Oleh
RISKA WAHYUNI
15175036
DOSEN :
Prof. Dr. Festiyed, M.S
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Pertama Pengembangan Bahan
Ajar mengenai peran, prinsip, jenis bahan ajar dan matriks perbedaan bahan ajar cetak dan
non cetak. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak dibantu oleh berbagai pihak
terutama penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Prof. Dr. Festiyed,
MS.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan, baik dari segi materi
maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas kekurangan tersebut dan
mengharapkan masukan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca.
Padang , Oktober 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................3
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................4
A. Pengertian Bahan Ajar..................................................................................4
B. Prinsip Bahan Ajar........................................................................................5
C. Peran Bahan Ajar........................................................................................10
D. Jenis Bahan Ajar..........................................................................................12
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................23
A. Matriks Perbedaan Prinsip, Peran dan Jenis Bahan Ajar Cetak dan Non
Cetak...................................................................................................................23
B. Matriks Perbedaan Kelengkapan Bahan Ajar Cetak dan Non Cetak..........25
C. Matriks Kebutuhan Bahan Ajar dengan Indikator keterampilan Proses
( Menganalisis Buku Guru Kurikulum 2013).....................................................27
D. Matriks Analisis Buku Guru dan Buku Siswa............................................30
E. Tabel Pembelajaran dengan Pendekatan Scientifik berserta contoh bahan
ajarnya................................................................................................................31
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................34
A. Kesimpulan.................................................................................................34
B. Saran............................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
LAMPIRAN..........................................................................................................37
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kegiatan belajar mengajar, sebenarnya kegiatannya berada pada kondisi yang
unik, sebab secara sengaja atau tidak sengaja masing-masing pihak berada dalam suasana
belajar. Jadi guru walaupun dikatakan pengajar sebenarnya tidak langsung juga melakkan
belajar.Guru dalam menjalankan proses pembelajaran dibutuhkan suatu bahan ajar karena
digunakan untuk membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Dan dari proses
belajar mengajar ini akan diperoleh suatu hasil yang pada umumnya disebut hasil
pengajaran.
Dalam pencapaian standar isi (SI) yang memuat standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD) yang harus dicapai oleh peserta didik setelah melalui pembelajaran
dalam jenjang dan waktu tertentu, sehingga pada gilirannya mencapai standar kompetensi
lulusan (SKL) setelah menyelesaikan pembelajaran pada satuan pendidikan tertentu secara
tuntas. Agar peserta didik dapat mencapai SK, KD, maupun SKL yang diharapkan, perlu
didukung oleh berbagai standar lainnya, antara lain standar proses dan standar pendidik dan
tenaga kependidikan.
Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik sebagai
manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran dalam RPP dirancang
dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin
tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan
kebiasaan belajar. Mengembangkan budaya membaca dan menulis. Proses pembelajaran
dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam
bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. Menerapkan teknologi informasi
dan komunikasi .( lampiran 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 81 A
Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum lampiran 4 pedoman umum pembelajaran hal
8 ).
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
mempertimbangkan:
1) potensi peserta didik;
dibahas
penjelasan lebih rinci tentang prinsip, peran dan jenis bahan ajar.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah prinsip, peran dan jenis bahan ajar?
2. Bagaimana analisis matriks perbedaan prinsip, peran, dan jenis bahan ajar
cetak dan non cetak?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Mengetahui prinsip, peran dan jenis bahan ajar.
2. Menganalisis matriks perbedaan prinsip, peran dan jenis bahan ajar cetak
dan non cetak.
3. BAB II
4. LANDASAN TEORI
digunakan oleh para guru atau para siswa untuk memudahkan proses
pembelajaran. Bahan ajar bisa berupa kaset, video, CD-Room, kamus, buku
bacaan, buku kerja, atau fotokopi latihan soal. Bahan juga bisa berupa koran, paket
makanan, foto, perbincangan langsung dengan mendatangkan penutur asli,
instruksi-instruksi yang diberikan oleh guru, tugas tertulis atau kartu atau juga
diskusi antar siswa. (Akhmad Sudrajat, 2008)
6.
Dan E. Mulyasa ( 2006 ) menjelaskan bahan ajar atau materi
pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah
ditentukan.
