelas.
Setelah mengerahui apa itu bahan ajar perlu adanya
tindak lanjut mengenai apa saja landasan penulisan bahan ajar.
Landasan bahan ajar adalah dasar atau tumpuan yang dijadikan
seorang guru atau dosen sebagai pedoman dalam penulisan
bahan ajar. Penulisan bahan ajar sendiri merupakan salah satu
wujud pengembangan profesionalisme guru maupun dosen
dalam menjalankan tugas dan fungsi pokoknya untuk
mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
dikuasainya kepada peserta didik maupun mahasiswanya
Landasan penulisan bahan ajar MI/SD untuk menjadi
acuan dalam proses pembuatan bahan ajar. Karena dalam hal
ini terdapat beberapa yang tidak paham dalam penulisan bahan
ajar, mereka hanya sembarang menulis tanpa memperhatikan
landasan-landasan dalam penulisan bahan ajar. Oleh karena
itu, makalah ini di buat untuk membahas apa saja landasan-
landasan dalam penulisan bahan ajar.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaiman pengertian bahan ajar ?
2. Apa saja jenis-jenis bahan ajar ?
3. Bagaimana landasan dalam penulisan bahan ajar ?
4. Bagaimana tahapan-tahapan penulisaan bahan ajar?
C. Tujuan Pembahasan
1. Dapat mengetahui pengertian bahan ajar
2. Dapat mengetahui jenis-jenis bahan ajar
3. Dapat mengetahui landasan penulisan bahan ajar
4. Dapat tahapan-tahapan penulisaan bahan ajar
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar,
(Jakarta: Radar Jaya Offset, 1992), hlm. 205
3
untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Bahan disini bisa tertulis
maupun tidak tertulis.2
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang
digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar.3
Menurut andi prastowo bahan ajar merupakan
segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang
disusun secara sistematis yang menapilkan sosok utuh dari
kompetensi yang akan dikuasai siswa dan digunakan
dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk
perencanaan dan penelaah implementasi pembelajaran.4
Bahan pengajaran bukan semata-mata berarti
semua uraian yang tertera dalam buku sumber atau sumber
tercetak lainnya, melainkan memiliki klasifikasi tertentu.
Berdasarkan klasifikasi itulah, kemudian guru memilih
bahan ajar yang mana akan disajikan dalam perencanaan
untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah dirumuskan
sebelumnya. Sebagai kerangka acuan , bahan ajar pada
umunya di klasifikasikan dalam tiga bidang, yakni
2
Aan Hasanah, Pengembangan Profesi Guru, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2012),
hlm. 152
3
Ali Mudlofar, Aplikasi pengembangan Kurikulum Satuan Tingkat Guruan dan
Bahan Ajar dalam Guruan Islam. (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm. 128
4
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta:
Diva Press, 2014), hlm. 17
4
pengetahuan, keterampilan dan afektif. Hal ini sesuai
dengan tujuan – tujuan yang hendak di capai.5
Bahan ajar meliputi media cetak dan non cetak/
elektronik yang menganung informasi serta dapat
membantu peserta didik mencapai tujuan belajar.
Mengembangkan bahan ajar dapat dilakukan dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada pada sekolah tersebut
diantaranya perpustakaan. Di perpustakaan terdapat
informasi tentang pokok bahasan tertentu dalam bentuk
buku, famlet,booklet dan leafet. Dalam mengembangkan
bahan ajar sebagai sumber belajar bagi siswa hendaknya
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Bervariasi dalam bentuk cetak, noncetak audio, visual,
audiovisual dan yang berbasis komputer.
