Anda di halaman 1dari 14

LKS DAN PETUNJUK PRAKTIKUM

MAKALAH

Yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar
Biologi

Yang dibimbing oleh Ibu Sunarmi

Disusun oleh Kelompok 3/Off B:


Firiatul ummah (140341606221)
Hanifah margasari (140341606060)
Irma rizqi taufika (140341603440)
Ismi Lailatul Rokhmah (140341600185)
Mifroatin Nurjannah (140341600253)

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
September 2016
1. 1 Indikator Kompetensi
1. 2.1 Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari penyusunan lembar kerja
siswa (LKS)
1. 2.2 Mahasiswa mampu menjelaskan ciri lembar kerja siswa (LKS) yang baik
1. 2.3 Mahasiswa mampu menjelaskan langkah membuat lembar kerja siswa
(LKS) yang baik dan benar
1. 2.4 Mahasiswa mampu menjelaskan tujuan dari penyusunan petunjuk
praktikum
1. 2.5 Mahasiswa mampu menjelaskan ciri petunjuk praktikum yang baik
1. 2.6 Mahasiswa mampu menjelaskan langkah membuat petunjuk praktikum
yang baik dan benar
1. 2 PEMBAHASAN
1. 2.1 Tujuan Dari Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Prastowo (2013) menyebutkan mengenai tujuan penyusunan dan penggunaan
Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk pembelajaran adalah sebagai berikut:
1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk berinteraksi
dengan materi yang diberikan
2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta didik
terhadap materi yang diberikan
3) Melatih kemandirian belajar peserta didik
4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta didik
Azhar (1993) mengatakan bahwa LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa
akan berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses
berpikir yang akan ditumbuhkan pada diri siswa. LKS mempunyai fungsi sebagai
urutan kerja yang diberikan dalam kegiatan baik intrakurikuler maupun
ekstrakurikuler terhadap pemahaman materi yang telah diberikan.
Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003), tujuan Lembar Kerja Siswa
(LKS), antara lain:
1) Melatih siswa berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar mengajar.
2) Memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru membuat LKS
lebih sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam
mempelajari LKS tersebut.
1. 2.2 Ciri Lembar Kerja Siswa (LKS) Yang Baik
Menurut Azhar (1993), ciri-ciri LKS yang baik adalah sebagi berikut.
1) LKS hanya terdiri dari beberapa halaman, tidak sampai seratus halaman.
2) LKS dicetak sebagai bahan ajar yang spesifik untuk dipergunakan oleh
satuan tingkat pendidikan tertentu.
3) Didalamnya terdiri uraian singkat tentang pokok bahasan secara
umum,rangkuman pokok bahasan, puluhan soal (soal pilihan ganda dan
soal-soal isian).
Walaupun Lembar Kerja Siswa digunakan sebagai media yang efektif dalam
pembelajaran karena media yang sederhana dan dapat menjangkau semua
kalangan pelajar. Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu perangkat
pembelajaran atau media pembelajaran yang cukup penting dan diharapkan
mampu membantu peserta didik menemukan serta mengembangkan konsep serta
mampu menumbuhkan pola pikir yang kritis dan kreatif.
Pendapat lain menyebutkan bahwa ciri-ciri LKS adalah sebagai berikut.
1) LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-
kegiatan seperti percobaan atau terjun ke lapangan yang harus siswa
lakukan.
2) Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas
pembahasannya tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau
dilakukan oleh peserta didik.
Namun dalam perkembangannya LKS bisa berupa softcopy atau berupa hal yang
ditampilkan melalui komputer karena pada sekolah ber standar Internasional
pengajaran melalui ICT sudah di galakkan atau dalam istilah lain e-learning
(Azka, 2012).
1. 2.3 Langkah Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) Yang Baik Dan
Benar
Menurut Suhartini (2000) berikut beberapa langkah dalam pembuatan LKS yang
baik dan benar, yaitu :
1) Menganalisis kurikulum
Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi mana yang
memerlukan bahan ajar LKS. Biasanya dalam menentukan materi dianalisis
dengan cara melihat materi pokok dan pengalaman belajar dari materi yang akan
diajarkan, kemudian kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa.
2) Menyusun peta kebutuhan LKS
Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yang
harus ditulis dan untuk melihat sekuensi atau urutan LKS. Sekuensi LKS ini
sangat diperlukan dalam menentukan prioritas penulisan. Diawali dengan analisis
kurikulum dan analisis sumber belajar.
3) Menentukan judul-judul LKS
Judul LKS ditentukan atas dasar KD, materi pokok atau pengalaman belajar
yang terdapat dalam kurikulum. Satu KD dapat dijadikan sebagai judul LKS
apabila kompetensi itu tidak terlalu besar. Besarnya KD dapat dideteksi antara
lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok mendapatkan 4 materi
pokok, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai satu judul LKS. Namun
apabila diuraikan menjadi lebih dari 4 materi pokok, maka perlu dipikirkan lagi
apakah perlu untuk dipecah.
4) Menulis LKS
Penulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Perumusan KD yang harus dikuasai, rumusan KD pada suatu LKS
langsung diturunkan dari dokumen SI.
b. Penentuan alat penilaian, penilaian dilakukan terhadap proses kerja
dan hasil kerja siswa. Karena pendekatan pembelajaran yang
digunakan adalah kompetensi, maka penilaiannya didasarkan pada
penguasaan kompetensi. Alat penilaian yang cocok adalah
menggunakan pendekatan Penilaian Acuan Kriteria.
c. Penyusunan materi, tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi
LKS dapat berupa informasi pendukung yaitu gambaran umum atau
ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil
dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet.
5) Struktur LKS
Secara umum menurut Anggraini (2006) adalah sebagai berikut:
a. Judul
b. Identitas dan waktu penyelesaian
c. KD dan Tujuan Pembelajaran.
d. Materi Pokok
e. Alat dan bahan untuk kegiatan
f. Prosedur kegiatan
g. Uji kompetensi atau latihan soal
CONTOH :
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
VIRUS

