Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

UJIAN PRAKTIK BIOLOGI


BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Disusun oleh:
Fulay Fillah (15)
NIS. 8038

KELAS XII IPA 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI ARJASA JEMBER
2022/2023

1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
menyelesaikan laporan ujian praktik biologi tentang bioteknologi konvensional.

Laporan ujian praktik biologi ini telah penulis susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan ujian praktik biologi ini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan ujian praktik biologi tentang
bioteknologi ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Jember, 19 Februari 2023


Fulay Fillah

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang .................................................................................. 4
1.2.Rumusan Masalah ............................................................................. 4
1.3.Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
1.4.Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
BAB II DASAR TEORI
2.1.Pengertian Bioteknologi .................................................................... 5
2.2.Pengertian dan Mekanisme Fermentasi ............................................ 5
2.3.Pengertian Tempe.............................................................................. 5
BAB III METODE
3.1 Waktu dan Tempat ............................................................................ 7
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................. 7
3.3 Prosedur Kerja ................................................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 8
BAB V KESIMPULAN ........................................................................ 10
LAMPIRAN DOKUMENTASI ........................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 13

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tempe merupakan hasil bioteknologi khas dari Indonesia dengan bahan dasar
kacang-kacangan. Tempe secara umum dibuat dari bahan dasar kacang kedelai
yang difermentasi dengan jenis kapang Rhizopus sp. Kandungan protein dalam
tempe kedelai merupakan alternatif sumber protein nabati, yang kini semakain
populer dalam gaya hidup manusia modern (Santoso, 1993).
Pada proses pembuatan tempe selain membutuhkan bahan baku, juga
dibutuhkan ragi tempe untuk proses fermentasinya. Ragi tempe juga dikenal
sebagai laru atau usar merupakan kumpulan spora kapang yang digunakan untuk
bahan pembibitan dalam pembuatan tempe. Mikroba yang sering dijumpai pada
laru tempe adalah kapang jenis Rhizopus oligosporus atau kapang dari jenis
Rhizopus oryzae. Sedangkan pada laru murni campuran selain kapang Rhizopus
oligosporus, dapat dijumpai pula kultur murni Klebsiella (Suprihatin, 2010).
Produk ragi tempe dapat diperoleh dipasaran sudah berupa serbuk yang
mengandung spora kapang. Spora kapang tempe secara alami juga dapat
ditemukan di permukaan daun waru dan daun jati, sehingga daun waru dan daun
jati juga dapat digunakan sebagai pembungkus dengan atau tanpa penambahan
ragi lagi.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Bioteknologi?
1.2.2 Apakah perbedaan bioteknologi konvensional dan modern?
1.2.3 Bagaimana proses fermentasi tempe?

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Memahami apa yang dimaksud dengan Bioteknologi
1.3.2 Mengetahui perbedaan bioteknologi konvensional dan modern
1.3.3 Mengetahui proses terjadinya fermentasi
1.3.4 Mengetahui cara pembuatan produk bioteknologi konvensional

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang belum
mengetahui tentang Bioteknologi
1.4.2 Sebagai pengalaman baru, khususnya bagi peneliti
1.4.3 Sebagai rujukan informasi bagi peneliti lain
1.4.4 Sebagai media tambahan untuk pembelajaran
1.4.5 Sebagai referensi untuk metode pendekatan yang sesuai.

4
BAB II DASAR TEORI

2.1 Pengertian Bioteknologi


Bioteknologi itu berasal dari kata “bio” yang artinya makhluk hidup,
dan “teknologi”, ya. Jadi, pengertian bioteknologi adalah pemanfaatan makhluk
hidup secara utuh maupun bagian-bagiannya untuk menghasilkan atau
memodifikasi produk yang bermanfaat melalui cara prinsip atau teknologi
tertentu.
Bioteknologi terbagi menjadi 2 jenis, yakni bioteknologi konvensional dan
bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang
memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara langsung, dan
umumnya secara utuh untuk menghasilkan atau memodifikasi produk dengan
cara, prinsip, dan teknologi tertentu, contohnya seperti yogurt, nata de coco,
tempe, tapai, dan kecap. Sedangkan bioteknologi modern adalah bioteknologi
yang memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara tidak langsung,
dan umumnya berupa bagian-bagian tertentu untuk menghasilkan produk dengan
cara prinsip atau teknologi tertentu, contohnya seperti pembuatan hormon insulin
sintetik, bayi tabung, tanaman transgenik, dan inseminasi buatan.

