Anda di halaman 1dari 11

MINI RISET

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

NAMA ANGGOTA :
Dea Sarimuti Br. Sembiring (4223342038)
Risalina Septiani Br. Tarigan (4221141001)
Kemini Deliana Lb. gaol (4223341031)
Tazkia Khansa Putri Rahima (4223341066)

Dosen Pengampu : Dra. Rahmulyani M.Pd. Kons

PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa. Atas kuasa-nya, kami
kelompok 6 dapat menyelesaikan tugas Mini Riset sebagai salah satu tugas mata kuliah
Psikologi Pendidikan ini dengan tepat waktu meskipun masih banyak kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Dan kami juga berterimakasih kepada dosen pengampu kami Ibu Dra.
Rahmulyani M.Pd. Kons yang memberikan tugas ini.
Dalam penulisan ini kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan
dan kelemahan, baik dari isi, sistematika maupun yang lainnya. Oleh karena itu, kami
menunggu kritikan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan kualitas
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami juga menyampaikan ucapan terimkasaih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada iu dosen pengampu kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada
kami, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.

Medan, 21 Mei 2023

Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………
1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………….
1.4 Manfaat………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….
2.1 Skripsi 1………………………………………………………………………………
2.2 Skripsi 2………………………………………………………………………………
2.3 Skripsi 3………………………………………………………………………………
2.4 Skripsi 4 ………………………………………………………………………………
2.5 Skripsi 5……………………………………………………………………………….
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh tanggung jawab membimbing
anak untuk dididik menuju kekedewasaan baik sebagai makhluk individu maupun sebagai
makhluk sosial. Pendidikan itu berlangsung dalam lingkungan sekolah, keluarga, dan
masyarakat. Dan pendidikan adalah suatu ilmu karena dalam pendidikan jelas objeknya, jelas
metode yang di pakai untuk mendapatkannya,dan jelas pula manfaatnya.
Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis dan selalu dituntut untuk menyesuaikan
diri dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan teknologi karena dengan pendidikan
akan dapat dihasilkan tenaga terdidik (terampil) yang sesuai dengan bidangnya. Kemajuan
suatu bangsa tergantung pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi rakyat. Salah satunya
adalah pelajaran biologi yang merupakan cabang dari ilmu pengetahuan alam.
Mengingat bahwa waktu pembelajaran Biologi di sekolah sangat terbatas, sedangkan mata
pelajaran Biologi sangat berhubungan dengan alam dan kehidupan sehari-hari maka untuk
lebih meningkatkan pemahaman tentang kajian biologi khususnya kerja ilmiah maka seorang
guru harus aktif dan kreatif diantaranya dengan melakukan praktikum melalui kontak langsung
dengan lingkungan alam yang kongkrit untuk diamati atau dengan memanfaatkan teknologi
informasi (internet) untuk mendapatkan tambahan pengetahuan alam dan lingkungan hidup
lainnya,dalam hal ini khususnya pada kerja ilmiah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengetahui isi dan metode skripsi satu dengan yang lain?
2. Mengetahui apa saja perbandingan dari setiap skripsi?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui isi dan metode skripsi satu dengan yang lain.
2. Untuk mengetahui apa saja perbandingan dari setiap skripsi.