7.
bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru atau instruktor dalam
melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan ajar memiliki posisi amat
penting dalam pembelajaran, yakni sebagai representasi (wakil) dari penjelasan
guru di depan kelas. Keterangan-keterangan guru, uraian-uraian yang harus
disampaikan guru, dan informasi yang harus disajikan guru dihimpun di dalam
bahan ajar. Dengan demikian, guru juga akan dapat mengurangi kegiatannya
menjelaskan pelajaran, memiliki banyak waktu untuk membimbing siswa dalam
belajar atau membelajarkan siswa.
8. Dilihat dari aspek fungsi, bahan pembelajaran dapat dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara langsung
dan sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung. Sebagai
sumber belajar yang dimanfaatkan langsung, bahan pembelajaran merupakan
bahan ajar utama yang menjadi rujukan wajib dalam pembelajaran. Contohnya
adalah buku teks, modul, handout, dan bahan-bahan panduan utama lainnya.
Bahan pembelajaran dikembangkan mengacu pada kurikulum yang berlaku,
khususnya yang terkait dengan tujuan dan materi kurikulum seperti kompetensi,
standar materi dan indikator pencapaian. (Rahmat Hasan, 2014)
9. Sebagai sumber belajar yang dimanfaatkan secara tidak langsung, bahan
pembelajaran merupakan bahan penunjang yang berfungsi sebagai pelengkap.
Contohnya adalah buku bacaan, majalah, program video, leaflet, poster, dan komik
pengajaran. Bahan pembelajaran ini pada umumnya disusun di luar lingkup materi
kurikulum, tetapi memiliki keterkaitan yang erat dengan tujuan utamanya yaitu
memberikan pendalaman dan pengayaan bagi siswa. (Rahmat Hasan, 2014)
10.
B. Prinsip Bahan Ajar
1. Prinsip Pengembangan Bahan Ajar
11. Dalam mengembangkan bahan ajar tentu perlu memperhatikan
prinsisp-prinsip pembelajaran.Gafur (2004) pada makalahnyamenjelaskan
bahwa beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar
atau materi pembelajaran diantaranya meliputi prinsip relevansi, konsistensi,
dan kecukupan. Ketiga penerapan prinsip-prinsip tersebut dipaparkan sebagai
berikut:
a. Prinsip relevansi, artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya
relevan atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian SK dan
KD. Cara termudah ialah dengan mengajukan pertanyaan tentang
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Dengan prinsip dasar ini, guru
akan mengetahui apakah materi yang hendak diajarkan tersebut materi fakta,
Artinya
ada
kesesuaian
pembelajaran,
guru seperti ya benar atau ya kamu pintar atau,itu benar, namun akan
lebih baik kalau begini... akan menimbulkan kepercayaan diri pada siswa
bahwa ia telah menjawab atau mengerjakan sesuatu dengan benar.
Sebaliknya, respond negatif akan mematahkan semangat siswa. Untuk itu,
jangan lupa berikan umpan balik yang positif terhadap hasil kerja siswa.
d. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan. Seorang siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan
lebih berhasil dalam belajar. Untuk itu, maka salah satu tugas guru dalam
melaksanakan pembelajaran adalah memberikan dorongan (motivasi) agar
siswa mau belajar. Banyak cara untuk memberikan motivasi, antara lain
dengan memberikan pujian, memberikan harapan, menjelas tujuan dan
manfaat, memberi contoh, ataupun menceritakan sesuatu yang membuat
siswa senang belajar, dan lain-lain.
e. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan
mencapai ketinggian tertentu.Pembelajaran adalah suatu proses yang
bertahap dan berkelanjutan. Untuk mencapai suatu standard kompetensi
yang tinggi, perlu dibuatkan tujuan-tujuan antara. Ibarat anak tangga,
semakin lebar anak tangga semakin sulit kita melangkah, namun juga anak
tangga yang terlalu kecil terlampau mudah melewatinya. Untuk itu, maka
guru perlu menyusun anak tangga tujuan pembelajaran secara pas, sesuai
dengan karakteristik siswa. Dalam bahan ajar, anak tangga tersebut
dirumuskan dalam bentuk indikator-indikator kompetensi.
f. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong siswa untuk terus
mencapai tujuan.Dalam proses pembelajaran, guru ibarat pemandu
perjalanan. Dengan demikian, semua peserta dapat mencapai kota tujuan
dengan selamat. Dalam pembelajaran, setiap anak akan mencapai tujuan
tersebut dengan kecepatannya sendiri, namun mereka semua akan sampai
kepada tujuan meskipun dengan waktu yang berbeda-beda. Inilah sebagian
dari prinsip belajar tuntas
13.
2. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar
14.
menjadi 5 macam :
7
untuk membaca.
19.
3) Model/ Maket
20.
sebagai bahan ajar antara lain: memiliki relevansi dengan materi yang akan
diajarkan dan memiliki ukuran yang tidak terlalu besar dan bobotnya juga tidak
terlalu berat, sehingga dapat dipindahkan oleh satu orang.
21.
b. Pemilihan Bahan Ajar Non Cetak
8
26.
raw
input (siswa)
yang
akan
diproses/dibentuk
kompetensinya, instrumental input (terdiri dari tujuan, materi berupa bahan ajar,
media dan perangkat evaluasi) yang berfungsi sebagai perangkat yang akan
memproses pembentukan kompetensi, serta perangkat lingkungan (environmental
input), seperti lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat, yang turut
mempengaruhi keberhasilan pencapaian kompetensi. (Ian Konjo, 2013)
27.
berbunyi 125,
28.
29.
dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.
30.
menempati posisi penting dalam proses pembelajaran, hal tersebut karena bahan
ajar merupakan materi yang akan disampaikan/disajikan. Tanpa bahan ajar
mustahil pembelajaran akan terwujud. Tepat tidaknya, sesuai tidaknya bahan ajar
dengan tujuan dan kompetensi yang diharapkan akan menentukan tercapai
tidaknya tidaknya tujuan kompetensi pembelajaran yang diharapkan. (Ian Konjo,
2013)
31.
ajar merupakan inti dari kurikulum yang berfungsi sebagai alat pencapaian tujuan
dalam proses pembelajaran. Secara lebih rinci, peran bahan ajar bagi guru, siswa
dan pihak terkait:
10
1)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
2)
3)
bahan
39.
11
40.
41.
43.
48.
51.
52.
42.
2
44.
45.
3
47.
46.
49.
4
50.
5
53.
Menurut Koesnandar (2008), jenis bahan ajar berdasarkan subjeknya terdiri dari
dua jenis antara lain: (a) bahan ajar yang sengaja dirancang untuk belajar, seperti
buku, handouts, LKS dan modul; (b) bahan ajar yang tidak dirancang namun dapat
dimanfaatkan untuk belajar, misalnya kliping, koran, film, iklan atau berita.
Koesnandar juga menyatakan bahwa jika ditinjau dari fungsinya, maka bahan ajar
yang dirancang terdiri atas tiga kelompok yaitu bahan presentasi, bahan referensi,
dan bahan belajar mandiri.
55.
Berdasarkan teknologi yang digunakan, Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Atas (2008) mengelompokkan bahan ajar menjadi empat
kategori, yaitu bahan ajar cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar
kegiatan siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan model/maket. Bahan
ajar dengar (audio) antara lain kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio.
Bahan ajar pandang dengar ( audio visual) seperti video compact disk, dan film.
Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI
(Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran
interaktif dan bahan ajar berbasis web (web based learning material).
56.
Menurut E. Mulyasa (2006), bentuk-bentuk bahan ajar atau
materi pembelajaran antara lain:
1.
bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan
12
Susunan tampilan
Bahasa yang mudah
Menguji pemahaman
Stimulan
Kemudahan dibaca
Materi instruksional
59. Banyak sekali jenis bahan ajar cetak yang bisa digunakan dalam proses
pembelajaran, antara lain adalah handout, modul, buku teks, lembar kegiatan siswa,
model (maket), poster dan brosur.
a) Handout
60.
pembelajaran yang sangat ringkas, bersumber dari beberapa literatur yang relevan
terhadap kompetensi dasar dan materi pokok yang diajarkan kepada peserta didik.
