Disusun oleh:
Fulay Fillah (15)
NIS. 8038
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
menyelesaikan laporan ujian praktik biologi tentang bioteknologi konvensional.
Laporan ujian praktik biologi ini telah penulis susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki laporan ujian praktik biologi ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ujian praktik biologi tentang
bioteknologi ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
2
DAFTAR ISI
3
BAB I PENDAHULUAN
4
BAB II DASAR TEORI
5
pada proses fermentasi akan terjadi hidrolisis senyawa – senyawa kompleks
menjadi sederhana, sehingga baik untuk dicerna.
Tempe merupakan makanan yang kaya akan serat pangan, kalsium, vitamin B
dan zat besi ( Cahyadi 2007). Tempe selain sebagai alternatif untuk mencukupi
kebutuhan protein, juga memiliki nilai obat seperti antibiotika untuk
menyembuhkan infeksi, antioksidan untuk menangkap radikal bebas (Sartika
2009). Menurut Haryoko (2009) dalam (Dewi & Aziz, 2011), secara umum tempe
berwarna putih, dikarenakan pertumbuhan miselia kapang yang merekatkan biji-
biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat. Tempe memiliki aroma
yang khas dikarenakan adanya degradasi dari komponen-komponen kedelai itu
sendiri.
6
BAB III METODE
3.2.2 Bahan
- 1 kg Kacang Kedelai
- 1 Bungkus Ragi Tempe
7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil :
Praktikum kali ini mengenai pembuatan tempe dengan cara fermentasi
kedelai. Proses pembuatan tempe dapat terbilang membutuhkan waktu yang
cukup lama. Hingga diperoleh hasil jadi tempe, waktu yang dibutuhkan yaitu
minimal 24 jam dan maksimal 72 jam. Lamanya proses pembuatan tempe karena
proses fermentasi. Fermentasi akan berlangsung baik dan cepat bila dibantu
dengan kondisi suhu yang optimal, jumlah ragi yang tepat dan pH yang asam (14-
5). Percobaan pembuatan tempe kali ini dilakukan selama 2 hari berturut-turut
atau 48 jam.
Pada pengamatan hari pertama, kedelai yang sedang difermentasi dalam
keadaan panas dan mengembun yang terlihat dengan terdapatnya uap pada plastik
pembungkus kedelai. Terlihat pula mulai tumbuh sedikit jamur, yang belum
merata pada sekitar kedelai. Pada pengamatan hari kedua, terlihat jamur yang
sudah merata dan menutupi kedelai, dan tercium bau khas tempe.
Pembahasan :
8
dan menembus biji-biji kedelai, menyatukannya menjadi tempe. Fermentasi dapat
dilakukan pada suhu 20 °C–37 °C selama 18–36 jam.
9
BAB V KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa tempe sangat tergantung dari
hasil fermentasi jenis bahan utama/substratnya yaitu kedelai, macam mikroba
yang aktif dan kondisi di sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan dan
metabolisme mikroba tersebut, dan hal ini dapat dikatakan bahwa pengolahan
kedelai hingga menjadi tempe sesuai dengan hasil akhir yang dikehendaki.
10
LAMPIRAN DOKUMENTASI
11
Proses Memasukka Kedelai ke dalam
Plastik Hasil Akhir
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.studocu.com/en-us/document/frank-n-osborne-middle-school/social-
spycho/laporan-tempe-1-pekepke/24564597
https://www.gramedia.com/literasi/proses-pembuatan-tempe/
https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-penggolongan-dan-penerapan-
bioteknologi
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/proses-fermentasi-
makanan/#:~:text=Fermentasi%20adalah%20proses%20alami%20ketika,yang%
20berbeda%20pada%20makanan%20fermentasi
13