Mata pelajaran : Biologi

Kelas/Semester : X MIA 2 /I

Alokasi waktu : 20 menit

NamaAnggotaKelompok: No Absen :

1. . .
2. . .
3. . .
4. .
..

Kompetensi Dasar
3.3 Menerapkan pemahaman tentang virus berkaitan tentang ciri, replikasi
dan peran virus dalam aspek kesehatan masyarakat.
4.3 Menyajikan data tentang ciri, replikasi dan peran virus dalam aspek
kesehatan dalam bentuk makalah.

Tujuan pembelajaran
3.3.1.1 Melalui diskusi, siswa mampu menjelaskan sejarah virus dengan tepat
3.3.2.1 Melalui diskusi, siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri virus dengan
tepat
3.3.3.1 Melalui observasi gambar, siswa mampu medeskripsikan struktur
tubuh virus berdasarkan gambar tubuh virus
3.3.4.1 Melalui observasi gambar, siswa mampu membandingkan sruktur
tubuh virus dengan organisme lainnya, misalnya bakteri dengan tepat
3.3.5.1 Melalui pengamatan gambar dan video, siswa mampu menjelaskan
replikasi virus dengan tepat
3.3.1.1 Melalui observasi gambar dan video siswa mampu membedakan siklus
litik dan lisogenik dengan tepat.
4.3.1.1Melalui hasil diskusi siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi
tentang ciri-ciri virus, perbandingan struktur tubuh virus, dan replikasi
virus dengan baik
4.3.2.1Melalui penugasan terstruktur siswa mampu membuat media 3D
replikasi virus dengan baik

Alat dan Bahan:


a. Buku paket biologi I
b. Buku kerja siswa
c. Buku-buku yang relevan

Cara Kerja:
a. Bacalah rangkuman pelajaran dalam buku siswa dan buku paket dengan
baik, kemudian pahami isinya
b. Diskusikanlah dan jawablah pertanyaan yang ada dalam LKS
c. Presentasikanlah hasil pekerjaan kelompok anda di depan kelas.

Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan buku sumber / literatur yang anda


miliki!
1. Lengkapilah bagian-bagian virus di bawah ini!
1
2

3
4

5
6

2. Sebutkan alasan, mengapa virus dimasukkan ke dalam mahkluk hidup dan


makhluk tak hidup!

3. Lengkapilah tabel bentuk-bentuk virus di bawah ini!


No Gambar Virus Bentuk Contoh virus
1

2
3

4. Secara singkat replikasi virus secara


a. Litik

b. Lisogenik
5. Lengkapi tabel siklus litik dan lisogenik di bawah ini!