Pada umumnya handout berfungsi untuk membantu peserta didik agar tidak perlu
mencatat, sebagai pendamping penjelasan pendidik, sebagai bahan rujukan peserta
didik, memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar, pengingat pokok-pokok
materi yang diajarkan, memberi umpan balik dan menilai hasil belajar.
61.
b) Modul
13
62.
peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan
guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:
Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)
Kompetensi yang akan dicapai
Content atau isi materi
Informasi pendukung
Latihan-latihan
Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)
Evaluasi
Balikan terhadap hasil evaluasi
63.
yang memiliki kecepatan tinggi dalam belajar akan lebih cepat menyelesaikan satu
atau lebih kompetensi dasar dibandingkan dengan peserta didik lainnya. Selain itu,
juga meningkatkan kemampuan peserta didik untuk belajar sendiri tanpa
tergantung kepaga kehadiran pendidik.
64.
c) Buku Teks (Buku Guru dan Buku siswa )
65.
Buku teks pelajaran pada umumnya merupakan bahan
tertulis yang menyajikan ilmu pengetahuan atau buah pikiran dari
pengarangnya yang disusun secara sistematis berdasarkan kurikulum yang
berlaku. Buku
teks
berguna
untuk
membantu
pendidik
dalam
14
gambaran
terhadap
rumusan
indikator
pencapaian
siswa
sampai
membuat
siswa
terampil
dalam
menyajikan
15
lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya. LKS
berfungsi untuk meminimalkan peran pendidik dan mengaktifkan peran
peserta didik, mempermudah peserta didik untuk memahami materi yang
diberikan dan kaya akan tugas untuk berlatih.
72.
73.
e) Model (Maket)
74.
Model (maket) merupakan bahan ajar yang berupa tiruan
benda nyata untuk menjembatani berbagai kesulitan yang bisa ditemui,
apabila menghadirkan objek atau benda tersebut langsung ke dalam kelas,
sehingga nuansa asli dari benda tersebut masih bisa dirasakan oleh peserta
didik tanpa mengurangi struktur aslinya, sehingga pembelajaran menjadi
lebih bermakna
75.
f) Brosur
76.
yang disusun secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa
halaman dan dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan
singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa
Indonesia, Edisi Kedua, Balai Pustaka, 1996). Dengan demikian, maka brosur
dapat dimanfaatkan sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari
kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat
menjadi bahan ajar yang menarik, karena bentuknya yang menarik dan praktis.
Agar lembaran brosur tidak terlalu banyak, maka brosur didesain hanya memuat
satu kompetensi dasar saja. Ilustrasi dalam sebuah brosur akan menambah
menarik minat peserta didik untuk menggunakannya
77.
g) Foto/Gambar
78.
dengan tulisan. Foto/gambar sebagai bahan ajar tentu saja diperlukan satu
rancangan yang baik agar setelah selesai melihat sebuah atau serangkaian
foto/gambar siswa dapat melakukan sesuatu yang pada akhirnya menguasai satu
atau lebih kompetensi dasar.
16
79.
(Websters New World, 1996) Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran
yang dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit. Agar terlihat menarik biasanya leaflet
didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa yang
sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus
memuat materi yang dapat menggiring peserta didik untuk menguasai satu atau
lebih KD.
82.
i) Diagram
83.
berangka. Suatu table gambar dapat mempunyai nilai informasi yang sangat
berfaedah, namun grafik dari data yang sama menggambarkan intisari informasi
sekilas akan lebih efektif. Lebih jauh, grafik menggambarkan hubungan penting
dari suatu data.Grafik merupakan keterpaduan yang lebih menarik dari sejumlah
tabulasi data yang tersusun dengan baik.
86.
k) Poster
17
87.
sederhana tidak memerlukan pemikiran bagi pengamat secara terinci, harus cukup
kuat untuk menarik perhatian, bila tidak, akan hilang kegunaannya.
88.