2. Praktis dan mudah dipergunakan
3. Menyenangkan untuk digunakan
4. Memotivasi untuk belajar lebih lanjut
5. Jumlahnya cukup untuk dipergunakan secara individu
dan kelompok
6. Dapat memenuhi gaya belajar yang berbeda-beda.
7. Membantu guru menyajikan bahan ajar dalam berbagai
tampilan
8. Mendoraong guru untuk membuat inovasi baru dalam
penyajian bahan ajar
5
Mar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System,
( Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011 ), hlm. 139
5
9. Pemanfaatannya dapat di integrasikan dengan kegiatan
belajar dikelas
10. Efektif dan efisien dipergunakan sebagai sumber
belajar.6
6
Sitepu, Pengembangan Sumber Belajar, ( Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2014 ), hlm.183
7
Aida Rahmi dan Hendra Harmi, Pengembangan Bahan Ajar MI, (Curup: Lp2
STAIN Curup, 2013), hal.14
6
Yaitu sejumlah bahan yang disiapkan dan
disiapkan dalam bentuk kertas, yang dapat berfungsi untuk
pembelajaran dan penyampaian informasi.8
3. Bahan Ajar Dengar (Audio)
8
Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif ( Yogyakarta:
Diva Press, 2014), hlm 40
9
Badru Zaman, Dkk, Media dan Sumber Belajar TK, (Tanggerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2013), hlm. 4.20
7
Yaitu bahan ajar yang dikombinasikan dari dua
atau lebih media audio, grafik,gambaar,animasi dan
vidio.Yangpengunannya dimanupulasi atau diberi
perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah.Contoh
,Compact Dist Interaktif.10
Penentuan atau Pemilihan Bahan Ajar Sesuai
dengan Aspek-Aspek Perilaku yang Terdapat dalam
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Jenis-jenis bahan ajar beserta contoh-contohnya.
1. Bahan pembelajaran jenis fakta antara lain dapat
berupa nama benda, nama orang, nama tempat,
lambang dan sebagainya.
2. Bahan pembelajaran jenis konsep antara lain dapat
berupa hakekat, definisi, rangkuman isi,dan
sebagainya.
3. Bahan pembelajaran jenis prinsip antara lain dapat
berupa rumus, paradigma, dalil dan sebagainya.
4. Bahan pembelajaran jenis prosedur antara lain dapat
berupa langkah-langkah kegiatan yang sistematis,
seperti langkah-langkah menulis karangan eksposisi
yang baik, langkah-langkah menulis cerpen,dan
sebagainya.
5. Bahan pembelajaran aspek motorik antara lain dapat
berupa jenis keterampilan yang harus dikuasai oleh
peserta didik, seperti : keterampilan berpidato,
10
Aida Rahmi dan Hendra Harmi, Op.Cit, hlm.15
8
keterampilan menulis, keterampilan membaca puisi,
dan lain sebagainya.
6. Bahan pembelajaran aspek afektif antara lain dapat
berupa pemberian penilaian, penghargaan, pemberian
respon, dan lain sebagainya. 11
Penulisan bahan ajar yang diakui oleh DIKTI di
perhitungkan sebagai angka kedit dosen meliputi buku
ajar, diktat, modul, model, alat bantu, audio visual, dan
joobsheet.12
a. Buku ajar
Buku ajar adalah buku pegangan untuk suatu mata
kuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar di bidangnya
dan memenuhi kaidah buku teks cerita diterbitkan
secara resmi dan disebarluaskan. Buku ajar dikenal
dengan sebutan buku teks, buku materi, buku paket,
atau buku panduan belajar. Buku ajar berisikan materi
ajar dalam suatu bidang studi dan merupakan alat
pengajaran yang paling banyak digunakan diantara
semua alat pengajaran lainnya. Buku ajar disusun untuk
11
Khalimi Romansyah, Pedoman Pemilihan Dan Penyajian Bahan Ajar Mata
Pelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia, Jurnal Logika, Vol XVII, No 2, Agustus 2016,
hal 61
12
Effendi Tri Bahtiar, Jurnal Penulisan bahan ajar, Pelatihan Penyusunan Bahan
Ajar untuk Mendukung Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, 2015, 1-11
9
membantu mencapai tujuan pembelajaran atau
kompetensi tertentu.
