PRAKTIKUM BIOLOGI 2
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 PSPB 22 A
Asisiten lab :
JURUSAN BIOLOGI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas kuasa-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas penyusunan makalah yang berjudul “ uji formalin dan boraks” sebagai
salah satu tugas praktikum biologi ke 2 dapat tepat waktu meskipun masih banyak kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Dan kami juga berterimakasih kepada Ibu Dra. Mariaty Sipayung,
M.Si. selaku dosen mata kuliah Biologi Umum.
Dalam penulisan kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
tidak lepas dari kekurangan dan kelemahan, baik dari isi, sistematika maupun yang lainnya. Oleh
karena itu, kami menunggu keritikan yang bersifat membangun dari pmbaca demi perbaikan
kualitas makalah ini.
Sebelum kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yangkurang berkenan.
Dalam penulisan makalah ini kami juga menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada ibu dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Kelompok 2
PENDAHULUAN
Pada makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terlepaskan dari kehidupan masyarakat
terutama anak-anak. Makanan jajanan memiliki kandungan energi 36%, protein 29%, dan zat
besi 52%. Akan tetapi, makanan jajanan dapat menimbulkan dampak buruk bagi Kesehatan
apabila terdapat cemaran biologis ataupun kimiawi. Di perkirakan sebanyak 2 juta orang
meninggal tiap tahunnya dan 1,5 juta di antaranya merupakan anak-anak. Hal ini terjadi karena
makanan yang di konsumsi tidak aman.
Dan jika seseotrang mengonsumsi boraks walau hanya dengan jumlah yang minim maka itu
dapat mengakibatkan efek buruk bagi susunan saraf pusat, dan juga akan memberikan pengaruh
buruk terhadap 2 organ penting seperti ginjal, otak, dan juga hati dan pola hidup dan gaya hidup
masyarakat akhir-akhir ini membuat segala sesuatu bersifat praktis dan cepat.
Penggunaan boraks secara terus menerus dan di konsumsi dengan jumlah sangat banyak, hal
ini bisa menyebabkan berbagai masalah Kesehatan yang lebih serius seperti penyakit kangker.
Penggunan formalin dan boraks pada makanan yang kini akan membuktikan rendah kesadaran
masyarakat untuk menciptakan iklim yang baik untuk keamanan pangan.
PEMBAHASAN
1. TINJAUAN TEORITIS
a. Pengertian boraks dan formalin
Boraks merupakan senyawa dengan nama kimia natrium tetraborate yang berbentuk kristal
lunak boraks bila di larutkan dalam air akan terurai menjadi natrium hidroksida dan asam boraks.
Sedangkan kegunaan boraks, diunakan untuk bahan non pangan, antara lain untuk:
Telah disebutkan sebelumnya, paparan formalin yang terlalu tinggi bisa menyebabkan berbagai
gejala seperti:
pusing
batuk
iritasi pada kulit
bila paparan berlangsung jangka Panjang formalin juga dapat menyebabkan kondisi serius
seperti:
Mengetahui cara mengidentifikasi kandungan boraks dan formalin pada makanan yang di jual di
pasar dengan menggunakan metode yang mudah
o Pipet tetes
o Lumping dan alu
o Wadah plat
o Larutan kunyit
o Larutan buah naga ungu
o Larutan ubi ungu
o Sampel bakso
o Sampel tahu putih
o Sampel mi kuning
o Sampel pempek
o Boraks
o KMnO4
4. Prosedur :
Uji boraks
o Kupas kulit kunyit, buah naga ungu dan ubi ungu.
o Haluskan dengan menggunakan lumpang alu lalu, kemudian disaring dan diambil
sarinya.
o Setelah diambil sarinya, buat larutan kunyit, buah naga ungu, dan larutan ubi ungu
sebagai indikator.
o Setelah itu buat larutan boraks sebagai pembanding dengan indikator.
o Haluskan bahan yaitu bakso, mie kuning, pempek dan tahu yang akan diuji. 5. Letakkan
sedikit bahan-bahan (bakso, mie kuning, pempek dan tahu putih) yang telah dihaluskan
ke dalam wadah plat.
o Teteskan bahan-bahan yang akan diuji tersebut dengan meneteskan larutan indikator
kunyit ke dalam setiap bahan, kemudian amati perubahan yang terjadi. Apabila bahan uji
positif mengandung boraks warnanya berubahan menjadi kuning kecoklatan hingga
coklat atau akan sama dengan warna larutan boraks yang digunakan sebagai pembanding.
Hasil ujinya negatif apabila tidak terjadi perubahan warna.
o Teteskan bahan-bahan yang akan diuji tersebut dengan meneteskan larutan indikator naga
ungu ke dalam setiap bahan, kemudian amati perubahan yang terjadi. Apabila bahan uji
positif mengandung boraks warnanya berubahan menjadi ungu tua atau akan sama
dengan warna larutan boraks yang digunakan sebagai pembanding. Hasil ujinya negatif
apabila tidak terjadi perubahan warna.
o Teteskan bahan-bahan yang akan diuji tersebut dengan meneteskan larutan indikator ubi
ungu ke dalam setiap bahan, kemudian amati perubahan yang terjadi. Apabila bahan uji
positif mengandung boraks warnanya berubahan menjadi coklat atau akan sama dengan
warna larutan boraks yang digunakan sebagai pembanding. Hasil ujinya negatif apabila
tidak terjadi perubahan warna.
Uji Formalin
o Membuat larutan indikator KMnO4.
o Haluskan semua sampel yang akan diuji (bakso, mie kuning, pempek dan tahu).
o Letakkan sampel yang akan diuji ke dalam wadah plat.
o Teteskan sampel uji tersebut dengan larutan KMnO4.
o Amati perubahan yang terjadi, apabila bahan uji positif mengandung formalin warnanya
berubahan menjadi coklat, apabila ujinya negatif apabila tidak terjadi perubahan warna.
5. Hasil pengamatan
UJI BORAKS
dapat di simpulkan dari makanan yang mengandung boraks dapat menganggu sistem saraf pada
tubuh manusia dan penggunan boraks sebagai pengawet atau pengenyal makanan sudah di
larang. Pasalnya, konsumsi makanan yang mengandung boraks dapat menimbulkan berbagai
gejala, seperti mual atau muntah.
UJI FORMALIN
Kesimpulan:
Dapat di simpulkan bahwa bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku. Formalin
tidak boleh di tambahkan sebagai pengawet makanan karena dapat menyebabkan kanker paru-
paru dan gangguan pada alat pencernaan dan jantung.
DOKUMENTASI
UJI BORAKS
UJI FORMALIN
DAFTAR PUSTAKA
Dr. sienny Agustin,2021 “ formalin, waspadai keberadaan zat beracun ini di rumah” dalam
ALODOKTER www.alodokter.com
Ana berliana, 2021 “ penggunan bahan tambahan makanan berbahaya boraks dan formalin dalam
makanan jajan” dalam https//jurnal.poltekespalembang.ac.id