Pada prinsipnya poster itu merupakan gagasan yang dicetuskan
dalam bentuk ilustrasi gambar yang disederhanakan yang dibuat dalam ukuran
besar, bertujuan untuk menarik perhatian,membujuk, memotivasi atau
mmperingatkan pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa tertentu. Disain sebuah
poster adalah merupakan perpaduan antara kesederhanaan serta dinamika.Berbgaia
2.
mengombinasikan dua materi, yaitu visual dan auditif. Materi auditif ditujukan
untuk merangsang indra pendengaran sedangkan visual untuk merangsang indra
penglihatan. Dengan kombinasi keduanya, pendidik dapat menciptakan proses
pembelajaran yang lebih berkualitas.Hal itu berdasarkan bahwa peserta didik
cenderung akan lebih mudah mengingat dan memahami suatu pelajaran jika
18
mereka tidak hanya menggunakan satu jenis indra saja, apalagi jika hanya indra
pendengaran saja.
93.
Bahan ajar pandang dengar mampu memperlihatkan secara nyata
sesuatu yang pada awalnya tidak mungkin bisa dilihat di dalam kelas menjadi
mungkin dilihat. Selain itu juga dapat membuat efek visual yang memungkinkan
peserta didik memperkuat proses belajar. Bahan ajar pandang dengar antara lain
adalah video dan film.
94.
c) Bahan Ajar Interaktif (Interactive Teaching Material)
95.
beberapa media pembelajaran (audio, video, teks atau grafik) yang bersifat
interaktif untuk mengendalikan suatu perintah atau perilaku alami dari suatu
presentasi. Bahan ajar interaktif memungkinkan terjadinya hubungan dua arah
antara bahan ajar dan penggunanya, sehinnga peserta didik akan terdorong untuk
lebih aktif.
96.
yang dalam proses pembuatan dan penggunaannya tidak dapat trelepas dari
perangkat komputer. Maka dari itu, bahan ajar interaktif juga termasuk bahan ajar
berbasis komputer.
97.
98.
99.
100.
Tabel 2. Kelebihan dan Kekurangan Jenis Bahan Ajar Noncetak
101.
Jeni
103.
Kekurangan
s Bahan
102.
Kelebihan
Non Cetak
Ajar
1. Penggunaan
1. Membutuhkan alat yang
proyektor yang dapat
khusus untuk
dioperasikan dapat di
mengoperasikannya.
104.
OH
kontrol langsung oleh 2. Proyektornya terlalu besar
T
pengajar.
jika dibandingkan dengan
105.
(Ove 2. Hanya membutuhkan
proyektor lainya.
rhead
sedkit persiapan
106.
Tran 3. Persiapan mudah dan
sparancies)
murah.
4. Khususnya
bermanfaat untuk
kelas besar
107.
Jeni
108.
Kelebihan
109.
Kekurangan
19
s Bahan
Ajar
110.
111.
117.
Non Cetak
1. Mudah dipersiapkan
dengan menggunkan
tape biasa.
2. Dapat diaplikasikan
dihampir semua mata
pelajaran
3. alat yang digunakan
kompak, mudah
Audi
dibawa, dan mudah
o
dioperasikan.
4. Fleksibel dan mudah
diadaptasi, baik
secara sendiri atau
terkait dengan bahanbahan lainnya.
5. Mudah diperbanyak
dan murah.
1. Bermanfaat untuk
112.
menggam
barkan gerakan,
113.
keterkaita
n, dan memberikan
dampak terhadap
topik yang dibahas.
Vide
2. Dapat diputar ulang.
o
3. Dapat dimasukan
teknik film lain,
seperti animasi.
4. Dapat
dikombinasikan
antara gambar diam
dengan gerakan.
Slide 1.
Slide
- Berwarna dan
subjeknya asli.
2.
Muda
h direvisi dan
diperbaharui.
3.
Dapa
t dikombinasikan
dengan audio.
4.
Dapa
t dimanfaatkan untuk
118.
kelompok atau
20
1. Ada kecenderungan
penggunaannya berlebihan.
2. Aliran informasi yang
disampaikan sangat fixed.
1. Ongkos produksinya
114.
mahal.
2. Tidak kompatibel untuk
115.
beragam
format video.
116.
7.
1.
individu
1. Interaktif dengan
siswa.
2. Dapat diadaptasi
sesuai kebutuhan
siswa.
3. Dapat mengontrol
121.