Buku ajar yang baik harus memberikan makna
yang cukup berarti bagi peserta didik. Ketika seseorang
membaca sebuah buku ajar , maka pembaca tersebut
dipastikan segera dapat mendapatkan pesan dan makna
yang terkandung didalamnya. Jangan sampai pembaca
tidak mendapatkan pesan dan makna apa-apa ketika
telah membaca beberapa halaman pertama buku ajar
tersebut. Sebuah buku yang baik harus mampu
menjadikan pembacanya memahami makna dan
memperkirakan hasil yang diperoleh dari membaca
buku tersebut. Bahasa buku ajar hendaknya
menggunakan kalimat yang efektif, sederhana, terhindar
dari makna ganda, sopan, menarik, dan sesuai dengan
penguasaan bahasa yang dimiliki oleh pembaca yang
menjadi sasarannya. Perkembangan kognitif pembaca
juga perlu diperhatikan agar buku ajar dapat dibaca
dengan baik ole pembaca yang memiliki kemampuan
kognitif rata-rata, namun juga dijaga agar pembaca
yang cerdas tidak menjadi bosan karena tantangan yang
terlalu rendah
Buku harus mampu membangun motivasi
pembacanya untuk belajar. Buku yang baik
menstimulasi pembaca untuk menjaga perhatian pada
apa yang sedang dipelajarinya. Ada magnet perhatian
10
yang ditanamkan oleh penulis dalam suatu buku yang
baik sehingga pembaca tetap bertahan untuk mengikuti
apa yang disampaikan penulis dalam bukunya. Peran
pendidik didalam kelas dibatasi oleh waktu. Untuk
mengisi keterbatasan ini buku ajar harus mendorong
pembaca untuk mengembangkan pola belajar mandiri.
Buku ajar memberikan uraian tujuan pembelajaran,
materi pembelajaran, dan rangkuman yang disusun
secara sistematis dan terstruktur agar pembaca dapat
belajar secara fleksibel melalui berbagai pola
pembelajaran mendapatkan kesempatan untuk berlatih,
dan mampu mengkoordinir berbagai kesulitan pembaca.
Buku yang baik harus mengetengahkan norma, nilai,
etika, dan tatanan moral yang berlaku di masyarakat.
Penulisan buku ajar dapat dilakukan secara
mandiri berdasarkan ide, gagasan, pengetahuan, dan
pengalaman sendiri. Penulis dapat juga menghimpun,
mengkompilasi, menganalisa, dan menyitir tulisan dari
berbagai sumber yang relevan dangan buku ajar yang
akan disusun. Selain itu penulis dapat juga mengemas
ulang informasi dari buku-buku dan naskah publikasi
lain yang telah ada sebelumnya. Teknik penulisan buku
ajar dengan cara kompilasi maupun kemas ulang harus
memperhatikan kaidah dan etika akademik yaitu
kegiatan plagiarism.
11
b. Diktat
Diktat adalah bahan ajar untuk suatu mata kuliah
yang ditulis dan disusun oleh dosen mata kuliah
tersebut, mengikuti kaidah tulisan ilmiah dan
disebarluaskan kepada peserta kuliah. Dalam KBBI
diktat diartikan sebagai pegangan yang dibuat guru
berupa kutipan bentuk tulisan atau ketikan. Diktat
merupakan buku pelajaran yang dibuat dari materi
pelajaran suatu ilmu pengetahuan dan bukan dibuat
berdasarkan hasil penelitian. Diktat disusun secara
sistematis sesuai dengan kurikulum dan silabus, dan
mencangkup tujuan dan uraian materi ajar. Diktat
ditulis secara ringkas dan padat. Semua teori/kutipan
dicantumkan dalam daftar pustaka. Diktat merupakan
unit terkecil dari suatu bahan ajar yang dapat digunakan
secara mandiri dalam proses belajar mengajar.