1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini adalah Untuk mengetahui isi dan metode skripsi satu dengan yang
lain dan untuk mengetahui apa saja perbandingan dari setiap skripsi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Skripsi 1
PENGARUH KEGIATAN PRAKTIKUM TERHADAP HASIL BELAJAR
POKOK BAHASAN KERJA ILMIAH
(Eksperimen pada siswa kelas X SMA Fatahillah Jakarta)
Menurut Moch. Uzer Usman : “belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri
individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan antara individu
dengan lingkungannya.
Belajar juga dapat diartikan suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan tersebut dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
memiliki sikap yang tepat menjadi memilki sikap yang tepat, dari tidak memiliki sesuatu
ketrampilan menjadi terampil.
Pada hakekatnya hasil belajar tidak terlepas dari tujuan belajar, karena dari tujuan belajar
inilah hasil belajar akan terwujud. Agar kegiatan belajar dapat berlangsung dengan efektif
dan efisien maka harus selalu memperhatikan tujuannya, dan hasil belajar akan diperoleh
dengan baik apabila diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya, baik yang
mendukung maupun yang menghambat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar merupakan pencerminan penguasaan bahan pelajaran yang didapat setelah
mengikuti suatu proses belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Pembelajaran merupakan kondisi eksternal belajar, kondisi eksternal yang berpengaruh
pada belajar yang penting adalah: bahan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar
dan guru sebagai subyek pembelajaran.
Tujuan pembelajaran Biologi yang tercantum di dalam CBPP sekolah lanjutan pada
kurikulum 1994 tertulis sebagai berikut: “Siswa mampu melakukan pengamatan dan
melaporkan hasil pengamatannya untuk memahami dan mengaplikasikan konsep
kelangsungan hidup”.
Ketika siswa belajar Biologi harus memiliki tiga komponen diantaranya: produk ilmiah,
pross ilmiah, dan sikap ilmiah. Produk ilmiah meliputi konsep-konsep Biologi, fakta, teori,
dan hukum. Proses ilmiah adalah keterampilan yang harus dimiliki siswa untuk dapat
secara mandiri menemukan produk Biologi. Sementara itu sikap ilmiah meliputi jujur, teliti
dan obyektif.
Penelitian yang menggunakan pembelajaran eksperimen, yaitu dengan memberikan jenis
perlakuan yang berbeda pada dua kelompok belajar siswa. Kelompok yang satu dijadikan
sebagai kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberikan perlakuan dengan
pembelajaran pemberian praktikum, sedangkan kelompok lainnya sebagai kelompok
kontrol yang diberikan perlakuan dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Dari
masing-masing kelompok tersebut, kemudian berdasarkan atas tingkat hasil belajar yang
dimiliki siswa.
2.2 Skripsi 2
PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) TERINTEGRASI IMTAQ PADA MATERI POKOK SISTEM
EKSKRESI UNTUK SISWA KELAS VIII MTs
Tahap perancangan (design) ini memiliki tujuan yaitu untuk menentukan bagaimana RPP akan
dirancang secara utuh yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan
berorientasikan pada Kurikulum 2013 dengan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman. RPP
yang disusun menliputi:
a. Kompetensi yang akan dicapai dalam kompetensi dasar sesuai dengan tuntutan K-13
terhadap KI satu yaitu banyak hal pada materi ini yang dapat dikaitkan dengan nilai imtaq.
b. Indikator-indikator yang dapat menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang
menggambarkan pencapaian kompetensi dasar islami.
c. Tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk perilaku terukur dari setia indikator, dimana
diantaranya pada tujuan pembelajaran yang mengaitkan nilai Imtaq didalamnya yakni peserta
didik mampu menunjukkan keteraturan dan kompleksitas ciptaan Allah Subhanahu WaTa‟ala
yang berkaitan dengan struktur dan fungsi organ pada system ekskresi, mampu mengamalkan
perilaku sesuai dengan tuntunan alqur‟an dan hadist sebagai wujud syukur kepada Allah
Subhanahu Wa Ta‟ala, serta mampu menjelaskan hikmah dari penciptaan organ pada sistem
ekskresi.
d. Materi dan uraian materi yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa agarianya dapat
mencapai tujuan pembelajaran.
e. Metode-metode yang akan digunakan dalam pembelajaran yaitu dengan pembelajaran
saintifik.
f. Langkah-langkah penerapan metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman
belajar yaitu kegiatan pendahuluan dimana permulaan proses pembelajaran oleh guru dan doa,
kemudian kegiatan inti dimana guru membentuk kelompok belajar siswa, kemudian kegiatan
mengumpulkan informasi dimana guru meminta siswa untuk membaca referensi dan meminta
siswa membuat kesimpulan, selanjutnya kegiatan mengkomunikasi dan menanya dimana guru
meminta siswa untuk mempresentasikan hasil kelompoknya dan dilanjut dengan tanya jawab,
kemudian terkahir kegiatan penutup dimana guru menyimpulkan pembelajaran pada saat itu
dan memberi tugas kepada siswa.
g. Sumber dan media belajar yang terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa yang
berhubungan dengan materi yang dipelajari pada saat itu.
h. Penilaian yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
Menurut Subur (2015: 42-43) terdapat berbagai model rancangan pembelajaran dengan
berbagai pendekatan yang bisa digunakan dalam penelitian pengembangan. Salah satu model
desain pembelajaran yang sifatnya lebih generik adalah model ADDIE (Analyze-Design-
Development-Implementation-Evaluation).
2.3 Skripsi 3
EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAjARAN DALAM PEMBELAjARAN BIOLOGI
(Meta Analisis terhadap Penelitian Eksperimen dalam Pembelajaran Biologi).
Menurut Oemar Hamalik (1985 : 11) media pendidikan adalah suatu bagian integral dari proses
pendidikan disekolah dan karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai oleh setiap guru
profesional. Sedangkan menurut Briggs berpendapat bahwa media adalah segala bentuk fisik
yang dapat enyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. dari (Sadiman Raharjo,2002
: 6)
Pada hakekatnya media pendidikan adalah salah satu sarana untuk meningkatkan kegiatan
proses belajar mengajar, dimana dengan adanya media pendidikan ini dapat membantu peserta
didik dalam memahami materi pelajaran serta dapat mengungkapkan secara rinci mengenai
konsep-konsep yang harus dibina pada peserta didik. Banyak sekali pengalaman yang integral
dari suatu yang konkrit sampai kepada yang abstrak. Media pendidikan juga dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru serta motivasi belajar yang tinggi sehingga
siswa akan lebih bersungguhsungguh dalam mempelajari pelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi semakin mendorong upaya-upaya
pembaharuan dalam pemanfaatan hasilhasil tekhnologi dalam proses belajar. Para guru dituntut
agar mampu menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup
kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman,
(Azhar Arsyad, 2005 : 2). Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan
efesien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya
mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Disamping mampu menggunakan alat-alat yang
tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media
pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia.
Dalam usaha memanfaatkan media pembelajaran, Dale mengadakan klasifikasi pengalaman
berlapis menurut tingkat dari yang paling konkrit ke yang paling abstrak, sehingga dapat
digunakan untuk menentukan. Klasifikasi tersebut dikenal dengan nama “ Kerucut pengalaman
Edgar Dale”.
Dasar pengembangan kerucut bukanlah berdasarkan tingkat kesulitan, melainkan tingkat
keabstrakan - jumlah jenis indera yang turut serta selama penerimaan isi pengajaran atau pesan.
Pengalaman langsung akan memberikan kesan paling utuh dan paling bermakna mengenai
informasi dan gagasan yang terkandung dalam pengalaman itu, oleh karena itu melibatkan
indera penglihatan, pendengaran, perasaan, penciuman, dan peraba. Ini dikenal dengan
learning by doing. (Azhar Arsyad, 11 : 2005) Penggunaan media pendidikan didalam proses
belajar-mengajar dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan komunikasi.
2.4 Skripsi 4
HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA DENGAN PENDEKATAN
JELAJAH ALAM SEKITAR BERBASIS ANALISIS PENGETAHUAN AWAL
SISWA PADA PEMBELAJARAN KONSEP PENGELOLAAN LINGKUNGAN
(STUDI KASUS DI SMP NEGERI 27 SEMARANG)
Pengetahuan awal merupakan pengetahuan atau konsepsi awal yang dimiliki oleh siswa
melalui pengalaman yang telah dilakukan sebelum mendapatkan suatu hal baru (Rustaman,
2003). Dalam penelitian ini pengetahuan awal siswa diperoleh dengan cara melakukan pre-test
sebelum dilakukan proses belajar mengajar. Aktifitas siswa adalah kegiatan yang dilakukan
siswa selama pembelajaran. Dalam penelitian ini aktifitas siswa yang dinilai antara lain
meliputi aktifitas siswa dalam kelompok maupun kelas yang meliputi kemampuan siswa dalam
bertanya, berdiskusi dalam kelompok, mengemukakan pendapat, menarik kesimpulan dan
aktifitas siswa dalam melakukan eksplorasi.
Menurut Sudjana (2000), belajar pada hakikatnya adalah suatu proses perubahan pada
diri seseorang. Perubahan itu disebabkan karena suatu pengalaman. Pengalaman manusia dapat
dijadikan dua jenis, yaitu pengalaman langsung dan tidak langsung. Pengalaman langsung
yakni anak mengalami dan berbuat sendiri secara langsung.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (Wibowo, 2006) merupakan
pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Pada penelitian ini sekolah penelitian
masih menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Aktifitas siswa adalah
kegiatan yang dilakukan siswa selama
pembelajaran. Dalam penelitian ini aktifitas siswa yang dinilai antara lain meliputi
aktifitas siswa dalam kelompok maupun kelas yang meliputi kemampuan siswa dalam
bertanya, berdiskusi dalam kelompok, mengemukakan pendapat, menarik kesimpulan dan
aktifitas siswa dalam melakukan eksplorasi.
Penelitian ini mengambil materi Pengelolaan Lingkungan yang mengkaji tentang
sumber atau penyebab terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran air, pencemaran
tanah, pencemaran udara, dan erosi tanah. Selain itu juga mengkaji tentang dampak yang
ditimbulkan serta upaya penanggulangan pencemaran lingkungan tersebut.
2.5 Skripsi 5
PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA BERDASARKAN
THE PROGRAMME FOR INTERNATIONAL STUDENT ASSESMENT
(PISA) PADA KONTEN BIOLOGI
(Kuasi Deskriptif Siswa Kelas IX SMP se-Kecamatan Kedaton di Bandar
Lampung)
Sains merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami pengujian
kebenarannya melalui metode ilmiah. Ciri-ciri metode ilmiah adalah objektif,
metodik,sistematik, universal,dan tentatif.
Sains merupakan ilmu yang pokok bahasannya alam dan segala isinya. Sains merupakan upaya
yang dilakukan manusia secara sistematis, terorganisasi, dan terstruktur sebagai proses kreatif
yang didorong oleh rasa ingin tahu (sense of knowledge), keteguhan hati, dan ketekunan
(konsistensi) yang dapat diulang kembali oleh orang lain secara berulangulang. Hasil dari
proses berulang-ulang itu adalah penjelasan tentang rahasia alam yang diungkapkan dalam
bentuk kumpulan fakta-fakta, definisi, konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan teori ilmiah
(Toharudin, Hendrawati dan Rustaman, 2011: 28).
Menurut Benyamin, sains merupakan cara penyelidikan yang berusaha keras mendapatkan data
hingga informasi tentang dunia (alam semesta) dengan menggunakan metode pengamatan dan
hipotesis yang telah diuji berdasarkan pengamatan tersebut. Sains adalah pengetahuan yang
kebenarannya sudah diujicobakan secara empiris melalui metode ilmiah (Toharudin,
Hendrawati dan Rustaman, 2014: 26-27).
Kurikulum selalu mengalami penyempurnaan seiring dengan perkembangan ilmu dan
teknologi. Sebagai penyempurnaan atas Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), pada 2006
telah diluncurkan kurukulum baru yang dikenal dengan nama Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Meskipun namanya baru, kurikulum tersebut ternyata tidak baru karena
isi dan targetnya tetap mengacu pada standar isi. Standar isi memiliki tuntutan yang sama
dengan KBK 2004 (Toharudin, Hendrawati dan Rustaman, 2011: 57).
Kurikulum 2013 cenderung menekankan pada keseimbangan tiga domain di dalam pendidikan.
Apabila pada kurikulum KTSP domain kognitif menempati urutan pertama, maka pada
kurikulum 2013 ini cenderung menyeimbangkannya dengan penekanan lebih pada aspek skill
dan karakter (psikomotor dan afektif). Namun, pada intinya dalam menyikapi pemberlakuan
kurikulum 2013 ini seorang pendidik dituntut untuk meningkatkan kompetensi atau
kemampuan yang dapat menunjang dan mengantarkan peserta didik berhasil mencapai tujuan
pendidikan (Sariono, 2014: 6-7).
Literasi sains didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan pengetahuan sains,
mengidentifikasi pertanyaan, dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti, dalam rangka
memahami serta membuat keputusan berkenaan dengan alam dan perubahan yang dilakukan
terhadap alam melalui aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Definisi literasi sains ini
memandang literasi sains bersifat multidimensional, bukan hanya pemahaman terhadap
pengetahuan sains, melainkan lebih dari itu (Firman, 2007: 4).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari data diatas kita dapat melihat bahwa setiap sekolah yang ada di setiap wilayah Indonesia
memiliki kurikulum yang berbeda-beda dan setiap sekolah memiliki kepuasan tersendiri
terhadap kurikulum yang dipakai di sekolah tersebut dan dari beberapa data yang sudah kami
pakai untuk membuat makalah ini terdapat kurikulum KTSP dan juga kurikulum 2013 yang
dimana masing-masing kurikulum tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan.