Com
hardware media lain.
puter Based
122.
Mate
rial
128.
BAB III
129.
PEMBAHASAN
A. Matriks Perbedaan Prinsip, Peran dan Jenis Bahan Ajar Cetak dan Non
Cetak
130.
dan non cetak dengan aspek pembeda prinsip, peran dan jenis bahan ajar
131.
132.
Tabel 3. Matriks Perbedaan Bahan ajar cetak dan non cetak
133.
N
134.
Aspek
Pe
mb
ed
a
138.
Prinsip
135.
136........................................................................
1.
2.
21
1.
2.
142.
Peran
4.
3.
145.
Jenis
ajar non cetak tidak memiliki perbedaan prinsip yang signifikan.Akan tetapi pada
bahan ajar cetak, lebih ditampilkan keindahan dan keseimbangan halaman.Hal ini
dimaksudkan agar bahan ajar cetak tidak menimbulkan kebosanan pada pembaca.
22
150.
Peran bahan ajar cetak lebih dapat mengehemat waktu guru dalam
pembelajaran, namun kurang dapat memberikan contoh yang nyata pada anak
didik yang dalam hal ini peran bahan ajar non cetak dapat menanggulanginya.
Pada hakikatnya, peran bahan ajar ctak dan non cetak saling melengkapi agar
proses belajar mengajar berjalan lebih lancar.
151.
B. Matriks Perbedaan Kelengkapan Bahan Ajar Cetak dan Non Cetak
152.
strukturnya antara bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lain. Guna
mengetahui perbedaan-perbedaan dimaksud dapat dilihat pada matrik berikut ini:
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
No.
Tabel
161.
Komponen
169.F
162.
163. 164. 165. 166. 167. 168.
/
Bu Ml LKS Bro Lf Di
G
b
180.
182. 183. 184.
181. Judul
1.
197.
198. Petunjuk 199.
201.
200.
2.
belajar
214.
216. 217. 218.
215. KD/MP
3.
-
231. 232. Informasi 233.
235.
234.
4.
pendukung
248.
250. 251. 252.
249. Latihan
5.
-
265. 266. Tugas/langka267.
269.
268.
6.
h kerja
282.
284. 285. 286.
283. Penilaian
7.
-
299. Keterangan :
23
185.
202.
219.
236.
253.
270.
287.
186.187. 188.
203.204. 205.
- - 220.221. 222.
**
237.238. 239.
**
254.255. 256.
- - 271.272. 273.
- - **
288.289. 290.
**
189.190.
206.207.
- 223.224.
** 240.241.
**
257.258.
- 274.275.
** 291.292.
**
171.M
170.
o/
M
191.
208.
225.
**
242.
**
259.
276.
**
293.
**
172.
173.
O
H
174.
192. 193.
210.
209.
226. 227.
243. 244.
260. 261.
277. 278.
294. 295.
175.
A
176.V
u
de
d
o
i
o
194.
211.
228.
245.
262.
279.
296.
-
300.
Men
gamati
312.
313.
309.
relevan
315. 316.
2
Men
gelompokka
n/
317.
Klas
ifikasi
322. 323.
Men
3
afsirkan
318.
319.
atau
penggolongan
324.
325.
Menyimpulkan
327. 328.
4
Mer
amalkan
329.
330.
24
314.
(V
321.
Bu
pe
326.
pe
331.
Si
306.
N
307.
kator
332. 333.
5
Indi
Men
gajukan
334.
perta
nyaan
335.
339. 340.
Mer
6
umuskan
341.
hipot
esis
342.
309.
308.
336.
337.
pe
338.
da
pe
343.
346.
Si
pe
347. 348.
7
Mer
encana-kan
349.
perc
obaan
350.
355. 356.
Men
8
ggunakan
357.
alat/
bahan
358.
362. 363.
9
Si
pe
359.
360.
Memakai alat/bahan
- Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan ;
Me 365.
konsep
364.
1
354.
361.
Bu
pe
nerapkan
368. 369.
baru
366. - Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk
menjelaskan apa yang sedang terjadi
Berk
omunikasi
370.