Meskipun dapat berfungsi secara mandiri, sanagt
disarankan agar diktat dilengkapi dengan buku ajar atau
buku referensi dalam proses pembelajaran agar peserta
didik memperoleh pemahaman materi secara lebih
lengkap dan utuh. Berbeda dengan buku ajar yang dapat
berisi materi pembelajaran mandiri, diktat sebaiknya
dipelajari dalam kelas dibawah arahan dosen.
12
c. Modul
Modul adalah bagian dari bahan ajar untuk suatu
mata kuliah yang ditulis oleh dosen matakuliah tersebut,
mangikuti kaidah tulisan ilmiah dan disebarluaskan
kepada peserta kuliah. Modul umumnya ditulis untuk
satu satuan kompetensi bahan ajar, namun dapat juga
ditulis untuk satu paket bahan ajar. Modul merupakan
satuan bahan ajar yang dapat dipelajari sendiri secara
perorangan oleh peserta didik.
Modul harus dibuat dengan tampilan yang menarik
dan bahasa yang sederhana agar peserta didik dapat
mempelajarinya secara mandiri di rumah. Kerangka isi
modul sekurang-kurangnya berisi: deskripsi tujuan
pembelajaran, petunjuk belajar, uraian materi, bahan
bacaan, soal latian dan kunci jawaban,. Soal obyektif
seperti benar-salah dan pilihan ganda diberikan kunci
jawaban, sedangkan soal essay diberi penyelesaian
berupa rubrik.
d. Model
Model adalah alat bantu peraga atau simulasi
komputer yang digunakan untuk menjelaskan fenomena
yang terkandung dalam penyajian suatu mata pelajaran
untuk meningkatkan pemahaman.
e. Alat Bantu
13
Alat bantu adalah perangkat keras maupun lunak
yang digunakan untuk membantu pelaksanaan
pembelajaran dalam rangka meningkatkan pemahaman
peserta didik tentang suatu fenomena.
f. Audio visual
Audio visual adalah alat bantu pembelajaran
yangmenggunakan kombinasi antara gambar dan suara,
digunakan untuk meningkatkan pemahaman peserta
didik tentang suatu fenomena.
g. Jobsheet Praktikum
Jobsheet praktikum terkait dengan pembelajaran
yang diampu. Jobsheet ditulis tanpa dijilid untuk
kegiatan praktikum di laboratorium. Jobsheet berisi satu
kegiatan praktikum saja. Selain petunjuk kerja, pada
setiap jobsheet perlu diuraikan petunjuk keselamatan
dan kesehatan kerja untuk menghindari resiko
kecelakaan. Setiap tahapan pelaksanaan praktikum
harus ditulis jelas dan tidak bermakna ganda.
C. Landasan dalam Penulisan Bahan Ajar
13
Dini Safitri & Tri Asih Wahyu Hartati, Kelayakan Aspek Media dan Bahasa
Dalam Pengembangan Buku Ajar dan Multimedia Interaktif Biologi Sel, Malang,
Florea Vol. 3 No. 2, Nopember 2016, diakses pada 26 Februari, Pukul 17.10 WIB,
hlm. 09.
14
(1) memberikan orientasi terhadap teori, penalaran teori,
dan cara-cara penerapan teori dalam praktik
(2) memberikan latihan terhadap pemakaian teori dan
aplikasinya
(3) memberikan umpan balik tentang kebenaran latihan itu
(4) menyesuaikan informasi dan tugas sesuai tingkat awal
masing-masing peserta didik
(5) membangkitkan minat peserta didik
(6) menjelaskan sasaran belajar kepada peserta didik
(7) meningkatkan motivasi peserta didik
(8) menunjukkan sumber informasi yang lain.
Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran. Prinsip-
prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip
relevansi, konsistensi, dan kecukupan. Ketiga penerapan
prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai berikut:
1. Prinsip relevansi, artinya keterkaitan. Materi pembelajaran
hendaknya relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya
dengan pencapaian SK dan KD. Cara termudah ialah
dengan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa. Dengan prinsip dasar ini, guru
akan mengetahui apakah materi yang hendak diajarkan
tersebut materi fakta, konsep, prinsip, prosedur, aspek
sikap atau aspek psikomotorik sehingga pada gilirannya
15
guru terhindar dari kesalahan pemilihan jenis materi yang
tidak relevan dengan pencapaian SK dan KD.
2. Prinsip konsistensi, artinya keajegan. Jika kompetensi dasar
yang harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar
yang harus diajarkan juga harus meliputi empat macam.
3. Prinsip kecukupan, artinya materi yang diajarkan
hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa
menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak
boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika
terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai SK dan
KD. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang
waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya.
16
mengetahui cakupan serta susunan buku ajar yang hendak
ditulis. Penafsiran terhadap materi dalam kurikulum pun,
pada tahap ini, dilakukan dari struktur keilmuan yang
digunakan. Misalnya, mata kuliah Kemahiran Berbahasa
Indonesia berada dalam ranah keilmuan Bahasa Indonesia.
Atau mata kuliah Pengambilan Keputusan, misalnya, akan
berada dalam ranah keilmuan Teori dan Perilaku
Organisasi. Disiplin yang terakhir adalah disiplin gabungan
sejumlah ilmu seperti Psikologi dan Sosiologi.
Mengetahui dengan baik titik tolak keilmuan
sebuah buku ajar, akan sangat membantu penulis dalam
merancang secara efektif , efisien, dan terprogram jalinan
setiap bab dalam buku ajar. Penulisan buku ajar pada
dasarnya tidak jauh berbeda dari menulis karya ilmiah.
Patokan keilmuan yang dikenal secara universal adalah
patokan keilmuan berpilar: ontologis, epistemologis, dan
aksiologis. Prinsip ketaatasasan keilmuan dengan demikian
juga akan terdapat pada buku ajar. Prinsip demikian
dirancang untuk menjawab: 1) Apa yang hendak dibahas,
2) Mengapa penting membahas, 3) Bagaimana membahas
dan menyajikan, dan 4) Untuk siapa pembahasan ditujukan.
a. Prinsip akar rumput : penentuan mata kuliah dinilai
dari disiplin keilmuan yang diketahui, dikuasai, dan
sangat dikuasai.
b. Prinsip kejelasan tujuan / kebermaknaan : penentuan
tujuan penulisan atau perancangan buku ajar
17
berdasarkan penentuan keunggulan kompetensi apa
yang hendak diraih. Tujuan berlandaskan: motivator
atau pendorong seseorang untuk mengembangkan daya
nalar dan kemampuan analisis (prinsip motivasi dan
keberfungsian) dan Motivator / pendorong seseorang
untuk menjadi akademisi-ilmuan yang merdeka
(prinsip pembangunan karakter).
c. Prinsip Ketaat asasan Keilmuan : Cetak biru buku ajar
mengikuti patokan keilmuan yang berpilar pada
ontologis, eptistimologis, dan aksiologis. Mencari
jawaban atas pernyataan:
1. Apa yang hendak dibahas ?
2. Mengapa penting di bahas ?
3. Bagaimana membahas dan menyajikan ?
4. Untuk siapa pembahasan ditujukan ?
d. Prinsip Deferensiasi : penentuan sesuatu yang berbeda
yang akan disampaikan untuk mencari jawaban atas
pernyataan:
1. Sesuatu yang berbeda apa yang dapat saya
sampaikan ?
2. Bagaimana car saya menyampaikan sesuatu yang
berbeda dengan cara yang berbeda ?
e. Prinsip Keotentikan Penentu Metode / Model
Perancangan Buku Ajar, berdasarkan :
18
1. Rancangan asli sendiri : Diktat yang diperluas,
Naskah buku ajar murni atau tesis / desertasi yang
dimodifikasi.