2.2 Pengertian dan Mekanisme Fermentasi


Fermentasi merupakan suatu proses perubahan kimia pada suatu substrat
organik melalui aktivitas enzim yang dihasilkan oleh mikroorganisme seperti ragi
dan bakteri yang mengubah karbohidrat menjadi alkohol dan asam amino organik
dalam kondisi anaerobik (tanpa oksigen).
Fermentasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu spontan dan tidak spontan.
Fermentasi spontan adalah yang tidak ditambahkan mikroorganisme dalam bentuk
starter atau ragi dalam proses pembuatannya, sedangkan fermentasi tidak spontan
adalah yang ditambahkan starter atau ragi dalam proses pembuatannya.
Mikroorganisme tumbuh dan berkembang secara aktif merubah bahan yang
difermentasi menjadi produk yang diinginkan pada proses fermentasi (Suprihatin,
2010). Proses optimum fermentasi tergantung pada jenis organismenya
(Sulistyaningrum, 2008). Hidayat dan Suhartini (2013) menambahkan faktor yang
mempengaruhi proses fermentasi adalah suhu, pH awal fermentasi, inokulum,
substrat dan kandungan nutrisi medium.

2.3 Pengertian Tempe


Tempe merupakan makanan tradisional yang dihasilkan dari fermentasi biji
kedelai atau beberapa bahan lainnya. Fermentasi menggunakan beberapa jenis
kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rhizopus oryzae, Rhizopus
stolonifer dan beberapa jenis kapang Rhizopus lainnya (PUSIDO,2012). Dimana

5
pada proses fermentasi akan terjadi hidrolisis senyawa – senyawa kompleks
menjadi sederhana, sehingga baik untuk dicerna.
Tempe merupakan makanan yang kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B
dan zat besi ( Cahyadi 2007). Tempe selain sebagai alternatif untuk mencukupi
kebutuhan protein, juga memiliki nilai obat seperti antibiotika untuk
menyembuhkan infeksi, antioksidan untuk menangkap radikal bebas (Sartika
2009). Menurut Haryoko (2009) dalam (Dewi & Aziz, 2011), secara umum tempe
berwarna putih, dikarenakan pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-
biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Tempe memiliki aroma
yang khas dikarenakan adanya degradasi dari komponen-komponen kedelai itu
sendiri.

6
BAB III METODE

3.1.Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilaksanakan pada hari Minggu, 19 Februari 2023 bertempat di
Jln. Gajah Mada 116 Jember, Jawa Timur.

3.2.Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
- Panci
- Baskom
- Plastik
- Tusuk Lidi

3.2.2 Bahan
- 1 kg Kacang Kedelai
- 1 Bungkus Ragi Tempe

3.3. Prosedur Kerja


- Bersihkan 1 kg kedelai, kemudian cuci dengan air bersih.
- Setelah itu, rendam kedelai dengan air bersih selama kurang lebih 8 jam
- Cuci kembali kedelai menggunakan air dingin, lalu di aduk-aduk dengan
tangan sampai semua kulit kedelai terkelupas dan bijinya terbelah.
- Kemudian, kuang kulit kedelai yang terkelupas
- Setelah itu, rebus kedelai hingga matang lalu tiriskan dan dinginkan.
- Setelah dirasa dingin dan pada kedelai tidak ada sisa air, masukkan ragi
tempe lalu aduk hingga ragi tercampur rata dengan kedelai.
- Selanjutnya, masukkan kedelai tersebut kedalam plastik yang telah di
lubangi dengan tusuk lidi (jarak lubang 2-3 cm) yang telah disiapkan
sebagai pembungkus tempe.
- Diamkan kurang lebih 1-2 hari hingga menjadi tempe.