- Mengubah bentuk penyajian
371. - Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau
pengamatan dengan grafik atau tabel atau diagram; Menyusun
dan menyampaikan laporan secara sistematis; Menjelaskan
hasil percobaan atau penelitian; Membaca grafik atau tabel atau
25
367.
Si
pe
372.
Bu
ce
306.
N
307.
Indi
kator
309.
308.
diagram;
26
381.
k
egunaa
n
382.
disusun untuk
mempermudah
dan
memperjelas
penggunaan buku bagi
peserta didik. Pada
setiap tatap muka berisi
materi pengayaan untuk
guru beserta potensi
miskonsepsi
pada
peserta didik pada topik
383.
pemahaman
utuh tentang alam
yang
dihuninya
beserta benda-benda
alam yang dijumpai
di sekitarnya dapat
dikuasai
384.
k
egiatan
PBM
385.
Terdiri
dari
kegiatan mengajar mulai
dari
pendahuluan,
kegiatan
inti
dan
penutup. Uraian setiap
topik disajikan untuk
setiap rencana tatap
muka. Pembelajarannya
386.
Mengamati
teman, lingkungan,
membandingkan
kerja dalam IPA,
membuat
interferensi, Diskusi,
berpikir
kritis,
renungan
dan
refleksi,
ide-ide
penerapan,
memecahkan
masalah
387.
G
ambar/
Unsur
Penduk
ung
388.
Banyak
disajikan gambar, jelas,
berwarna warni dan
menarik
389.
Banyak
disajikan
gambar,
jelas, berwarna
warni dan menarik
perhatian siswa
390.
391.
M
ateri
Pelajara
n
392.
guru
mendapatkankemudaha
n dalam pemahaman
lebih dalam terhadap
materi
ajar,
cara
pembelajarannya, serta
cara
penilaiannya,
gambaran
393.
terhadap
rumusan
indikator
pencapaian kompetensi
27
394.
Jelas
dipaparkan materi
sampai Rangkuman.
Diharapkandan
disarankan
siswa
mencari lagi buku
teks lain untuk
memperlengap
pengetahuannya
( buku ini anya
sebagai usaa minimal
395.
E
valuasi
daam mendapatan
materi )
396.
Tersedia
alternatif
penilaian,
Instrumen
penilaian,
bentuk
komunikasi
dengan orangtua
398.
Jelas
perintahnya berupa
kerjakan
latihan,
penerapan
materi
dalam
kehidupan,
tugas proyek
397.
399.
400.
401.
402.
403.
409.
Fotosintesis
Topik/Tema
410.
Kompet
411.
ensi Dasar
413.
Tujuan
Pembelajaran
yang
terlibat
dalam
Alokasi
414.
416.
Waktu
417.
418.
Tah
419.
Kegiatan
apan
420.
Bahan
Pembelajar
Ajar
28
an
- Pada kegiatan ini guru
(Gambar,
dengan
Charta,
aktivitas
manusia,
makanan,
Me
Brosur dll)
- Non Cetak
(Power
dibawah ini.
Point dll )
ngamati
422.
423.
- Peserta didik mengamati gambar tersebut
- Cetak
426.
Guru
memberi
kesempatan
Charta,
Brosur dll)
- Non Cetak
Me
nanya
425.
berkaitan
hewan
bisa
beraktivitas?
- Berasal darimanakah energi yang diperoleh
oleh makhluk hidup?
- Bagaimana kaitan antara sumber energi,
makanan, dan tumbuhan hijau?
427.
Me
ngumpulkan
Informasi
428.
( Gambar,
Power
Point,
video
pembelajar
an,
lingkunga
n
sekitar
dll )
Setelah kegiatan tanya jawab - Cetak
429.
( Gambar,
Charta,
- Melakukan
percobaan
menyelidiki
sederhana
apakah
untuk
cahaya
Modul,
Buku dll)
- Non Cetak
pada
LKS,
Power
kegiatan Fotosintesis
- Dari percobaan ini peserta didik akan
mengumpulkan informasi tentang peran
cahaya dalam fotosintesis
433.