2. Model Karya penulisan lain : Model yang meniru
rancangan buku ajar orang lain, atau model
modifikasi buku ajar.
f. Prinsip Standarisasi : mengikuti standar aturan
penulisan yang berlaku universal dengan kualitas
sebuah buku ajar bergantung pada tingkat kesesuaian
dengan standar yang ada.
g. Prinsip dinamika Kualitas atau Prinsip Perbaikan, yaitu
: penerapan dari pandangan bawa kualitas buku ajar
adalah pencapaian berkelanjutan, maka penentuan
standar uji kualitas dilakukan dengan mekanisme sewa
cetak / kualitas secara mandiri atau melibatkan pihak
luar.
h. Prinsip Keseimbangan Teori dan Praktik : penentuan
bagaimana keseimbangan antara teori dan praktik
dapat terlihat pada sebuah buku ajar dengan
menentukan tingkat proporsi yang tepat antara
pandangan filosofis, teori, dan konsep dengan
sejumlah contoh aplikatif dunia nyata.
i. Prinsip Komunikatif : cetak biru buku ajar bersifat
komunikatif. Buku ajar yang baik memiliki metode
penyampaian materi yang bersifat lugas, akademis,
ilmiah, edukatif, dan komunikatif. Semakin
19
komunikatif sifat sebuah buku ajar, semakin baik buku
ajar dapat diterima.
j.
2. Landasan Ilmu pendidikan dan Keguruan
a. Hakikat Belajar
Belajar merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan
pribadi dan perilsku individu. Bahkan, sebagian besar
perkembangan individu berlangsung melalui
pembelajaran.
b. Pembelajaran Konstektual
Pendekatan konstektual merupakan pembelajaran
yang mengaitkan antara materi dan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat, dengan melibatkan tujuh komponen utama
pembelajaran efektif yakni konstruktivisme, bertanya,
menemukan, masyarakat belajar, pemodelan, dan
20
penilaian sebenarnya. Dengan konsep itu, hasil
pembelajaran diharapkan lebih bermakna
c. Pembelajaran Model PAKEM
Salah satu permasalahan mendasar yang dihadapi
pendidikan di Indonesia adalah pelaksanaan
pembelajaran yang dipandang masih belum efektif.
Indikasinya adalah adanya praktik pembelajaran yang
cenderung membosankan bahkan membuat siswa
menjadi tertekan, pendekatan dan metode yang
digunakan tampak kurang bervariasi karena
didominansi oleh pemberian informasi yang berlebihan.
Untuk mengantisipasinya pembelajaran model pakem
dipandang lebih efektif. Pakem adalah akronimdari
pembelajaran aktitif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
d. Pengembangan Aktivitas, Kreativitas, dan Motivasi
Siswa
Efektivitas pembelajaran banyak bergantung
kepada kesiapan dan cara belajar yang dilakukan oleh
siswa, baik yang dilakukan secara mandiri, maupun
kelompok. Sehubungan dengan itu, sajian buku teks
hendaknya dapat memadu dalam pengembangan
aktifitas, kreatifitas, dan motivasi siswa didalam
pembelajaran.
3. Landasan Kebutuhan Siswa
21
Landasan yang perlu diperhatikan dalam penulisan buku
teks adalah landasan kebutuhan siswa. Hal ini dikarenakan
landasan kebutuhan ini erat kaitannya dengan motivasi, maka
pemahaman tentang teori motivasi perlu diperdalam. Motivasi
dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat persistensinya dan antusiasmenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam
diri individu maupun dari luar individu. Seberapa kuat
motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan
terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam
konteks belajar, bekerja, maupun dalam kehidupan lainnya.