3.2 Saran
Kami kelompok 6 menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini,
kedepannya kami akan lebih focus dan lebih detail dalam menjelaskan tentang sumber-sumber
yang kami paparkan oleh karena itu besar harapan kami jika pembaca memberikan saran dan
kritik terhadap penulisan makalah ini.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Muafifah (2008) Pengaruh kegiatan praktikum terhadap hasil belajar pokok Bahasa kerja ilmia,
skripsi Universitas Indraprasta Pgri
Edy Chandra (2011) efektivitas media pembelajaran dalam pembelajaran biologi (meta analisis
terhadap penelitian eksperimen dalam pembelajaran biologi),skripsi
Rizki samty ayuningtyas(2016) PROFIL KOMPETENSI LITERASI SAINS SISWA
BERDASARKANTHE PROGRAMME FOR INTERNATIONAL STUDENT
ASSESMENT (PISA) PADA KONTEN BIOLOGI (Kuasi Deskriptif Siswa Kelas IX
SMP se-Kecamatan Kedaton di Bandar Lampung),skripsi.
Dwi apik siyanto(2007) HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA DENGAN
PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR BERBASIS ANALISIS
PENGETAHUAN AWAL SISWA PADA PEMBELAJARAN KONSEP
PENGELOLAAN LINGKUNGAN (STUDI KASUS DI SMP NEGERI 27
SEMARANG).
Khotimah, Husnul (2019) Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Terintegrasi Imtaq Pada Materi Pokok Sistem Ekskresi Untuk Siswa Kelas VIII MTs.
Other thesis, Universitas Islam Riau, skripsi

Anda mungkin juga menyukai