7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil :
Praktikum kali ini mengenai pembuatan tempe dengan cara fermentasi
kedelai. Proses pembuatan tempe dapat terbilang membutuhkan waktu yang
cukup lama. Hingga diperoleh hasil jadi tempe, waktu yang dibutuhkan yaitu
minimal 24 jam dan maksimal 72 jam. Lamanya proses pembuatan tempe karena
proses fermentasi. Fermentasi akan berlangsung baik dan cepat bila dibantu
dengan kondisi suhu yang optimal, jumlah ragi yang tepat dan pH yang asam (14-
5). Percobaan pembuatan tempe kali ini dilakukan selama 2 hari berturut-turut
atau 48 jam.
Pada pengamatan hari pertama, kedelai yang sedang difermentasi dalam
keadaan panas dan mengembun yang terlihat dengan terdapatnya uap pada plastik
pembungkus kedelai. Terlihat pula mulai tumbuh sedikit jamur, yang belum
merata pada sekitar kedelai. Pada pengamatan hari kedua, terlihat jamur yang
sudah merata dan menutupi kedelai, dan tercium bau khas tempe.

Pembahasan :

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Bioteknologi?


Jawab : Bioteknologi itu berasal dari kata “bio” yang artinya makhluk hidup,
dan “teknologi”, ya. Jadi, pengertian bioteknologi adalah pemanfaatan makhluk
hidup secara utuh maupun bagian-bagiannya untuk menghasilkan atau
memodifikasi produk yang bermanfaat melalui cara prinsip atau teknologi
tertentu.

1.2.2 Apakah perbedaan bioteknologi konvensional dan modern?


Jawab : Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang
memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara langsung, dan
umumnya secara utuh untuk menghasilkan atau memodifikasi produk dengan
cara, prinsip, dan teknologi tertentu, contohnya seperti yogurt, nata de coco,
tempe, tapai, dan kecap. Sedangkan bioteknologi modern adalah bioteknologi
yang memanfaatkan makhluk hidup atau mikroorganisme secara tidak langsung,
dan umumnya berupa bagian-bagian tertentu untuk menghasilkan produk dengan
cara prinsip atau teknologi tertentu, contohnya seperti pembuatan hormon insulin
sintetik, bayi tabung, tanaman transgenik, dan inseminasi buatan.

1.2.3 Bagaimana proses fermentasi tempe?


Jawab : Biji-biji kedelai yang sudah dibungkus dibiarkan untuk
mengalami proses fermentasi. Pada proses ini kapang tumbuh pada permukaan

8
dan menembus biji-biji kedelai, menyatukannya menjadi tempe. Fermentasi dapat
dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–36 jam.

9
BAB V KESIMPULAN

Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa tempe sangat tergantung dari
hasil fermentasi jenis bahan utama/substratnya yaitu kedelai, macam mikroba
yang aktif dan kondisi di sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan dan
metabolisme mikroba tersebut, dan hal ini dapat dikatakan bahwa pengolahan
kedelai hingga menjadi tempe sesuai dengan hasil akhir yang dikehendaki.

10
LAMPIRAN DOKUMENTASI

Pembersihan Kedelai Menggunakan Perendaman Kedelai Selama 8 jam


Air Bersih

Perebusan Kacang Kedelai hingga Proses Penirisan Kedelai Setelah di


Mendidih Rebus

Proses Penambahan dan Pencampuran


Proses Pendinginan Kedelai Setelah di Ragi pada Kedelai
Rebus

11
Proses Memasukka Kedelai ke dalam
Plastik Hasil Akhir

12
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/en-us/document/frank-n-osborne-middle-school/social-
spycho/laporan-tempe-1-pekepke/24564597

https://www.gramedia.com/literasi/proses-pembuatan-tempe/

https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-penggolongan-dan-penerapan-
bioteknologi

https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/proses-fermentasi-
makanan/#:~:text=Fermentasi%20adalah%20proses%20alami%20ketika,yang%
20berbeda%20pada%20makanan%20fermentasi

13

Anda mungkin juga menyukai