LAPORAN PRAKTIKUM
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Genetika I
yang dibina oleh ibu Prof. Dr. Duran Corebima Aloysius
Kelompok 16
Offering B
Genetika Jumat
Erlinda Eri Palupi
(130341614820)
(140341600185)
TOPIK
TANGGAL
: 19 februari 2015
A. TUJUAN :
1) Untuk mengetahui cara atau metode mengisolasi DNA pada buah
2) Untuk mengetahui keefektifan deterjen dan buah pada percobaan isolasi
DNA
B. DASAR TEORI
Deoxyribonucleic acid atau DNA merupakan senyawa kimia yang paling penting
dalam makhluk hidup.DNA merupakan senyawa yang mengandung informasi
genetik makhluk hidup dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Keseluruhan
DNA dalam suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi bagian gen yang
fungsional maupun non-fungsional dalam sel organisme. DNA genom meliputi
gen danintergen (Suryo, 2004).
DNA pada makhluk hidup dapat diisolasi secara sederhana. Pengisolasian DNA
secara sederhana dapat dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran
plasma dan membran inti baik secara mekanik maupun secara kimiawi. Isolasi
DNA merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh DNA murni,
yaitu tanpa protein dan RNA dari suatu sel dalam jaringan. Pemecahan dinding
sel secara mekanik dapat dilakukan dengan
digunakan harus benar-benar dingin dan berasal dari lemari pendingin, hal ini
bawah.
Presipitasi
merupakan
langkah
yang
dilakukan
untuk
. 2.
Beker glass
Pipet tetes
Saringan biasa
Kain penyaring
Kertas saring
Blender
Corong glass
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Spatula
Gelas ukur
Stopwatch
Pisau
Bahan
No
Jenis buah
Jenis sabun
Waktu
Kwantitas
1.
Semangka
2.
Melon
3.
jeruk
Krim
Detergen
Cair
Krim
Detergen
Cair
Krim
Detergen
Cair
kabut
197 detik
17 detik
22 detik
13 detik
230 detik
120 detik
169 detik
157 detik
185 detik
+
+++
++
++
+
+++
+
++
+++
F. ANALISIS DATA
Berdasarkan data yang diperoleh pada buah semangka diketahui bahwa
saat perlakuan menggunakan sabun krim, maka cincin kabut yang muncul terlihat
sempurna dan tipis dengan waktu selama lima menit empat belas detik.. Pada
perlakuan dengan detergen dengan waktu tujuh belas detik, cincin kabut yang
terlihat sempurna dan sangat tebal. Dan untuk sabun cair dengan waktu dua puluh
dua detik cincin kabut sempurna dan tebal.
Pada data untuk buah melon saat perlakuan dengan sabun krim
menunjukkan bahwa cincin kabut sempurna dan tebal dengan waktu tiga belas
detik. Untuk perlakuan dengan detergen, cincin kabut yang muncul terlihat
sempurna dan tipis dalam waktu dua ratus tiga puluh detik. Namun untuk
perlakuan menggunakan sabun cair, cincin kabut yang terlihat sempurna dan
sangat tebal dalam waktu seratus dua puluh detik.
Pada bahan buah jeruk dari sabun cair menunjukkan bahwa cincin kabut
yang muncul terlihat sempurna dan tipis untuk waktu seratus enam puluh
sembilan detik. Pada detergen dengan waktu seratus lima puluh tujuh detik cincin
kabut sempurna dan tebal. Sedangkan pada sabun cair dengan waktu seratus
delapan puluh lima detik hasilnya cincin kabut sempurna dan sangat tebal.
G. PEMBAHASAN
Dalam praktikum isolasi DNA menggunakan metode kasar (Kitchen
Preparation), langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan buah yang akan
digunakan sebagai objek pengamatan ( jeruk, semangka, melon ), setelah buah
disiapkan, langkah selanjutnya adalah mengambil masing-masing 200 gr daging
buah untuk dihaluskan menggunakan blender selama, dan jangan lupa
menambahkan aquades sebagai pelarut, agar buah mudah untuk dihancurkan dan
diambil ekstraknya. Kemudian buah yang telah dihancurkan tersebut ditambahkan
air sebanyak 200 mL. Sementara itu, disiapkan sabun cair, detergen dan sabun
cream pada 3 beaker glass yang berbeda. Hasil yang diperoleh dari blenderan
buah tadi kemudian disaring melalui tiga ahap saringan, yaitu pertama saringan
the, kemudian saringan kain, dan ang terakhir adalah saringan kertas. Setelah itu,
hasil ekstrak buah yang telah memlaui proses penyaringan ditambahkan dalam
beaker glass yang beisi sabun. Lalu diaduk sampai homogeny dan diusahakan
untuk jangan sampai berbusa, hal ini bertujuan untuk mempermudah peroses
pengamatan munculnya gelembung-gelembung DNA sekaligus untuk melisis sel
pada buah. Lalu ambil 10 mL larutan dan dimasukkan dalam tabung.
