DOSEN PENGAMPU :
ASWARINA NASUTION, M. Pd
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021/2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmatNya kami
masih bisa membuat dan menyelesaikan penulisan laporan ini dalam keadaan sadar dan sehat.
Kami juga berterimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah “BIOLOGI UMUM”, ibu
Aswarina Nasution, M. Pd yang telah membimbing kami dalam penulisan laporan ini.
Tugas ini kami susun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas praktikum dalam mata
kuliah “BIOLOGI UMUM”. Harapan kami kedepannya hasil dari praktikum ini dapat
bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya serta dapat membantu teman-teman di program
studi yang sama dengan kami.
Demikianlah laporan hasil praktikum ini kami susun. Kami sadar bahwa hasil yang kami
buat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritikan yang bersifat
membangun sangat kami harapkan. Atas perhatian dosen pengasuh dan teman-teman kami
ucapkan terimakasih.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................... 1
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... 2
1.4 Manfaat......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Boraks pada saat ini sering sekali diberitakan melalui media cetak maupun elektronik karena
penyalahgunaannya dalam bahan tambahan makanan. Berdasarkan dari hasil investigasi dan
pengujian laboratorium yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan
(BPOM)
di Jakarta, ditemukan sejumlah produk pangan seperti bakso, tahu, mie basah dan pempek
yang memakai bahan tambahan pangan boraks yang dijual secara bebas di pasar dan
supermarket. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
1168/MENKES/PER/X/1999, boraks termasuk dari salah satu bahan kimia yang
penggunaannya dilarang untuk ditambahkan
ke dalam produk makanan.
Pada umumnya boraks digunakan sebagai antiseptik dan zat pembersih. Selain itu boraks
juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan detergen, pengawet kayu, antiseptik,
pengontrol kecoak dan lainnya, terutama pada industri rumahan. Karena banyak orang yang
tidak mengerti efek samping dari penggunaan boraks, maka para pengguna bahan ini
mencampurkannya pada makanan yang mereka buat, dengan tujuan agar makanan tersebut
menjadi lebih kenyal dan terlihat lebih
menarik.
Boraks memiliki rumus kimia Na2B4O7·10H2O, dengan dua unsur utama yaitu Natrium dan
Boron. Cara identifikasi yang paling mudah pada bahan makanan yang mengandung boraks
yaitu dengan cara dibakar, dan akan menghasilkan nyala api hijau atau green flame.
atau bisa dilihat pada saat perubahan warna ketika pencampuran larutan kunyit,larutan ubi
unggu, larutan buah naga pada mie kuning,pada pempek, pada bakso,dan pada tahu putih
Boraks merupakan zat toksik yang cepat diabsorbsi oleh tubuh karena boraks memiliki
tingkat kelarutan yang tinggi, sehingga distribusinya cepat menyebar ke seluruh jaringan
tubuh. Organ tubuh yang paling sering terkena efek samping dari pemberian boraks adalah
hepar dan ginjal.
Berdasarkan uraian diatas, kami selaku kelompok 5 ingin mengetahui kandungan boraks
pada bakso,tahu putih,mie kuning, dan pempek.
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja pengaruh larutan kunyit,larutan ubi ungu dan larutan buah naga terhadap sampel?
2. Bagaimana perubahan warna pada sampel mie kuning, sampel bakso, sampel tahu putih dan
sampel pempek setelah dicampurkan (ditetesi ) larutan penguji (larutan kunyit,larutan ubi
ungu,dan larutan buah naga)?
3. Apakah penguji dapat membuktikan kandungan boraks pada sampel?
1.3. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum.
2. Untuk mengetahui kandungan boraks pada tahu putih, bakso, pempek, melalui pengujian
dengan larutan kunyit, ubi, ungu dan buah naga.
1.4. MANFAAT
1.Hasil praktikum ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang kandungan serta
bahaya boraks pada makanan jika dikonsumsi oleh tubuh
2. Dapat digunakan sebagai data dasar untuk praktikum selanjutnya dalam lingkup
penyalahgunaan boraks.
3. Bagi masyarakat umum, hasil praktikum ini dapat memberikan bukti bahaya boraks sebagai
zat tambahan dalam makanan dan minuman
Bagi Penulis
1. Membekali penulis dalam mempertajam berfikir secara kritis, logis dan analitis.
4. Mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi, berkarya di masyarakat atau dunia kerja.
1. Memberi informasi bahwa makanan yang memakai boraks berbahaya bila dikonsumsi.
2. Memberi informasi pada Masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih makanan
yang dikonsumsi
BAB II
PEMBAHASAN
Boraks merupakan bahan kimia yang banyak digunakan untuk industri kertas, keramik,
pengawet kayu, pengontrol. Banyak masyarakat menyalahgunakan boraks dalam makanan
untuk pembuatan kerupuk, mie basah, lontong, bakso, dan produk makanan lain. Jika
mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks dalam waktu yang lama, akan terakumulasi
(tertimbun) dalam organ hati, otak, dan testis. Boraks sering digunakan dalam dunia
pengobatan dan kosmetika" namun bahan ini tidak boleh diminum atau digunakan pada luka
luar karena beracun. Dalam pengidentifikasian boraks pada makanan, jika boraks direaksikan
dengan kurkumin akan menghasilkan senyawa berwarna merah yang disebut rosasiania.
Formalin digunakan sebagai pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti
pembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil,
lilin, dan karpet.
• Bakso kita lumatkan lalu angin-anginkan, lalu tetesi bakso tersebut dengan air kunyit, air buah
naga, dan air ubi ungu.
• Amati warna yang nampak pada bakso yang ditetesi air kunyit, air buah naga, dan air ubi ungu.
Lakukan dengan cara yang sama pada pempek ikan dan mie kuning.
2.3. ALAT DAN BAHAN
Alat :
Pipet tetes
Mortal atau sejenisnya
Bahan :
Larutan kunyit
Larutan buah naga
Larutan ubi ungu
Sampel bakso
Sampel tahu putih
Sampel mie kuning
Sampel pempek
1.Siapkan bahan penguji, yaitu larutan kunyit, larutan buah naga dan larutan ubi ungu
2.Haluskan mie kuning, bakso, pempek, dan tahu
3.1 Kesimpulan
Daftar pustaka
Nurhaliza,edwar.2021.BAB 1 KTI.jakarta