Anda di halaman 1dari 2

Secara teknis bahan ajar mempunyai multiperan, tergantung bentuk bahan ajar

serta pada pembelajaran yang seperti apa akan digunakan. Seperti penggunaan alat
peraga sebagai salah satu bahan ajar berperan untuk mempermudah materi yang
bersifat abstrak kedalam bentuk nyata dan konkrit. Sepertihalnya bahan ajar yang
didesain dalam bentuk media, memiliki peran sebagai perantara dalam kegiatan
pembelajaran sehingga kegiatan terjadi secara maksimal. Pengembangan bahan
ajar terbagi atas dua klasifikasi yaitu bahan ajar lengkap dan tidak lengkap, bahan
ajar lengkap dapat digunakan oleh siswa untuk belajar mandiri, seperti
video/audio pembelajaran, buku / LKS / modul. Sedangkan bahan ajar yang tidak
legkap seperti alat peraga. Peran bahan ajar dalam pembelajaran terbagi kedalam
dua sudut pandang yakni peran bagi guru dan peran bagi siswa :
Peran bahan ajar bagi guru :
1. Menghemat waktu mengajar, kehadiran bahan ajar dapat mempersingkat
waktu dalam menyampaikan materi, sehingga guru hanya menyampaikan
materi secara garis besar, dan waktu yang tersisa dapat digunakan untuk
diskusi atau tanya jawab.
2. Memperbesar peran guru sebagai fasilitator dari pada seorang pengajar,
guru tidak sebatas memberikan ceramah ketika pembelajaran, namun guru
dapat menjadi penyedia dan memfasilitasi siswa dalam berdinamika
sendiri, sehingga proses belajar terpusat pada kegiatan siswa.
3. Pembelajaran lebih interaktif, efektif, dan efisien, seperti yang dijelaskan
pada peran sebelumnya, sumber belajar tidak hanya satu arah berupa
ceramah oleh guru, namun siswa dapat memanfaatkan berbagai sumber
dan kegiatan, seperti pada buku, video pembelajaran, pengamatan, diskusi
kelompok, dll
Peran bahan ajar bagi siswa
1. Dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri, apabila bahan
ajar didesain lengkap maka dapat digunakan oleh siswa untuk belajar
mandiri
2. Pengetahuan awal siswa, dengan diberikan kesempatan pada siswa untuk
mencari informasi dari bahan ajar seperti buku, video, audio dll, dapat
merangsang keingintahuan siswa dan semakin aktif berparisipasi dalam
pembelajaran
3. Belajar kapan saja dan dimana saja, pemberian fasilitas seperti buku/LKS
pada siswa dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk belajar di rumah,
dampaknya siswa tidak bergantung pada proses pembelajaran di sekolah
4. Siswa dapat belajar sesuai dengan tingkat pemahaman, seperti yang
diketahui bersama bahwa kecepatan belajar atau memahami materi tiap
siswa berbeda – beda, sehingga dengan adanya bahan ajar, guru telah
memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar sesuai dengan
kemampuannya.
5. Pembelajaran yang merdeka, selain guru memberikan materi pembelajaran
yang harus diselesaikan dengan urutan yang telah ditentukan, guru juga
harus memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari sub-materi
sesuai dengan keinginan siswa mulai dari mana akan mempelajari, dari
sini kehadiran bahan ajar LKS/modul sebagai penunjang kegiatan
tersebut.
6.

Anda mungkin juga menyukai