Kemudian ditambahkan 1 spatula garam dapur kedalam tiap-tiap tabung
reaksi dan diaduk selama 10 menit sampai diperoleh campuran yang homogen.
Penambahan garam dapur bertujuan untuk memudahkan pemisahan
benang-
DNA, yaitu kutub yang bisa menyebabkan molekul-molekul saling tolak mnolak
satu sama lain sehinggga pada saat ion Na+ membentuk ikatan dengan kutub
negatif fosfat DNA, DNA akan terkumpul (Dollard, 1994, dalam Jamilah, 2005:
21). Dari pernyataan tersebut, nampak bahwa selain digunakan untuk
menghilangkan protein dan karbohidrat dan menjaga kesetabilan pH lysing buffer,
garam juga membantu
terpresipitasi tergantung dari beberapa hal, antara lain: keenceran sumber DNA
yang digunakan dan suhu ethanol. Semakin encer filtrat, maka DNA yang
terpresipitasi akan semakin sedikit. Sementara semakin dingin ethanol, DNA yang
terpresipitasi semakin pekat. menambahkan bahwa semakin encer filtrat, maka
DNA yang terpresipitasi akan semakin sedikit.
Untuk percobaan buah melon, hasil yang diperoleh yang paling sempurna
dan tebal pada perlakuan menggunakan sabun cair dalam waktu 120 detik. Karena
kandungan air pada melon tidak sebanyak pada semangka, maka larutan ekstrak
yang digunakan cukup kental sehingga hasil percobaan tampak jelas pada sabun
cair. Hal ini menunjukkan bahwa kandungan SDS pada sabun cair tinggi. Untuk
hasil menggunakan detergen diperoleh hasil cincin kabut sempurna tapi tipis,
namun perlakuan dengan sabun krim cincin kabut yang dihasilkan lebih banyak
daripada menggunakan detergen. Hal ini dimungkinkan bahwa kandungan SDS
pada sabun krim lebih banyak dibandingkan dengan detergen.
H. DISKUSI
1. a. deterjen yang berfungsi untuk melisis sel atau merusak membrane sel.
Perusakan membran sel terjadi akibat adanya ikatan kimia yang terbentuk
antara detergen dengan zat-zat yang ada pada buah.
b. garam , Penambahan garam dapur bertujuan untuk memudahkan
pemisahan
dan
hendaknya jangan terlalu encer karena semakin encer sumber DNA, DNA
yang terpresipitasi akan semakin sedikit. Karena sel yang lisis di dalam air
tentunya lebih sedikit jika dibandingkan dengan sumber DNA yang lebih
kental. Namun, masalah pengaruh keenceran terhadap hasil isolasi DNA
dapat diatasi dengan pengurangan jumlah Akuades yang digunakan sehingga
walaupun sumber DNA yang digunakan adalah buah dengan kadar air tinggi,
tetap dapat diperoleh ekstrak yang cukup kental.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Wendy. 2010. Isolasi DNA. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Albert, B., 1994. Biologi Molekuler Sel Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Campbell, N.A., Reece, J.B, Mitchell, L.G. 2002. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Elrod, S., 2007. Genetika Edisi Keempat.. Jakarta: Erlangga
Istanti, Annie. 1999. Biologi Sel. Malang: Jurusan Biologi FMIPA UM.
Jamilah. 2005. Pengaruh berbagai macam deterjen, penambahan garam dan
ekstrak nanas terhadap hasil isolasi DNA berbagai macam buah sebagai
topic praktikum mata kuliah genetika. Skripsi tidak diterbitkan. Malang:
program sarjaa biologi.
Suryo, 2004. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Suryo. 2004. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Suryo. 2012. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Yuwono, T., 2008. Biologi Molekuler. Jakarta: Erlangga.
Zubaidah, siti. 2004. Identifikasi, variasi genetic, distribusi dan upaya eliminasi
bakteri bakteri penyebab CVPD. Desertasi tidak diterbitkan. Malang:
program pasca sarjana universitas Brawijaya.