No Variable pembeda Siklus Litik Siklus Lisogenik


1 Kondisi awal bakteri
(sel inang)
2 Jumlah tahapan
3 Kelanjutan siklus
4 Kondisi akhir
bakteri (sel inang)
1. 2.4 Tujuan Dari Penyusunan Petunjuk Praktikum
Petunjuk praktikum dibuat bertujuan untuk (Amin, 1988):
1) Diharapkan dapat memberikan bekal kepada peserta didik untuk dapat
memahami konsep dengan lebih mudah sekaligus peserta didik agar
mempunyai keterampilan.
2) Tidak hanya meningkatkan kemampuan kognitif, namun juga
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan afektif dan psikomotorik
siswa
3) Siswa diharapkan dapat menemukan konsep dari pengalamannya
sendiri yang dipandu dengan buku petunjuk praktikum
4) Dari konsep yang ditemukan dari pengalaman sendiri diharapkan siswa
lebih lama dalam mengingat serta menyimpan memori materi tersebut
5) Mendidik siswa untuk aktif dengan tidak melupakan tanggung jawab
guru sebagai fasilitator kegiatan praktikum siswa.

1. 2.5 Ciri Petunjuk Praktikum Yang Baik


Petunjuk praktikum diharapkan dapat memberikan bekal kepada peserta
didik untuk dapat memahami konsep dengan lebih mudah sekaligus peserta didik
agar mempunyai keterampilan. Isi dari petunjuk praktikum meliputi tujuan, dasar
teori, alat-alat yang digunakan, bahan-bahan yang digunakan, prosedur kerja yang
dilakukan, tabel pengamatan, dan pertanyaan-pertanyaan setelah melakukan
praktikum untuk mengukur kemampuan kognitif peserta didik (Sanjaya, 2007).
Ketentuan petunjuk praktikum menurut Amin (1988) antara lain:
1) Penulisan dan organisasi buku petunjuk praktikum
Meliputi aspek (1) organisasi konsep dan sub konsep berurutan sesuai
silabus kurikulum dan (2) kesesuaian konsep dengan materi.
2) Kebenaran konsep
Meliputi aspek (1) menghubungkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kehidupan, (2) kesesuaian konsep dalam buku petunjuk praktikum dengan
konsep yang dikemukakan oleh ahli, (3) penjabaran konsep kegiatan
sesuai dengan tingkat kelas peserta didik, (4) terdapat tujuan pembelajaran
dalam setiap kegiatan.
3) Kedalaman konsep
Meliputi aspek (1) petunjuk praktikum sesuai dengan buku ajar, (2)
kedalaman materi sesuai dengan kematangan berpikir peserta didik dan
ada tidaknya pengembangan materi.
4) Kejelasan kalimat dan tingkat keterbacaan
Meliputi aspek (1) mudah dipahami, (2) penggunaan bahasa yang
komunikatif dan benar, (3) kebenaran dan ketetapan istilah yang
digunakan, (4) kalimat tidak menimbulkan makna ganda dan penggunaan
kata kiasan, (5) bahasa yang digunakan menarik dan sesuai dengan EYD.
5) Muatan kurikulum
Meliputi aspek (1) hubungan konsep dengan kehidupan sehari-hari, (2)
menekankan keterampilan proses.
6) Keterlaksanaan praktikum
Meliputi aspek (1) kegiatan yang dilakukan tidak berbahaya bagi peserta
didik, (2) tingkat induktivitas, (3) mudah dilaksanakan, (4) praktikum
sesuai alikasi waktu di sekolah, (5) memberikan pengalaman langsung.
7) Evaluasi belajar
Meliputi aspek (1) adanya soal yang mampu mengukur aspek kognitif,
psikomotorik, dan afektif peserta didik, (2) adanya soal yang mampu
mengarahkan peserrta didik untuk menarik kesimpulan (menemukan
konsep), (3) petunjuk evaluasi mudah dipahami.
8) Penampilan fisik
Meliputi aspek (1) cetakan tulisan dan gambar jelas, (2) kejelasan kalimat
yang menyertai suatu gambar atau ilustrasi dan kesesuaiannya dengan
gambar atau ilustrasi yang dijelaskan, (3) penempatan ilustrasi yang
strategis.
1. 2.6 Langkah Membuat Petunjuk Praktikum yang Baik dan Benar
Dalam pembuatan petunjuk ada tiga tahapan yang harus dilakukan, yaitu (Amin,
1988) :
1) Tahap awal
a. Mengumpulkan referensi mengenai materi praktikum sesuai kurikulum.
b. Menganalisis kurikulum, yang meliputi analisis terhadap standart
kompetensi, kompetensi dasar, penentuan materi dan uraian materi serta
indikator, metode pembelajaran setiap materi, sehingga dapat
ditentukan materi apa yang dapat dipraktikumkan serta materi yang
tidak dapat dipraktikumkan.
c. Membuat rancangan buku petunjuk praktikum yang sesuai dengan
indikator pencapaian hasil belajar.
2) Tahap 2
a. Menyusun petunjuk praktikum yang dapat dilakukan disekolah
b. Mengkonsultasikan petunjuk praktikum kepada dosen pembimbing
untuk memberikan revisi dan masukan
c. Mengkonsultasikan kembali petunjuk praktikum yang telah direvisi
kepada dosen pembimbing
3) Tahap 3