Setelah
mengumpulkan
Me
ngasosiasika
n
432.
mengasosiasikan
pengetahuan
yang
dengan
ngkomunika
sikan
435.
an dll )
- Cetak
( Gambar,
Charta,
LKS,
Modul,
Buku dll)
- Non Cetak
(
Power
video
Setelah
laporan dan
menyampaikan
pembelajar
an dll )
- Cetak
menemukan
pembelajar
Point
436.
video
pertanyaan-pertanyaan
proses fotosintesis
434.
Point
hasil
( Gambar,
Charta,
LKS,
Modul,
Buku dll)
pengamatan dan kesimpulannya tentang - Non Cetak
pengaruh cahaya terhadap proses
(
Power
fotosintesis
Point
,
437.
Pada kegiatan ini peserta didik
video
dapat melakukan tanya jawab.
pembelajar
an dll )
438.
439.
30
441.
440.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran yang memegang
peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi dan
Kompetensi Inti yang telah ditentukan.
2. Dengan menerapkan bahan ajar yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan menjadi
alternatif bagi guru dalam menyampaikan suatu materi pembelajaran sehingga proses
belajar mengajar akan berjalan lebih baik dan bervariasi yang pada akhirnya hasil
belajar siswa juga ikut meningkat.
442.
B. Saran
443.
Guru sebagai pengembang bahan ajar hendaknya mengetahui tentang apa dan
bagaimana yang ingin dikembangkan sesuai Standar Kompetensi dan Kompetensi Inti yang
telah ditentukan sehingga hasil bahan ajar yang dikembangkan guru dapat membantu siswa
dalam memahami pelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.
444.
445.
DAFTAR PUSTAKA
446. Akhmad Sudrajat. 2008. Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik dan Model
Pembelajaran. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metodeteknik-dan-model-pembelajaran (diakses 15 September 2015)
447.
448. Andi Prastowo. 2012. Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yogyakarta : diva press
449.
450. Bandono. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. http://bandono.web.id/2009/04/02/pengembanga-bahanajar (diakses 15 September 2015)
451.
452. Tim Pembuat Buku Guru dan Buku Siswa kurikulum 2013. Jakarta :Departemen Pendidikan
Nasional. 2014
453.
454. Depdiknas. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. http://www.scribd.com/doc (diakses 15 September
2015)
455.
456. E.Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya
457.
31
458. Ian Konjo. 2013. Definisi Bahan Ajar. http://jaririndu.blogspot.co.id/2011/09/definisi-bahanajar.html (diakses 16 September 2015)
459.
460. Koesnandar.
2008.
Pengembangan
Bahan
Belajar
Berbasis
Web.
Http://www.teknologipendidikan.net/2008/02/12/pengembangan-bahan-belajar-berbasis-web/
(diakses 15 September 2015)
461.
462. lampiran 4 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No 81 A Tahun 2013
463.
464. Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun
2014
465.
466. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 1990. Media Pengajaran. Bandung. C.V Sinar Baru Bandung.
467.
468. Rahmat Hasan. 2014.Definisi, Tujuan, Pentingnya Bahan Ajar. http://berbagi-mediapengetahuan.blogspot.co.id/2014/05/defenisitujuanpentingnya-bahan-ajar.html (diakses 16
September 2015)
469.
470. Tri
Sukitman.
2014.
Bahan
Ajar
Non
Cetak.
http://bahanajarnoncetakanisfadhilah.blogspot.com/2014/06/bahan-ajar-non-cetak.html (diakses 10 September 2015)
471.
472. UU.RI.No.19 Tahun 2015
473.
474. UU.RINo. 20 tahun 2003
475.
LAMPIRAN
476. HANDOUT
477.
478. BUKU
32
479.
480.
481.
482. MODUL
483.
484.
33
485.
486.
487.
488.
489.
490.
491.
492.
493.
494.
495. Lembar Kerja Siswa
34
496.
497.
35
498. Maket
499.
500.
501.
502.
503.
504.
505.
506.
507.
508.
509.
510.
511.
512.
513. Brosur
36
514.
515.
516.
517.
518.
519.
520.
521.
522.
523.
524.
525.
526.
527.
528.
529.
530.
531.
532.
Foto/Gambar,
37
535.
536.
537.
538.
539.
540.
541.
533.
534.
diagram,
grafik
38
542.
543.
544.
545.
Poster
546.
39