4. Landasan Keterbacaan Materi dan Bahasa yang Digunakan
22
D. Tahapan-Tahapan Penyusunan Bahan Ajar
Dalam penulisan bahan ajar selalu berlandaskan pada
kebutuhan siswa, meliputi : pengetahuan keterampilan,
bimbingan, latihan, dan umpan balik, untuk itu dalam
penulisan bahan ajar didasarkan pada kebutuhan bahan ajar,
Dalam mengetahui kebutuhan bahan ajar perlu
melakukan analisis kebutuhan bahan ajar didalamnya terdiri
dari atas tiga tahapan yakni analisis terhadap kurikulum,
analisis terhadap sumber belajar, serta penentuan jenis serta
judul bahan ajar
Menganalisis Kurikulum
Langkah pertama ini ditunjukan untuk mentukan
kompetensi-kempetensi yang memerlukan bahan ajar. Untuk
mencapai hal itu maka kita meski mempelajari lima hal sebagai
berikut :
Pertama.Standar kompentensi, yakni kualifikasi
kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan
penguasaan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap semester.
Kedua, Kompetensi dasar, yakni sejumlah kemampuan
yang harus dimiliki peserta didik dalam mata pelajaran tertentu
sebagai rujukan untuk menyusun indikator kompetensi.
Ketiga, Indikator ketercapaian hasil belajar. Indikator
adalah rumusan kompetensi yang spesifik ,yang dapat
WIB
23
dijadikan acuan kriteria penilai dalam menentukan kompeten
tidaknya seseorang.
Keempat, materi pokok, yakni sejumlah informasi utama,
pengetahuan, keterampilan atau nilai yang disusun sedemikian
rupa oleh pendidik agar peserta didik mengusai kompetensi
yang telah ditetapkan.
Kelima,Pengalaman belajar,yakni suatu aktivitas yang
didesain oleh pendidik supaya dilakukan oleh para perta didik
agar mereaka mengusai kompetensi yang telah ditentuakn
melalui kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan. 16
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis
materi pelajaran yaitu :
1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam
kompetensi inti dan kompetensi dasar
2. Mengidentifikasi jenis-jenis materi pembelajaran
3. Memilih jenis materi yang sesuai dnagn KI dan KD
4. Berorientasi pada kebutuhan peserta didik
5. Berorientasi pada perkembangan peserta didik
6. Materi harus konsisten.
16
Harjanto, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta; Rineka Cipta, 2008), hlm 222-
224
24
BAB III
PENUTUP
A. kesimpulan
1. Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional mater
ials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang h
arus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kom
petensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jeni
s materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta. kon
sep. prinsip. prosedur). keterampilan, dan sikap atau nilai.
2. Bahan Ajar Berdasarkan Bentuknya
a. Bahan Ajar Cetak (Printed)
b. Bahan Ajar Dengar (Audio)
c. Bahan Ajar pandang dengar (Audiovisual),
d. Bahan ajar interaktif (inetcactive teaching materials)
3. Dalam penyusunan bahan ajar yang utama harus
disesuaikan dengan kurikulum, perangkat pembelajaran
serta prinsip-prinsip dari bahan ajar itu sendiri.
25
4. Dalam penulisan bahan ajar selalu berlandaskan pada
kebutuhan siswa, meliputi : pengetahuan keterampilan,
bimbingan, latihan, dan umpan balik, untuk itu dalam
penulisan bahan ajar didasarkan pada kebutuhan bahan
ajar,
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/31937110/ANALISIS_MATERI_PELAJ
ARAN_PAD A_BUKU_TEKS_SEKOLAH_DASAR,
diakses pada tanggal 26 FebruarI 2020 pukul 18.45 WIB
26
FPBS/JUR._BHS._DAN._ SASTRA
INDONESIA/196601081990021- KHAERUDIN
KURNIAWAN/Handout_BahanAjar. pdf. diakses pada 26
februari 2020 pukul 18.05 WIB.
Safitri , Dini & Tri Asih Wahyu Hartati. 2016. Kelayakan Aspek
Media dan Bahasa Dalam Pengembangan Buku Ajar dan
Multimedia Interaktif Biologi Sel, Malang, Florea Vol. 3 No. 2
diakses pada 26 Februari, Pukul 17.10 WIB.
27
28