Mengadakan validasi petunjuk praktikum kepada guru Biologi SMA


disertai instrumen penilaian kualitas petunjuk praktikum

1.3 Kesimpulan

1) LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang
perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang akan
ditumbuhkan pada diri siswa.
2) ciri-ciri LKS yang baik adalah sebagi berikut.
a. LKS hanya terdiri dari beberapa halaman, tidak sampai seratus
halaman.
b. LKS dicetak sebagai bahan ajar yang spesifik untuk dipergunakan
oleh satuan tingkat pendidikan tertentu.
c. Didalamnya terdiri uraian singkat tentang pokok bahasan secara
umum,rangkuman pokok bahasan, puluhan soal (soal pilihan ganda
dan soal-soal isian).
3) Cara menyusun LKS yang baik dan benar
a. Menganalisis kurikulum
b. Menyusun peta kebutuhan LKS
c. Menentukan judul-judul LKS
d. Menulis LKS
4) Petunjuk praktikum dibuat bertujuan untuk (Amin, 1988):
a. Tidak hanya meningkatkan kemampuan kognitif, namun juga
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan afektif dan psikomotorik
siswa
b. Siswa diharapkan dapat menemukan konsep dari pengalamannya
sendiri yang dipandu dengan buku petunjuk praktikum
c. Dari konsep yang ditemukan dari pengalaman sendiri diharapkan
siswa lebih lama dalam mengingat serta menyimpan memori materi
tersebut
d. Mendidik siswa untuk aktif dengan tidak melupakan tanggung jawab
guru sebagai fasilitator kegiatan praktikum siswa.
5) Ketentuan petunjuk praktikum antara lain mencakup aspek :
a. Penulisan dan organisasi buku petunjuk praktikum
b. Kebenaran konsep
c. Kedalaman konsep
d. Kejelasan kalimat dan tingkat keterbacaan
e. Muatan kurikulum
f. Keterlaksanaan praktikum
g. Evaluasi belajar
h. Penampilan fisik
6) Dalam pembuatan petunjuk yang harus dilakukan, yaitu :
a. Mengumpulkan referensi
b. Menganalisis kurikulum
c. Membuat rancangan buku petunjuk praktikum
d. Menyusun petunjuk praktikum
e. Mengkonsultasikan petunjuk praktikum
f. Mengkonsultasikan kembali petunjuk praktikum yang telah direvisi
g. Mengadakan validasi petunjuk praktikum kepada guru Biologi SMA
DAFTAR PUSTAKA

Amin, Moh. 1988. Buku Pedoman Laboratorium dan Petunjuk Praktikum


Pendidikan IPA. Yogyakarta: Depdikbud.

Anggraini Y. 2006. Analisis LKS Biologi SMP Kelas VII Semester 1 yang
digunakan SMP N di Kota Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006. (Skripsi).
Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Azhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses belajar mengajar pola CBSA. Surabaya:
Usaha Nasional.

Azka, Raekha. 2012. Mengembangkan LKS Bertaraf Internasional (Developing


Student Worksheets Ininternational Standar). Yogyakarta: PPs UNY

Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Kencana Predana Group.

Sudiati, 2003. Lembar Kerja Siswa. (online)


(http://www.sarjanaku.com/2011/02/lks-lembar-kerja-siswa.html, diakses
tanggal 21 September 2016).

Suhartini. 2000. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Biologi dengan Menggunakan


LKS Pada Siswa Kelas 1 cawu 2 SLTP Negeri 2 Wirosari Tahun Pelajaran
1999/2000. (Skripsi). Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Anda mungkin juga menyukai